Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Mulai Sekarang, Ikuti Aku Saja



Mulai Sekarang, Ikuti Aku Saja

1Respons pelayan hotel sangat cepat. Setelah beberapa menit, pesanan sudah dikirimkan. Suara ketukan di luar pintu pun terdengar. Gu Jinchen lalu pergi untuk membuka pintu. Dia mengambil alih barang-barang dari tangan pelayan, menutup pintu, dan berjalan mendekati Yi You.      

"Kamu mau makan atau mengobati kakimu dulu?" tanya Gu Jinchen.     

Yi You belum makan malam sama sekali, jadi dia merasa sangat lapar saat ini. Dia menatap wajah pucat pria di hadapannya dan menjawab, "Makan dulu saja…"     

Kemudian, Yi You pun bangkit untuk mengambil makanan, namun Gu Jinchen segera meletakkan piring di depannya. Dia tertegun sejenak, kemudian duduk kembali. Dia pun mulai makan hidangan itu dalam diam. Selama makan, dia beberapa kali melirik pria yang ada di hadapannya. Pria itu selalu terlihat keren. Dia tidak bisa melihat apakah pria itu puas dengan penampilannya hari ini atau tidak.      

Setelah makan malam, Gu Jinchen memanggil pelayan untuk mengambil piring. Dia lalu mengobati kaki Yi You. Tindakan Gu Jinchen membuat Yi You kembali tertegun. Beberapa saat kemudian, dia mengambil alih obat tersebut dan menurunkan pandangannya untuk menutupi rasa malu di bagian bawah matanya. Dia tidak menyangkan bahwa pria itu akan memberikan dirinya obat.     

Gu Jinchen berjalan ke jendela untuk menyalakan rokok setelah semuanya selesai. Waktu sudah menunjukkan malam hari saat ini dan hatinya sama sunyinya dengan malam musim dingin. Dia tidak pernah bisa menemukan kedamaian lagi.     

Yi You melihat pria yang merokok di dekat jendela. Punggung pria itu tampak menawan, sementara ekspresinya ketika merokok menunjukkan bahwa pria itu merasa kesepian. Perhatiannya yang tertuju pada Gu Jinchen membuat tangannya yang mengolesi obat menjadi tidak terkontrol. Kapas itu menyentuh lukanya terlalu kencang, sehingga dia mengerutkan kening karena kesakitan.     

Mendengar rintihan dari mulut Yi You, Gu Jinchen membalikkan badan dan melihat wajahnya yang pucat. Dia tiba-tiba teringat akan cedera lutut yang dialami wanita itu karena pukulan sebelumnya, sekarang cedera di kakinya juga terkait dengannya. Dia pun membuang dan pergi mendekati wanita itu.     

"Apa kamu butuh bantuan?" tanya Gu Jinchen.     

Yi You merasa senang di lubuk hatinya, namun dia tidak berani menunjukkannya. Dia merasa takut untuk menatap pria itu. Kemudian, Gu Jinchen duduk di sampingnya, mengambil obat dan kapas di tangannya, lalu mengoleskan obat di kakinya.     

"Tadi, bukannya kamu sangat gugup ketika bertemu dengan Nona Chen?" tanya Yi You sambil melihat pria itu dengan kepala tertunduk.     

Gu Jinchen tidak berbicara. Bibirnya mengerucut dan tindakannya memberikan obat tampak sangat buru-buru.     

Yi You pun melanjutkan, "Apa kamu menyukainya?"     

Tiba-tiba, Gu Jinchen mengangkat kepalanya untuk menatap Yi You. Tatapan matanya dalam dan berat, tanpa jejak warna perasaan, seolah-olah ingin melihat ke dalam diri wanita itu.     

Melihat hal itu, Yi You yang merasa takut padanya menggerakkan bibirnya dan bertanya, "Ada apa?"     

Gu Jinchen menatap Yi You untuk waktu yang lama. Kemudian, dia menjepit dagunya dan mencondongkan tubuh ke dekatnya. Yi You merasa kesulitan untuk bernapas melihat wajahnya dengan sangat dekat. Pupil gelapnya penuh dengan sosok pria di hadapannya ini. Napas kedua orang itu saling tikat. Dan secara refleks, dia memejamkan mata. Setelah menunggu lama, pria itu tidak menciumnya, dia pun membuka matanya. Namun, Gu Jinchen menjauh dari wajahnya dan menatapnya lekat-lekat. Wajahnya pun menjadi sedikit merah, dia merasa sangat malu.     

Gu Jinchen mengendurkan tangannya pada dagu Yi You dan berkata, "Bukannya ini tempat yang bagus?"     

Pria itu bertanya dengan terlalu jujur. Wajah Yi You pun menjadi merah karenanya. Dia lalu menganggukkan kepalanya.     

"Jangan pergi ke tempat-tempat seperti Sands Bay Club lagi. Mulai sekarang, ikuti aku saja," tutur Gu Jinchen. Mata gelapnya seperti pemandangan malam di luar sana. Matanya sangat gelap seolah dipenuhi dengan tinta tebal.     

Mendengar hal itu, Yi You tiba-tiba mengangkat kepalanya. Matanya yang gelap dengan cepat menandakan ada sentuhan kejutan. Dia setengah merasa malu dan setengah merasa senang. Dia menjawab, "Oke…"     

Setelah itu, Gu Jinchen berjalan ke jendela untuk merokok lagi. Yi You melihat sosok pria itu sambil menggigit bibirnya, lalu pergi ke kamar mandi. Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia tidak menemukan sosok pria itu di dalam kamar. Dia pikir pria itu akan tinggal malam ini setelah mengatakannya. Dia tidak menyangka pria itu akan pergi.     

Saat ini, Yi You tidak menggunakan jubah mandi. Dia hanya menggunakan handuk mandi biasa, jadi kulit mulusnya terbuka. Sementara itu, tidak ada pemanas di dalam ruangan, jadi dia merasa menggigil dan menutupi dirinya dengan selimut, lalu tertidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.