Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Sebagai Nyonya Muda Ji



Sebagai Nyonya Muda Ji

0Setelah meninggalkan rumah sakit, Ji Jinchuan membawa Chen Youran pergi ke restoran untuk makan malam. Setelah makan, dia membawanya pulang ke Teluk Nanhai.     

Chen Youran melepaskan sabuk pengamannya dan bersiap untuk membuka pintu mobil setelah sampai. Namun, tiba-tiba Ji Jinchuan meraih lengannya. Dia berbalik dan menatapnya dengan tatapan kosong.      

"Pergi begitu saja?" Tatapan mata Ji Jinchuan tampak sangat lembut.     

Chen Youran tertegun selama beberapa saat. Kemudian, dia mengerti apa maksud perkataan suaminya. Dia pun mencondongkan tubuhnya ke depan untuk mencium pipinya.      

Saat Chen Youran hendak menjauh, Ji Jinchuan memegang rahangnya, mengusap bibirnya dengan lembut, lalu menciumnya dalam-dalam. Chen Youran pun terus membungkuk dalam waktu yang cukup lama dan merasa tidak nyaman. Dia lalu mengangkat tangannya dan mendorong pelan tubuh Ji Jinchuan.     

Bibir tipis merah Ji Jinchuan menjauh dari bibirnya dan jatuh di pipinya. Dia lalu berkata, "Ada jamuan makan nanti malam. Apa kamu ingin pergi?"     

Chen Youran memegang bagian belakang kursi dengan satu tangan dan menarik napas ringan. Dia memikirkan pesta ulang tahun putri Wali Kota Du yang dikatakan Ji Jinchuan kepada Xiao Cheng di pagi hari tadi. Kemudian, dia menjawab, "Mereka tidak mengundangku…"     

Ji Jinchuan menggendong Chen Youran dan membuatnya duduk di pangkuannya. Dia membalas, "Sebagai Nyonya Muda Ji, kamu secara otomatis diundang."     

"Aku akan menunggumu di rumah," kata Chen Youran sambil memegang jakun seksi pria di depannya dengan ujung jarinya.     

Jari-jari Chen Youran yang lembut menelusuri jakunnya, sehingga membuat Ji Jinchuan seolah mati rasa. Jakunnya bergerak beberapa kali. Dia meraih tangan istrinya, menyentuh bibirnya, lalu menciumnya lagi. Setelah itu, dia berkata, "Di acara ulang tahunnya, putri Wali Kota Du pasti mengundang banyak teman-teman baiknya. Kalau kamu membiarkanku pergi sendiri, apa kamu tidak takut aku akan jatuh ke lingkungan wanita muda dan merasa tidak nyaman?"     

"Pergilah…" Chen Youran menggertakkan giginya dan menatapnya dengan mata gelap.     

Ji Jinchuan tersenyum ringan dan berkata, "Aku akan pulang setelah bekerja untuk menjemputmu."     

Setelah itu, Ji Jinchuan meletakkan Chen Youran kembali di kursi penumpang depan. Chen Youran membuka pintu dan keluar dari mobil. Dia melihat sejenak suaminya yang hendak memasukkan mobil ke dalam garasi. Setelah mobil itu menghilang dari pandangannya, dia berbalik dan berjalan menuju ke ruang tamu.     

***     

Sebuah Rolls Royce berhenti di depan sebuah gang. Gu Jinchen melihat ke gang kecil dan sederhana itu. Dia sedikit mengernyit.     

"Maaf, kalau membuatmu ingin tertawa." Yiyou melihat ekspresi Gu Jinchen dan melepas sabuk pengamannya.     

Kemudian, Gu Jinchen mengambil kotak rokok dari rak. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia juga mengeluarkan korek api dari saku celananya, lalu menyalakannya. Dia pun bertanya, "Apa pekerjaan orang tuamu?"     

Ruangan mobil yang sempit itu kini dipenuhi dengan asap. Yiyou pun terbatuk karenanya. Setelah itu, dia menjawab, "Karyawan yang sudah diberhentikan…"     

Gu Jinchen menurunkan kaca jendela agar asap rokoknya menghilang. Pandangannya kemudian beralih pada kaki wanita di sampingnya. Dia pun bertanya, "Apa kakimu baik-baik saja?"     

"Tidak apa-apa, aku hanya perlu mengambil cuti selama beberapa hari saja," ucap Yiyou sembari menggelengkan kepalanya.     

"Apa kamu mau sedikit bekerja keras?" Gu Jinchen mengisap rokok tersebut dan mengembuskan cincin asap ke jendela. Rokoknya terjepit di antara jari-jarinya yang ramping. Gerakannya tampak lembut dan seksi.      

Yiyou melongo selama beberapa saat. Dia tidak mengerti apa maksud perkataan Gu Jinchen. Karena kaca jendela mobil setengah terbuka, angin dingin di luar bertiup masuk dan ujung puntung rokoknya terlihat semakin memerah.     

"Temani aku pergi ke pesta malam ini." Gu Jinchen berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi kalau kakimu tidak bisa bergerak, tidak apa-apa."     

"Aku bisa," ucap Yiyou.      

Gu Jinchen sedikit memiringkan kepalanya untuk menatapnya. Matanya gelap, sehingga Yitou tidak bisa melihat dengan jelas emosi di dalamnya. Dia memperhatikan bahwa nada suara wanita itu sedikit bersemangat.      

"Sebenarnya, lukaku tidak terlalu serius. Hanya tergores sedikit saja," sambung Yiyou.     

"Jam 3 sore hubungi aku," tutur Gu Jinchen sambil samar-samar menarik kembali pandangannya dan mengeluarkan kartu nama dari sakunya untuk diberikan padanya.     

Yiyou melihat kartu nama itu, lalu menatapnya. Dia kemudian bertanya, "Apa kamu ingin aku mengenakan gaun ke pesta itu?"     

"Kamu tidak perlu khawatir tentang itu," ujar Gu Jinchen sambil meletakkan rokok di tangannya dan tidak merokok lagi, tetapi ujung rokoknya masih menyala.     

"Ehm, baiklah," ucap Yiyou. Kemudian, dia memasukkan kartu nama itu ke dalam tasnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.