Ini Adalah Kepercayaan Antara Suami dan Istri
Ini Adalah Kepercayaan Antara Suami dan Istri
"Maaf, aku tidak bisa membantumu," kata Chen Youran dengan tegas.
Jian Rui tercengang dan hatinya terasa sedikit berat. Ekspresi dingin Chen Youran mirip dengan aura Ji Jinchuan saat ini. Pandangannya juga merupakan pandangan samar yang seolah bisa membuat orang mati karena kedinginan. Tampaknya, tidak lagi penting apa wanita itu mengatakannya atau tidak. Tatapan dan ekspresinya sudah berhasil mengungkapkan semuanya.
"Maaf sudah mengganggumu," tutur Jian Rui dengan suara rendah, juga sedikit serak dan tercekat.
Chen Youran hanya terdiam, dia melihat ke punggung Jian Rui saat berbalik dan pergi meninggalkannya. Wanita paruh baya itu tampak seperti orang tua yang terhuyung-huyung. Jian Rui berjalan sangat lambat. Lantai yang terang membuat sosoknya terlihat panjang dan bayangannya berangsur-angsur menghilang di ujung koridor. Chen Youran tiba-tiba merasakan sedikit emosi di hatinya. Dia mengangkat tangannya dan menyentuh perutnya yang membuncit. Dia berpikir bahwa nantinya, dia harus mengajari anaknya dengan baik agar tidak tersesat dan terjerumus ke dalam sifat yang buruk.
Setelah itu, Chen Youran pun memasuki kamar pasien. Gu Jinchen bersandar di samping tempat tidur untuk membaca laporan keuangan. Ketika dia mendengar suara pintu dibuka, dia tidak melihat ke arah pintu, tetapi berkata dengan tenang, "Kupikir kamu tidak akan kembali."
Chen Youran berjalan memasuki ruangan dan untuk meletakkan ketel di atas meja. Lalu, dia menjawab, "Aku bertemu seorang kenalan dan mengobrolkan beberapa patah kata, makanya aku pergi begitu lama."
Gu Jinchen melirik Chen Youran sejenak, lalu kembali menundukkan kepalanya untuk terus melanjutkan membaca laporan. Mereka berdua diam karena apa yang baru saja terjadi, menghindari rasa malu dalam diri mereka masing-masing. Chen Youran lalu menuangkan air untuk Gu Jinchen. Ketika dia menyerahkan gelas kepadanya, dia mengambil laporan di tangan pria itu sambil berkata, "Tubuhmu baru saja sedikit membaik, dokter juga bilang kalau kamu harus lebih memperbanyak waktu istirahat. Berbaringlah setelah minum air ini..."
Pada sore harinya, Bibi Wang datang untuk menjaga Gu Jinchen. Chen Youran pun meninggalkan rumah sakit lebih awal. Tadinya, dia menyuruh sopir untuk menjemputnya pukul 5 sore, namun sekarang masih belum waktunya, jadi dia harus naik taksi untuk pulang. Ketika dia hendak naik taksi di luar rumah sakit, sebuah mobil Bentley berhenti di depannya. Kaca jendela mobil itu turun dan memperlihatkan wajah tampan Ji Shaoheng yang berhasil menarik perhatian seluruh makhluk hidup.
"Kakak ipar, apa kamu mau pulang? Aku akan memberimu tumpangan," kata Ji Shaoheng.
Namun, Chen Youran mengabaikan kata-katanya dan terus menunggu taksi. Entah apa yang sedang terjadi hari ini, sangat sulit baginya untuk mendapatkan taksi, tidak seperti biasanya. Mobil Ji Shaoheng masih berhenti di pinggir jalan dan tidak pergi. Dia terus menatap kakak iparnya sepanjang waktu. Setengah jam kemudian, dia melihat bahwa wanita itu tidak bisa mendapatkan taksi, sementara dia sedang terburu-buru, jadi dia berkata dengan santai, "Apa kamu mau ikut denganku atau tidak? Aku akan pergi kalau kamu tidak mau."
Chen Youran menggigit bibirnya, dia melewati sisi lain dan masuk ke dalam mobil itu. Dia adalah saudara ipar pria ini dan sedang hamil pula. Jadi, entah apa yang bisa pria itu lakukan padanya. Paling-paling pria itu akan menggodanya seperti yang sudah sering dilakukannya.
Setelah mobil melaju ke jalan utama, Ji Shaoheng tersenyum dan berkata, "Kakak benar-benar berjiwa besar membiarkanmu pergi ke rumah sakit setiap hari dan merawat pria lain. Dia sangat murah hati..."
Chen Youran tampak tenang dan berkata dengan pelan, "Ini adalah kepercayaan antara suami dan istri."
"Benarkah?" tanya Ji Shaoheng dengan senyum di sudut bibirnya.
Chen Youran tidak melanjutkan, tetapi malah bertanya, "Apa yang kamu lakukan di rumah sakit?"
"Melakukan pemeriksaan ulang," jawab Ji Shaoheng dengan tenang.
Chen Youran bertanya-tanya, "Bukannya kamu baru saja melakukan pemeriksaan ulang beberapa hari yang lalu?"
Mendengar pertanyaan itu, Ji Shaoheng mengerutkan bibirnya dan tersenyum. Dia lalu menatapnya dan berkata, "Kakak ipar benar-benar peduli padaku. Kamu bahkan tahu kapan aku melakukan pemeriksaan ulang."
Chen Youran tersedak dan terdiam. Dia melihat ke luar jendela dan berhenti berbicara dengannya. Ji Shaoheng melirik perut kakak iparnya itu. Tatapan matanya perlahan menjadi redup, kemudian kembali terbuka. Dia lalu bertanya padanya, ,"Aku mendengar kalau pelakunya adalah seorang wanita yang membalas dendam akibat perlakuan yang disebabkan oleh kakakku?"
"Ini adalah keinginan terpendam Xue Ling sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan kakak tertuamu," kata Chen Youran dengan alis yang mengernyit.
"Kamu sangat melindunginya ya." Ji Shaoheng tersenyum dingin.
Chen Youran secara refleks berkata, "Tentu saja, aku kan istrinya..."
Tampak ada isyarat cibiran pada tatapan mata Ji Shaoheng. Dia berhenti berbicara dan suasana di dalam mobil itu menjadi sepi.