Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Masalahnya Ada Padaku (2)



Masalahnya Ada Padaku (2)

0Manajer Bai melongo. Tadi ketika dia menyerahkan kontrak, Ji Jinchuan memang mengambilnya, namun tidak sampai tiga menit sudah ditaruh lagi olehnya. Dia sekarang mengetahui bahwa bukan karena ada masalah di dalam kontrak yang sudah dibuatnya, tetapi pria itu memang tidak melihatnya sama sekali. Jika seperti ini, Ji Jinchuan untuk sementara memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan mereka bukan karena Manajer Nan menyinggung Nyonya Ji. Namun, memang benar apa yang pria itu katakan di dalam bilik tadi bahwa dia tidak berencana untuk menandatangani kontrak dengan mereka sejak awal.     

Saat memikirkan hal ini, Manajer Bai merasa sangat tertekan. Dia merasa menyesal karena sudah membuang-buang kata ketika menjelaskan isi di dalam kontrak tersebut. Dan untuk minum pun, tidak tahu berapa banyak uang yang sudah dihabiskan mereka.     

Melihat ekspresinya, Chen Youran mengetahui bahwa tebakannya benar. Dia lalu berkata, "Kalau begitu, maaf aku tidak bisa membantumu, Manajer Bai."     

Saat itu, Maybach hitam berhenti tepat di depan Chen Youran. Ji Jinchuan berjalan memutari bagian depan mobil, membuka pintu penumpang depan, dan sedikit membungkukkan badan untuk mempersilakan istrinya masuk. Kemudian, Maybach hitam itu pun melaju pergi, disusul oleh Malasadi putih di belakangnya.     

Setelah mengemudi hingga ke jalan utama, Ji Jinchuan bertanya pada Chen Youran, "Apa yang dikatakan wanita itu padamu?"     

"Memintaku membujukmu agar mau menandatangani kontrak kerja sama itu." Chen Youran berkata dengan terus terang.     

Dalam pikiran Ji Jinchuan, Manajer Bai adalah orang yang tidak mudah dipatahkan. Dia lalu bertanya, "Lalu, apa jawabanmu?"     

"Aku menyuruhnya untuk tidak terlalu banyak berharap," tutur Chen Youran.     

"Youyou, ini sudah malam." Ji Jinchuan memandang lampu neon yang berkerlap-kerlip di luar jendela.     

"..." Chen Youran tertegun. Rupanya, rahasianya akan segera terbongkar. Dia terbatuk-batuk selama beberapa saat, kemudian mencoba untuk tetap tenang.     

"Tadi kamu datang ke sana untuk apa?" Ji Jinchuan melirik bibir wanita di sampingnya yang mengkerut. Ada senyum dangkal di bibir tipisnya.     

"Aku punya janji bertemu dengan Xu Chengyan untuk membahas bagaimana cara menghadapi orang tuanya," jawab Chen Youran dengan jujur.     

Ji Jinchuan mengerutkan kening. Chen Youran pun melanjutkan, "Aku pernah pergi ke rumah Keluarga Xu sebelum bertunangan. Paman Xu dan Bibi Xu sangat menyukaiku. Pagi ini, Bibi Xu datang ke rumah Keluarga Chen dan meminta kami untuk menikah. Jadi, aku membuat janji temu dengan Xu Chengyan untuk membahas itu."     

Ada banyak cara untuk mengetahui apa yang ingin diketahui Ji Jinchuan. Jika Chen Youran tidak mengatakan yang sebenarnya, pria itu pasti akan salah paham ketika mendapatkan informasi mengenai dirinya dari orang lain, jadi dia sama sekali tidak menyembunyikannya.     

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan tentang hubungan kita?" Ekspresi wajah Ji Jinchuan tampak sedikit dingin. Kalau dia memberi tahu Nyonya Xu kalau dia telah menikah, itu akan menjadi akhir dari masalah. Apalagi yang perlu dibicarakan? Batinnya.     

Melihat bahwa ekspresi pria di sampingnya berubah, Chen Youran melepaskan sabuk pengamannya dan membungkukkan badan tepat di wajahnya untuk menciumnya. Kemudian, dia berkata, "Pada awalnya, ayahku memintaku untuk menikah dengan Presiden Zhou dan aku tidak mau. Sementara itu, orang tua Xu Chengyan ingin mencari menantu wanita untuk dibawa pulang. Situasinya sangat kebetulan. Jadi, kami bekerja sama untuk menipu Paman Xu dan Bibi Xu. Aku merasa bersalah sepanjang waktu. Aku takut membuat mereka sedih, jadi aku tidak memberitahu mereka kalau aku sudah menikah."     

"Duduklah dengan benar. Kamu sedang hamil sekarang. Jadi kamu harus selalu dalam posisi aman," tutur Ji Jinchuan sambil menatapnya.     

Chen Youran pun kembali duduk di kursinya dengan benar, mengencangkan sabuk pengamannya, dan merapatkan mantelnya. Dia lalu berkata, "Barusan, di depan Presiden Zhao, aku mengatakan kepadanya kalau aku adalah Nyonya Muda Ji. Aku tidak menyembunyikannya kepada siapa pun kecuali pada Bibi Xu. Dan hari ini pun, aku juga memberi tahu Xu Chengyan. Jadi, aku tidak menyembunyikan hubungan kita. Mengesampingkan hubungan kita juga tidak…"     

Sudut mata Ji Jinchuan melirik tangan putih wanita di sampingnya yang memegang erat ujung mantelnya sendiri. Kemudian, dia melihat wanita itu juga seperti sedang berpikir keras untuk memikirkan kata apa yang harus dilontarkan. Dia tiba-tiba berkata, "Masalahnya ada padaku…"     

"Eh?" Chen Youran menoleh ke samping dan menatap Ji Jinchuan.     

"Kalau aku bisa mengadakan resepsi pernikahan kita, orang-orang di Kota A akan tahu kamu adalah istri Tuan Muda Keluarga Ji. Jadi, Youyou…" Pandangan Ji Jinchuan jatuh ke depan dan tangannya mengepal pada setir. Dia juga mengerutkan bibirnya dan berkata, "Itu bukan salahmu."     

Chen Youran tertegun selama beberapa saat sebelum berkata, "Kita mendaftarkan pernikahan tanpa persetujuan orang tuamu dan mereka sangat marah. Kalau kamu mengabaikan sikap mereka dan nekat melaksanakan resepsi, mereka pasti akan lebih marah lagi. Bahkan bisa saja mereka jatuh sakit karena hal itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.