Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (1)
Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (1)
"Kenapa kamu tidak bilang tadi?" Alis Ji Jinchuan sedikit berkerut.
Chen Youran meletakkan sumpit di atas meja dan menjawab, "Apa yang harus aku katakan? Tidak ada hal yang menyenangkan untuk dikatakan."
Kemudian, Ji Jinchuan mengambil tisu. Chen Youran lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil alih tisu itu. Namun, Ji Jinchuan menepis tangannya dan menyeka mulut istrinya itu. "Maksudku, kenapa kamu tidak bilang kalau belum makan?"
"Tadi aku hanya makan sedikit, jadi tidak kenyang." Chen Youran menjawab dengan santai.
"Apa kamu sudah kenyang sekarang?" tanya Ji Jinchuan sembari menyentuh perut istrinya.
"Sudah kenyang, aku ingin minum air," tutur Chen Youran.
Kebetulan, Bibi Wu datang untuk membersihkan piring dan sumpit. Ketika mendengar bahwa Chen Youran ingin minum air, dia pergi untuk mengambilkannya segelas air hangat. Chen Youran menerimanya, lalu mengucapkan terima kasih. Dia memegang segelas air, bersila, dan duduk di depan Ji Jinchuan. Dia tidak terlalu memperhatikan citranya saat bersikap. Ji Jinchuan pun tidak pernah mempermasalahkannya.
Ji Jinchuan mengambil selimut untuk menutupi kaki Chen Youran dan menariknya hingga ke lengannya. Kemudian, dia meletakkan tangannya di kepala istrinya, mencium rambutnya yang halus dan membelainya dengan lembut.
"Apa kamu kembali ke kediaman Keluarga Chen hari ini?" tanya Ji Jinchuan.
Chen Youran sedikit tercengang. Kemudian, dengan santai dia menarik senyum di bibirnya dan menjawab dengan nada yang santai pula, "Aku lupa, selain sopir, semua orang yang ada di vila ini adalah orang-orangmu. Jadi, ke mana pun aku pergi, pasti akan ada orang yang melaporkan kepadamu."
Bibir tipis Ji Jinchuan yang dingin membentuk garis lurus, sementara tangannya yang sedari tadi membelai rambut Chen Youran seketika berhenti. Dia pun berkata, "Hal buruk yang terjadi terakhir kali kepadamu sangat berbahaya. Kalau aku terlambat sedikit, kamu juga tahu apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, aku perlu mengetahui keberadaanmu setiap hari. Kalau itu orang lain, aku tidak akan peduli…"
"Benarkah?" Tangan Chen Youran menjadi lemah tak berdaya di sisi tubuhnya. Bulu matanya yang hitam dan tebal terkulai dan sedikit bergetar.
"Iya…" Ji Jinchuan mengangkat rahang istrinya dan mengarahkannya untuk menatapnya. Suaranya yang lembut dan halus terdengar bertanya, "Apa kamu dianiaya lagi hari ini?"
Mata Chen Youran memantulkan mata Ji Jinchuan yang dalam dan dingin. Dia menyingkirkan tangan suaminya yang memegang rahangnya, lalu menjawab, "Kakek tidak ada di sana. Setelah mengobrol dengan ibu sebentar, Bibi Xu juga pergi."
"Saat kamu ingin pulang ke kediaman Keluarga Chen lain kali, beri tahu aku dulu sebelumnya. Aku akan meluangkan waktu untuk menemanimu pulang ke sana." Ji Jinchuan mengeratkan tangannya di pinggang Chen Youran.
"Oke." Chen Youran mengangguk dan tersenyum.
Lalu, Ji Jinchuan menyentuh pipi Chen Youran. Tidak ada pemanas di ruang tamu, sehingga pipinya terasa sedikit dingin. Dia menggendongnya secara horizontal, lalu wanita itu refleks meletakkan tangannya di lehernya. Dia pun membawanya ke lantai dua. Ketika sampai di depan kamar, dia menarik pegangan pintu, lalu berjalan dengan langkah tegap masuk ke dalam kamar. Setelah itu, dia meletakkan istrinya di tempat tidur. Kasur yang empuk itu pun sedikit tenggelam karena berat tubuhnya.
Ji Jinchuan bangkit untuk memberinya air. Chen Youran mengangkat tangannya dan mengambil alih gelas air. Kemudian, dia menatapnya dan berkata dengan suara hangat, "Besok waktunya periksa kandungan. Apa kamu punya waktu?"
Ji Jinchuan meraih tangan Chen Youran dan duduk di samping tempat tidur. Dia pun menjawab, "Aku sudah mengatur waktu untuk besok. Terakhir kali, waktunya kamu memeriksakan kandungan aku sedang berada di luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Mulai sekarang, aku akan selalu menemanimu untuk periksa kandungan setiap saat."
"Sebenarnya, kamu tidak perlu menemaniku setiap saat. Tapi, terakhir kali saat aku melakukan pemeriksaan, aku melihat orang lain ditemani oleh suaminya. Jadi, aku juga ingin kamu menemaniku," tutur Chen Youran.
Terakhir kali Chen Youran melakukan pemeriksaan kandungan, dia melihat wanita hamil lain ditemani oleh suaminya. Dan mereka berdua tampak senang melihat hasil USG. Pada saat itu, dia berpikir, seperti apa rupa Ji Jinchuan kalau dia datang menemaninya untuk pemeriksaan kandungan berikutnya?
Chen Youran mengetahui bahwa pria itu sangat sibuk, jadi dia tidak banyak bertanya. Dia hanya ingin suaminya menemaninya sekali saja.
Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dengan lembut dan memberikan ciuman di dahinya. Kemudian, dia berkata, "Menemani hanya sekali saja tidak cukup. Ini sudah menjadi tanggung jawabku sebagai suami dan ayah."