Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kenapa Kamu Tidak Memberitahuku Sejak Awal



Kenapa Kamu Tidak Memberitahuku Sejak Awal

2Setelah itu, Fang Yaqing mengenakan pakaiannya dan keluar dari kamar Ji Shaoheng. Matanya tampak merah dan bengkak, dia menangis hingga terisak. Wajah dan pipinya pun dipenuhi dengan air mata. Dia lalu berkata, "Jinchuan, dia memaksaku… Aku akan menuntut dia dengan kasus pemerkosaan."     

Ji Jinchuan mengepalkan tinjunya dengan marah, seperti binatang buas yang sedang marah karena kelaparan. Amarah itu berkeliaran di dadanya. Dia lalu meninju wajah Ji Shaoheng dengan keras, tetapi seolah belum merasa lega. Dia ingin menghajarnya selama beberapa waktu, tetapi dia ditahan oleh Ji Yangkun dan yang lainnya.     

Kepala Ji Shaoheng dipukul ke satu sisi olehnya. Dia kemudian memutar lidahnya dan memuntahkan darah di mulutnya. Dia berkata dengan tenang, "Kakak, kamu selalu membiarkan aku melakukan segalanya sejak kita masih kecil hingga masa sekarang. Dia hanyalah seorang wanita. Akhir-akhir ini aku jarang meminta apa pun padamu. Kali ini kamu harusnya mau mengikuti keinginanku."     

Ji Jinchuan selalu berpikir bahwa selama semua keluarga memperlakukannya lebih baik, cepat atau lambat adiknya itu akan menghilangkan kebencian di dalam hatinya. Tanpa diduga, kebenciannya ternyata menjadi lebih intensif. Ji Shaoheng bersandar ke dinding dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya. Dia melirik tangan Ji Jinchuan yang tergantung di kedua sisi tubuhnya, jari-jarinya berderit karena mengepal. Senyum jahat di sudut mulutnya terangkat, lalu dia berkata kepada Ji Yangkun dan Xie Suling, "Ayah, ibu, tolong bantu aku berbicara dengan kakak tertuaku ini…"     

Setelah kaki Ji Shaoheng terluka, dokter mengatakan bahwa peluang untuk sembuh total sangat kecil. Para gangster yang dulu menculiknya diprovokasi oleh Ji Yangkun, jadi dia adalah orang paling merasa bersalah dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Dia ingin menebus cedera kaki Ji Shaoheng, jadi ketika mendengar permintaan itu, dia tidak bisa menolak. Dia harus dengan berani mengatakan kepada Ji Jinchuan, "Jinchuan, karena Shaoheng menyukainya, kamu bisa memberikannya padanya."     

"Jinchuan, ini adalah utang kita pada Shaoheng." Xie Suling menatap putra sulungnya dengan tatapan memohon yang terlihat jelas di matanya. Suaranya terdengar tercekat dan ragu-ragu.     

Fang Yaqing mendongak dan menggelengkan kepalanya ke arah Ji Jinchuan. Air mata masih mengalir deras di wajah cantiknya.     

Seluruh keluarga menunggu dirinya untuk berbicara. Ji Jinchuan mengepalkan kedua tangannya dan tetap diam untuk waktu yang lama. Akhirnya, dia tidak bisa menahan rasa bersalah di batinnya. Dia mengalihkan pandangannya, tidak melihat mata Fang Yaqing yang menyedihkan dan wajah berbentuk buah pirnya yang dipenuhi dengan air mata. Dia lalu berkata dengan berusaha menahan rasa yang begitu menyakitkan, "Pergi ke luar negeri dan jangan pernah kembali."     

Ji Jinhuan tidak akan pernah lupa bagaiamana Fang Yaqing menangis hari itu, melemparkan dirinya ke arahnya, meninju, menendangnya, dan memakinya sebagai seorang bajingan.     

Hari itu, hubungan dua bersaudara Keluarga Ji putus. Pada hari yang sama, Ji Jinchuan secara resmi pindah dari kediaman utama Keluarga Ji dan tinggal di Teluk Nanhai. Emosinya menjadi semakin kacau dan dia berubah menjadi kejam dari hari ke hari. Hubungannya dengan Ji Yangkun dan Xie Suling juga retak karena kejadian itu, sehingga dia jarang kembali ke kediaman utama Keluarga Ji. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara ayah, ibu dan anak itu dapat dikatakan menjadi sangat renggang. Semuanya terjadi pada hari ulang tahun Ji Jinchuan enam tahun yang lalu, oleh sebab itu, dia tidak pernah merayakan ulang tahunnya lagi.     

Setelah mendengarkan semua ini, Chen Youran mengerutkan bibirnya untuk waktu yang lama dan tidak berbicara. Sekarang dia akhirnya mengerti mengapa Ji Shaoheng selalu menatapnya dengan tatapan kasihan di awal. Ternyata seluruh Keluarga Ji mengetahui bahwa Ji Jinchuan memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Fang Yaqing. Dia adalah satu-satunya orang yang tidak tahu apa-apa. Sekarang ketika memikirkannya, dia merasa seperti orang bodoh. Dia menatap pria yang berdiri di dekat jendela dan bertanya, "Kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal?"     

Ji Jinchuan menghadap ke arah Chen Youran, lampu di kepalanya yang menyinarinya dari atas ke bawah. Ekspresi wajahnya tampak samar dan pandangannya terarah pada istrinya dengan tenang, "Kalau aku memberitahumu betapa egoisnya aku, apa kamu masih akan tetap mencintaiku?"     

Pada saat itu, Ji Jinchuan juga merasa dirinya seorang bajingan. Untuk menutupi rasa bersalah di dalam hatinya, dia dengan kejam mendorong Fang Yaqing menjauh. Setelah Fang Yaqing dan Ji Shaoheng pergi ke luar negeri, dia tenggelam dalam rasa sakit dalam waktu yang lama. Dia juga selalu memikirkannya siang dan malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.