Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Melarikan Diri dari Rumah



Melarikan Diri dari Rumah

1"Jian Rui tewas..." Xiao Cheng berdiri di depan meja kantor yang besar itu dan melapor kepada pria yang sibuk di belakang meja.     

Mendengar hal itu, Ji Jinchuan yang sedang membalik-balikan dokumen itu mendongak dan menatap Xiao Cheng, "Apa yang terjadi?"     

"Setelah Xue Jie kecanduan narkoba, dia jarang pulang. Setiap kali dia pulang, dia akan meminta uang pada Jian Rui. Kemudian, Jian Rui tahu kalau Xue Jie kecanduan narkoba dan menolak memberinya uang. Xue Jie pun dengan tidak sengaja membunuhnya," jawab Xiao Cheng.     

Ji Jinchuan tidak berbicara apa-apa lagi dan wajahnya yang dingin memiliki ekspresi samar. Xiao Cheng meliriknya dan berkata, "Polisi sedang mencari Xue Jie sekarang."     

***     

Setelah pulang bekerja, Chen Youran berjalan keluar dari kantor Majalah Hongze dan melihat Maybach hitam yang sudah terparkir di pinggir jalan. Qiu Shaoze, yang awalnya ingin menumpang mobil Chen Youran, menghela napas dan berkata, "Aku tidak menyangka kalau sosok besar seperti Presiden Ji akan sangat menyayangi istrinya."     

Chen Youran mengeluarkan kunci mobil dari tasnya dan melemparkannya kepada Qiu Shaoze dan berkata, "Dia akan selalu menjemputku. Kamu bisa membawa mobilku untuk pulang."     

Saat ini adalah waktu pulang kerja, jadi karyawan yang lain keluar dari kantor satu demi satu. Mereka melihat sebuah mobil mewah terparkir di luar, mereka menatapnya dengan tatapan cerah dan berbisik tentang siapa pemiliknya dan juga siapa yang sedang ditunggu pemilik mobil itu.     

Chen Youran lalu berjalan mendekat, membuka pintu mobil tersebut, dan duduk di dalamnya. Setelah Maybach hitam itu pergi, Gao Yang dan karyawan lainnya melangkah maju ke depan menghampiri Qiu Shaoze.     

"Ketua Redaksi Qiu, siapa pria barusan itu?" tanya Gao Yang.     

"Suami Chen Youran," jawab Qiu Shaoze.     

"Suami Chen Youran sangat kaya?" tanya Gao Yang lagi dengan tatapan takjub.     

Qiu Shaoze memicingkan matanya pada mereka dan menambahkan, "Dia jauh lebih kaya dari yang kalian pikirkan..."     

"Siapa suaminya?" Gao Yang kembali bertanya dengan penasaran.     

"Sosok besar yang tidak bisa kalian pikirkan…." Setelah itu, Qiu Shaoze berjalan menuju tempat parkir.     

Di sisi lain, di dalam mobil Ji Jinchuan, Chen Youran menyalakan musik dan bertanya, "Apa kamu tidak ingin bertanya tentang teman kantorku lagi hari ini?"     

"Aku tadi hanya menjemputmu dari kantor," cibir Ji Jinchuan.     

"Itu bagus… Aku pikir sesuatu yang aku tidak tahu telah terjadi lagi." Chen Youran pun merasa lega.     

Senyum Ji Jinchuan perlahan mengembun. Beberapa detik kemudian, dia berkata, "Bibi Jian sudah meninggal…."     

Mendengar hal itu, Chen Youran terkejut dan langsung menoleh pada suaminya, "Bukannya dia masih baik-baik saja beberapa waktu yang lalu?"     

"Xue Jie kecanduan narkoba dan secara tidak sengaja membunuhnya," jawab Ji Jinchuan dengan singkat.     

Terlalu banyak hal yang mengejutkan. Chen Youran pun tidak berbicara untuk waktu yang lama.     

Mereka sampai di rumah setelah beberapa saat kemudian. Ketika mereka baru saja makan malam, tak lama kemudian Xie Suling datang dengan membawa Bibi Zhao ke Teluk Nanhai. Chen Youran pun menyapa mereka dengan salam hormat sederhana.     

"Bu, apa ibu..." Chen Youran bergumam sambil melihat dua tas besar di tangan Bibi Zhao.     

"Aku akan tinggal bersamamu selama beberapa hari," tutur Xie Suling setelah duduk di sofa.     

Mendengar pernyataan itu, Chen Youran meminta Bibi Sun untuk membersihkan kamar tamu. Sementara Bibi Zhao membawa barang-barang tersebut ke atas.     

"Melarikan diri dari rumah?" tanya Ji Jinchuan sambil memandang Xie Suling yang menggendong Ji Nuo kecil.     

Chen Youran tercengang mendengarnya dan tatapannya langsung beralih pada Xie Suling. Ibu mertuanya itu terbatuk secara tidak wajar, kemudian mendengus dan berkata, "Kamu pasti belum tahu, Jian Rui meninggal..."     

Chen Youran kembali tercengang. Apa hubungannya kematian Jian Rui dengan Xie Suling melarikan diri dari rumah? Batinnya.     

Setelah itu, Xie Suling kembali berkata dengan lemah, "Ayahmu tinggal di ruang kerja sepanjang hari tanpa makan dan menemui siapa pun. Aku pergi menemuinya, tapi dia malah marah padaku. Karena dia sangat menyukai Jian Rui, apa yang bisa aku lakukan kalau terus tinggal di bawah atap yang sama dengannya? Dia… Aku pergi agar tidak menghalangi pandangan matanya dan mengganggunya."     

"Rencananya sampai kapan Ibu akan tinggal di sini?" Ekspresi Ji Jinchuan masih terlihat santai.     

"Itu tergantung pada sikap ayahmu."     

Ji Jinchuan bisa mengerti keadaan ibunya. Xie Suling sedang menunggu Ji Yangkun menundukkan kepalanya untuk mau mengalah kali ini. Namun dia tahu bahwa ayah sama seperti anak laki-lakinya. Ji Yangkun adalah pria yang keras kepala dan tidak mau untuk meminta maaf, sama seperti Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan mengambil gelas air dan meminumnya, lalu berkata, "Tinggallah selama dua hari dan pulanglah ketika suasana sudah mereda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.