Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Spatial Ancestral Symbol



Spatial Ancestral Symbol

1Lin Dong berdiri melayang di udara sambil memperlihatkan raut berpikir keras. Spatial Ancestral Symbol yang mendadak muncul dengan asal-muasal tidak jelas, rupanya membuat dia terkejut.      

"Sekarang sudah tidak diragukan kalau Yuan Gate terlibat kerja sama dengan Yimo. Kalau memang demikian, bagaimana cara tiga Ketua Yuan Gate mengendalikan Spatial Ancestral Symbol?" Lin Dong bergumam. Dengan kata lain, Simbol-simbol Leluhur punya kemampuan membelenggu Yimo yang sangat kuat. Selama ada aura iblis di dalam badan seseorang, maka Simbol-simbol Leluhur akan bertahan dengan segenap kekuatan mereka. Jika kondisinya demikian, mereka bahkan tidak akan mampu mengendalikan Simbol-simbol Leluhur itu.      

Namun, Lin Dong jelas bisa merasakan gejolak energi barusan, dan tahu kalau kekuatan itu memang berasal dari Simbol Leluhur. Selain itu, fakta kalau tangan silver raksasa bisa menembus dimensi dengan mudah juga merupakan sesuatu yang bisa dilakukan oleh Spatial Ancestral Symbol. Bahkan, praktisi papan atas Tingkat Reincarnation bakal kesulitan menembus dimensi tanpa meninggalkan jejak.      

Ying Huanhuan juga mengernyit sambil menggeleng pelan. Rupanya dia juga tidak yakin bagaimana cara Yuan Gate bisa mengendalikan Spatial Ancestral Symbol.      

"Lupakan. Aku tidak peduli teknik apa yang mereka gunakan. Tapi, benda surgawi seperti Simbol Leluhur tidak boleh sampai jatuh ke tangan mereka." Sambil menyunggingkan senyum simpul, kilau dingin terpancar di mata hitam gelap Lin Dong ketika dia berkata, "Kita akan merebut Spatial Ancestral Symbol setelah menghabisi tiga anjing tua itu!"      

Ying Huanhuan mengangguk. Matanya yang berwarna biru es mendadak memandang ke kejauhan, dan dia menyibakkan rambut berwarna serupa ke balik daun telinganya. Sementara itu, terdapat ekspresi yang tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata di wajahnya yang dingin.      

Di tempat di mana Ying Huanhuan memandang, juga terdapat wanita sangat cantik yang seakan dipahat dari esensi kehidupan di dunia.      

Lin Dong juga mendeteksi arah pandang Ying Huanhuan. Tak lama kemudian, wajahnya yang tetap acuh ketika menghadapi Ketua Sekte Yuan Gate, mendadak berubah tidak tenang.      

Karena bagaimanapun juga, memang terdapat hubungan yang canggung di antara mereka bertiga. Lin Dong dan Ling Qingzhu dulu pernah menghabiskan malam yang intim bersama. Selain itu, mayoritas alasan mengapa Lin Dong memilih keluar dari Dinasti Agung Yan yang kecil pada bertahun-tahun sebelumnya adalah karena dia ingin mengejar wanita yang pernah mekar seperti bunga epiphyllum di hidupnya tersebut. Ling Qingzhu punya harga diri yang besar, sedangkan Lin Dong keras kepala. Di masa lalu, karena Lin Dong menyanjung Ling Qingzhu, dia ingin melampaui wanita itu!      

Sehingga, Lin Dong tak punya pilihan selain mengakui kalau terdapat nafsu kuat yang membuatnya ingin menaklukkan Ling Qingzhu di dalam hatinya. Namun benih nafsu itu ditanam di puncak gunung yang terpencil di masa lalu.      

Nafsu menaklukkan wanita itu merupakan harga diri besar yang dimiliki oleh seorang pria. Sehingga, Lin Dong tidak tahu apa dia bisa tetap tenang apabila Ling Qingzhu sampai jatuh ke dekapan pria lain.      

Tindakan menggelikan yang mereka lakukan di masa lalu sudah meninggalkan kesan yang sangat mendalam di hati mereka dan tidak bisa dihapus. Perasaan itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dibantah oleh mereka berdua.      

Ying Huanhuan adalah seseorang yang ditemui Lin Dong selanjutnya. Mengenai berbagai macam kontribusi dan berapa lama Ying Huanhuan menunggu kepulangannya, bahkan seandainya Lin Dong adalah orang yang berhati dingin, dia tidak akan pernah bisa melupakannya. Bahkan hingga hari ini, kapanpun dia memikirkan mengenai insiden yang terjadi di Kota Unique Devil, hati Lin Dong masih terasa agak sakit.      

Sebagian alasan mengapa gadis ceria dan menawan itu sudah berubah menjadi wanita cantik yang dingin dikarenakan Lin Dong. Sementara itu, rasa sakit hati dan derita yang dialami Ying Huanhuan ketika kepribadiannya berubah, mungkin merupakan sesuatu yang bahkan tidak terlalu disadari oleh wanita tersebut.      

Apalagi, tidak perlu diragukan kalau kedua wanita tersebut memang luar biasa. Salah satu dari mereka merupakan murid paling berbakat yang pernah dimiliki oleh Nine Heavens Supreme Purity Palace, sedangkan wanita satunya adalah reinkarnasi Ice Master. Sehingga, mereka berdua memiliki harga diri yang tinggi. Tentu saja, jelas mustahil bagi salah satu dari mereka untuk mundur.      

Alasan ini pula yang membuat kepala Lin Dong sakit.      

"Serang!"      

Sementara Lin Dong sedang berpikir, teriakan-teriakan perang yang menggemparkan bumi terdengar dari bawah. Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace menerjang ke arah murid-murid Yuan Gate. Setelah kehilangan mayoritas sesepuh mereka, murid-murid Yuan Gate jelas sudah kehilangan semangat mereka. Sehingga, teriakan-teriakan memilukan terdengar terus-menerus di langit ketika mereka diburu murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace.      

Tak ada konsep kekejaman di saat seperti sekarang. Yuan Gate adalah pihak yang memulai perang, dan mereka jelas harus membayar harga atas perbuatan yang sudah mereka lakukan. Selain itu, murid-murid Yuan Gate semua digerogoti aura iblis. Sehingga, kalau kondisi ini diteruskan, maka kemungkinan mereka perlahan-lahan akan kehilangan akal pikiran dan menjadi manusia buas yang hanya tahu bagaimana cara membunuh.      

Seruan-seruan perang terus berlangsung dalam waktu lama. Setelahnya, mayat-mayat murid Yuan Gate yang bertumpuk-tumpuk memenuhi seluruh area pegunungan. Mereka yang berhasil selamat karena keberuntungan, kabur dengan menyedihkan ke semua arah, dan tak lagi tampak mengerikan seperti sebelumnya.      

"Kak Lin Dong!" Di kejauhan, Su Rou melambaikan tangannya yang mungil ke arah Lin Dong. Sementara itu, wajah imutnya tampak agak memerah karena bersemangat.      

Lin Dong mengangkat kaki dan melangkah mendekatinya ketika melihat kejadian tersebut. Di belakangnya, Ying Huanhuan terlihat ragu-ragu sesaat. Dia lantas menggigit bibir merahnya dan mengikuti Lin Dong dengan langkah santai.      

"Kak Lin Dong, kau tidak terluka, 'kan?" Su Rou menatap Lin Dong yang sudah mendarat di depannya. Gadis kecil itu mengamati kondisi Lin Dong, lalu berkata sambil menyunggingkan senyum.     

Saat ini, ada banyak murid Nine Heavens Supreme Purity Palace yang berkumpul di sekitar mereka. Orang-orang itu semua memandang penuh rasa ingin tahu pada Lin Dong dengan tatapan penuh hormat. Karena bagaimanapun juga, apabila Lin Dong dan pasukannya tidak muncul dan membantu mereka hari ini, maka Nine Heavens Supreme Purity Palace mereka bakal menjadi bagian di buku sejarah Benua Xuan Timur.      

Lin Dong tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Setelah itu, dia memandang ke arah Ling Qingzhu berbaju putih seperti peri es yang berdiri di belakang Su Rou. Ketika Ling Qingzhu menyadari tatapan matanya, dia mendongak dan memandang Ying Huanhuan yang berdiri di belakang Lin Dong.      

Udara seolah membeku ketika dua wanita itu saling memandang.      

Sikap mereka berdua sama-sama terasa sedingin es. Namun karena fondasi Ying Huanhuan, udara dingin di sekitarnya terasa sangat menusuk. Sedangkan di sisi yang berbeda, kesan dingin di diri Ling Qingzhu dikarenakan dari sikapnya.      

Dua wanita itu merupakan pusat perhatian kemanapun mereka berada. Tapi ketika mereka ditempatkan bersama-sama, pesona dan sikap dingin mereka seakan saling bertolakan.      

Area itu seolah terlena dalam pesona-pesona unik dua wanita tersebut. Peristiwa itu membuat murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace mengatupkan mulut mereka, sedangkan tatapan mata mereka terus diarahkan pada mereka berdua secara bergantian. Setelahnya, mereka memandang Lin Dong yang berdiri di antara dua gadis tersebut. Beberapa orang yang peka bahkan menautkan alis mereka, lalu mengarahkan tatapan iri dan iba pada Lin Dong.      

Tikus kecil, Sesepuh Pertama Zhu Li, serta para praktisi lainnya juga bergegas berdatangan. Ketika menyaksikan atmosfer aneh itu, mereka sontak nyengir. Sementara itu, mereka memandang Lin Dong dengan sorot bermain-main.      

"Uhuk."      

Atmosfer aneh itu terus berlanjut. Tapi, baik Ying Huanhuan maupun Ling Qingzhu tidak ada yang bicara. Hingga akhirnya, Lin Dong hanya bisa terbatuk pelan demi memecah keheningan. Sesaat kemudian, dia memandang ke arah Nine Heavens Supreme Purity Palace yang hancur dan berpikir sesaat. Lin Dong lantas bertanya, "Di mana Master Nine Heavens Supreme Purity Palace?"      

"Master sudah gugur."      

Sorot redup tampak di mata Ling Qingzhu yang menyerupai air di musim gugur. Gadis itu lantas menambahkan, "Para Sesepuh semua sudah terluka parah. Nine Heavens Supreme Purity Palace kami sudah menderita kekalahan yang besar."      

Lin Dong menghela napas pelan. Keadaan itu memang tidak terhindarkan. Karena bagaimanapun juga, Nine Heavens Supreme Purity Palace sekarang memang tidak bisa bertahan melawan Yuan Gate. Bahkan, kalau mereka tiba lebih lambat, kemungkinan Nine Heavens Supreme Purity Palace bakal mengalami kekalahan yang lebih besar.     

"Kali ini … Mewakili semua murid Nine Heavens Supreme Purity Palace, aku ingin berterima kasih padamu, kawan dari Sekte Dao, dan para sesepuh dari wilayah yang berbeda," kata Ling Qingzhu dengan suara lembut.      

"Haha, bukan masalah sama sekali." Sesepuh Pertama Zhu Li terkekeh. Dia lantas menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan. Kalian para generasi muda sebaiknya berbincang. Pak tua sepertiku tidak tahan dari atmosfer setegang ini."      

Dia berbalik dan beranjak pergi setelah mengucapkan kata-kata itu. Tikus kecil dan para praktisi lainnya juga nyengir, kemudian beranjak pergi. Tak lama kemudian, murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace di sekitar juga pergi dalam kelompok-kelompok kecil. Namun, mereka terus mengarahkan tatapan penasaran.      

Mata cantik Ying Huanhuan yang berwarna biru es memandang Lin Dong saat dia melihat kerumunan mulai membubarkan diri. Sesaat kemudian, dia tersenyum pada Ling Qingzhu dan mengulurkan tangannya yang lembut. "Ying Huanhuan dari Sekte Dao. Kurasa kita pernah bertemu sebelumnya."      

"Ling Qingzhu. Kemungkinan saat ini tidak ada seorang pun di Benua Xuan Timur yang tidak mengenal siapa Nona Huanhuan." Ada senyuman yang jarang terlihat di wajah cantik Ling Qingzhu. Dia lantas mengulurkan dan berjabat tangan pelan dengan Ying Huanhuan. Sepertinya dua wanita berharga diri tinggi itu sama-sama tidak ingin merendah.      

"Kalian berdua sebaiknya mengobrol." Ying Huanhuan tidak mengatakan apapun lagi. Alih-alih, dia menoleh dan memandang Lin Dong. Sesaat kemudian, dia berkata dengan nada yang lebih lembut, "Mari kembali ke Sekte Dao kalau kau sudah selesai. Aku akan menunggumu."      

Ying Huanhuan tidak tinggal setelah mengutarakan kata-kata itu. Alih-alih, dia berbalik lalu beranjak pergi.      

"Nona Huanhuan memperlakukanmu dengan sangat baik." Ling Qingzhu terdiam sesaat setelah melihat Ying Huanhuan pergi. Dia akhirnya berkomentar.      

"Kau pergi ke Dinasti Agung Yan? Ibumu bilang kalau dia pernah bertemu denganmu sebelumnya." Lin Dong tersenyum. Dia memandang ke arah Ling Qingzhu dan bertanya.      

Ling Qingzhu mengangguk dengan sikap yang terkesan tenang. Akan tetapi, wajahnya yang putih tampak agak memerah ketika membalas,. "Kebetulan saja aku ke Dinasti Agung Yan untuk melakukan sesuatu. Setelah itu, aku juga memutuskan untuk mengunjungi orang tuamu."      

Ling Qingzhu terus bicara dengan sikap tenang. Meskipun demikian, terdapat gejolak di dalam matanya yang biasanya tampak datar. Karena dia tahu kalau alasannya terlalu mengada-ada.      

Lin Dong mengangguk, lalu berkata, "Ibuku bertanya kapan aku akan membawa kalian berdua kembali."      

Ling Qingzhu memutar bola matanya. Sikap gadis itu bisa membuat tulang-belulang semua orang meleleh. Setelahnya, dia mengernyit dan bertanya padanya, "Kami berdua?"      

Lin Dong seketika merasa kepalanya sakit.      

Ling Qingzhu mengerucutkan bibirnya yang berwarna merah. Sesaat kemudian, dia menoleh memandang arah berbeda dan berujar, "Setelah tiga tahun berlalu, kau sudah agak berubah."      

Lin Dong tersenyum. Dia lantas menengadahkan kepala dan memandang ke arah matahari yang tenggelam. "Karena aku ingin kembali."      

Ling Qingzhu tetap terdiam. Kalimat singkat Lin Dong membuatnya paham betapa keras usaha yang dilakukan pemuda di depannya itu selama tiga tahun terakhir. Orang lain mungkin hanya melihat keberhasilan Lin Dong. Tapi, tidak ada seorang pun yang tahu berapa kali Lin Dong dihadapkan pada kondisi antara hidup dan mati demi mendapatkan kekuatan tersebut.      

"Sebenarnya, kau sangat kuat tiga tahun yang lalu."      

Ling Qingzhu berkata lembut. Pemandangan akan kejadian tiga tahun yang lalu melintas di dalam kepalanya. Seorang pemuda kurus berlumuran darah memegang tombak panjang yang sama sekali tidak memperlihatkan rasa takut bahkan ketika berhadapan dengan tiga Ketua Yuan Gate. Keberanian serta kharisma pemuda itu membuat ekspresi banyak orang berubah, bahkan termasuk Ling Qingzhu.      

Lin Dong tersenyum. Sesaat kemudian, dia perlahan-lahan melemaskan pinggangnya secara malas-malasan dan menghela napas. "Karena aku sudah kembali, maka sekarang sudah waktunya untuk menyelesaikan semuanya."      

"Apa rencanamu?" Ketika Ling Qingzhu merasakan nafsu haus darah yang terkandung di dalam ucapan Lin Dong, dia mendadak bertanya.      

Lin Dong mendongak. Dia memandang ke arah matahari tenggelam yang berwarna merah darah, dan suara samarnya menyebar secara perlahan-lahan.      

"Tiga hari lagi, kita akan bertarung sampai mati melawan Yuan Gate!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.