Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Memiliki Selera yang Bagus



Dia Memiliki Selera yang Bagus

2Chen Yoran merasa lemas tak berdaya. Kedua orang itu mengobrol selama lebih dari setengah jam. Suara Lin Mo'an terdengar sangat marah dan juga sedih.     

Saat ini, cuaca di luar dingin dan berangin, sementara suhu pemanas di dalam ruangan sangat sesuai. Hal itu membuat terdapat lapisan kabut putih di jendela kaca. Chen Youran mengangkat tangannya dan menuliskan nama seorang wanita di kaca. 'Lin Xia'.     

Setiap orang memiliki cinta pertama yang tak terlupakan. Dia memiliki pengalaman yang sama dengan Lin Mo'an. Jika Gu Jinchen adalah orang yang membuatnya menderita sebelum dia berusia 23 tahun, Lin Xia adalah orang yang membuat Lin Mo'an menderita.     

 ***     

Ji Jinchuan kembali ke Teluk Nanhai setelah bekerja. Begitu dia memasuki ruang tamu, dia melihat Chen Youran duduk di sofa. Chen Youran secara khusus mencocokkan tas mutiara untuk jamuan makan malam ini. Dia lalu bangkit dengan tas di tangannya dan berjalan perlahan ke arahnya.     

Mata Ji Jinchuan tertarik dengan bros di gaun Chen Youran. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikannya lebih dalam. Chen Youran meraih lengan suaminya itu dan mereka berjalan keluar.     

"Apa kamu merasa familiar dengan bros ini?"     

"Mana mungkin bisa tidak merasa familiar dengan sesuatu yang kamu pilih sendiri untuk hadiah?" Ji Jinchuan sedikit membelalakkan matanya. Dia bisa mengenalinya pada pandangan pertama.     

Feng Yi yang biasanya menyiapkan semua hadiah untuk wanita-wanitanya sebelumnya. Namun, ketika melewati Chinatown di Amerika Serikat, Ji Jinchuan melihat pedagang di sepanjang jalan yang menjual kerajinan tangan dan tiba-tiba teringat pada Chen Youran. Dia berpikir bahwa mungkin wanita yang sekarang menjadi istrinya itu akan menyukainya. Namun, tidak mudah baginya untuk membeli barang-barang ini secara langsung, jadi saat itu dia bertanya kepada Xiao Cheng, "Kalau kamu pergi ke Amerika Serikat untuk melakukan perjalanan bisnis, bukannya kamu seharusnya sekarang pergi membeli hadiah untuk teman-temanmu?"     

Masih ada waktu dua hari untuk pulang, jadi Xiao Cheng membeli hadiah untuk orang tuanya sejak dua hari yang lalu. Dia juga sudah membeli oleh-oleh untuk teman-temannya, jadi dia menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Saya sudah membelinya dua hari yang lalu."     

Wajah Ji Jinchuan perlahan berubah. Kemudian, dia berkata, "Aksesoris yang dijual di sini sangat cocok untuk gadis-gadis muda."     

"Eh?" Xiao Cheng berkata dengan ringan. Dia tidak mengerti apa maksud Presiden Ji yang tiba-tiba berkata seperti itu.     

"Apa kamu tidak ingin membeli beberapa untuk pacarmu?" Ji Jinchuan berkata dengan suara yang hangat.     

Pikiran Xiao Cheng masih belum tercerahkan. Dia pun berkata, "Presiden Ji, saya kan tidak punya pacar…"     

"Untuk teman wanita juga bisa," tutur Ji Jinchuan. Jari-jarinya yang terbentuk dengan baik perlahan mencengkeram kakinya sendiri yang bertumpu menjadi satu.      

"Saya tidak mengenal banyak teman wanita dengan baik. Rata-rata dari mereka semua sudah menikah. Kalau saya mengirim sesuatu dengan gegabah, saya pasti akan disalahpahami," jawab Xiao Cheng.     

"..." Ji Jinchuan hanya terdiam. Dia mengerutkan kening dan mengangkat matanya. Kemudian, dia berkata, "Aku ingat kamu punya saudara perempuan."     

Xiao Cheng berpikir bahwa Presiden Ji sangat aneh hari ini. Pria itu tiba-tiba sangat peduli dengan urusan pribadinya. Dia memandangnya lewat kaca spion dan menjawab, "Ya, dia masih kelas 2 SMA."     

"Apa kamu tidak ingin membeli beberapa untuknya?" tanya Ji Jinchuan lagi.     

"Saya sudah membelikannya hadiah."     

Kesabaran Ji Jinchuan sudah hampir habis. Dia pun berkata, "Kamu bisa membelinya lagi untuknya…"     

"Apakah kita harus pergi ke sana untuk…"     

Ji Jinchuan melihat arlojinya dan memotong perkataan Xiao Cheng dengan berkata, "Karena pekerjaanmu yang terlalu berat, aku akan memberimu beberapa menit untuk bersantai. Penandatanganan kontrak dengan mitra bisnis akan ditunda sebentar."     

Xiao Cheng menganggukkan kepalanya. Dia tidak yakin dengan hadiah yang akan dibawakannya. Adiknya adalah seorang kutu buku, jadi hanya tahu membaca buku setiap harinya. Entah adiknya itu akan menyukai aksesoris atau tidak. Namun, dia berpikir tidak apa-apa untuk membelikan beberapa untuknya.     

"Presiden Ji, tolong tunggu di mobil sebentar. Saya akan segera membelinya."     

"Aku akan ikut pergi denganmu." Ji Jinchuan berkata dengan mengubah ekspresi wajahnya.     

Pada saat itu, Xiao Cheng menatapnya dengan heran. Ji Jinchuan pergi ke toko kerajinan tangan dengan wajah hangat, sementara Xiao Cheng mengikutinya. Saat Xiao Cheng memilih-milih beberapa ornamen, Ji Jinchuan juga melirik benda-benda yang indah. Dia langsung menyukai sebuah bros dan membelinya.     

Sekarang jika dipikir kembali, sepertinya Ji Jinchuan memiliki selera yang bagus pada waktu itu. Bros itu sangat cocok untuk Chen Youran. Dan itu sesuai dengan usia serta temperamennya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.