Hanya Boleh Melakukan dengan Sengaja Kali Ini Saja
Hanya Boleh Melakukan dengan Sengaja Kali Ini Saja
Kedua orang itu mengobrol sebentar. Setelah panggilan berakhir, Chen Youran mengambil piyama, lalu pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, dia melihat Ji Jinchuan sudah duduk di sofa. Kaki pria itu menyilang dengan laptop di atasnya, sementara kedua tangannya sedang beroperasi di atas keyboard.
Mendengar Chen Yoran keluar dari kamar mandi, Ji Jinchuan mengangkat rahangnya dan berkata, "Nomor telepon kediaman utama Keluarga Huo…"
Chen Youran menoleh ke samping dan melihat terdapat sebuah catatan di samping ponselnya. Dia berjalan menuju ponselnya dan mengambil catatan itu. Ada serangkaian nomor telepon rumah yang tertulis di atasnya. Dan ada nama Huo tertulis di sampingnya. Tulisan tangan itu tampak jelas dan tegas. Dia berdiri di depan Ji Jinchuan dan menatap pria yang sedang bekerja keras serta fokus ke laptop itu. Dia hanya berdiri diam di depannya untuk waktu yang lama.
Ji Jinchuan melirik ujung baju tidur Chen Youran, lalu berlatih melihat matanya yang juga sedang menatapnya. Dia pun bertanya, "Kenapa?"
Tiba-tiba, Chen Youran memindahkan laptop dipangkuan Ji Jinchuan ke sampingnya. Dia sendiri lalu duduk di atas paha pria itu. Dia memeluknya dan berkata, "Apa ini tidak membuatmu merasa keberatan? Kenapa kamu masih memberiku nomor telepon kediaman utama Keluarga Huo?"
"Bahkan kamu menggunakan cara mogok makan. Apalagi yang bisa aku lakukan untukmu?" Ji Jinchuan menjawab dengan tak berdaya.
Chen Youran sangat senang mendengar hal itu. Dia pun berkata, "Salah sendiri tidak memberiku jalan keluar."
"Kamu hanya boleh melakukannya dengan sengaja kali ini saja, lain kali tidak boleh," ujar Ji Jinchuan sambil mengelus pipinya.
"Maka, kamu tidak boleh membatasi kebebasanku di masa depan." Chen Youran mengambil kesempatan ini untuk menawar.
"Oke…" ucap Ji Jinchuan sambil menganggukkan kepalanya.
***
Di malam hari, Chen Youran tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia mengalami mimpi buruk. Dia bermimpi melihat Lin Xia meminta bantuannya. Lin Xia terlihat sedang berjuang di neraka, berlumuran darah, dan di belakangnya adalah iblis yang memakan orang, bahkan tidak meludahkan tulang sedikit pun. Dia pun terbangun ketakutan dan tidak tertidur sampai setelah fajar.
Pada pukul 7 pagi, Ji Jinchuan bangun dan berpakaian. Dia bersiap memasuki kamar mandi. Namun ketika dia melihat ke belakang, tampak Chen Youran yang sedang menatap langit-langit dengan mata terbuka. Dia mencondongkan tubuh ke depan di kepala tempat tidur dan mencium dahinya.
"Apa aku membangunkanmu?" tanya Ji Jinchuan.
"Aku mengalami mimpi buruk." Chen Youran menggelengkan kepalanya. Karena dia tidak beristirahat dengan baik malam hari tadi, jadi dia tampak sedikit lelah.
"Ini masih pagi. Kamu bisa tidur sedikit lebih lama," balas Ji Jinchuan sambil menyelipkan rambut wanita di depannya ke belakang telinganya.
"Kamu pergi mandi saja, jangan khawatirkan aku," kata Chen Youran. Lin Xia telah hilang selama empat hari dan dia bermimpi seperti itu tadi malam, jadi entah bagaimana mungkin dia bisa tidur.
"Aku akan pergi saat kamu tidur…"
Ji Jinchuan menjaga Chen Youran di samping tempat tidur. Melihat hal ini, Chen Youran terpaksa harus menutup matanya dan berpura-pura tidur. Ketika Ji Jinchuan mendengarnya bernapas dengan teratur, dia mengira wanita itu sudah tertidur dan pergi ke kamar mandi. Ketika selesai, dia pergi ke samping tempat tidur dan mematikan ponselnya. Kemudian, dia keluar dari kamar.
Mendengar suara pintu tertutup, Chen Youran membuka matanya. Dia bangun sebentar, tetapi akhirnya tertidur. Ketika dia bangun, sudah waktunya untuk makan siang. Ada dua panggilan tak terjawab di ponselnya, namun dia tidak bisa mendengar karena Ji Jinchuan mengubahnya menjadi mode senyap. Keduanya merupakan telepon dari Sekretaris Cheng.
Chen Youran pun menghubungi Sekretaris Cheng kembali. Sekretaris ayahnya itu memberitahunya bahwa telah menemukan nomor telepon kediaman utama Keluarga Huo. Meskipun dia sudah mengetahuinya tadi malam, namun dia berpura-pura berterima kasih kepada Sekretaris Cheng atas kerja kerasnya. Dia lalu mengambil catatan di meja, memasukkan nomor di ponselnya, dan menghubunginya.
Sekitar 10 detik kemudian, telepon terhubung dan suara seorang wanita terdengar. Itu tampaknya seorang pelayan, "Halo, kediaman utama Keluarga Huo…"
"Aku adalah teman Nyonya Muda Huo. Aku punya urusan dengannya. Tolong biarkan dia menjawab telepon." Chen Youran berkata dengan sopan.
"Nyonya Muda dan Tuan Muda tidak sedang berada di kediaman utama Keluarga Huo," jawab pelayan tersebut.