Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Nuonuo Diculik (2)



Nuonuo Diculik (2)

1"Apa ibu bisa diam?" kata Ji Jinchuan sambil menekan kedua alisnya.     

Xie Suling membuka mulutnya dan hendak mengatakan sesuatu, namun Chen Youran segera memotongnya, "Bu, Jinchuan pasti punya caranya sendiri. Jangan khawatir dulu..."     

"Cucuku…" Xie Suling terus menangis.     

Mendengar ibunya menangis dan menjadi semakin gelisah, Ji Jinchuan berkata, "Bibi Zhao, antar Nyonya Besar kembali ke kamarnya untuk beristirahat."     

"Aku tidak mau kembali ke kamarku. Aku akan menunggumu di sini untuk menemukan Nuonuo," kata Xie Suling sambil terisak.     

Ji Jinchuan pun tampak kesal melihat perilaku ibunya. Bibi Zhao adalah seseorang yang tanggap, dia dapat melihat kekesalan dan ekspresi depresi di wajah Ji Jinchuan. Dia pun berusaha membujuk Xie Suling, "Nyonya, sebaiknya Anda kembali ke kamar Anda dulu. Mungkin Anda bisa tidur dulu dan Tuan Muda akan segera membawa Nuonuo kembali."     

Xie Suling menangis lagi untuk beberapa saat, sebelum akhirnya mau mengikuti bujukan Bibi Zhao untuk kembali ke kamarnya. Bibi Wu dan pelayan yang lainnya juga berjalan mundur untuk pergi. Hanya tersisa Chen Youran dan Ji Jinchuan di ruang tamu saat ini.      

Chen Youran duduk di sofa, menundukkan kepalanya dan tidak berbicara untuk waktu yang lama. Rambut yang tergantung di dadanya menutupi sebagian besar wajahnya hingga tidak bisa terlihat ekspresi di wajahnya. Ji Jinchuan pun bangkit dari sofa tunggal, menghampiri dan duduk di samping istrinya itu. Dia memeluk bahunya dan berkata, "Jangan khawatir, aku sudah meminta Xiao Cheng untuk memeriksanya. Polisi juga mencari Nuonuo. Semua akan baik-baik saja…."     

"Apa mungkin Xue Jie yang mengambil Nuonuo?"Chen Youran mengangkat kepalanya, wajah pucatnya pun terlihat dengan jelas.      

Kemudian Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dengan semakin erat. Meskipun dia tidak ingin membuatnya khawatir, tetapi dia tidak ingin menipunya, "Itu mungkin saja terjadi."     

"Apa sesuatu yang buruk akan terjadi pada Nuonuo?" Chen Youran mencengkeram pakaian di dadanya dan mulai terisak.     

"Kalau yang melakukan itu memang Xue Jie, dia pasti akan menghubungiku," balas Ji Jinchuan sambil memeluk tubuh Chen Youran yang gemetar.     

***     

Pada malam hari, vila di Teluk Nanhai tampak terang benderang.     

Ji Jinchuan mendorong pintu kamar tidur dengan membawa makanan dan menatap wanita yang dengan kaku bersandar di kepala tempat tidur. Seketika jantungnya terasa seperti ditekan oleh sesuatu yang berat. Dia menghampirinya, lalu duduk di samping tempat tidur. Dia berkata padanya, "Kamu tidak makan apa-apa tadi. Aku meminta Bibi Wu memasak makan malam untukmu."     

Chen Youran bersandar di kepala tempat tidur dengan mata yang tampak redup. Dia membuka bibirnya dan berkata dengan suara yang samar, "Apa kamu sudah mendapat kabar mengenai Nuonuo?"     

Ji Jinchuan mengerutkan bibirnya dan terdiam sejenak. Beberapa saat kemudian dia berkata, "Belum..."     

"Aku tidak mau makan," jawab Chen Youran. Wajahnya pun menjadi tampak lebih pucat dari sebelumnya.     

Ji Jinchuan membuat suaranya menjadi lebih lembut dan berusaha membujuknya, "Walaupun sedikit, kamu harus tetap makan, oke?"     

Namun, Chen Youran menggelengkan kepalanya, dia berbaring miring dan memunggungi suaminya itu. Lalu Ji Jinchuan meletakkan mangkuk di meja samping tempat tidur dan menemani istrinya sepanjang waktu.     

Setelah beberapa saat, Bibi Wu membuka pintu hendak masuk ke kamar dan berbisik, "Tuan Muda…"     

Ji Jinchuan mengangkat tangannya dan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya sebagai isyarat agar Bibi Wu tidak berisik. Bibi Wu pun mengerti maksudnya dan segera terdiam. Ji Jinchuan lalu menyelipkan selimut di tubuh Chen Youran setelah benar-benar tertidur, kemudian keluar dari kamar.     

Bibi Wu saat ini telah berdiri di koridor. Melihat Ji Jinchuan keluar, dia segera berkata, "Tuan Muda, Asisten Xiao ada di sini."     

"Emm…" kata Ji Jinchuan samar, lalu berjalan turun ke bawah.     

Di ruang tamu, Bibi Sun sedang menuangkan air untuk Xiao Cheng. Xiao Cheng mengambil segelas air itu dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu, melihat Ji Jinchuan turun dari lantai atas, dia pun dengan cepat meletakkan gelas air di atas meja, bangkit berdiri, dan menyapa, "Presiden Ji…"     

"Apa sudah ada kabar?" tanya Ji Jinchuan yang kini duduk di sofa tunggal.     

"Tidak ada berita tentang Tuan Kecil, tetapi Xue Jie muncul di Bank Bawah Tanah pagi ini dan pergi setelah membeli barang," jawab Xiao Cheng.     

Mendengar hal itu, Ji Jinchuan mengerutkan keningnya dan bertanya, "Dia membeli barang untuk berapa hari?"     

"Hanya satu hari..."     

Ji Jinchuan kemudian mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Dia pun berkata, "Suruh orang untuk berjaga di Bank Bawah Tanah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.