Pertarungan dengan Segenap Tenaga
Pertarungan dengan Segenap Tenaga
Tekanan energinya yang mengerikan membuat jantung siapapun berdegup lebih kencang.
Delapan ribu tato naga ungu keemasan sekarang sedang berputar di sekitar badan Lin Dong, sementara raungan-raungan naga zaman kuno terdengar. Lalu, kedua matanya memiliki warna berbeda—satu bernama hitam, sedangkan satunya lagi silver. Benar-benar pemandangan yang sangat aneh.
"Dhuaar!"
Sosok Lin Dong saat ini kembali bergegas maju. Sambil mengayunkan kedua tangannya, tato-tato naga itu langsung membentuk cakar naga ungu keemasan raksasa, lalu disapukan tanpa ampun ke arah Seventh Seat King.
Akan tetapi, ketika Seventh Seat King melihat serangan mengerikan yang dikerahkan Lin Dong, kilau mencemooh terpancar di matanya. Dia lalu tidak bergerak sama sekali, membiarkan serangan cakar naga yang bisa dengan mudah mendatarkan wilayah pegunungan itu mengenai badannya.
"Klang! Klang!"
Suara metalik jernih terdengar. Namun Seventh Seat King sama sekali tidak bergerak. Bahkan, tidak ada satu pun luka pada Devil Emperor Armour-nya. Dia tersenyum simpul pada Lin Dong, dan sorot mencemooh yang terpancar di matanya semakin intens. Hingga akhirnya, Seventh Seat King menjulurkan jarinya yang juga berlapiskan armor hitam, lalu menekankannya pada dimensi hampa.
"Swuush!"
Cahaya iblis langsung terlontar dari jarinya. Cahaya itu terlontar mengarah pada cakar naga yang merupakan hasil pemadatan 8000 tato naga ungu keemasan bercahaya, kemudian mencabik-cabik cakar naga.
"Kalau kemampuanmu hanya sebatas itu…" Seventh Seat King tersenyum. Akan tetapi, dia segera melihat sebuah sosok terpantul di bola matanya. Selain itu, salah satu tangan sosok itu sekarang sedang dalam bentuk mencair. Ada kilau petir memercik serta cahaya hitam yang berkumpul di dalam tangan yang mencair tersebut. Bahkan, dia bisa samar-samar melihat dua Simbol kuno melayang di dalam sana.
"Kau rupanya bisa mengendalikan kekuatan Simbol Leluhur hingga sejauh itu…" Sorot terkejut akhirnya terpancar di mata Seventh Seat King. Dia segera mengepalkan tangan dan mengerahkan pukulan ke depan. Seventh Seat King tidak menggunakan serangan yang rumit. Alih-alih, dia hanya mengerahkan kekuatan besar yang seakan mampu menghancurkan segalanya.
"Dhuaar!"
Pukulan dari tangan yang mencair beradu langsung dengan kepalan iblis yang berlapiskan Devil Emperor Armour. Seketika itu pula, dimensi di sekitar seakan runtuh. Aura iblis menyembur, Lin Dong kembali terdesak mundur secara paksa.
"Swuush!"
Namun, Lin Dong mendadak mengayunkan lengan bajunya ketika dia terpukul mundur. Secercah cahaya terlontar, lalu seketika membesar seiring angin bertiup, dan berubah menjadi prasasti batu raksasa. Ada riak-riak energi kuno yang menguar dari prasasti batu tersebut.
"Great Desolate Tablet?" Seventh Seat King terkejut ketika menyaksikan prasasti batu itu. Tak lama kemudian, dia menggeleng dan berkata, "Aku tidak pernah mengira kalau benda surgawi seperti Great Desolate Tablet berada di tanganmu juga. Sayang sekali, tampaknya Great Desolate Tablet belum memulihkan semua kekuatannya. Karena kalau tidak, mungkin aku bakal agak kesulitan hari ini."
"Bzzt!"
Sementara Seventh Seat King bicara, Great Desolate Tablet juga mengeluarkan cahaya-cahaya mengerikan, lalu menghempaskan diri tanpa ampun padanya. Sementara itu, terdapat formasi cahaya kuno raksasa yang melayang di bawah prasasti.
Meskipun demikian, Lin Dong tidak berhenti bahkan setelah mengerahkan Great Desolate Tablet. Dia menjentikkan jarinya, disusul pelangi tujuh warna yang muncul di sana. Mysterius Heaven Hall juga muncul. Bangunan berupa aula besar itu bergetar. Gelombang benda-benda surgawi mendesing maju dan menerjang ke arah Seventh Seat King.
"Mysterious Heaven Hall…"
Ketika Seventh Seat King melihat Mysterious Heaven Hall, dia kembali terkekeh. Pria itu sama sekali tidak pernah mengira kalau Lin Dong rupanya memiliki dua benda surgawi peringkat atas di Daftar Benda Surgawi Kuno.
"Kau memang punya banyak sekali teknik. Tapi, semua itu tidak berguna."
Seventh Seat King tersenyum, sorot sedingin es mendadak terlihat di matanya. Dia mengangkat tangan dan langsung menghadang serangan Great Desolate Tablet yang menghempaskan diri ke arahnya. Seventh Seat King mengangkat kaki, lalu menendang gelombang benda-benda surgawi yang menerjang mendekat. Benda-benda surgawi itu segera hancur menjadi debu karena kekuatannya yang dahsyat.
"Dhuaar! Dhuaar!"
Seventh Seat King tertawa terbahak-bahak sambil mendongak ke langit. Bayangan-bayangan pukulan kemudian mendesing maju, dan pukulan-pukulan dahsyat menghujani Great Desolate Tablet, sehingga membuatnya mundur tanpa henti. Sementara itu, gelombang benda-benda surgawi dari Mysterious Heaven Hall juga berhasil dihadang sepenuhnya oleh Seventh Seat King.
Seventh Seat King yang berlapiskan Devil Emperor Armour sangat kuat sampai nyaris menentang logika.
Lin Dong memandang ke arah Seventh Seat King yang berhasil menghadang serangan Great Desolate Tablet dan Mysterious Heaven Hall. Sorot matanya sontak semakin suram. Tak lama kemudian, dia menghirup udara dalam-dalam, lalu perlahan-lahan memejamkan matanya. Akan tetapi, garis bercahaya muncul di antara alisnya. Garis itu lalu perlahan-lahan membuka.
Usai garis bercahaya terbuka, sebuah mata yang teramat misterius muncul di antara alis Lin Dong. Rupanya benda itu adalah mata Simbol Leluhur.
Pupil Seventh Seat King terfokus setelah dia melihat mata Simbol Leluhur. Dia segera berseru, "Mata Simbol Leluhur?!"
Aura di sekitar badan Lin Dong segera menghilang. Mata Simbol Leluhur di antara kedua alisnya segera semakin terang. Sesaat kemudian, dia mendadak membuka kedua matanya yang terpejam erat.
"Swuush!"
Kilau dari dalam mata Simbol Leluhur menjadi sangat intens setelah Lin Dong membuka matanya. Tak lama setelahnya, sinar cahaya yang dipenuhi cahaya hitam serta kilat mendadak melesat maju.
Sinar cahaya itu sangat misterius dan tampaknya dilapisi oleh Simbol-simbol kuno berukuran kecil. Sementara itu, terdapat gejolak energi yang sangat mengerikan menguar dari cahaya yang terkesan lemah tersebut.
Sinar cahaya lantas seketika menembus dimensi hampa. Dalam sekedip mata, sinar cahaya tersebut sudah mendekati Seventh Seat King. Sinar cahaya pun menyerang tanpa ampun di dadanya.
"Dhuaar!"
Secercah cahaya terang menyilaukan menyebar bersama dengan gelombang energi yang menyerangnya. Tetapi tak lama kemudian, cahaya itu berangsur-angsur meredup. Siapapun lalu bisa melihat kalau Seventh Seat King masih berdiri tegak di udara. Meskipun demikian, retakan sudah muncul di bagian dada Devil Emperor Armour-nya.
Ketika Lin Dong melihat kejadian itu, ekspresinya sontak berubah. Karena bagaimanapun juga, Lin Dong tidak pernah mengira kalau bahkan setelah dia mengaktifkan mata Simbol Leluhur, rupanya dia hanya bisa memunculkan retakan di Devil Emperor Armour. Memangnya seberapa mengerikan benda itu?
Seventh Seat King menunduk melihat retakan di dadanya. Sorot matanya lantas berubah sangat suram. Rupanya dia sangat murka dengan fakta kalau Lin Dong sudah merusak Devil Emperor Armour-nya. Karena bagaimanapun juga, benda itu diberikan oleh Kaisar padanya, dan segala macam kerusakan di armor itu akan menjadi sumber penghinaan bagi mereka.
"Kau sudah puas?"
Senyum di wajah Seventh Seat King sudah menghilang sepenuhnya. Dia segera melangkah maju dan badannya sontak muncul di depan Lin Dong, seolah dia sudah berteleportasi. Hingga akhirnya, Seventh Seat King membalikkan tangan, dan menghempaskannya tanpa ampun pada Lin Dong.
"Groaar!"
Delapan ribu tato naga ungu keemasan menyeruak, bertransformasi membentuk naga ungu keemasan raksasa, lalu beradu melawan Seventh Seat King. Namun, ketika keduanya bertumbukan, cahaya ungu keemasan berhamburan, dan naga ungu keemasan raksasa itu tercabik paksa.
Lin Dong memanfaatkan kesempatan itu untuk mundur. Akan tetapi, gelombang korosif dahsyat yang menerjang masih membuatnya mengeluarkan erangan tertahan dari tenggorokannya. Seventh Seat King yang berlapiskan Devil Emperor Armour memang terlalu kuat.
Usai mendorong Lin Dong mundur dengan satu serangan telapak tangan, aura mengerikan terpancar di mata Seventh Seat King. Rupanya dia tidak ingin memperpanjang pertarungan ini. Sosoknya bergerak dan dia kembali mendekat. Seventh Seat King lalu mengayunkan pukulan iblisnya, dan aura iblis mengerikan menyeruak dari sana.
"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"
Dua orang di langit kembali bertarung dengan beringas. Tapi, jelas Lin Dong sekarang terjebak dalam situasi yang tidak mengenakkan. Karena bagaimanapun juga, Devil Emperor Armour yang dikenakan oleh Seventh Seat King sangat kuat. Bahkan seandainya Lin Dong menggunakan kekuatan Simbol-simbol Leluhur seperti barusan, dia tidak bisa terlalu melukai lawannya. Sedangkan di sisi berbeda, dia harus sangat waspada ketika menghadapi serangan-serangan Seventh Seat King. Bahkan, jika bukan karena Lin Dong punya Primal Dragon Bone, kemungkinan dia sudah terluka parah.
Walaupun demikian, kondisi Lin Dong masih saja tergolong cukup buruk.
"Dhuaar!"
Tabrakan kekuatan yang beringas kembali terjadi. Lin Dong merasakan sensasi manis menyeruak di tenggorokannya, lalu darah dalam jumlah besar naik ke mulutnya. Dia lantas memuntahkan darah itu dengan paksa. Pandangannya tampak semakin brutal.
"Ada banyak benda berharga di dalam badanmu. Kalau fisikmu semakin diperkuat, mungkin kau bisa setara dengan Chaos Master. Tapi sayang sekali, aku tidak berminat membiarkan musuh dengan potensi sebesar itu." Seventh Seat King memandang Lin Dong yang tetap berdiri walaupun sudah terkena serangan-serangannya yang dahsyat. Dia sontak menggelengkan kepalanya.
Nafsu membunuh di mata Seventh Seat King tampak semakin jelas setelah dia bicara. Akan tetapi, ketika dia hendak menyerang, kilau pedang tajam mendadak muncul di belakangnya. Meskipun kilau pedang itu cukup kuat, tapi hampir tidak bisa melukainya. Sehingga, Seventh Seat King hanya tersenyum acuh. Dia lalu mengepalkan tangan dan menghancurkan kilau pedang dengan paksa.
"Dengan kekuatan selemah ini…"
Seventh Seat King tertawa dan mencemoohnya. Akan tetapi, sebelum dia selesai tertawa, sebuah sosok yang menggoda mendadak muncul di depannya. Sebuah longsword tajam segera ditusukkan ke arahnya seperti ular berbisa yang sudah meninggalkan sarangnya.
"Kau benar-benar tidak tahu batasan."
Longsword itu dilapisi oleh lapisan cahaya yang misterius. Pupil Seventh Seat King menciut tepat setelah dia berbicara. Dia sudah hendak mundur ketika menyadari kalau longsword itu mendadak semakin cepat. Pedang itu kemudian menusuk di retakan Devil Emperor Armour-nya dengan secepat kilat.
"Krak!"
Devil Emperor Armour yang bisa bertahan dari serangan berisikan segenap kekuatan praktisi yang sudah melewati satu Reincarnation Tribulation, kini ditusuk hingga tertembus setengah inci oleh longsword tersebut. Darah berwarna hitam segera menetes di ujung longsword.
"Kau!"
Sensasi teramat menyakitkan yang muncul di dadanya seketika membuat ekspresi Seventh Seat King berubah drastis. Dia segera mengerahkan pukulan, dan sosok lembut Ling Qingzhu mundur menjauh. Ling Qingzhu lalu memuntahkan banyak darah dari balik kain penutup wajahnya, lalu kain itu akhirnya terlepas.
Sambil memperlihatkan sorot mengancam di matanya, Seventh Seat King memandang Ling Qingzhu yang terpental mundur karena ulahnya. Nafsu membunuh segera terpancar di mata Seventh Seat King. Dia mengepalkan tangannya, sementara aura iblis beringas menyeruak dari sana seperti air bah. Hingga akhirnya, aura itu melintas di langit dan terhempas tanpa ampun ke arah Ling Qingzhu.
Ketika Ling Qingzhu melihat serangan Seventh Seat King, dia menggertakkan giginya perlahan. Sambil mempererat genggaman tangannya pada longsword, dia mempersiapkan diri untuk melawan paksa serangan itu.
Akan tetapi, sebelum Ling Qingzhu bisa bergerak, sebuah sosok mendadak muncul di depannya dengan secepat hantu. Raungan rendah pun terdengar, lalu tato-tato naga ungu keemasan bercahaya bermunculan di langit. Sebuah pukulan lantas menghantam paksa melawan gelombang aura iblis.
"Dhuaar!"
Dimensi bergemuruh. Badan Lin Dong tampaknya sudah terkena pukulan telak, dan dia menyemburkan banyak darah. Sementara itu, lengannya agak berputar, dan sensasi sangat menyakitkan menguar dari sana. Keringat dingin seketika menetes di dahinya.
"Lin Dong!" Ling Qingzhu terkejut ketika melihat apa yang baru saja Lin Dong lakukan.
"Haha, adegan yang menyentuh hati. Karena kau ingin melindungi wanita itu, maka aku akan membunuhnya tepat di depan matamu!" Ketika Seventh Seat King melihat kejadian itu, senyuman di bibirnya semakin brutal. Badannya lantas berpendar dan dia menghilang dengan cara aneh.
"Berhati-hatilah!"
Saat sosok Seventh Seat King menghilang, ekspresi Lin Dong sontak berubah drastis. Dia bergegas meraih Ling Qingzhu. Namun, tepat setelah Lin Dong membawa Ling Qingzhu ke dekapannya, Seventh Seat King sudah muncul di belakang gadis tersebut. Suara tawa yang menyeramkan lantas terdengar, dan sebuah serangan telapak tangan dipenuhi aura iblis mengerikan menghantam tanpa ampun di punggung Lin Dong.
"Blargh!"
Lin Dong kembali memuntahkan banyak darah. Sambil memeluk Ling Qingzhu, badannya segera terjatuh dari langit. Mereka berdua lantas mendarat keras di hutan gunung.
"Haha!"
Seventh Seat King tertawa terbahak-bahak. Sementara itu, dia tampak sangat kejam ketika menyerang. Seventh Seat King lalu mengisyaratkan dengan tangan, membuat gelombang-gelombang aura iblis terbentuk. Hingga akhirnya, aura-aura iblis itu melintas di langit dengan secepat kilat dan menghantam ke bawah tanpa ampun.
Di hutan gunung, Lin Dong menggendong Ling Qingzhu sambil bersusah-payah menghindari serangan itu. Meskipun demikian, dia masih terluka karena dampak serangannya. Selain itu, tiap kali dia terkena serangan, Lin Dong bakal menggunakan punggungnya untuk menghadang paksa serangan tersebut. Dia memastikan Ling Qingzhu yang berada di dekapannya tidak terluka sedikitpun.
"Dhuaar! Dhuaar!"
Serangan bertubi-tubi yang mengerikan menyebabkan tanah di bawah menjadi retak. Lin Dong berguling ke sambil. Saat ini, daging punggungnya sudah sama sekali tidak karuan. Akan tetapi, dia menahan rasa sakit itu dengan paksa. Sementara itu, badannya bergetar hebat, lalu darah di sudut bibirnya semakin pekat.
"Si brengsek satu ini." Lin Dong menghirup udara dingin, menahan paksa sensasi pusing yang muncul di dalam kepalanya. Sementara itu, dia mengumpat keras.
Ling Qingzhu menatap wajah Lin Dong yang berjarak dekat, lalu dia menggertakkan giginya. Darah di wajah Lin Dong membuat pemuda itu tampak agak menyedihkan. Akan tetapi, saat Ling Qingzhu melihat penampilan Lin Dong sekarang, dia sontak menggigit bibirnya. Sementara itu, tatapan Ling Qingzhu yang biasanya dingin dan tenang, sekarang menjadi sangat lembut, bahkan terkesan agak kacau.
"Mengapa kau mempertaruhkan nyawamu?"
Ling Qingzhu memandang ke arah Lin Dong yang sangat menyedihkan, tapi masih membuat jantungnya berdebar. Dia lalu menggigit bibir merahnya dan bergumam.
"Jika aku tidak bisa melindungi seorang wanita, bagaimana mungkin aku bisa menganggap diriku seorang pria?" Lin Dong membuka mulutnya dan tersenyum. Sementara itu, napasnya yang terengah-engah mengenai wajah lembut Ling Qingzhu. Meskipun fisik Lin Dong tergolong kuat, tapi rasa teramat sakit yang menguar dari badannya masih membuat keringat dingin terus menetes di dahinya.
Lin Dong kali ini sudah menderita luka-luka serius.
"Kau memang bodoh."
Ling Qingzhu tampak agak tidak terfokus saat memandang Lin Dong. Tak lama setelahnya, air mata terlihat di mata Ling Qingzhu. Dia menggunakan tangannya yang lembut untuk mengusap pelan wajah Lin Dong. Ling Qingzhu mengabaikan semua noda di sana, dan menggunakan tangannya yang seperti giok untuk mengusap pelan darah di pinggir bibir Lin Dong. Tak lama kemudian, dia perlahan-lahan menggertakkan giginya, dan senyuman mempesona muncul di wajahnya yang indah, sehingga membuat bunga-bunga kalah cantik dibandingkan dengannya.
"Tiba-tiba, aku menjadi benar-benar ingin mengajarimu Zenith Sensing Art. Apa yang sebaiknya kulakukan?"