Langit Cerah setelah Badai Salju
Langit Cerah setelah Badai Salju
Tapi, mereka punya pemikiran sederhana di dalam kepala masing-masing. Apapun yang terjadi, semua orang di Sekte Dao akan selalu mendukung Lin Dong.
"Aura dingin di badanmu belum menghilang. Kau sebaiknya menggunakan sebagian waktumu untuk bermeditasi dan menghindari bertarung dengan orang lain." Lin Dong yang berdiri di langit lalu memandang Ying Huanhuan yang masih menguarkan aura dingin dari badannya.
Ying Huanhuan mengangguk. Dia segera menyahut pelan, "Tapi, kau harus janji padaku agar tidak pernah mengamuk lagi pada Flame Master. Meskipun dia sekarang hanya berupa avatar, tapi fisiknya yang sebenarnya pasti akan datang di masa depan nanti."
Dia juga khawatir dengan Lin Dong. Karena bagaimanapun juga, dia paham betul seberapa besar kekuatan Flame Master. Di pertarungan yang sebenarnya, Lin Dong pasti bakal segera terdesak. Terlebih lagi, Flame Master mewakili sekelompok orang, dan mereka merupakan kelompok praktisi yang mengerikan, bahkan di zaman kuno.
"Kali ini aku memang sudah agak sembrono." Lin Dong menghela napas. Dia memang lengah kali ini. Akan tetapi, ketika dia tahu kalau Flame Master diam-diam membangunkan kekuatan Ice Master yang sebenarnya di dalam badan Ying Huanhuan tanpa memberi peringatan terlebih dulu pada mereka, dia murka karenanya. Terlebih lagi, alasan sebenarnya mengapa Lin Dong sangat marah adalah karena Flame Master sudah bertindak di balik punggungnya. Karena bagaimanapun juga, dia percaya dengan Flame Master dan alasan itulah yang menyebabkan Lin Dong membiarkan pria tersebut ikut dengan mereka. Akan tetapi, pria itu melakukan sesuatu secara diam-diam di balik punggungnya, dan sikap Flame Master jelas sudah melewati batas.
Dia tahu kalau Flame Master serta Master kuno lainnya punya ambisi yang besar, dan mereka ingin melindungi dunia ini. Sementara itu, Lin Dong juga menghormati mereka karena alasan tersebut. Bahkan, tidak ada orang lain yang mampu menandingi kontribusi yang mereka buat di dunia ini. Jika melihat melalui sudut pandang tertentu, apa yang mereka lakukan pada Ying Huanhuan bukanlah hal yang salah. Bahkan, menurut mereka, baru setelah Ice Master benar-benar terbangun, dunia ini baru memungkinkan untuk diselamatkan.
Akan tetapi, Lin Dong tidak berharap Ying Huanhuan menjadi orang asing dan dingin karena hal tersebut. Walaupun demikian, dia juga paham seperti apa tanggung jawab Ice Master. Terlebih lagi, tidak ada cara membedakan Ying Huanhuan dan Ice Master. Sehingga, Ying Huanhuan tidak punya pilihan dalam masalah ini, dan mustahil dia juga bisa menghindari tugas tersebut.
Lin Dong tidak bersikap egois ketika dia ingin Ying Huanhuan menolak tugasnya. Dia hanya menginginkan solusi yang sempurna. Karena bagaimanapun juga, jika dia punya kemampuan untuk memikul tugas itu, maka Ying Huanhuan tidak perlu berubah. Selain itu, dunia ini juga akan terselamatkan.
Meskipun Lin Dong tahu kalau metode itu terkesan agak naif, tapi dia mau membayar segala macam harga demi melakukannya. Bagaimanapun juga, dia sudah mengalami berbagai macam situasi antara hidup dan mati, dan meskipun menderita berbagai macam luka parah selama perjalanan hidupnya, dia perlahan-lahan mampu mendekati tujuannya. Dengan demikian, dia berharap bisa mendapatkan pengakuan para Master kuno jika saatnya tiba.
Sebelum peristiwa itu terjadi, dia ingin berusaha dengan segenap usaha demi melindungi suara dan senyuman Ying Huanhuan. Pada akhirnya, Lin Dong masih merupakan pria fana yang memiliki perasaan.
Ketika Ying Huanhuan melihat ekspresi rumit di wajah Lin Dong, dia terdiam. Gadis itu lantas memandang ke arah Sekte Dao yang ramai dan hidup dengan sepasang mata cantik biru esnya. Ying Huanhuan segera kehilangan fokus. Jarinya yang lembut lalu menunjuk ke arah arena melingkar di kejauhan, dan dia berkata sambil tersenyum, "Apa kau masih ingat? Di Kompetisi Aula tiga tahun yang lalu, tempat itu adalah arena di mana kita bertarung pertama kalinya."
"Ya. Setelah itu, pantatmu kupukul dengan keras." Lin Dong tersenyum dan berkata.
Rona merah samar muncul di wajah Ying Huanhuan. Dia kemudian menggerutu, "Saat itu, seharusnya aku meminta semua kakak dan adik seperguruan Aula Sky-ku untuk menghajarmu."
"Kakak dan Adik Seperguruan Aula Desolate-ku tidak takut denganmu." Lin Dong sontak tertawa. Dia mendadak menyadari kalau suasana hatinya sudah menjadi lebih baik. Ingatan di masa lalu itu sudah membuat hatinya merasa hangat.
"Baiklah, kau sebaiknya pergi dan bermeditasi dulu. Kau tidak seharusnya keluar dengan kondisi seperti ini." Setelah nuansa hatinya membaik, Lin Dong melambaikan tangannya ke arah Ying Huanhuan, lalu berkata.
"Baiklah."
Ying Huanhuan paham betul akan kondisinya sendiri. Karena bagaiamanpun juga, apabila dia tidak menekan aura dingin itu, maka kondisinya cukup berbahaya bagi murid-murid biasa di Sekte Dao. Sehingga, dia segera tersenyum pada Lin Dong dan melambaikan tangannya sambil berkata,"Jangan kehilangan kesabaranmu lagi."
Saat ini, sikap Ying Huanhuan mirip dengan cara gadis muda bersemangat itu bersikap tiga tahun lalu. Lin Dong segera merasakan sensasi hangat di dalam hatinya. Setelah itu, dia mengangguk dan mengantar kepergian Ying Huanhuan dengan tatapan matanya. Gadis itu segera berubah menjadi secercah cahaya dan bergegas kembali ke belakang gunung.
Senyum di wajah Lin Dong akhirnya berangsur-angsur menghilang. Sambil mengepalkan kedua tangannya erat, tatapannya sontak berubah. Baru beberapa saat kemudian, dia menghela napas dalam-dalam.
Kali ini dia bisa menghentikan Flame Master. Tapi bagaimana dengan lain waktu? Jika memang segala sesuatunya berkembang seperti apa yang dikatakan Flame Master, setelah tubuhnya yang sebenarnya tiba, Chaos Master, Darkness Master, dan para Master kuno lainnya akan muncul setelahnya. Jika saat itu tiba, apa dia masih bisa melindungi Ying Huanhuan?
Kalau saat itu tiba, Master kuno mana yang akan percaya dengannya kalau Lin Dong bilang dia bisa memikul beban Ying Huanhuan? Meskipun Lin Dong sekarang sudah cukup kuat, tetapi masih ada jarak yang besar antara dia dan para praktisi papan atas dari zaman kuno seperti Flame Master.
"Yan … Apa menurutmu aku bisa melampaui Ice Master?" Lin Dong merasa agak kebingungan, dan dia bertanya.
"Apa kaukira kau akan berhasil hingga sejauh ini tiga tahun lalu?" Yan tersenyum simpul dan menyahut.
"Tapi aku tidak yakin bisa melindunginya setelah para Master kuno itu tiba, dan aku ragu aku mampu menyakinkan mereka kalau aku mampu memikul bebannya."
Yan terdiam. Ice Master memang luar biasa. Bahkan Master-nya, Lord Symbol Ancestor, selalu memujinya. Dengan demikian, berusaha bersanding dengan Ice Master akan menjadi hal yang sangat sulit dicapai.
"Bukan mustahil untuk meyakinkan mereka agar mau mengakui kemampuanmu." Yan terdiam sesaat dan dia mendadak berkata.
"Apa kau punya caranya?" Lin Dong bergegas bertanya terkejut.
"Aku punya. Tapi, aku tidak tahu apa cara itu bisa berhasil." Yan berhenti sesaat sebelum melanjutkan, "Lagipula, semua ini juga bergantung pada seseorang…"
"Siapa?"
"Ling Qingzhu."
"Ling Qingzhu?" Lin Dong terkejut. Dia lantas bertanya dengan nada kebingungan, "Apa hubungannya dengan Ling Qingzhu?"
"Aku tidak yakin dengan detailnya. Tapi … aku merasakan riak-riak energi dari badannya yang hanya dimiliki oleh Master-ku." Yan berkata dengan suara serius.
"Lord Symbol Ancestor?" Mata Lin Dong memicing. Hatinya dipenuhi dengan perasaan tidak yakin. Bagaimana Ling Qingzhu bisa berhubungan dengan Lord Symbol Ancestor?
"Aku tidak tahu mengapa dia memiliki gejolak energi yang hanya dimiliki Master-ku. Tapi, kau bisa pergi dan menanyakan padanya sendiri," kata Yan.
Lin Dong mengernyit dan menggeleng. Dia melakukan ini semua karena Ying Huanhuan. Sehingga, tidak adil bagi Ling Qingzhu apabila dia meminta bantuannya. Mana mungkin dia bisa menanyakan hal itu pada Ling Qingzhu.
"Lupakan, aku akan mencari caranya sendiri."
"Terserah padamu. Tapi, baru pertama kali ini aku menjumpai situasi seperti ini. Benar-benar sayang sekali kalau sampai dibiarkan…" Yan bergumam sendiri.
Lin Dong menggeleng dan mengabaikannya. Sementara itu, dia merasa agak kesal di dalam hatinya. Setelah damai sebentar, rupanya terdapat berbagai macam kejadian tidak terduga yang terjadi. Jika saja segala sesuatunya tetap damai seperti sebelumnya.
Sambil memikirkan berbagai macam kejadian yang merepotkan di dalam kepalanya, Lin Dong perlahan-lahan melayang turun dari langit. Dia sudah hendak pergi ketika sebuah suara terdengar tak jauh dari sana. Dia segera mendongak dan melihat Ying Xiaoxiao berjalan cepat ke arahnya.
"Kakak seperguruan Ying Xiaoxiao." Lin Dong tersenyum pada Ying Xiaoxiao dan menyapanya.
"Aku sudah tidak pantas dipanggil dengan sebutan itu olehmu." Ying Xiaoxiao memutar bola matanya pada Lin Dong. Dengan kekuatan Lin Dong sekarang, dia bahkan sudah sangat memadai apabila ingin menjadi Ketua Sekte.
"Benar juga. Aku datang untuk memberitahumu kalau kawan-kawanmu kembali ke Dunia Iblis ketika kau bermeditasi. Tapi, mereka memasang formasi spasial sebelum pergi. Jadi kau akan bisa tiba di Dunia Iblis dalam beberapa hari kalau kau mau."
"Tikus kecil dan para praktisi lainnya sudah kembali ke Dunia Iblis?" Lin Dong terkejut, tapi dia segera mengangguk. Kondisi Benua Xuan Timur sekarang sudah damai, dan mereka memang harus kembali ke Dunia Iblis. Lagipula, mereka masih harus mengurus Four Titans Palace. Selain itu, jika menimbang sifat Api Kecil, jelas kalau Dunia Iblis jauh lebih cocok baginya."
"Selain itu…" Ying Xiaoxiao mendadak berhenti sesaat, lalu melanjutkan, "Sebelum ini, Nona Ling Qingzhu memimpin kelompok terakhir anggota Nine Heavens Supreme Purity Palace dan meninggalkan Sekte Dao. Mereka pasti sedang dalam perjalanan kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace."
"Dia sudah pergi?" Lin Dong tercengang. Sorot rumit segera terpancar di matanya, dan sensasi perasaan yang tidak bisa dideskripsikan menyeruak di dalam hati pemuda tersebut.
"Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah pergi secara bergantian selama beberapa saat terakhir. Awalnya, mereka semua seharusnya pergi sebulan lalu. Tapi karena alasan yang tidak diketahui, kecepatan mereka akhirnya berkurang. Selain itu, Nona Qingzhu tetap tinggal di Sekte Dao selama satu bulan dan hanya pergi dengan beberapa anggota akhir-akhir ini." Ying Xiaoxiao memandang Lin Dong dengan ekspresi aneh.
Lin Dong tersenyum kecut. Dia tentu tahu apa maksud Ying Xiaoxiao. Selama satu bulan terakhir, Lin Dong sudah mengalami perubahan besar-besaran. Sehingga, alasan mengapa Ling Qingzhu tetap tinggal kemungkinan karena dia khawatir dengan Lin Dong. Sekarang karena Lin Dong sudah selesai bermeditasi dalam kondisi selamat, maka Ling Qingzhu juga diam-diam pergi.
Namun, perangai Ling Qingzhu masih sama seperti sebelumnya. Lagipula, dia sangat berbeda dengan Ying Huanhuan. Gadis itu tidak menyembunyikan cinta maupun kebenciannya, dia bahkan mau mempertaruhkan nyawanya untuk mendesak Ying Xuanzi agar memperlihatkan diri demi melindungi Lin Dong ketika mereka berada di Kota Unique Devil di masa lalu. Meskipun terkesan memaksa, tetapi sebenarnya itu cara Ying Huanhuan mengekspresikan cintanya. Akan tetapi Ling Qingzhu tidak mengungkapkan apapun. Wanita itu akan terus menyimpan segala macam perasaannya di dalam dirinya, dan tidak pernah mengungkapkannya pada orang lain. Hanya mereka yang dekat dengan Ling Qingzhu saja yang mampu merasakan bara api panas meluap-luap yang tertahan di dalam hatinya yang dingin.
"Aku ingin bertanya … Apa rencanamu soal Huanhuan dan Nona Qingzhu?" Ying Xiaoxiao memandang Lin Dong dan bertanya.
"Aku…"
Lin Dong menggerakkan bibirnya, tetapi tidak mampu mengucapkan apapun. Sementara itu, terdapat ekspresi rumit di wajahnya, dan dia tak tampak setegas biasanya. Karena bagaimanapun juga, mana mungkin dia mampu menjelaskan urusan ini dengan mudah.
Ying Xiaoxiao mengangguk. Tetapi dia tidak menekan lebih lanjut. Alih-alih, Ying Xiaoxiao berkata, "Kau sebaiknya pergi dan berpamitan dengannya. Dia pasti belum jauh."
Lin Dong mengangguk. Pemuda itu sudah hendak berbalik dan beranjak pergi ketika Ying Xiaoxiao mendadak teringat akan sesuatu. "Tunggu, selama dua bulan ini, orang tuamu juga mengirimkan pesan. Mereka ingin kau melakukan sesuatu untuk mereka."
"Melakukan sesuatu?" Lin Dong tercengang. Orang tuanya ingin dia melakukan apa?
"Ya. Orang tuamu memintamu pergi ke Benua Xuan Utara dan mengajak pulang Qingtan kalau kau punya waktu senggang."
"Qingtan…"
Hati Lin Dong sontak bergetar ketika mendengar nama tersebut. Ekspresi yang sangat hangat dan ramah tampak di wajahnya. Dia penasaran bagaimana kabar gadis kecil keras kepala yang selalu membuatnya pusing itu sekarang.
Ketika Lin Dong memikirkan tentang gadis muda ceria penuh senyum berbaju hitam dan menggenggam sabit hitam tiga tahun lalu, hatinya merasa hangat. Sudah tiga tahun sejak Lin Dong melihatnya, dan dia sangat merindukan gadis kecil itu.
"Ya, baiklah. Aku akan mengajaknya kembali secepat mungkin."
Lin Dong mengangguk. Qingtan adalah putri kecil di keluarga mereka yang disayangi olehnya serta kedua orang tuanya. Tidak akan ada siapapun yang tahu betapa banyak air mata yang sudah dikeluarkan oleh ibunya sejak Qingtan meninggalkan rumah. Karena Lin Dong sudah kembali, maka dia sebaiknya mencari waktu untuk menuju Benua Xuan Utara.
Lin Dong tidak berlama-lama di sana setelah suara tawanya terdengar. Dia melambaikan tangannya pada Ying Xiaoxiao dan sosoknya bergerak. Setelah itu, dia meninggalkan Sekte Dao. Ying Xiaoxiao menghela napas tak berdaya ketika memandang sosok yang beranjak pergi itu.
…
Belasan murid Nine Heavens Supreme Purity Palace melewati hutan-hutan gunung di luar area Sekte Dao dalam diam. Sebuah sosok wanita cantik dan menawan berbaju putih tampak berada di depan rombongan. Sementara itu, terdapat kain tipis yang menutupi wajahnya. Meskipun demikian, sosoknya yang tertutupi bajunya tampak sempurna dan menggoda.
Su Rou berjalan di belakangnya. Terkadang dia akan menoleh ke belakang dan menatap Sekte Dao di kejauhan yang tampak semakin memburam. Hingga akhirnya, dia sontak bertanya dengan suara lembut, "Kak, apa kita benar-benar akan pergi seperti ini?"
"Ya."
Suara pelan terdengar dari balik kain penutup wajah Ling Qingzhu. Tampaknya hampir tidak ada perasaan apapun di suaranya.
"Paling tidak … kita sebaiknya berpamitan pada Kak Lin Dong sebelum pergi." Su Rou menyarankan.
Ling Qingzhu menatapnya. Dia tersenyum dan berkata dengan suara lembut, "Mengapa kita harus peduli dengan hal itu."
"Tapi … Tapi Kak, alasan mengapa kau tetap tinggal di Sekte Dao selama beberapa saat ini bukankah karena kau ingin melihat apa dia berhasil menyelesaikan meditasinya…" Su Rou menggigit bibirnya dan berkata.
Langkah kaki Ling Qingzhu berhenti. Tak lama setelahnya, sarung pedang di tangannya memukul pelan kepala mungil Su Rou, dan dia berujar, "Kalau kau terus mengucapkan omong kosong begini, aku akan mengurungmu setelah kita kembali."
Kepala mungil Su Rou tertunduk, dan dia tidak berani bicara lagi.
"Dia benar. Karena aku sudah membawa kalian semua kembali ke Sekte Dao, paling tidak, kau seharusnya datang dan berpamitan sebelum pergi, 'kan?" Suara tawa mendadak terdengar dari bagian depan. Tangan Ling Qingzhu yang seperti giok yang sedang menggenggam longsword-nya, segera membeku. Setelah itu, dia perlahan-lahan menengadahkan kepala dan menyaksikan kalau terdapat sosok kurus di depannya yang sekarang bersandar di pohon besar di ujung batas hutan. Sementara itu, pemuda tersebut memandangnya sambil tersenyum,
Cahaya tipis menembus hutan dan menyinari sosok pemuda tersebut. Cahaya matahari hangat membangkitkan sensasi yang dirasakan seseorang ketika dia melihat langit cerah setelah badai salju menerjang.