Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Berhati-hatilah



Berhati-hatilah

0Aura iblis naik membumbung di langit, sementara daratan ambles. Akan tetapi, sosok berpostur kurus itu hanya terdiam berdiri di depan. Sementara itu, semua gelombang serangan raksasa mengerikan tersebut sama sekali tidak bisa mengenainya.      

Dia membalikkan badannya,\ dan mengutarakan kata-kata itu dengan suara yang terkesan serak. Sesaat kemudian, sosok pemuda itu melangkah dan pergi mendekat di samping Ling Qingzhu yang sekarang kepalanya agak dimiringkan ke salah satu sisi. Pemuda itu lantas melihat ke arah kain penutup wajah Ling Qingzhu yang terkena noda darah. Sementara terdapat kesan dingin yang tak asing di alis Ling Qingzhu. Namun, aura dingin itu berbeda dengan Ying Huanhuan. Sikap dingin Ling Qingzhu mengandung harga diri sejak lahir, dan mungkin karena alasan tersebut pula, dia bisa menjadi sangat luar biasa.      

Ling Qingzhu juga menyadari kalau Lin Dong sudah mendekat ke sisinya. Mata jernih seperti air yang tidak memperlihatkan emosi berlebihan ketika dia akan mati, mendadak tampak agak kacau. Sambil mengepalkan kedua tangannya, Ling Qingzhu menekan emosinya dan mendesak dirinya sendiri agar berhenti memandang pemuda yang sekarang tampak sangat menyilaukan tersebut.      

Saat ini, penampilan pemuda tersebut sangat berbeda dengan kondisi menyedihkan yang diperlihatkannya tiga tahun lalu.      

Ketika pikirannya sedang tidak terkendali, pemuda di depannya itu membungkuk dan langsung mengangkatnya dari tanah dengan memegangi pinggangnya. Ketika Ling Qingzhu berdiri, pikirannya sontak menjadi kosong. Sesaat kemudian, dia kembali tersadar dan mulai memberontak hebat.      

"Berhentilah bergerak."     

Suara pelan dan berat terdengar, membuat sosok lembut Ling Qingzhu membeku. Dia akhirnya menengadahkan kepala. Wajah seorang pemuda yang tampak lebih kuat dan dewasa apabila dibandingkan dengan tiga tahun lalu, segera terpantul di bola mata Ling Qingzhu.      

Saat ini, alis pemuda itu tampak tertaut. Terlebih lagi, sikapnya yang elegan dan tegas bahkan membuat Ling Qingzhu terkejut. Kejadian selama tiga tahun terakhir ini rupanya sudah membasuh cangkangnya, lalu berangsur-angsur memperlihatkan sisi yang tersembunyi di dalam tulang-belulangnya.      

Ling Qingzhu menggertakkan giginya pelan. Akan tetapi, karena sekarang dia terluka, maka penolakannya perlahan-lahan semakin lemah. Sementara itu, hanya kedua tangan yang dikepalkan erat menjadi satu-satunya bukti akan riak-riak perasaan yang berkecamuk di dalam dadanya.      

"Lin … Kak Lin Dong?"      

Su Rou dan murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace terkejut ketika memandang pemuda yang melangkah mendekati mereka sambil mendekap Ling Qingzhu di kedua lengannya. Baru beberapa saat kemudian, Su Rou mendadak tersadar. Ekspresi gembira yang meluap-luap segera terpancar di wajah cantiknya.      

"Kak Lin Dong, rupanya memang kau! Ternyata kau sudah kembali ke Benua Xuan Timur?! Aku tahu kalau kau pasti akan kembali kemari!"      

Lin Dong berhenti di hadapan Su Rou. Ketika dia melihat raut gembira di wajah gadis muda cantik itu, dia sontak tersenyum. Gadis muda yang dulunya pemalu dan lemah, sekarang akhirnya sudah memperlihatkan kemampuannya.      

"Bagus sekali."      

Lin Dong menurunkan Ling Qingzhu dari dekapannya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, lalu mengusap kepala mungil Su Rou. Wajah gadis itu segera memerah. Akan tetapi, gestur tidak asing tersebut membuat perasaan hangat menyeruak di dalam hatinya. Dia seketika merasa kalau semua rasa lelah di sekujur badannya sudah menghilang.      

"Uhuk." Di samping mereka, Ling Qingzhu mendadak terbatuk pelan. Sementara itu, warna merah terang terlihat di balik kain penutup wajahnya. Rupanya serangan-serangan Lu Feng sudah membuatnya terluka parah.      

"Kak Qingzhu, apa kau baik-baik saja?!"      

Su Rou sangat terkejut. Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace di sekitarnya juga bergegas mendekat. Tatapan mata mereka semua dipenuhi dengan rasa cemas.      

Ling Qingzhu menggeleng. Dia memandang ke arah kakak serta adik seperguruannya yang ternoda darah sambil berkata pelan, "Kuatkan diri kalian. Musuh-musuh yang kuat masih ada di pintu gerbang kita…"      

Setelah mendengar ucapannya, kerumunan itu segera tersadar dari kondisi mereka yang awalnya bersuka-cita. Wajah mereka semua segera menggelap. Karena bagaimanapun juga, masih ada pasukan Yuan Gate dalam jumlah besar di luar yang mengawasi mereka dengan niat buruk. Bahkan Ling Qingzhu juga dikalahkan oleh Sesepuh Pertama Yuan Gate. Sehingga, mereka bisa dibilang sudah kehilangan pilar penyokong terakhir.      

"Serahkan semuanya pada Sekte Dao-ku. Kalian semua sebaiknya fokus melindunginya."      

Lin Dong memandang Ling Qingzhu. Saat ini, mata gadis itu sudah kembali ke coraknya yang biasa. Akan tetapi, Ling Qingzhu menolak bertatap muka dengan Lin Dong. Bahkan, tiap kali mereka akan bertukar pandang, Ling Qingzhu akan segera mengalihkan tatapan matanya.      

"Kak Lin Dong … kau … berhati-hatilah. Sesepuh Pertama Yuan Gate itu sangat kuat." Su Rou menggigit bibir merahnya. Walaupun jika menimbang secara logis, Su Rou merasa kalau sebaiknya Lin Dong memikirkan cara untuk kabur di situasi genting seperti ini, tetapi rasa percaya tak bersyarat yang dimilikinya pada Lin Dong sudah mengubah kata-kata yang ingin diucapkannya.      

"Kawanku dari Sekte Dao, atas nama Nine Heavens Supreme Purity Palace, Qingzhu ingin berterima kasih atas bantuanmu hari ini. Tapi, kuharap kau akan mundur jika tidak mampu mengalahkan mereka. Karena bagaimanapun juga, Nine Heavens Supreme Purity Palace-ku tidak akan menyerah pada Yuan Gate, bahkan meskipun harus dibayar dengan nyawa kami." Ling Qingzhu mengarahkan mata cantiknya ke bawah, lalu berkata dengan nada pelan.      

Su Rou yang berada di samping mereka lantas menjulurkan lidahnya ketika mendengar ucapan tersebut. Namun dia tidak berani membuka mulut. Karena bagaimanapun juga, dia punya hubungan yang dekat dengan Ling Qingzhu dan tahu kalau ada sesuatu yang abu-abu di antara mereka berdua. Bahkan selama tiga tahun terakhir sejak Lin Dong pergi, Su Rou terkadang mendapati Ling Qingzhu melamun selama dia berlatih. Selain itu, jika menimbang sikap Ling Qingzhu, jelas kalau dia sedang merindukan seseorang.      

Insiden-insiden itu memicu rasa ingin tahu Su Rou. Karena bagaimanapun juga, Ling Qingzhu memiliki perangai yang dingin dan penyendiri, serta dia juga punya ketangguhan mental yang kuat. Bahkan, ada banyak sekali praktisi dan monster berbakat di Benua Xuan Timur yang mendambakan Ling Qingzhu. Tapi tidak ada seorang pun yang bisa membuat wanita itu luluh. Terkadang, Su Rou bahkan berpikir kalau tidak ada pria di dunia ini yang bisa membuat kakak seperguruannya yang seperti peri angkuh itu bersikap seperti gadis kecil biasa. Sehingga, saat Su Rou melihat Ling Qingzhu bersikap demikian, hatinya merasa sangat terkejut.      

Akan tetapi, fakta yang membingungkan Su Rou adalah mengapa Ling Qingzhu memilih memperlakukan Kak Lin Dong seperti orang asing, meskipun sudah jelas kalau mereka saling mengenal.      

Meskipun Su Rou curiga, tapi Ling Qingzhu jelas memiliki status yang sangat tinggi di Nine Heavens Supreme Purity Palace. Maka dari itu, dia tidak berani menanyakannya pada Ling Qingzhu.      

"Mengapa kau memanggilku kawan dari Sekte Dao? Bukankah kau tahu siapa namaku?" Lin Dong juga menautkan alisnya ketika mendengar ucapan Ling Qingzhu. Sementara itu, sorot marah terpancar di matanya. Apa wanita ini sengaja ingin membuatnya marah?      

Tatapan mata Ling Qingzhu tetap acuh. Dia tidak mendongakkan kepala maupun menjawab.      

Lin Dong mendengus marah setelah melihat sikap Ling Qingzhu. Dia segera membalikkan badan dan beranjak pergi. Namun, Ling Qingzhu sontak mengepalkan tangannya. Sementara itu, giginya perlahan-lahan menggigit bibirnya merahnya yang tersembunyi di balik kain penutup wajah. Meskipun demikian, dia tetap bersikeras diam.      

Namun ketika Ling Qingzhu tetap bersikap keras kepala, Lin Dong yang hanya berjalan dua langkah, mendadak membalikkan badan. Dia langsung mengayunkan telapak tangannya ke arah wajah Ling Qingzhu di depan berpasang-pasang mata murid Nine Heavens Supreme Purity Palace yang tampak terkejut. Selain itu, seakan-akan Lin Dong sedang melampiaskan amarahnya.      

Sosok lembut Ling Qingzhu bergetar ketika mendeteksi angin telapak tangan yang bergegas mendekat. Dia memejamkan kedua mata cantiknya dan tidak bergerak.      

"Set."      

Kuku jari yang diiringi angin telapak tangan itu bergerak di depan wajah Ling Qingzhu. Sesaat kemudian, dia mendadak merasakan sensasi dingin di wajahnya. Rupanya kain penutup wajahnya sudah dilepaskan secara paksa.      

Setelah kain penutup wajahnya terlepas, wajah cantik sempurna Ling Qingzhu yang tersembunyi di baliknya juga terlihat. Saat itu, seakan-akan langit sudah menjadi cerah.      

"Kau!"      

Sensasi dingin di wajahnya membuat Ling Qingzhu terkejut. Gadis itu bergegas membuka mata dan menyentuh wajahnya yang seperti giok. Tak lama kemudian, dia terkejut ketika menyaksikan kalau kain penutup wajahnya berada di tangan Lin Dong. Hingga akhirnya, rasa malu dan marah muncul di wajah Ling Qingzhu yang biasanya dingin dan tenang. Emosi yang muncul dalam waktu sekejap, membuat murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace di sekitar tertegun. Karena bagaimanapun juga Ling Qingzhu biasanya bersikap dingin dan acuh di dalam sekte. Dia juga jarang memperlihatkan emosi yang membuat hati tergugah, seperti peri yang melayang turun ke dunia manusia.      

"Kau terlihat jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tidak perlu bersikap seperti peri di depanku, aku tidak akan bisa menerimanya." Lin Dong tertegun sesaat karena wajah yang cantik dan menyilaukan tersebut. Setelah itu, dia menggodanya ketika melihat ekspresi malu dan marah yang muncul di wajah Ling Qingzhu.      

"Siapa yang peduli kau menyukainya atau tidak." Ling Qingzhu berkata dengan nada marah. Namun meskipun sedang marah, wajahnya masih tampak memikat.      

"Haha."      

Lin Dong tertawa terbahak-bahak. Sesaat kemudian, mata hitam legamnya berangsur-angsur menjadi dingin dan serius. Dia perlahan-lahan menoleh dan memandang para praktisi Yuan Gate yang mengawasi mereka dengan niat buruk. Lin Dong lantas berbicara pelan, "Serahkan semuanya padaku."      

Ling Qingzhu memandang punggung kurus Lin Dong. Perasaannya seolah semakin kacau setelah kain penutup wajahnya direbut oleh pemuda itu dengan sembarangan. Dia lantas menggigit bibir dan menahan amarah serta rasa malu di dalam hatinya. Meskipun demikian, Lin Dong sudah muncul di saat-saat genting, dan dia memang sudah memicu gejolak di hatinya yang tenang tanpa emosi.      

Hubungan Ling Qingzhu dan Lin Dong sangat rumit hingga dia kerepotan karenanya. Jika menimbang sifat mereka, tidak mungkin mereka bisa melupakan kejadian menggelikan yang mereka lakukan di masa lalu dengan mudah. Sehingga, pasti ada titik unik bagi salah satu dari mereka di hati masing-masing. Kondisi itulah yang bahkan membuat Ling Qingzhu yang berharga diri tinggi sampai tidak punya pilihan selain mengakuinya. Karena bagaimanapun juga, apabila pria lain yang merebut kain penutup wajahnya, Ling Qingzhu mungkin bakal segera menusuknya dengan pedang. Akan tetapi, karena Lin Dong yang melakukannya, sikap yang bisa memicu nafsu membunuh Ling Qingzhu, malah hanya membuatnya kesal dan malu.      

Ling Qingzhu tidak diragukan lagi merupakan seseorang yang berharga diri tinggi dan penyendiri. Sikap itu jelas diperlihatkan ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya pada bertahun-tahun yang lalu. Namun di pertemuan pertama mereka, dia adalah praktisi yang sangat berbakat dari Nine Heavens Supreme Purity Palace, sedangkan Lin Dong hanya pemuda dari keluarga cabang klan di dinasti level bawah. Sehingga, ada jarak yang sangat besar di antara mereka. Baik dalam faktor status maupun kekuatan.      

Di masa lalu, Ling Qingzhu berniat membunuh orang yang sudah merenggut keperawanannya dengan cara menusuknya menggunakan pedang. Tetapi tatapan Lin Dong yang cerah dan berapi-api menghentikan Ling Qingzhu. Saat itu, dia tahu kalau pemuda yang tampak lemah tersebut memiliki kegigihan dan tekad yang tidak bisa ditandingi oleh siapapun.     

Selain itu, Ling Qingzhu sadar kalau dia sudah menjadi target yang selalu dikejar Lin Dong secara aktif.      

Terlebih lagi, Ling Qingzhu juga sangat paham akan usaha sangat keras yang sudah dilakukan pemuda tersebut.      

Demi mendapatkan targetnya, sejak hari itu, pemuda yang seperti anak harimau tersebut mulai berlari dengan segenap kekuatannya di jalan yang dipenuhi marabahaya dan rintangan. Meskipun pemuda itu berakhir dengan badan dipenuhi luka-luka, tapi dia tidak pernah menyesali keputusannya.      

Mungkin pada saat itu, bahkan Ling Qingzhu juga tidak menyangka kalau pemuda yang awalnya tampak lemah, bakal berdiri di depannya bertahun-tahun kemudian, dan menggunakan badannya yang kecil untuk membantunya menghentikan badai-badai kencang yang tidak mampu dihadapi Ling Qingzhu.      

Emosi berkecamuk di dalam hati Ling Qingzhu. Ingatan-ingatan di masa lalu mulai terputar kembali di dalam kepalanya. Hingga akhirnya, sorot lembut terpancar di matanya yang jernih dan terang. Sesaat kemudian, suara pelan perlahan-lahan terdengar di telinga Lin Dong.      

"Berhati-hatilah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.