Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Desolation Skill



Desolation Skill

2"Duk."     

Lin Dong perlahan-lahan berjalan menuju menara batu. Setelah melewati kegelapan, pandangan sontak dipenuhi cahaya.     

Sebuah aula batu yang sangat luas muncul di depan jarak pandang Lin Dong. Aula itu dipenuhi dengan aura yang berubah-ubah. Cahaya hangat berpendar seperti ruh yang melayang di area sekitar.     

Aula batu itu sangat unik dan tidak terdapat sedikit pun rak buku di sana. Tapi alih-alih, aula itu dipenuhi prasasti batu yang ukurannya berbeda-beda. Tiap prasasti batu itu diselimuti cahaya tipis.     

Lin Dong berdiri di pintu utama dan menatap ke arah prasasti-prasasti batu ilmu bela diri. Tak lama kemudian, dia menghirup napas. Rupanya inilah kekuatan sekte super. Jumlah ilmu bela diri di sini sangat mengerikan…     

Di aula batu, siapapun dapat melihat beberapa sosok yang sedang berdiri tegak sambil menatap ke arah prasasti batu di hadapan mereka dengan raut sangat fokus. Ada juga beberapa orang yang sedang bersila di lantai dengan tatapan memandang lekat pada prasasti batu. Orang-orang itu sepertinya sedang terfokus pada dimensi ilmu bela diri.     

Lin Dong melangkah maju dengan perlahan-lahan. Dia memperlambat langkahnya ketika berjalan di aula yang dipenuhi dengan prasasti batu ilmu bela diri. Di waktu yang bersamaan, pandangan matanya terus-menerus menyapu ke arah prasasti-prasasti batu tersebut. Prasasti itu menggambarkan barisan ilmu bela diri yang menyilaukan.     

"Ilmu bela diri Tingkat Manifestation level atas, Raging Bull Power Skill."     

"Ilmu bela diri Tingkat Manifestation level atas, Swimming Dragon Step."     

"Ilmu bela diri Tingkat Manifestation level bawah, Dragon Blade Technique."     

Lin Dong mulai merasa pusing setelah pandangan matanya menyapu ke arah prasasti batu. Jumlah ilmu bela diri yang begitu banyak membuat pandangan matanya buram. Rupanya ilmu bela diri di aula ini sudah mencapai jumlah yang mengerikan. Jika salah satu ilmu bela diri itu berada di Dinasti Agung Yan, pasti bakal terjadi pembantaian besar-besaran. Namun di tempat ini, ilmu bela diri itu berada di manapun untuk dipelajari murid-murid tersebut.     

"Berapa lama waktu yang kuperlukan untuk menemukannya…" Pandangan mata Lin Dong menyapu ke arah prasasti-prasasti baru, dan dia menggelengkan kepalanya tak berdaya. Jika dia hendak mengecek semua prasasti batu, Lin Dong tak akan selesai meskipun dia melakukannya dari siang sampai malam.     

"Ayo cek Desolate Stone terlebih dulu."     

Lin Dong mendongak dan menatap ke bagian dalam aula. Tak beberapa lama kemudian, dia mempercepat langkahnya dan melewati prasasti-prasasti batu di sana. Setelah 10 menit berlalu, Lin Dong mendadak berhenti. Dia agak terperangah saat menatap ke arah di hadapannya.     

Beberapa ratus meter di depan terdapat platform raksasa. Sebuah batu abu-abu besar yang tingginya mencapai beberapa ratus meter diam berdiri dan menjulang di tengah platform tersebut.     

Batu raksasa itu berbentuk bulat dan seluruh permukaannya berwarna abu-abu gelap. Prasasti itu sepertinya juga diselimuti lumut. Samar-samar, siapapun bisa melihat retakan-retakan di permukaannya. Gelombang energi yang tidak bisa dideskripsikan terus-menerus menguar dari batu raksasa tersebut.     

Sementara Lin Dong berdiri di kejauhan, gelombang energi itu menguar dan beradu dengannya. Saat itu, badannya gemetar dan bahkan pikirannya juga agak terguncang karenanya. Lin Dong merasa seolah dia berada di gurun terpencil—di mana langit dan bumi dipenuhi dengan dimensi hampa yang suram. Rasa kesepian memasuki kepalanya. Bahkan Yuan Power di badannya juga merasakan efek suasana terpencil di sana. Efek korosi itu memasuki badannya secara perlahan-lahan.     

"Huff!"     

Lin Dong menghirup napas. Sorot serius terpancar di matanya. Gelombang energi itu pasti merupakan 'Desolate Force' yang dikatakan oleh Wu Dao. Namun, Desolate Force yang menguar dari prasasti batu itu jauh beberapa kali lipat lebih kuat dibandingkan Tong Chuan.     

"Jadi ini Desolate Stone?"     

Lin Dong bergumam sendiri. Dia lantas mengalihkan pandangannya ke arah platform di sekelilingnya. Di sekitar Desolate Stone, terdapat banyak murid yang diam dan bermeditasi. Jejak 'Desolate Force' yang dikeluarkan oleh Desolate Stone itu dihisap oleh para murid di sana.     

Lin Dong menghela napas dan melangkah maju. Beberapa murid di sekitar Desolate Stone mendengar suara langkah kakinya dan menoleh. Sorot tercengang terpancar dari mata mereka. Rupanya, murid-murid itu menyadari sosok Lin Dong.     

Namun, Lin Dong mengabaikan pandangan mereka dan terus berjalan menuju platform. Dia lantas berhenti di hadapan prasasti batu berwarna abu-abu tersebut. Di permukaan prasasti batu terdapat beberapa huruf kuno.     

"Desolate Force."     

Dua huruf bernuansa kuno itu terpantul di mata Lin Dong dan membuat sudut matanya berkedut. Dia lantas mengalihkan pandangannya ke bawah dan terus membaca lanjutan tulisan di prasasti batu tersebut.     

Ketika Lin Dong menatap ke bawah, raut tercengang berangsur-angsur muncul di wajahnya. Karena saat ini dia menyadari kalau 'Desolate Force' bukanlah energi yang murni. Sebenarnya, 'Desolate Force' adalah sejenis teknik ilmu bela diri. Fakta itu sudah menyimpang sepenuhnya dari perkiraannya.     

Deskripsi yang tercantum pada prasasti batu menjelaskan teknik mempelajari 'Desolate Force'. Di bagian akhir, Lin Dong melihat nama asli teknik ilmu bela diri itu—yaitu Desolation Skill.     

"Desolate Force sepertinya adalah energi yang didapatkan oleh seseorang selesai melatih kemampuan ini."     

Pemikiran melintas di dalam kepala Lin Dong. Dia bisa merasakan potensial 'Desolation Skill'. Terlebih lagi, 'Desolate Force' yang bisa diperoleh dengan melatih kemampuan itu juga tergolong lumayan kuat. Di pertarungan sebelumnya melawan Tong Chuan, apabila bukan karena dia memiliki Devouring Ancestral Symbol, Lin Dong pasti bakal terdesak sampai menyedihkan oleh 'Desolate Force' yang dipenuhi dengan kekuatan korosi.     

Prasasti batu itu mencantumkan teknik cara mempelajari 'Desolation Skill' secara detail. Berdasar deskripsi di sana, Desolation Skill dibagi menjadi 10 level. Kemampuan itu harus dipelajari oleh murid langsung di Aula Desolate.     

Teknik mempelajari kemampuan itu tergolong unik. Seseorang harus memulainya dengan cara menghisap 'Desolate Force' dari Desolate Stone. Setelahnya, praktisi itu harus membentuk Desolate Force di dalam badannya dan menggunakan Yuan Power untuk memelihara bibit kekuatan tersebut. Seiring bibit kekuatan itu bertambah besar, Desolate Force yang dimiliki praktisi itu bakal semakin bertambah.     

Dengan kata lain, jika seseorang ingin melatih kemampuannya, maka dia harus mengandalkan Desolate Stone. Karena kalau tidak, bahkan seandainya seseorang memiliki teknik untuk menempa kemampuan itu, praktisi tersebut tak akan bisa benar-benar mempraktekkannya sepenuhnya.     

"Memang ada sesuatu yang unik…"     

Mata Lin Dong berkedip. Sekali lagi, dia berusaha memahami semua informasi yang tercantum pada prasasti batu. Dia lantas mendongak dan menatap ke arah Desolate Stone raksasa di hadapannya.     

Jika menatap Desolate Stone dari kejauhan, siapapun bakal bisa merasakan hawa kuno darinya. Berbagai macam tanda terdapat di permukaan batu dikarenakan seiring berjalannya waktu. Rupanya artefak itu sudah ada sejak waktu yang lama.     

Di beberapa ratus meter dari Desolate Stone, terdapat beberapa platform batu yang cuma bisa ditempati satu orang. Platform-platform batu itu dipenuhi dengan murid-murid Aula Desolate yang menghisap jejak Desolate Force dari Desolate Stone.     

"Desolate Force memiliki kekuatan korosi yang sangat kuat…" Lin Dong menyadarinya saat dia mendekat ke Desolate Stone. Energi Desolate Force yang berputar di area ini sangat kuat dan murid-murid di sekitar tidak berani mendekat ke sana. Mereka duduk dalam jarak beberapa ratus meter di sekitarnya dan menghisap Desolate Force yang menguar dari Desolate Stone.     

Pemandangan itu membuat Lin Dong berpikir keras. Dia menatap ke area sekitar Desolate Stone. Dari apa yang bisa dilihat olehnya, tanah di sana kering dan retak—memberikan kesan sebagai daratan tandus.     

"Rupanya begitu…"     

Lin Dong bergumam sendiri. Tak lama kemudian, senyuman samar muncul di wajahnya. Teknik berlatih Desolation Skill kembali mulai melintas di dalam kepalanya. Setelah sempat ragu, dia akhirnya memaksakan diri maju dan melangkah ke arah Desolate Stone.     

Lin Dong segera melewati murid-murid di sana. Sesaat kemudian, pemuda itu lanjut berjalan tanpa berhenti. Sikapnya sontak membuat keributan terjadi di lingkungan yang hening tersebut. Murid-murid yang sedang bermeditasi lantas membelalakkan mata mereka karena takjub dan menatap ke arah Lin Dong.     

"Lin Dong, jangan terlalu dekat dengan Desolate Stone. Karena kalau tidak, kau bakal terkorosi karena Desolate Force sampai nyawamu akan menjadi korban!" Salah satu murid di sana tak bisa menahan diri dan akhirnya berteriak pada Lin Dong.     

"Terima kasih sudah mengingatkan."     

Lin Dong menoleh dan tersenyum ke arah murid tersebut. Namun, dia tidak berhenti melangkah. Meskipun Desolate Force tergolong kuat, tapi badannya memiliki sesuatu yang jauh lebih kuat dan mengerikan.     

Saat ini, murid-murid di sekitar membelalakkan matanya dan mengerucutkan bibir mereka sambil menatap ke arah Lin Dong yang sedang berjalan mendekat ke arah Desolate Stone. Kepalan tangan mereka yang berada di balik lengan baju sontak mengepal erat. Mereka jelas tahu betapa mengerikan Desolate Force yang terdapat di sekitar Desolate Stone…     

"Duk! Duk!"     

Suara langkah kaki Lin Dong menjadi satu-satunya suara yang bisa terdengar di seluruh platform. Hati semua orang berdegup bersamaan setiap kali kaki Lin Dong melangkah, dan semakin kencang dibuatnya.     

Saat suasana hening menyebar di sekitar platform, pak tua buta berbaju abu-abu keluar dari balik prasasti batu yang letaknya tak jauh dari sana. Pria itu mendongak dan matanya yang berwarna abu-abu tanpa pupil itu terfokus pada Lin Dong. Sesaat kemudian, raut terkejut muncul di wajahnya yang renta dan dipenuhi keriput.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.