Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Merebut Menara dan Kabur



Merebut Menara dan Kabur

0Life Death Coffin Cover raksasa yang diselimuti dengan cahaya hitam pekat membentuk lengkungan melingkar bercahaya di langit. Life Death Coffin Cover langsung menghantam keras tanpa aba-aba ke arah pukulan yang dikerahkan oleh sosok ilusi raksasa.      

"Dhuaar!"      

Riak-riak energi yang mengerikan saat ini menyapu ke sekitar. Ilusi raksasa yang terlihat mengerikan itu meledak dan hancur setelah dihantam oleh penutup peti mati hitam.      

Sebuah sosok manusia terpukul mundur dengan menyedihkan setelah ilusi itu meledak. Sosok manusia itu kemudian terhempas keras pada pohon raksasa, menghancurkan dahannya sampai tak tersisa.      

"Urgh!"      

Banyak darah segar yang dimuntahkan dari mulut Xie Yan. Saat ini, wajah tampannya dipenuhi dengan raut terperangah. Dia mendongak dan menatap ke arah Mu Lingshan di hadapannya yang tengah memeluk penutup peti mati hitam dengan dua tangan. Sorot mata Xie Yan dipenuhi tatapan tak percaya.      

Pria itu tak pernah mengira kalau gadis kecil yang belum dewasa di sana rupanya memiliki kekuatan level Profound Life Tingkat Atas!      

Selain itu, tak peduli seberapa kuat ilmu bela diri yang dikerahkan oleh Xie Yan, dia sama sekali tak bisa menandingi ayunan santai penutup peti mati di tangan gadis kecil tersebut. Jarak kekuatan di antara keduanya sudah terbongkar jelas.      

Pria itu sama sekali bukan tandingan gadis kecil berbaju hijau di depannya!      

Fakta itu membuat wajah Xie Yan agak memerah. Jarang sekali ada seseorang di antara generasi muda di wilayah Heaven Wind Sea yang bisa mengalahkannya. Tapi dia malah dikalahkan sampai separah itu oleh seorang gadis kecil begitu tiba di tempat tersebut. Bukankah reputasinya bakal hancur kalau berita itu sampai tersebar di wilayah asalnya?      

"Salahmu sendiri bersikap sangat mengesalkan! Aku bakal memukulimu sampai mati!"      

Namun Mu Lingshan sepenuhnya mengabaikan Xie Yan. Gadis itu memeluk Life Death Coffin Cover dan kembali mengayunkannya keras sambil bergumam lirih.      

Xie Yan kabur cukup jauh dengan menyedihkan. Pria itu sudah merasakan kekuatan Life Death Coffin Cover di tangan Mu Lingshan barusan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan penutup peti mati itu mengenai badannya.      

"Swuush!"      

Cahaya biru berpendar di depannya ketika dia mundur, dan Mu Lingshan muncul di hadapan Xie Yan. Gadis kecil itu mengulurkan tangannya yang mungil, lalu kekuatan penyedot muncul di sana. "Serahkan menara silver itu!"      

Kekuatan penyedot itu menyeruak dan lengan baju Xie Yan terhentak. Tas Qiankun-nya terbang dan ditangkap Mu Lingshan.      

"Kau!"      

Ekspresi Xie Yan sontak berubah drastis setelah mengetahui tas Qiankun-nya berhasil direbut. Teriakan kerasnya belum sepenuhnya terucap dari mulutnya ketika Life Death Coffin Cover milik Mu Lingshan dihantamkan tanpa ampun pada wajahnya. Pria itu sangat ketakutan sampai tidak peduli lagi dengan tas Qiankun-nya, dan bergegas menghindar secara menyedihkan. Qi kematian yang dihempaskan ke wajahnya menimbulkan sensasi teramat sakit yang samar-samar meresap keluar dari pori-pori kulit Xie Yan.      

Tangan mungil Mu Lingshan meraih tas Qiankun tersebut. Dia lalu melemparkannya perlahan di tangannya, dan menyunggingkan senyuman lebar, memperlihatkan taring atas yang kecil namun tajam. Meskipun demikian, sosoknya yang mungil membuat sudut mata Xie Yan berkedut. Baru setelah berduel dengannya, Xie Yan sadar betapa mengerikan kekuatan gadis kecil yang menyerupai boneka itu…      

Mu Lingshan meraih tas Qiankun Xie Yan dan mulai mengecek isinya. Menara silver kecil segera muncul di tangannya. Benda itu adalah menara yang didapatkan Xie Yan dari lelang.      

"Kau … Kalau kau berani mengambil benda itu, Demonic Wind Cave-ku pasti bakal mencarimu sampai ujung dunia!" Xie Yan berteriak murka. Matanya memerah ketika melihat kejadian tersebut.      

"Demonic Wind Cave?" Mu Lingshan mengerucutkan bibirnya yang mungil. Ekspresinya tampak sangat mengejek.      

"Swuush!"      

Burning Sky Cauldron di udara mendadak bergetar setelah Mu Lingshan mendapatkan menara silver kecil tersebut. Sesaat kemudian, sosok sesepuh melesat keluar dari sana.      

"Sesepuh Mo Xie!"     

Xie Yan sontak bersorak gembira setelah melihat sosok yang muncul di sana. Xie Yan bergegas berteriak, "Cepat, gadis itu sudah merebut menara silver…"      

Suaranya mendadak terhenti, dan sorot terperangah segera merambat di matanya, karena Xie Yan melihat kalau kondisi iblis tua Mo Xie yang kabur dari Burning Sky Cauldron rupanya babak-belur. Bahkan auranya juga melemah. Rupanya sesepuh itu sedang menderita luka-luka yang cukup serius.      

"Bagaimana mungkin…"      

Pupil Xie Yan menciut. Dia menghirup udara dingin dengan tergesa-gesa, dan wajahnya dipenuhi raut tak percaya. Xie Yan sama sekali tidak pernah membayangkan kalau iblis tua Mo Xie yang kekuatannya sudah mencapai level Profound Death level Awal bakal terluka sampai separah itu.     

Padahal lawannya hanya pemuda dengan kekuatan level Profound Life Tingkat Awal!      

Iblis tua Mo Xie memperlihatkan ekspresi yang sangat buruk, tatapan matanya jelas terlihat ketakutan. Baru saat ini dia paham mengapa Nefarious Bone Old Man terluka sampai separah itu…      

"Pergi!"      

Sosok iblis tua Mo Xie bergerak dan langsung muncul di samping Xie Yan. Dia lalu meraih Xie Yan dan kabur cepat dari sana.      

"Iblis tua Mo Xie, menara silvernya!" Xie Yan sontak berteriak ketika melihat kejadian tersebut.      

Namun, iblis tua Mo Xie mengabaikan teriakan itu sepenuhnya. Saat ini, dia sudah terluka karena ulah Lin Dong. Jika serangan seperti barusan kembali dikerahkan, maka dia pasti bakal menderita luka-luka serius. Jika saat itu tiba, bakal sia-sia belaka jika dia tetap berada di tempat tersebut.      

Oleh karena itu, dia meraih Xie Yan dan bergerak. Sosoknya berubah menjadi cahaya abu-abu yang menghilang cepat di cakrawala.      

Sosok Lin Dong juga bergegas keluar dari Burning Sky Cauldron setelah iblis tua Mo Xie kabur bersama Xie Yan. Sesaat kemudian, pandangan matanya menatap ke arah mereka kabur. Lin Dong lalu kembali terbatuk keras dan memuntahkan darah.      

"Kak Lin Dong, apa kau baik-baik saja?" Mu Lingshan bergegas mendekat dan bertanya khawatir.      

"Aku baik-baik saja. Aku hanya kelelahan." Lin Dong melambaikan tangannya. Burning Sky Gate memang kuat, tapi energinya yang terkuras juga sangat mengerikan. Untung saja, iblis tua Mo Xie dan Nefarious Bone Old Man memiliki sifat yang mirip, yaitu takut dengan kematian … Karena kalau tidak, jika pria itu terus berduel melawan Lin Dong, pihak yang terpaksa kabur pasti Lin Dong…      

Lin Dong sekarang hampir tidak mampu melawan praktisi yang benar-benar naik ke Tingkat Profound Death.      

"Apa kau sudah mendapatkan benda itu?" tanya Lin Dong.      

"Um." Mu Lingshan mengangguk. Sesaat kemudian, dia memberikan menara silver di tangannya.      

Lin Dong menerima menara silver itu. Dia merasakan riak-riak energi yang tak asing dari benda itu, dan raut bersemangat yang tak bisa disembunyikan sontak muncul di wajahnya. Akhirnya dia berhasil mendapatkannya…      

"Kita sebaiknya bergegas dan pergi dari tempat ini." Lin Dong membalikkan tangannya, dan menyimpan menara itu di dalam tas Qiankun. Tak lama setelahnya, dia mengayunkan lengan bajunya, dan menarik kembali Burning Sky Cauldron ke dalam badannya sambil berkata dengan suara bernada rendah.      

Saat ini, area di sekitar Kota Sky Merchant sangat kacau. Walaupun mereka barusan sudah membuat iblis tua Mo Xie kabur ketakutan, tapi tak ada yang bisa menjamin kalau pak tua itu tak akan kembali. Oleh karenanya, mereka harus segera pergi.      

"Um."      

Sosok Lin Dong bergegas cepat usai berbicara, sementara Mu Lingshan segera mengikutinya di belakang. Dalam beberapa detik saja, mereka sudah terbang menuju area pegunungan dan menghilang.      

Area itu sontak berubah hening setelah mereka berdua pergi. Jika bukan karena kondisi di sekitar yang hancur, serta beberapa mayat yang tersisa di sana, kemungkinan tidak akan ada seorang pun yang bisa membayangkan kalau kelompok Demonic Wind Cave terdesak sampai harus kabur setelah mengalami kekalahan telak di tempat tersebut…     

Angin sepoi-sepoi berembus. Tak lama setelahnya, dimensi di atas pohon besar terdistorsi, dan dua sosok bercahaya lalu muncul di sana. Sosok itu adalah seorang pria dan wanita. Sosok wanita itu terlihat tak asing. Dia mengenakan baju merah dan rupanya adalah Tang Dongling dari Sky Merchant Court. Sedangkan di sisi berbeda, sosok pria itu terlihat berusia paruh baya. Rambutnya berwarna hitam putih, sedangkan tatapan matanya dalam bagai lautan. Gejolak energi yang spesial samar-samar menguar dari badannya. Energi itu menyebabkan dimensi di sekitarnya agak terdistorsi.      

"Ayah, sepertinya menara silver itu sudah direbut oleh duo Lin Dong…" Tang Dongling menyaksikan pemandangan di depannya, dan sontak berbicara dengan nada terperangah. Wanita itu tidak pernah menyangka kalau duo Lin Dong bakal benar-benar merebut sesuatu dari tangan praktisi ahli Tingkat Profound Death.      

"Ya, pemuda itu punya beberapa teknik yang kuat. Namun, teknik itu hanya bisa digunakan sekali … Jika lawannya lebih kejam lagi, maka dia bakal berada dalam masalah." Pria paruh baya itu berkata sambil tersenyum.      

"Benda itu direbut di Kota Sky Merchant kita. Aku khawatir Demonic Wind Cave pasti bakal mendesak kita, 'kan? Mereka jelas tahu sebesar apa kekuatan Ayah, dan Ayah pasti sadar mengenai hal itu," ujar Tang Dongling.      

"Ha ha, percuma saja mencariku kalau orang-orang itu tak cukup kuat untuk melindungi benda berharga milik mereka."     

Pria paruh baya itu berbicara sambil tersenyum simpul. "Lagipula, benda yang berada di tangan gadis kecil itu pasti adalah Life Death Coffin Cover, kemungkinan dia adalah anggota Klan Immortal Sage Whale. Bahkan Demonic Wind Cave hanya bisa menghancurkan gigi mereka lalu menelannya jika berhadapan dengan klan itu."      

"Klan Immortal Sage Whale?" Tang Dongling tercengang. Dia sama sekali tak pernah membayangkan kalau gadis kecil itu rupanya memiliki identitas yang sangat mencengangkan.      

"Lalu bagaimana dengan menara silvernya?"      

"Ha ha, menara silver itu adalah kunci untuk membuka goa peninggalan. Namun, benda itu hanya satu dari tiga kunci. Dua kunci lainnya sudah bermunculan di wilayah lautan yang berbeda dan sudah ada pemiliknya. Walaupun pemuda itu berhasil mendapatkan salah satu dari tiga kunci, tapi seberapa besar hal yang bisa didapatkan olehnya bakal sepenuhnya tergantung pada kemampuannya sendiri.     

"Aku lumayan tertarik dengan goa peninggalan itu. Tapi sayang sekali … pada level ini, kita tak bisa memasuki wilayah itu. Sepertinya Master goa peninggalan itu benar-benar mendiskriminasikan orang-orang seperti kita…"      

Pria paruh baya itu tersenyum simpul dan segera menggelengkan kepalanya. Dia lalu mengayunkan lengan bajunya, dan sosok mereka berdua kembali menghilang. Hanya suara mereka yang tertinggal di tempat tersebut…      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.