Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Berbincang



Berbincang

2"Kak Lin Dong!"      

Teriakan terkejut Su Rou memecah keheningan di hutan gunung, sementara ekspresi gembira memenuhi wajahnya yang masih muda serta cantik.      

"Kak Lin Dong."      

Murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace juga bergegas menangkupkan kedua tangan mereka bersama dan memberi salam padanya. Lin Dong adalah penyelamat Nine Heavens Supreme Purity Palace mereka. Selain itu, alasan mengapa mereka bisa membalas dendam semua karena Lin Dong.      

Lin Dong tersenyum pada mereka. Setelahnya, pandangannya diarahkan pada wanita penyendiri berbaju hitam. Wanita itu mengalihkan pandangan ketika dia mengetahui Lin Dong memandang ke arahnya. Tangan yang menggenggam sarung pedang tampak semakin erat, sementara pembuluh darah hijau terlihat di kulitnya yang putih.      

Su Rou memandang ke arah mereka berdua dan terkekeh. "Kak Lin Dong, apa kau punya urusan untuk dibicarakan dengan kakak seperguruan? Kami akan pergi lebih dulu dan menunggu."      

Su Rou melambaikan tangannya setelah bicara dan memimpin murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace untuk berjalan mendahului Ling Qingzhu.      

Sorot panik akhirnya terungkap di mata Ling Qingzhu yang biasanya jernih setelah melihat Su Rou dan murid-murid lainnya hendak beranjak pergi. Dia bergegas meraih ke depan dengan maksud mencegah Su Rou. Akan tetapi, gadis kecil itu malah bermain-main dan menghindarinya. Setelah itu, dia melambaikan tangannya pada Ling Qingzhu. "Kak, tidak perlu terburu-buru. Kita masih punya banyak waktu jadi kalian bisa berbincang dengan tenang."     

Gadis muda itu h terkekeh dengan suara menawan usai dia berbicara. Dia memimpin murid-murid Nine Heavens Supreme Purity Palace keluar dari hutan gunung. Tak lama setelahnya, suara tawa Su Rou berangsur-angsur menjauh.      

Atmosfer di dalam hutan kembali hening usai Su Rou dan murid-murid lainnya pergi. Ling Qingzhu tetap berada di tempat dia berdiri. Sosoknya yang elegan dan menawan memperlihatkan lekuk tubuh yang sangat menggoda. Bajunya seperti salju, lalu rambut hitam legamnya diikat renggang. Dia memiliki penampilannya yang luar biasa.      

Walaupun Ling Qingzhu agak panik,tapi kegigihan mentalnya tergolong kuat. Sehingga, dia segera kembali mampu menenangkan diri. Ekspresinya tampak setenang air di sumur tua. Namun, napasnya yang terdengar lebih memburu dibandingkan biasanya bisa dibilang agak memperlihatkan bagaimana kondisi hatinya sekarang.      

"Bukankah kurang ramah jika kau langsung pergi tanpa berpamitan?" Lin Dong perlahan-lahan berjalan maju dalam nuansa hening itu, dan memandang wanita di depannya. Dia lantas membuka mulutnya.      

"Kami sudah membebanimu selama beberapa hari. Sekte Dao punya banyak masalah internal untuk ditangani. Dengan pergi diam-diam, kami bisa mengurangi beberapa bebanmu." Ling Qingzhu menjawab.      

"Apa memang begitu?" Lin Dong berdiri di depan Ling Qingzhu. Tatapan matanya terpaku pada wajah Ling Qingzhu—paras yang tampak sangat indah meskipun tertutupi oleh kain penutup wajah. Dia mendadak menghela napas dan berkata, "Sudah … delapan tahun sejak kita pertama kali bertemu, 'kan?"      

Mereka berdua sudah pernah berjumpa di Dinasti Agung Yan yang kecil. Saat itu, Ling Qingzhu adalah kebanggaan langit yang berdiri tegak di atas, sedangkan Lin Dong hanyalah pemuda lemah dari keluarga kecil yang berusaha keras melewati berbagai macam kejadian yang menantang.      

Saat itu, Lin Dong hanya mampu mendongak menatap Ling Qingzhu ketika dia melihat parasnya yang penyendiri dan cantik. Baru pertama kali itu dia bertemu wanita semenawan Ling Qingzhu, jantungnya tentu berdebar lebih cepat seperti orang biasa lainnya. Tapi, dia sadar betapa besar jarak antara mereka berdua. Lin Dong harus mengakui kalau bahkan dia merasa hatinya agak malu ketika bertemu Ling Qingzhu di masa lalu.      

Meskipun demikian, segala sesuatunya berubah seiring berjalannya waktu. Delapan tahun kemudian, pemuda itu sekarang berdiri di puncak benua ini. Mungkin hanya Lin Dong yang paham di dalam hatinya mengenai betapa keras usaha yang harus dilaluinya selama beberapa waktu terakhir. Meskipun demikian, Lin Dong tidak pernah menyesali apapun.      

Gejolak emosi sontak terpancar di mata Ling Qingzhu yang jernih ketika dia mendengar ucapan Lin Dong. Dia perlahan-lahan menengadahkan kepala, lalu mata cantiknya memandang wajah muda tersebut. Delapan tahun yang lalu, masih ada kesan kekanak-kanakan di wajah Lin Dong. Tetapi, mata Lin Dong tetap bersemangat dan keras kepala, bahkan ketika pedang Ling Qingzhu diarahkan ke tenggorokan pemuda tersebut.      

"Setelah delapan tahun, status kita ternyata berubah. Selamat, kau sudah melampauiku."      

Ling Qingzhu agak mengerucutkan bibir merahnya. Tak lama kemudian, dia mengejek dirinya sendiri dengan suara pelan, "Master bilang padaku kalau sifatku yang berharga diri ini seperti teratai di pegunungan tinggi. Akan tetapi, sifat ini ternyata merupakan perangsang bagi pria. Karena hal yang paling disukai pria adalah menaklukkan gunung tinggi yang tidak bisa mereka raih. Sedangkan kau … Kau sudah memikirkan bagaimana cara menaklukkanku sejak awal, 'kan?"      

"Tapi, kau memang sangat kuat. Dengan kekuatanmu sekarang, bakal sangat mudah bagimu untuk menaklukkanku."      

Ling Qingzhu memandang ke arah Lin Dong. Matanya agak memerah dan wajahnya memperlihatkan ekspresi menghina dirinya sendiri. Bagaimana mungkin Lin Dong bisa memahami perasaan di dalam hatinya? Ling Qingzhu sudah sadar kalau kesan awal yang sudah diberikannya pada Lin Dong. Saat itu, sorot bersemangat dan keras kepala yang terpancar di mata pemuda itu membuat Ling Qingzhu paham kalau dia sudah menjadi target Lin Dong—seperti anak serigala yang mendongak menatap bunga matahari di lereng yang tinggi. Makanya, Lin Dong harus melewati berbagai macam halangan di perjalanannya dan berusaha dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.      

Bertahun-tahun sudah berlalu sejak saat itu. Ketika mereka kembali berjumpa, pemuda itu sudah sangat berbeda. Walaupun dia belum mencapai level yang mampu membuat Ling Qingzhu terkejut, tetapi gadis itu sudah mulai memperhatikannya karena hubungan di antara mereka. Setelahnya, mereka bertemu di wilayah Unique Devil. Ketika mereka berada di Supreme Purity Celestial Pond, gejolak perasaan akhirnya muncul di hatinya yang biasanya tenang.      

Sosok berlumuran darah yang berjuang keras selama pertarungan menggemparkan bumi di Kota Unique Devil sudah membuat hati Ling Qingzhu sedikit berdesir. Namun, dia berhasil menahannya dengan kegigihan hati yang luar biasa. Dia akhirnya menjadi pihak penonton yang jantungnya berdebar paling kencang dan tidak mengulurkan tangan untuk membantu. Bukan karena Ling Qingzhu tidak mau melakukannya, tetapi karena dia yakin kalau pemuda itu tidak akan gagal dengan cara demikian. Dia yakin kalau pemuda itu akan menjadi sangat kuat ketika kembali ke Benua Xuan Timur.      

Realita benar-benar terjadi seperti apa yang dibayangkan Ling Qingzhu. Namun, ketika Lin Dong benar-benar berdiri di depannya dengan sikap yang sangat menyilaukan, Ling Qigzhu merasa kalau pemuda itu terasa asing. Anak serigala di masa lalu sudah tiba di depan bunga matahari di puncak lereng yang tinggi.      

Akan tetapi, semua ini hanya merupakan penaklukan hati.      

Mungkin, pemuda tersebut tidak pernah mengira kalau gadis di masa lalu yang dulunya sangat tinggi dan tak tersentuh seperti peri di matanya, bakal menggunakan metode yang tidak terdeteksi untuk memperhatikan dirinya yang dulu lemah. Gadis itu tidak pernah mengucapkan nama pemuda tersebut, bahkan ketika masternya mengintrogasinya tanpa henti.      

Meskipun Ling Qingzhu paham kalau Lin Dong tidak punya status apapun, tapi dia tanpa diketahui sudah pergi ke Dinasti Agung Yan yang kecil setelah pemuda itu pergi, dan memberi salam pada orang tuanya dengan sikap lembut yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya oleh gadis tersebut.      

Meskipun Ling Qingzhu sadar kalau Lin Dong tidak kekurangan perhatian darinya, tapi dia masih diam-diam tinggal di Sekte Dao sampai pemuda tersebut melewati masa-masa genting. Baru kemudian, Ling Qingzhu pergi tanpa pamit.      

Dia juga tahu mengenai Ying Huanhuan. Ketika dulu berada di Kota Unique Devil, Ling Qingzhu sudah menyaksikan apa yang sudah dilakukan Ying Huanhuan pada pemuda itu. Ying Huanhuan berani untuk mencintai dan membenci. Sifat itu membuat Ling Qingzhu merasa agak iri. Namun, mereka berdua memang sangat berbeda. Ling Qingzhu adalah bunga teratai yang terus menyendiri dan menyembunyikan segala sesuatu di dalam hatinya yang sepi tanpa bisa disentuh oleh siapapun.      

Mungkin, karena alasan itu Lin Dong berniat mencoba menaklukkannya sebagai kebalikan dari perasaan suci yang diinginkan oleh Ling Qingzhu.      

Lin Dong terkejut ketika memandang Ling Qingzhu bermata merah di depannya sekarang. Saat ini, Ling Qingzhu memperlihatkan sisi lemah yang tidak pernah dilihat Lin Dong sebelumnya. Cangkang luar yang dingin dan acuh itu sepertinya sudah meleleh sepenuhnya, dan Lin Dong sekarang mampu merasakan gelombang emosi yang menyeruak di dalam hati Ling Qingzhu.      

Lin Dong terdiam. Sesaat kemudian, dia akhirnya perlahan-lahan mengulurkan tangannya dengan maksud hendak mengusap air mata di wajah Ling Qingzhu. Namun, gadis itu menghindarinya pelan dan mengusapnya sendiri. Ekspresi Ling Qingzhu kembali tampak acuh. Seakan-akan kejadian barusan hanya ilusi belaka.      

"Bukan berarti aku bermaksud menaklukkanmu. Proses pemikiranku sederhana saja di masa lalu. Aku ingin kau melihatku dengan cara yang berbeda. Aku hanya ingin membuktikan kalau pendapatmu tentangku di masa lalu itu salah." Lin Dong terdiam sesaat dan akhirnya menghela napas pelan. Nada bicaranya terdengar lembut.      

Ling Qingzhu agak menoleh, tetapi tidak memandang ke arahnya.      

"Aku juga sadar betapa besar jarak antara kita di masa lalu. Meskipun peristiwa seperti itu sudah terjadi, aku juga paham kalau aku hanya katak yang mendambakan daging angsa. Namun, katak rendahan sepertiku hanya punya ambisi kecil. Kuharap ketika aku bisa berdiri di depanmu lagi, aku akan bisa memandangmu langsung, dan bukan mendongak seperti di masa lalu."      

"Aku … Saat itu, aku hanya ingin berdiri di depanmu sebagai seseorang yang sederajat." Lin Dong berkata perlahan-lahan.      

Sosok lembut Ling Qingzhu agak bergetar ketika mendengar ucapan Lin Dong. Setelah itu, dia perlahan-lahan menoleh dan memandang pemuda tersebut. Saat ini, sebuah senyuman sudah muncul di wajah Lin Dong. Akan tetapi, senyum itu dipenuhi dengan ekspresi kelelahan. Lin Dong juga sudah berusaha keras selama bertahun-tahun demi hasrat sederhana itu.      

Lin Dong perlahan-lahan mengepalkan kedua tangannya.      

"Aku mengatakan ini hanya karena aku ingin kau tahu kalau aku bukan seseorang yang kaubayangkan, orang yang ingin menaklukkanmu sepenuhnya dan menikmati hal mesum dari apa yang kulakukan. Aku hanya ingin … menjadi orang yang setara denganmu. Apa kau paham? Karena kalau tidak, aku tidak akan segera bergegas ke Nine Heavens Supreme Purity Palace ketika aku mendengar ada masalah di sana." Lin Dong berkata dengan suara serak. Dahulu kala, dia benar-benar ingin melampaui Ling Qingzhu. Namun, apa dia benar-benar tidak merasakan emosi selain itu? Hal itu adalah sesuatu yang sangat dipahami Lin Dong di dalam hatinya.      

Ling Qingzhu menggigit pelan bibir merahnya. Baru beberapa saat kemudian, dia mengangguk singkat. Pengakuan lirih terdengar dari balik kain penutup wajahnya.      

Mereka berdua lalu terdiam. Akan tetapi, nuansa hening itu tak lagi mengandung kesan menyesakkan seperti di awal. Ling Qingzhu berdiri di sana dengan sikap elegan. Dia menunduk dan memandang longsword yang sedang digenggamnya. Meskipun dia tetap diam, tapi ada kesan hidup apabila dibandingkan seperti sebelumnya.      

Suara tawa mendadak terdengar dari kejauhan, membuat Ling Qingzhu terkejut. Dia mendongak memandang Lin Dong dan berkata, "Aku akan kembali ke Nine Heavens Supreme Purity Palace."      

"Oh."      

Lin Dong terperangah. "Apa Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah dibangun kembali? Segala sesuatunya akan baik-baik saja, 'kan?"      

"Ya. Meskipun master sudah tiada, tapi ada banyak sesepuh di Nine Heavens Supreme Purity Palace yang untungnya hanya mengalami luka-luka parah, dan sekarang mayoritas dari mereka sudah pulih. Tapi, aku sekarang menjadi Master Nine Heavens Supreme Purity Palace yang baru." Ling Qingzhu mengangguk dan menjawab.      

Lin Dong menghela napas pelan di dalam hatinya. Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah mengalami perubahan drastis selama periode ini. Istana mereka dihancurkan, dan Master Nine Heavens Supreme Purity Palace sudah gugur. Semua tanggung jawab terjatuh pada Ling Qingzhu. Akan tetapi, wanita itu sama sekali tidak pernah memperlihatkan sisi lemahnya atau mengeluh, tapi malah diam memikul semua bebannya. Terkadang, kekuatan yang diperlihatkannya benar-benar membuat hati siapapun terasa sakit.      

"Ambillah giok ini. Hancurkan giok itu kalau kau bertemu dengan segala macam masalah, dan aku akan segera datang." Lin Dong memberikan sekeping giok hitam dan berkata.      

Ling Qingzhu ragu-ragu sesaat. Hingga akhirnya, dia menerima, dan menggenggamnya pelan di tangannya. Aura hangat menguar dari giok tersebut.      

"Kalau demikian … aku pergi dulu." Ling Qingzhu memandang Lin Dong dan berpamitan.      

"Ya."      

Lin Dong tersenyum dan mengangguk. Akan tetapi, Ling Qingzhu baru berjalan dua langkah ketika sebuah suara mendadak terdengar dari belakang. "Tunggu! Dia masih ingin bertanya padamu mengapa kau memiliki gejolak energi seperti Lord Symbol Ancestor!"      

Suara yang mendadak terdengar itu membuat Ling Qingzhu tercengang. Setelahnya, dia berbalik dan mendapati sebuah sosok bercahaya keluar dari badan Lin Dong. Sesaat kemudian, wajah Lin Dong berubah menggelap sepenuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.