Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Bertemu Chen Gui Kembali



Bertemu Chen Gui Kembali

2Gadis itu tercengang setelah mendengar kata-kata Lin Dong. Dia ragu-ragu sesaat, kemudian menggertakkan giginya dan mengangguk.      

"Bagaimana dengan mereka?" Lin Dong memandang ke arah belasan sosok hitam yang memandangnya dengan sorot dingin dan mencekam.      

"Mereka juga berasal dari Istana Kegelapan."      

Lin Dong sontak mengernyit ketika mendengarnya.      

"Bocah, siapa kau? Berani-beraninya kau ikut campur dalam urusan Istana Kegelapan! Jika kau bijak, maka segera enyahlah dari tempat ini! Karena kalau tidak, bakal ada masalah yang terjadi!" Saat ini, belasan sosok hitam itu akhirnya kembali tersadar. Mereka mendelik marah pada Lin Dong dan berteriak keras.      

"Sesepuh, tolong selamatkan kak Chen Gui." Gadis itu segera memohon.      

"Ha ha, tenang. Chen Gui dan aku adalah kenalan baik. Sudah pasti aku akan menyelamatkannya." Lin Dong berkata sambil tersenyum. Di masa lalu, berkat perlindungan Chen Gui, Qingtan bisa tiba di Benua Xuan Timur. Karena mereka bertemu hari ini, tentu dia tidak akan diam saja dan tidak berbuat apapun.      

Gadis itu menghela napas lega setelah mendengarnya. Walaupun dia tahu betapa sulit menyelamatkan Chen Gui dari orang-orang di sana, tapi dia tak punya pilihan selain meminta bantuan dari siapapun di saat genting begini.      

"Kau benar-benar terlalu sombong. Bunuh dia!" Kilau dingin terpancar di mata belasan sosok itu ketika mengetahui Lin Dong bersikeras ikut campur. Sosok mereka bergerak dan bergegas menyerang ke arahnya dengan secepat kilat. Akan tetapi, ketika mereka hendak menghunuskan pedang masing-masing, sebuah kilau pedang tajam mendadak menyapu dari dalam kabut tebal. Belasan sosok hitam itu mendadak membeku. Garis darah tipis muncul di tenggorokan mereka, dan semua orang itu lantas ambruk ke tanah.      

Peristiwa mendadak itu terjadi dalam sekedip mata. Sebelum gadis itu menghela napas, dia keburu terperangah saat menyaksikan para praktisi Istana Kegelapan sudah dihabisi dengan mudah.      

Sebuah sosok cantik perlahan-lahan berjalan keluar dari balik kabut tebal. Ling Qingzhu tidak memandang ke arah mayat-mayat di tanah. Sambil menggenggam longsword di tangan, dia terdiam dan mendekat ke samping Lin Dong.     

"Gadis muda siapa namamu?" Lin Dong memandang gadis muda yang tertegun dan bertanya sambil tersenyum.      

"Sesepuh … Kakak peri…" Gadis itu memandang Lin Dong dengan sikap kikuk. Setelahnya, dia memandang ke arah Ling Qingzhu yang menyerupai peri yang berdiri di samping Lin Dong. Sorot terkesima terpancar di matanya ketika dia berkata, "Namaku Mu Sha."      

"Aku Lin Dong. Dia adalah Ling Qingzhu. Bisakah kau memimpin jalan kami untuk menyelamatkan kakak seperguruanmu yang bernama Chen Gui sekarang?" Lin Dong tersenyum lembut dan berujar.      

Sorot gembira terpancar di mata Mu Sha ketika mendengarnya. Dia agak ragu-ragu ketika berkata, "Tapi, Sesepuh Lin Dong…"      

"Panggil aku dengan Kak Lin Dong." Lin Dong melambaikan tangannya.      

"Kak … Kak Lin Dong, para praktisi yang diutus untuk menangkap Kak Chen Gui adalah dua sesepuh Istana Kegelapan. Mereka berdua merupakan praktisi yang sangat kuat dan sudah mencapai Tingkat Samsara. Lagipula, mereka juga membawa serta pasukan rahasia Istana Kegelapan." Wajah mungil Mu Sha tampak agak pucat ketika dia menjelaskan.      

"Dua praktisi Tingkat Samsara?" Lin Dong agak terkejut. Istana Kegelapan memang pantas menjadi fraksi penguasa di Benua Xuan Utara. Kekuatan seperti itu memang lebih besar apabila dibandingkan dengan sekte-sekte super di Benua Xuan Utara.      

"Istana Kegelapan memang punya fondasi yang kuat. Fraksi itu sudah ada jauh sebelum sekte-sekte super biasa didirikan. Master-ku pernah bilang kalau kemungkinan bahkan ada monster tua Tingkat Reincarnation di dalam Istana Kegelapan." Di sampingnya, Ling Qingzhu berkata dengan nada lembut.      

"Mereka memang kuat." Lin Dong mengangguk. Monster tua Tingkat Reincarnation … pantas saja Istana Kegelapan bisa tetap berkuasa di Benua Xuan Utara tanpa jatuh.      

"Benar juga. Bukankah Chen Gui juga anggota Istana Kegelapanmu? Mengapa mereka memburunya? Jangan-jangan dia berkhianat dan kabur?" Lin Dong mengernyit dan bertanya      

"Mana mungkin! Kak Chen Gui sangat loyal dengan Istana Kegelapan kami. Bagaimana mungkin dia berkhianat!" Mu Sha bergegas menanggapi. "Tetapi, Istana Kegelapan sekarang terlalu kacau. Master Istana baru saja berganti. Otoritasnya belum stabil dan ada banyak hal yang diam-diam terjadi!"      

"Rupanya ada masalah internal." Lin Dong mendadak menjadi paham. Mereka bisa bermain-main sepuasnya asalnya Qingtan tidak terluka.      

"Siapa Master Istana kalian sekarang?" Lin Dong membalikkan badan dan berjalan maju. Dia mengutarakan pertanyaan dengan santai ketika melangkah.      

"Master Istana kami yang baru adalah Nona Qingtan." Gadis muda itu menyahut.      

Langkah kaki Lin Dong mendadak berhenti. Ling Qingzhu di sampingnya juga tampak terkejut. Setelahnya, Lin Dong perlahan-lahan menoleh. Dia memandang Mu Sha. "Siapa … Siapa katamu barusan?"      

"Nona Qingtan." Mu Sha memandang Lin Dong dan menyahut dengan tidak yakin.      

"Bagaimana mungkin Qingtan menjadi master di Istana Kegelapan?" Wajah Lin Dong agak berkedut, bahkan nada suaranya naik. Matanya dipenuhi sorot terkejut.      

Mu Sha ketakutan karena ekspresi Lin Dong. Dia bergegas mundur dua langkah dan berkata kikuk, "Tahun lalu, Master Istana yang sebelumnya gagal naik ke Tingkat Reincarnation dan kehilangan nyawanya. Sebelum dia mati, master mewariskan kekuatannya dan Darkness Ancestral Symbol pada Nona Qingtan. Tentu saja, dia sekarang menjadi Master di Istana Kegelapan kami."      

Ekspresi Lin Dong tampak berubah-ubah. Urusan ini sudah terlalu melebihi perkiraannya. Bagaimana bisa gadis bernama Qingtan menjadi master di Istana Kegelapan? Kemampuan apa yang dimiliki Qingtan selain mengikutinya dan membuat masalah?      

"Kak Lin Dong … apa kau tahu master kami?" Mu Sha memandang Lin Dong dan bertanya dengan berhati-hati.      

Lin Dong menghela napas tidak berdaya, dan dia merespon dengan nada uring-uringan, "Dia adalah adikku. Apa kaukira aku mengenalnya?"     

"Adikmu?" Mu Sha terperangah. Tak lama kemudian, sorot matanya menjadi agak aneh. Dia jelas tidak mempercayai Lin Dong. Karena bagaimanapun juga, dia tidak pernah mendengar urusan tersebut.      

"Lupakan. Mari pergi dan selamatkan Kak Chen Gui dulu." Lin Dong melambaikan tangannya. Posisi Chen Gui di Istana Kegelapan pasti lebih tinggi dibandingkan gadis ini. Kemungkinan Chen Gui lebih memahami situasi tersebut.      

Mu Sha segera mengangguk. Tak peduli seperti apapun situasinya, mereka harus menyelamatkan Kak Chen Gui terlebih dulu. Sehingga, dia segera membalut luka-lukanya, dan bergegas mengikuti mereka.      

…     

Ada sebidang lahan kosong di dalam hutan di sisi berbeda dari kabut pekat di mana terdapat banyak api unggun di sana. Siapapun dapat samar-samar melihat sosok-sosok di pepohonan besar di sekitar api unggun. Mata tajam mereka terus diedarkan ke area sekitar.      

Belasan sosok yang menyedihkan tampak diikat bersama di tengah lahan kosong tersebut. Badan mereka berlumuran darah. Rupanya mereka baru saja mengalami pertarungan sengit. Jika melihat sosok orang-orang di sana, hasil duel itu tidak berpihak pada mereka.      

Ada sosok yang dibelenggu menggunakan rantai-rantai hitam di bagian depan kelompok. Rantai-rantai hitam itu bahkan menembus bahunya. Darah bakal mengalir, bahkan ketika dia bergerak sekecil apapun. Sebagai akibatnya, badan sosok itu bergetar hebat dibuatnya.      

Akan tetapi, sosok tersebut tidak bersuara sedikit pun bahkan ketika dihadapkan dengan rasa sangat menyakitkan seperti itu. Hanya keringat dingin yang terus menetes dari dahinya.     

"Chen Gui, aku tidak ingin mempersulitmu karena kau adalah praktisi berbakat dari Istana Kegelapan kami. Aku tidak akan membunuhmu selama kau kembali denganku dan mengatakan kalau gadis kecil itu diam-diam sudah menggunakan cara licik untuk melukai Master Istana, lalu merebut Darkness Ancestral Symbol. Nantinya aku akan membiarkanmu memimpin pasukan rahasia Istana Kegelapan kita. Bagaimana menurutmu?" Dua pak tua berjubah hitam memandang pria berwajah suram dari samping api unggun, dan berkata dengan sikap mengancam.      

"Pah."      

Sosok itu segera meludah ketika mendengar kata-kata tersebut. Wajahnya dipenuhi dengan ekspresi mencemooh ketika dia memandang ke arah dua sesepuh. Hingga akhirnya, dia tertawa dingin. "Kalian pasti bermimpi kalau ingin aku memfitnah Master Istana!"      

"Heh, dia hanya gadis kecil, tapi dia berharap menjadi Master Istana Kegelapan kami? Kurasa kaulah yang sedang bermimpi." Sesepuh itu mencemoohnya.     

"Humph, gadis kecil itu ingin menumpas generasi tua seperti kita ketika dia mendapatkan posisinya. Dia pantas memperoleh takdir seperti itu!" Sesepuh yang berbeda menghardik dengan suara dingin dan mengancam.      

"Jika bukan karena kalian semua menolak menerima Master Istana dan diam-diam berencana memecah belah Istana Kegelapan, apa mungkin master akan mengincar kalian?" Chen Gui menggertakkan giginya.      

"Bukan karena kami menolak menerimanya. Dalam segi pengalaman dan kemampuan, posisi Master di Istana Kegelapan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh gadis kecil yang asal-usulnya tidak diketahui."      

Chen Gui terkekeh dingin. "Perubahan ini adalah perintah master terdahulu sebelum beliau meregang nyawa. Kalian tidak punya kemampuan apapun. Tapi kalian sekarang malah membuat masalah."      

"Perintah Master terdahulu? Haha, saat itu hanya ada gadis kecil itu di sampingnya. Gadis itu bisa mengatakan apapun yang dia mau mengenai perintah master." Mata sesepuh itu menatap Chen Gui dengan sikap dingin dan mencekam, lalu melanjutkan, "Kalau melihat situasinya, sepertinya kau tidak ingin bekerja sama."     

Chen Gui memandangnya dengan sorot mencemooh dan terdiam.      

"Tampaknya tidak bisa bicara baik-baik denganmu. Kalau memang begitu, jangan salahkan kami kalau jadi menggunakan cara yang lebih kasar." Nafsu membunuh terpancar di mata sesepuh tersebut. Sambil mengepalkan tangan, Yuan Power ajaib berkumpul di sana dan berubah membentuk pedang Yuan Power. Lengan bajunya diayunkan, dan pedang itu melesat tanpa ampun ke arah Chen Gui.      

Chen Gui diam-diam menghela napas ketika menyaksikan kejadian itu. Akan tetapi, ketika dia bersiap memejamkan mata dan menyambut kematiannya, suara tawa mendadak menembus kabut tebal dan menggema di langit. "Aku ternyata benar-benar berjumpa dengan peristiwa-peristiwa lama dan memalukan kemanapun aku pergi."      

"Siapa itu?!"      

Suara itu mengejutkan semua orang di sana. Dua sesepuh Istana Kegelapan do sana berteriak mengancam, sementara mata tajam mereka mengawasi kabut di sekitar.      

Tiga sosok perlahan-lahan berjalan keluar dari kabut tebal. Setelahnya, mereka tampak muncul di hadapan semua orang.      

"Kak Chen Gui, aku percaya kalau kondisimu baik-baik saja sejak terakhir kita berjumpa?" Pandangan mata Lin Dong diedarkan ke lahan kosong, lalu terhenti pada Chen Gui yang berlumuran darah. Pemuda itu lalu tersenyum.      

"Kau … Lin Dong?" Chen Gui tertegun ketika memandang Lin Dong. Ekspresinya berubah dan dia bergegas berteriak, "Cepat, pergi dari tempat ini!"      

"Pergi?" Dua sesepuh Istana Kegelapan tertawa aneh. Setelahnya, dua sesepuh tersebut mendadak mengayunkan tangan mereka. Nafsu membunuh terpancar di mata mereka. "Bunuh mereka."      

"Baik!"      

Suara sahut-menyahut segera menggema dari area di sekitar usai perintah sesepuh itu terdengar. Sesaat kemudian, Yuan Power mendadak menyeruak, dan serangan-serangan tajam menyapu ke arah trio Lin Dong dari semua penjuru.      

Ekspresi Lin Dong tampak acuh ketika dia memandang serangan-serangan itu. Namun, dia mengabaikan semua serangan tersebut. Dia hanya melangkah dan menuju ke arah dua sesepuh Istana Kegelapan.      

"Bam! Bam! Bam!"      

Serangan-serangan itu segera tiba dalam radius belasan langkah dari Lin Dong. Meskipun demikian, serangan-serangan itu mendadak membeku ketika hendak mengenai badannya. Setelahnya, Chen Gui terkejut menyaksikan para praktisi dari pasukan rahasia mendadak meledak tanpa sebab yang jelas. Jika melihat situasinya, seakan-akan mereka sudah diremas oleh tangan tak kasatmata hingga badan mereka meledak. Peristiwa itu sangat aneh.     

Lin Dong berhenti di depan dua sesepuh itu, lalu kabut darah melayang turun. Dia tersenyum ketika melihat ekspresi mereka berubah. Akan tetapi, senyumnya mengandung nafsu membunuh yang menusuk tulang.      

"Ha ha, gadis kecil? Apa adik perempuanku adalah seseorang yang bisa dipanggil dengan cara seperti itu oleh tua bangka seperti kalian?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.