Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (5)
Mengakhiri Cinta dalam Pernikahan (5)
***
Yiyou telah duduk cukup lama di kursi tunggu di lobi. Dia hanya melihat Gu Jinchen masuk ke dalam lift, namun tidak tahu ke mana perginya pria itu. Setiap melihat pintu lift terbuka, dia meregangkan lehernya dan melihat orang yang keluar. Tidak ada sosok Gu Jinchen di antara orang-orang yang keluar, tetapi dia melihat Ji Jinchuan dan Chen Youran.
Pria jangkung dan tampan itu memeluk wanita cantik di satu tangannya, sementara tangan lainnya memegang tas wanita berwarna oranye. Yiyou tidak tahu apa yang dikatakan wanita itu, tetapi suaminya menatapnya dengan lengkungan dangkal di bibirnya. Ternyata pria dalam rumor itu memiliki sisi yang hangat, batin Yiyou.
Yiyou melihat sekeliling dan menunggu selama beberapa menit. Sebelum dia bertemu Gu Jinchen, dia ingin pergi ke toilet. Dia tidak bisa menahan lagi hasrat untuk buang air kecil. Dia pun berdiri dengan sandaran di kursinya dan tertatih-tatih ke arah toilet dengan membawa obat yang diberikan oleh dokter.
Tak lama kemudian, Gu Jinchen keluar dari lift dan berjalan ke lobi. Kursi istirahat tampak kosong, tidak ada sosok wanita yang sebelumnya duduk di sana. Dia sedikit mengernyit. Dia berpikir bahwa wanita itu sudah menelepon keluarganya dan meminta seseorang untuk menjemputnya. Dia pun melangkah keluar dari lobi. Setelah dua langkah, dia mendengar suara wanita di belakangnya.
"Presiden Gu, apa kamu tidak memiliki rencana untuk mencariku?"
Gu Jinchen pun membalikkan badannya. Yiyou tampak berdiri dengan jarak dua meter di belakangnya. Wanita itu menatapnya dengan sedikit kekesalan. Dia pun mendekatinya dan bertanya dengan suara rendah, "Dari mana saja kamu?"
"Toilet…" ucap Yiyou.
Gu Jinchen memeluknya dengan satu tangan dan berkata, "Ayo pergi…"
Keluar dari rumah sakit, Yiyou berpikir Gu Jinchen akan mengantarnya pulang. Tanpa diduga, pria itu mengulurkan tangan untuk menghentikan taksi. Pria itu membuka pintu dan membantunya duduk. Kemudian, pria itu mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan tiga lembar uang kertas 100 Yuan baru.
Setelah mengetuk jendela, sang sopir pun menurunkan jendela. Gu Jinchen lalu menyerahkan uang kepadanya dan berkata, "Antar dia ke tempat tinggalnya…"
Yiyou menatapnya dari kaca jendela yang setengah diturunkan. Dia lalu berkata, "Bukannya kamu berkata akan mengantarkanku pulang?"
"Nona Yi…" Ekspresi wajah Gu Jinchen tampak muram, sementara matanya tampak jernih. Dia berkata dengan ringan, "Apa kamu berani naik mobil orang asing?"
Yiyou tersedak oleh ucapan Gu Jinchen. Dia meremas-remas tangannya sendiri dan berkata, "Kamu sudah menyakitiku. Bukannya seharusnya kamu bertanggung jawab hingga akhir?"
Gu Jinchen mendekatkan dirinya pada kaca mobil yang terbuka. Satu tangannya berada di kaca jendela yang setengah diturunkan dan tangan lainnya di saku celananya. Dia membungkuk dan menatap Yiyou dengan sarkasme. Dia bertanya, "Nona Yi, menurutmu, bagaimana aku harus bertanggung jawab?"
Sosok Gu Jinchen yang tiba-tiba begitu dekat membuat napas Yiyou tersengal. Posisi mereka saat ini benar-benar sangat dekat, hingga dia bisa melihat dengan jelas setiap pori-pori di wajahnya. Dia pun sedikit mundur dan bergumam, "Aku seharusnya diantar oleh pria yang terhormat."
Setelah itu, Gu Jinchen berdiri tegak dan menatap Yiyou cukup lama. Matanya yang gelap tampak sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Dia membuka bibirnya yang tipis dan perlahan mengeluarkan dua kata, "Oke, baiklah…"
Yiyou tertegun menatapnya. Gu Jinchen lalu membuka pintu mobil dan berkata, "Kamu ingin aku mengantarmu pulang, kan?"
Kemudian, Yiyou pun turun dari taksi dan menatap wajah Gu Jinchen yang tampan. Dia lalu bertanya, "Apa kamu benar-benar mau mengantarku pulang?"
"Bukankah kamu yang memintanya?" Gu Jinchen menyipitkan mata padanya.
"Kalian ingin naik atau tidak?" teriak sopir taksi tersebut.
Gu Jinchen menutup pintu mobil tersebut dan berkata, "Kami tidak jadi naik…"
Sopir taksi tersebut adalah seorang pria setengah baya. Melihat bahwa mereka tidak naik, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia menyerahkan 300 Yuan dari jendela, namun alih-alih mengambilnya, Gu Jinchen langsung pergi ke tempat parkir.
Yiyou pun mengambil uang dari sopir dan meminta maaf padanya. Dia tertatih-tatih mengejar Gu Jinchen, namun dia berpikir bahwa arah yang dituju oleh pria itu adalah tempat parkir. Pria itu seharusnya pergi untuk mengambil mobil, jadi dia menunggunya di tempat yang sama.