Kejahatan Dibalas Kejahatan
Kejahatan Dibalas Kejahatan
Tiga sosok berdiri di bagian paling depan murid-murid Yuan Gate. Aura tiga orang itu mungkin tidak terlalu hebat apabila dibandingkan dengan gabungan aura ratusan orang di belakang mereka, akan tetapi sosok-sosok itu seperti tiga gunung besar yang berdiri tegak di depan murid-murid Yuan Gate. Tidak ada seorang pun yang berani meremehkan mereka.
Mata Lin Dong juga agak memicing karena kemunculan tiga sosok tersebut. Dia pernah berjumpa dengan Little Lei King, Lei Qian, salah satu dari tiga orang tersebut. Oleh karena itu, tatapan matanya langsung mengarah ke sebelah kiri Lei Qian. Di tempat itu, Lin Dong melihat kalau terdapat seorang pria tampan berbaju putih yang membawa kipas lipat. Kipas itu diayunkan perlahan, sehingga memberinya kesan elegan dan terdidik. Akan tetapi, gelombang energi dahsyat yang menguar dari sosok pria itu membuat siapapun paham kalau sangat bodoh jika menganggapnya seperti seorang murid yang tak berdaya.
"Dia adalah Little Ling King, Ling Zhen…" kata Ying Xiaoxiao pelan. Wajahnya terlihat serius ketika menatap ke arah pria berbaju putih.
Lin Dong mengangguk singkat. Pandangan matanya juga berubah agak fokus. Dia mampu merasakan kalau Little Ling King— Ling Zhen—lebih berbahaya daripada Lei Qian. Yuan Gate memang pantas menjadi sekte terkuat di Benua Xuan Timur. Berdasar pada jajaran pasukan mereka saja bisa terlihat seberapa besar jarak antara mereka dengan murid-murid berbagai sekte lainnya.
"Tetapi, murid terkuat dari tiga Raja Cilik Yuan Gate bukanlah mereka berdua. Tapi … adalah Little Yuan King, Yuan Cang…" Tatapan mata Ying Xiaoxiao terlihat agak rumit. Suaranya terdengar agak serak ketika dia mengucapkan nama tersebut. Rupanya nama itu membuat Ying Xiaoxiao sangat tertekan.
Lin Dong diam-diam mengangguk. Tak lama kemudian, pandangan matanya menatap ke arah antara Lei Qian dan Ling Zhen. Seorang pria berbaju biru dengan penampilan biasa saja berdiri sambil tersenyum di sana. Penampilannya tidak semengerikan yang diperkirakan Lin Dong…
Akan tetapi, berpasang-pasang mata mengarah pada pria berbaju biru ketika dia berdiri sambil tersenyum di depan murid-murid Yuan Gate. Kemampuannya mengumpulkan perhatian itu tak kalah dengan Ling Qingzhu.
Lin Dong menatap ke arah sekte-sekte super lainnya. Para monster dari berbagai macam sekte memperlihatkan ekspresi tak alami ketika menatap Yuan Cang. Sorot waspada terpancar dari mata mereka. Sikap yang mereka perlihatkan jelas menjelaskan kalau orang-orang itu merasa takut dengan Yuan Cang.
Dari kejadian itu, bahkan Lin Dong tak punya pilihan selain mengakui kalau hawa keberadaan Yuan Cang memang kuat. Pemimpin tiga Raja Cilik memang sesuai dengan reputasi yang beredar…
Yuan Cang yang berbaju biru menoleh sambil ditatap berpasang-pasang mata di langit. Sesaat kemudian, dia menatap ke arah di mana Nine Heavens Supreme Purity Palace berada—tentu saja lebih khususnya ke arah Ling Qingzhu yang berdiri di atas teratai hijau.
"Haha, rupanya kali ini memang Ling Qingzhu yang memimpin Nine Heavens Supreme Purity Palace. Kalau kita sampai bertemu di wilayah Unique Devil, kuharap Ling Qingzhu tidak akan bersikap terlalu keras padaku." Yuan Cang menatap ke arah Ling Qingzhu. Wajahnya yang tidak tampan tetapi masih bisa dibilang menawan, sontak menyunggingkan senyuman. Sesaat kemudian, dia terkekeh perlahan.
Bisa dibilang kalau Yuan Cang adalah pria dengan pesona yang besar. Walaupun dia tidak terlalu tampan, tetapi sikapnya ketika berbicara membuat siapapun seolah merasa terkena embusan angin musim semi. Tanpa disadari, rasa waspada di dalam hati siapapun bisa berangsur-angsur melemah.
"Kak Yuan Cang ada-ada saja. Qingzhu tidak sekuat itu." Ling Qingzhu agak menunduk merespon ucapan Yuan Cang dan menjawab dengan nada lembut.
Setelah mengucapkan kata-kata itu, tatapan mata Ling Qingzhu diam-diam memandang ke arah di kejauhan tanpa disadari oleh siapapun. Arah itu adalah tempat di mana Lin Dong berada.
"Qingzhu benar-benar rendah hati. Kalau kau mengerahkan kekuatanmu habis-habisan, bahkan aku juga tidak akan bisa menang dengan mudah." Yuan Cang tertawa. Sesaat kemudian, dia mengalihkan pandangannya sejenak. Pria itu lantas menoleh dan menatap ke arah di mana murid-murid Sekte Dao berada.
Ketika pandangan mata Yuan Cang menatap ke arah mereka, Lin Dong mampu merasakan kalau badan murid-murid Sekte Dao di belakangnya sesaat menegang. Bahkan Yuan Power di dalam badan Ying Xiaoxiao dan Wang Yan sontak bersirkulasi dengan tergesa-gesa.
"Ying Xiaoxiao, Wang Yan … Haha, kalian semua bisa dianggap kenalan…" Yuan Cang tersenyum menatap Ying Xiaoxiao dan murid lainnya ketika berbicara.
Ekspresi duo Wang Yan agak tertekuk. Walaupun nada bicara Yuan Cang terdengar lembut, tetapi mereka mampu merasakan hawa gelap dan haus darah di baliknya…
Yuan Cang kembali tersenyum ketika melihat ekspresi duo Ying Xiaoxiao. Pandangan matanya pada akhirnya terhenti pada Lin Dong, dan kedua matanya yang sipit itu agak memicing.
"Aku pernah mendengar kalau pemenang Perang Seratus Dinasti menolak undangan Yuan Gate-ku dan malah masuk ke Sekte Dao. Sekarang kalau kulihat, Sekte Dao-mu memang berhasil bertambah cukup kuat…"
Yuan Cang tersenyum. Suaranya terhenti sesaat, dan dia kembali menambahkan, "Mungkin lebih baik begini … Lebih baik menjadi kepala ayam dibandingkan ekor ular…"
Suara tawa Yuan Cang segera menyebabkan berpasang-pasang mata cukup banyak murid Sekte Dao terlihat murka. Ucapannya menjelaskan kalau Lin Dong mampu menjadi pemimpin karena Sekte Dao mereka lemah. Jika Lin Dong bergabung dengan Yuan Gate, maka dia bakal berada di bagian terlemah.
Pria itu mungkin terlihat ramah tetapi kata-katanya seperti jarum yang tersembunyi di dalam kapas—menusuk sampai melukai tulang siapapun.
Suasana ramai di langit saat ini juga berubah hening. Anggota berbagai macam sekte super menyaksikan kejadian tersebut. Dendam di antara Yuan Gate dan Sekte Dao sangat dalam. Semua yang hadir memahami hal itu. Akan tetapi, mereka tidak menyangka kalau percikan emosi dan huru-hara bakal langsung muncul ketika mereka bertemu. Jika melihat kejadian saat ini, sepertinya Sekte Dao tidak bisa mengalahkan Yuan Gate…
Dari area di mana murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace berada, Ling Qingzhu mengernyitkan alis. Dia menatap Su Rou yang berada di sisinya. Wajah mungil gadis itu dipenuhi dengan raut khawatir. Rupanya Su Rou juga menyadari jarak kekuatan antara murid-murid Sekte Dao dan Yuan Gate.
"Kepala ayam atau ekor ular, terlalu cepat menentukannya sekarang…"
Ekspresi Lin Dong sama sekali tidak memperlihatkan rasa takut ketika ditatap oleh banyak orang dari berbagai arah. Dia lantas tertawa. "Dulu, bukankah kakak seperguruan dari Sekte Dao-ku—Zhou Tong—juga mengalahkan tiga Raja Cilik Yuan Gate kalian sampai satu orang terbunuh, satu terluka, dan sisanya kabur?"
Keributan sontak bermunculan di langit ketika ucapan itu terdengar. Cukup banyak orang yang memperlihatkan ekspresi tercengang. Rupanya mereka tidak menyangka kalau Lin Dong rupanya berani berselisih melawan Yuan Gate.
"Orang bodoh memang tidak tahu batasan. Jangan bilang kalau kau berani membandingkan dirimu dengan Zhou Tong?" Lei Qian tertawa dingin dan mencemoohnya.
"Bahkan Zhou Tong juga kesulitan kabur dan akhirnya dibunuh oleh Yuan Gate-ku." Little Ling King—Ling Zhen—yang memegang kipas lipat berkata sambil tersenyum.
"Seorang Ketua Sekte Yuan Gate bahkan sampai turun tangan menyerang murid Sekte Dao. Memang kejadian itu membuat semua orang tercengang." Lin Dong terkekeh.
Ling Zhen dan Lei Qian mengernyitkan dahi ketika mendengar ucapan tersebut. Senyuman di wajah mereka berubah agak tidak alami. Zhou Tong di masa lalu memang hanya seorang murid. Akan tetapi, dia sudah mendesak Ketua Sekte Yuan Gate untuk turun tangan. Baru kemudian akhirnya Zhou Tong bisa dibunuh. Masalah itu memang berakhir menimbulkan berbagai macam cemooh yang tidak diucapkan terang-terangan, sehingga menyebabkan reputasi Yuan Gate rusak. Kejadian itu bisa dianggap sebagai titik sensitif di hati murid-murid Yuan Gate.
Ketika ekspresi Lei Qian menjadi suram dan tidak tahan ingin mengucapkan sesuatu, Yuan Cang di depannya mengayunkan tangan. Matanya yang sipit mengandung sorot terkesan ramah ketika menatap Lin Dong. Akan tetapi, nuansa gelap dan beringas memenuhi sorot matanya yang terkesan ramah tersebut.
"Sepertinya kami belum memosisikan murid-murid Sekte Dao kalian di tempat yang sesuai selama beberapa tahun ini…"
Yuan Cang menyeringai, lalu tersenyum. Dia segera menggelengkan kepalanya. Pandangan matanya terlihat seperti ular ketika beredar memandang ke semua murid-murid Sekte Dao. Yuan Cang kemudian menambahkan dengan suara lembut, "Kalau begitu … sebaiknya kalian semua berdoa atas keselamatan diri selama Kompetisi Sekte Agung ini."
Suaranya tidak memberikan kesan keji. Akan tetapi, niat buruk bisa didengar oleh semua orang.
"Beberapa hal memang tidak perlu diucapkan sampai akhir."
Senyuman di wajah Lin Dong perlahan-lahan lenyap. Kedua matanya samar-samar memperlihatkan sorot gelap. Di balik lengan baju, kepalan tangannya juga semakin erat.
Lin Dong sadar kalau dia memang perlu mengerahkan kemampuannya habis-habisan selama Kompetisi Sekte Agung, tidak peduli apapun yang terjadi.
"Kau nekat sekali. Aku suka itu. Ketika saat itu tiba, aku akan mengatakannya padamu sekali lagi. Kuharap, itu bukan ucapan terakhir yang kau dengar dalam hidupmu."
Yuan Cang terkekeh pelan. Sesaat kemudian, dia perlahan-lahan mengalihkan pandangan matanya. Jari-jarinya saling menjalin dan diposisikan di depannya. Lei Qian dan Ling Zhen yang mengenal sikap Yuan Cang, memperlihatkan seringai dingin di bibir mereka ketika melihatnya. Mereka sadar kalau saat seperti itulah niat membunuh di dalam hati Yuan Cang sudah mencapai puncaknya.
Rupanya Lin Dong sudah memunculkan niat membunuh dari dalam diri Yuan Cang…
Sekte Dao memang benar-benar sial.
Lin Dong juga mengalihkan pandangannya ketika Yuan Cang melakukannya. Dia menoleh menatap Ying Xiaoxiao dan murid-murid lainnya. Wajah mereka sama sekali tidak merasakan rasa tak puas karena kalimat provokasinya barusan pada Yuan Cang. Alih-alih, cukup banyak murid yang memperlihatkan raut serius sedingin es.
"Bisakah Yuan Cang dianggap sebagai orang terkuat di antara generasi muda di Benua Xuan Timur?" Lin Dong bertanya dengan suara lembut.
Ying Xiaoxiao berpikir sesaat setelah mendengarnya. Dia segera menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Ada satu orang yang tidak lebih lemah darinya."
"Siapa?"
"Orang yang tercantum di daftar buronan sekte nomor satu, Chen Gui si Topeng Hantu," kata Ying Xiaoxiao.
"Chen Gui?" Lin Dong mengernyit. Rupanya dia baru pertama kalinya mendengar nama tersebut.
"Dia bukan murid sekte manapun. Terlebih lagi, dia bahkan tidak bisa dianggap seseorang dari Benua Xuan Timur. Orang itu muncul dan menghilang seperti hantu. Orang biasa bakal kesulitan mencari jejaknya pergi. Kabarnya dia pernah berduel melawan Yuan Cang, tetapi Yuan Cang tidak bisa menang." Di sisinya, Wang Yan membuka mulutnya, kemudian menjelaskan.
"Rupanya begitu…"
Lin Dong bergumam sendiri. Sepertinya Benua Xuan Timur benar-benar dipenuhi dengan berbagai macam praktisi ahli yang tersembunyi. Dia penasaran apakah Chen Gui bakal muncul pada Kompetisi Sekte Agung tersebut.
"Wilayah Unique Devil bakal terbuka…"
Ying Xiaoxiao mendadak berkata ketika Lin Dong sedang berpikir serius.
Lin Dong mendongakkan kepala ketika mendengarnya. Dia melihat riak-riak energi mulai muncul di tirai spasial di kejauhan. Ternyata memang wilayah Unique Devil bakal terbuka…
…..
Ketika wilayah Unique Devil dalam kondisi hendak terbuka, dua sinar cahaya melintasi langit dalam jarak 500 kilometer dengan secepat kilat.
"Dik, tidak perlu terlalu cemas. Kita akan sampai tepat waktu untuk Kompetisi Sekte Agung." Dua sinar cahaya berjajar depan-belakang. Sosok bercahaya di belakang mendadak berhenti sesaat dan berbicara dengan nada pasrah.
Sosok bercahaya itu sontak tampak ketika dia berhenti. Ada topeng hantu berbentuk setengah di wajahnya, membuatnya terlihat mengerikan seperti iblis.
"Siapa yang mau bergerak selambat Kakak. Tidak perlu mengikutiku kalau Kakak tidak ingin pergi. Aku bisa pergi sendiri."
Akan tetapi, sosok bercahaya di depan tidak mengurangi kecepatan karena kejadian tersebut. Tak lama kemudian, suara jernih seorang gadis muda terdengar di sana. Kecepatan wanita itu mendadak bertambah dan dia bergegas bergerak menuju cakrawala.
Pria bertopeng hantu itu sontak tertawa kecut dan menggelengkan kepalanya ketika melihat sikap gadis tersebut. Dia hanya bisa bergegas mengikutinya. Obrolan dua orang itu menggema perlahan di langit.
"Apa Adik mencari seseorang? Siapa dia? Apa orang itu … sangat penting?"
"Hu uh. Tapi Kakak akan tahu siapa dia setelah bertemu dengannya … ah tapi kemungkinan aku bakal dimarahi kalau bertemu dengannya. Kakak sebaiknya bersikap agak pintar jika saat itu tiba. Karena jika tidak, aku akan memberitahu guru kalau Kakak gagal melindungiku dengan baik saat kita kembali!"
"Bahkan guru juga enggan memarahimu, dia .. urgh, baiklah…"