Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Keduanya Hilang



Keduanya Hilang

0Yi You kembali ke ruang perjamuan dan bertemu dengan Gu Jinchen yang hendak mencarinya. Gu Jinchen mengangkat tangan untuk memegangnya dan bertanya dengan suara yang sedikit berat, "Dari mana saja kamu?"     

"Toilet…" jawab Yi You sambil menunjuk ke arah belakang.     

Gu Jichen meliriknya. Dia tidak bertanya kenapa Yi You pergi begitu lama. Dia hanya berkata, "Jangan pergi lagi…"     

Yi You melihat Ji Jinchuan dan Chen Youran di antara kerumunan. Dia mengingat adegan indah dua orang itu yang baru saja berciuman. Dia memandang pria di sampingnya dan melihat tatapan matanya yang tertuju pada pasangan itu. Mana mungkin dia tidak merasa iri pada mereka. Dia tiba-tiba berkata, "Presiden Ji dan Nona Chen adalah pasangan serasi…"     

Gu Jinchen sama sekali tidak marah seperti dugaan Yi You. Sebaliknya, dia berkata dengan tenang, "Benar begitu, kan?"     

Reaksi Gu Jinchen terlalu tenang, sehingga Yi You tidak bisa melihat ekspresi di matanya. Garis pandang pria itu telah berpindah dari menatap pasangan yang tampak serasi itu ke tempat lain. Wajah tegasnya tampak gelap.     

***     

Wali Kota Du memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan Ji Jinchuan, jadi Chen Youran membawa makanan penutup ke tempat istirahat. Tiba-tiba, seseorang mengajaknya untuk menari, dia pun tersenyum dan dengan sopan menolaknya. Setelah makan makanan penutup, waktu untuk berdansa akhirnya selesai.     

Ji Jinchuan tadi hanya berdiri di tangga dan berbicara dengan Wali Kota Du, namun sekarang Chen Youran tidak tahu di mana suaminya berada. Dia pun bangkit dan mencari-cari di antara kerumunan. Tetapi, dia sama sekali tidak melihat sosok yang dicarinya.     

Ketika seorang pelayan melewatinya, Chen Youran bertanya kepadanya, "Apa kamu melihat Presiden Ji?"     

Pelayan yang membawa nampan berisi sampanye di dalamnya menjawab, "Aku melihat Presiden Ji dan Nona Du keluar dari pintu belakang, menuju ke barat…"     

Mendengar jawaban itu, Chen Youran mengucapkan terima kasih. Pelayan itu pun membalas ucapannya, kemudian pergi. Dia melihat sekeliling ruang perjamuan. Barusan dia hanya berniat mencari Ji Jinchuan, tetapi dia tidak menyadari bahwa Du Ruowei juga tidak ada di ruang perjamuan. Setelah itu, dia pergi ke pintu belakang ruang perjamuan. Keluar dari ruang perjamuan, rupanya terdapat sebuah taman. Udara di luar cukup dingin, jadi tidak ada orang yang keluar untuk mencari udara segar. Selain itu, cahaya di kedua sisi jalan itu redup, hampir tidak ada pencahayaan di sana. Angin dingin di malam hari pun membuatnya menggertakkan giginya.      

Chen Youran tidak khawatir Ji Jinchuan akan tergoda dengan Du Ruowei, tetapi dia khawatir suaminya akan dijebak oleh wanita itu dengan cara yang licik. Dia kemudian berjalan ke arah barat di sepanjang jalan setapak. Entah sudah berapa lama dia berjalan, dia lalu melihat gudang di depannya. Terdapat lampu jalan di dekat sana, jadi dia bisa melihat pintu gudang itu terbuka. Karena pencahayaan yang minim, dia berpegangan pada dinding untuk menuju ke tangga yang berada di luar gudang itu. Dia lalu mendengar suara seorang wanita dari dalam sana. Dia ingin mendengarkan dengan seksama, tetapi dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Lalu, dia pergi lebih dekat ke pintu gudang dan melihat ke dalamnya. Ruangan itu gelap, sehingga dia tidak bisa melihat apa pun dengan jelas.     

Meskipun Chen Youran merasa curiga, tetapi tempat itu terlalu dingin. Dia pun berbalik untuk pergi. Tiba-tiba, ada seseorang yang mengulurkan tangan dari belakangnya dan mendorongnya masuk. Pintu gudang itu akhirnya terkunci dari luar. Mendengar langkah kaki yang pergi dari luar, dia mengetahui bahwa seseorang dengan sengaja menjebaknya. Gudang itu gelap dan hanya ada seberkas cahaya lampu jalan beberapa meter dari ventilasi. Tempat itu terpencil dan sunyi, tidak ada yang akan datang bahkan jika dia berteriak hingga tenggorokannya patah. Jadi, dia menyerah untuk berteriak minta tolong.     

Udara di sana terasa dingin dan lembap, sementara dia mengenakan gaun, jadi dia tidak terhindarkan dari rasa dingin sedikit pun. Dia melihat ada beberapa peralatan di gudang hotel itu. Dia mengambil beberapa peralatan itu dan meletakkannya di lantai. Kemudian, dia duduk di atasnya sambil memegangi kakinya dan menunggu Ji Jinchuan untuk menyelamatkannya.     

Setelah beberapa saat, seluruh tubuhnya menjadi dingin. Dia menggosok kedua lengannya yang dingin untuk sedikit menghangatkan tubuhnya. Kemudian, dia menyentuh perutnya, diam-diam berkata pada dirinya sendiri untuk bersikeras bahwa ketika Ji Jinchuan menyadari bahwa dia hilang, pria itu adalah orang pertama yang akan menemukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.