Sudah Menjadi Mantan Saudara Ipar
Sudah Menjadi Mantan Saudara Ipar
Melihat kekacauan di lantai studio, Chen Youran berkata dengan nada meminta maaf, "Akulah yang menyebabkan semua jadi begini."
"Aku senang melihat Huo Hanqian mendapat keadilan sekarang, jadi kamu tidak perlu menyesal. Kamu sudah membalaskan dendamku." Qiu Shaoze berkata sambil membersihkan lantai. Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Kalau aku tahu lebih awal, aku akan memukulnya sendiri dengan tanganku."
"Apa yang akan dipatahkan oleh Huo Hanqian besok adalah lenganmu yang satunya," tutur Chen Youran. Dia perlahan mengaitkan bibirnya dan tampak senyuman di wajahnya.
Qiu Shaoze menyentuh hidungnya dengan ringan dan membalas, "Itu benar…"
"Apa studio ini akan resmi mulai beroperasi bulan Maret depan?" tanya Chen Youran sambil mengambil bangku dan meja yang berserakan di lantai.
Qiu Shaoze terus mengambil barang-barang yang berserakan di lantai. Dia memilah-milah barang-barang itu dan meletakkannya di atas meja. Kemudian, dia menjawab, "Diperkirakan bulan itu…"
Studio ini belum direnovasi, namun tidak ada apa-apa. Apa yang hancur adalah beberapa hal yang tidak berharga.
Setelah pembersihan yang dilakukan oleh dua orang itu, studio tersebut kembali seperti keadaan semula. Hanya ada beberapa barang yang perlu ditata lagi. Saat itu, Qiu Shaoze melihat Chen Youran memijat-mijat pinggangnya, lalu berkata, "Kamu istirahat saja. Kalau sampai Presiden Ji tahu akan hal ini, bisa-bisa aku yang repot."
Chen Youran menopang pinggangnya dengan satu tangan dan menarik napas dalam-dalam. Alasan utamanya adalah dia merasa lelah karena perutnya yang semakin membuncit, tubuhnya yang semakin besar, dan pinggangnya menjadi sedikit sakit. Dia pun duduk di sebuah kursi yang berada di sana. Lengannya direntangkan ke belakang dan dia memukul ringan pinggangnya yang sakit. Tiba-tiba, ponsel di dalam tasnya berdering.
Melihat Chen Youran duduk di sana dan tidak bisa bergerak, Qiu Shaoze berinisiatif membuka ritsleting tas tangannya, mengeluarkan ponselnya, dan menyerahkannya kepadanya. Dia tiba-tiba mengeluarkan celetukan, "Kamu benar-benar sudah seperti nenek-nenek."
Chen Youran menatap Qiu Shaoze sejenak, mengambil alih ponselnya, dan melihat layar. Rupanya, itu adalah telepon dari Lin Mo'an. Dia pun mengarahkan ponselnya di telinganya dan menyapanya, "Mo'an…"
"Kenapa lama sekali, kamu kan hanya membeli sesuatunya? Apa kamu dirampok setelah berbelanja?" tanya Lin Mo'an yang sedang berdiri di depan jendela kamar pasien.
"Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Kamu tidak perlu menungguku untuk makan siang." Chen Youran berkata dengan lemah.
"Apa itu serius?" tanya Lin Mo'an. Saat Chen Youran tak kunjung kembali setelah pergi begitu lama, dia pun jadi bertanya-tanya apakah sesuatu telah terjadi padanya.
"Ini hanyalah hal kecil," jawab Chen Youran. Dia menjilat bibirnya yang kering, lalu melihat sekeliling ruangan, namun tidak menemukan dispenser.
Ketika Qiu Shaoze selesai membersihkan ruangan, itu tepat pada waktu makan siang. Kemudian, mereka pun makan bersama di restoran terdekat. Namun, tidak disangka-sangka, mereka malah bertemu dengan Gu Jinchen dan Yi You di restoran tersebut.
Chen Youran dan Qiu Shaoze duduk menghadap ke arah pintu. Kedua orang yang baru saja masuk itu terlihat seperti pasangan serasi, yang pria tampak tampan dan yang wanita sangat cantik. Chen Youran otomatis melihat ke arah pintu begitu keduanya masuk.
Melihat temannya itu menatap suatu tempat, Qiu Shaoze pun menyusuri garis pandangnya. Lalu, dia bertanya, "Apa itu saudara iparmu?"
"Sudah menjadi mantan saudara ipar." Chen Youran mengoreksi kesalahan pada perkataan Qiu Shaoze.
Qiu Shaoze berdeham dan berkata, "Hmm, lidahku terpeleset."
Saat itu, Gu Jinchen juga melihat keberadaan Chen Youran dan Qiu Shaoze. Dia berjalan mendekat bersama Yi You di sampingnya dan berdiri di depan mereka. Dia kemudian menyapa Chen Youran, "Youyou, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini…"
Gu Jinchen mengenakan setelan hitam yang pas dengan tubuhnya dan kemeja putih di dalamnya. Postur tubuhnya tampak tegap dan ramping. Terdapat cahaya mengambang yang hangat dan dangkal pada pupil matanya yang gelap, yang membuat orang tidak dapat melihat dengan jelas emosi dalam hatinya.
Chen Youran meletakkan sumpitnya, lalu berkata, "Presiden Gu, kebetulan sekali…"
"Halo Nona Chen, kita bertemu lagi…" Yi You menyapanya dengan tersenyum.
Mendengarnya, Chen Youran pun mengalihkan pandangannya pada Yi You. Wanita itu berdandan lebih baik daripada saat pertama kali dia melihatnya. Pakaian cerah yang melapisi tubuhnya membuat temperamennya terlihat lebih baik, seperti kepompong ulat sutera yang baru lepas dari cangkangnya, memancarkan kecantikan modis dari dalam ke luar.
"Nona Yi, lama tidak bertemu." Chen Youran juga melontarkan senyuman padanya.
"Apa Nona Chen sedang makan bersama teman?" tanya Yi You sambil melirik pada Qiu Shaoze.