Niat Jahat
Niat Jahat
"Apa pemuda itu pemilik menara silver ketiga?" Wanita berbaju putih mendongak. Senyuman samar muncul di wajahnya yang teramat cantik saat dia berbicara.
"Benar."
Pria berbaju hitam mengangguk. Dia berkata sambil menyunggingkan senyuman. "Kudengar pemuda itu bernama Lin Dong. Berdasar dari informasi yang kudapatkan, dia sepertinya sudah merebut menara silver itu dari tangan Sesepuh Tingkat Profound Death Demonic Wind Cave."
"Bisa merebut sesuatu dari tangan seorang Sesepuh Tingkat Profound Death … Dia benar-benar bukan praktisi biasa." Wanita berbaju putih itu tersenyum simpul. Matanya sontak ditujukan ke arah tertentu di kota, dan dia bertanya pelan, "Aku ingin tahu apa yang Kak Pang Hao rencanakan sekarang?"
"Karena pemuda itu sudah tiba, kita tentu harus mengundangnya. Bagaimanapun juga, kita membutuhkan kekuatan tiga menara silver untuk membuka goa peninggalan." Pang Hao menaikkan sudut bibirnya. Namun senyuman itu seakan mengandung makna yang lebih dalam.
Wanita berbaju putih perlahan-lahan mendongak dan berkata, "Lin Dong tidak bisa dibandingkan dengan kita berdua, karena kita memiliki bantuan dari Mysterious Sky Hall dan Nine Serene Gate. Berdasar info yang kutahu, pemuda itu adalah serigala penyendiri. Walaupun berbagai macam praktisi ahli yang berkumpul di pulau ini tak berani merebut menara silver milik kita, tapi jika Lin Dong hendak memperlihatkan diri … Kemungkinan dia bakal memunculkan banyak masalah untuk dirinya."
"Haha, menara silver hanya akan menjadi masalah jika berada di tangan seseorang yang lemah. Lebih baik menyerahkan benda itu pada kita demi menyelamatkan nyawanya." Pang Hao perlahan-lahan mengusapkan tangannya di cangkir teh lalu tertawa samar.
"Aku hanya membantunya agar bisa membuat keputusan yang benar … Karena kalau tidak, dia malah bakal diincar oleh para praktisi lain setelah masuk ke goa peninggalan praktisi Tingkat Reincarnation. Jika saat itu tiba, dia bahkan tak akan mampu kabur."
Wanita berbaju putih itu tak berkata banyak usai melihat situasi tersebut. Sikapnya yang acuh menunjukkan dia tak peduli mengenai orang yang bahkan tak terlalu dikenalnya.
Pang Hao tersenyum dan berdiri. Sesaat kemudian, pria itu berdiri di pinggir bangunan. Pandangan matanya diedarkan ke sekitar. Pada saat ini, ada banyak praktisi ahli yang mengepung kota dan juga terdapat beberapa orang kuat di dalamnya. Ketika mereka melihat Pang Hao, banyak dari para praktisi itu yang menjilat bibir, dan sorot rakus terpancar di mata orang-orang tersebut. Karena bagaimanapun juga, mereka sangat mendambakan menara silver di tangan Pang Hao. Namun, Nine Serene Gate kali ini sudah mengutus banyak praktisi. Kemungkinan tak ada seorang pun dari mereka yang bisa unggul dalam pertarungan…
Lin Dong sedang bersembunyi di dalam kota. Matanya memicing saat dia menatap pria berbaju hitam. Dia mampu merasakan riak-riak energi yang tak asing dari pria tersebut. Riak-riak energi itu menguar dari menara silver-nya.
Pria itu pasti salah satu dari dua pemilik menara silver lainnya.
"Dia adalah pemimpin empat Panglima Iblis dari Nine Serene Gate, Pang Hao. Kabarnya dia punya menara silver…"
"Aku pernah mendengar tentang pria itu. Kabarnya dia sudah naik ke level Profound Life Tingkat Menengah setahun lalu, 'kan? Mengerikan sekali. Dia bisa mencapai level itu di usia yang sangat muda. Bahkan, kekuatannya bisa menandingi beberapa praktisi di generasi tua."
"Wanita berbaju putih di atas bangunan itu adalah Holy Lady dari Mysterious Sky Hall, Liu Xiangxuan. Hehe, dia adalah salah satu wanita cantik papan atas di Chaotic Demon Sea…"
"Wanita itu mungkin cantik, tapi kurasa tidak akan ada pria yang bisa memikatnya … Bagaimana mungkin wanita seperti dia bisa takluk dengan pria manapun."
"..."
Lin Dong mendengar obrolan-obrolan pribadi yang terdengar dari sekelilingnya. Dia agak menautkan alisnya. Tak disangka kalau orang-orang di atas bangunan batu itu rupanya berasal dari Nine Serene Gate dan Mysterious Sky Hall. Pantas saja kunci menara silver di tangannya terasa tak biasa.
"Tapi…"
Lin Dong mendadak teringat akan sesuatu dan memicingkan matanya. Karena kunci menara silver-nya bersikap aneh, maka kemungkinan kunci-kunci menara silver di tangan Pang Hao serta Liu Xiangxuan juga bisa mendeteksinya, 'kan?
Lin Dong menengadahkan kepala. Dia menatap Pang Hao yang tengah berdiri di pinggir bangunan dan menatap ke seluruh kota. Sorot di matanya sontak agak berubah, dan dia mendadak meraih Mu Lingshan di sampingnya.
"Ayo pergi." Lin Dong tak menjelaskan apapun usai mengutarakan kata-kata tersebut. Dia menarik Mu Lingshan yang tak paham, lalu berbalik lalu menuju ke arah luar kota.
"Haha…"
Namun, Lin Dong baru saja berjalan beberapa langkah usai meraih Mu Lingshan dan berbalik, ketika suara tawa menggema di langit. Sesaat kemudian, berpasang-pasang mata mendadak teralih dan memandang Pang Hao di atas bangunan.
"Biarkan aku memberi berita bagus untuk semua orang di sini. Pemilik kunci menara ketiga sudah tiba di wilayah Sky Lightning Sea…"
Seluruh kota awalnya hening sebelum suara Pang Hao terdengar. Tak lama kemudian, suara riuh-rendah sontak terdengar. Beberapa praktisi ahli yang awalnya memandang acuh di sekitar, tiba-tiba memperlihatkan sorot berapi-api.
Hanya ada tiga kunci untuk membuka goa. Dua di antara tiga kunci itu sudah terjatuh di tangan Nine Serene Gate serta Mysterious Sky Hall. Jika menimbang kekuatan mendominasi yang dimiliki oleh dua fraksi besar itu, sudah pasti tak banyak praktisi yang berani mengincar mereka. Oleh karena itu, mayoritas praktisi di sana sedang mengincar pemilik menara silver ketiga.
Berdasar dari rumor yang beredar, pemilik menara silver ketiga tidak memiliki latar belakang yang terlalu terkenal. Selain itu, dia hanya praktisi level Profound Life Tingkat Awal. Walaupun tak ada orang yang tahu bagaimana cara dia merebut menara silver dari praktisi ahli Tingkat Profound Death, tapi jelas pemuda itu adalah target yang lebih mudah dibandingkan Nine Serene Gate serta Mysterious Sky Hall.
"Oh? Kak Pang Hao, kalau pemuda itu benar-benar berada di tempat ini, kami akan merepotkanmu dengan memintamu mengundangnya memperlihatkan diri. Karena bagaimanapun juga, semua orang menginginkan goa itu, dan bukan hal yang baik bagi pemuda itu untuk menyembunyikan diri."
Seorang pria memanggul pedang sabit yang melayang di udara di atas kota sontak tertawa terbahak-bahak. Pria itu memiliki banyak bekas luka di wajahnya, sehingga membuatnya terlihat cukup mengerikan. Hanya mereka yang mengenal pria itu bakal tahu kalau dia adalah praktisi ahli yang cukup terkenal di Chaotic Demon Sea.
"Benar, benar. Kami akan merepotkan Nine Serene Gate untuk mengundang pemuda itu keluar."
Walaupun suaranya lirih, tapi banyak orang yang meneriakkan persetujuan mereka. Meskipun demikian, siapapun dapat merasakan rasa rakus yang menyeruak di hati orang-orang tersebut.
Lin Dong mendengar suara-suara yang memenuhi udara dari dalam kerumunan, dan matanya berangsur-angsur berubaah sedingin es. Mata lebar Mu Lingshan yang ditarik olehnya juga memperlihatkan sorot murka.
"Swuush!"
Cahaya silver mendadak melayang turun dari langit selagi pandangan mata Lin Dong dipenuhi sorot dingin. Sesaat kemudian, cahaya itu menyelimuti sosok Lin Dong serta Mu Lingshan di hadapan berpasang-pasang mata yang menatap terperangah.
"Haha, kawanku. Karena kau sudah tiba, maka perlihatkan dirimu…" Pang Hao tersenyum memandang ke arah dua orang yang sedang diselimuti oleh cahaya silver itu.
"Swuush!"
Orang-orang di sekitar Lin Dong awalnya terperangah ketika melihat kejadian tersebut. Bersamaan dengan suara 'swuush', kerumunan yang awalnya penuh sesak sontak menjadi kosong. Tak lama kemudian, berpasang-pasang mata yang menatap dengan berapi-api langsung diarahkan pada Lin Dong.
Lin Dong memperlihatkan raut datar ketika dihadapkan dengan berpasang-pasang mata yang memandang dengan sorot berapi-api tersebut. Namun, niat membunuh terpancar di dalam matanya. Sepertinya Pang Hao berusaha menjadikannya sebagai musuh semua orang … Rupanya bepergian di Chaotic Demon Sea memang sangat berbahaya. Bahkan seseorang yang belum pernah ditemuinya sebelum ini bisa mendorongnya sambil tersenyum ke dalam bahaya besar di pertemuan pertama mereka.
Lin Dong perlahan-lahan menoleh di depan banyak orang yang menatapnya dengan sorot rakus dan memanas. Dia menengadahkan kepala dan menatap ke arah Pang Hao yang menyeringai di atas bangunan batu. Pemuda itu lalu berbicara lirih, "Rencana jahatmu memang sangat cerdas."
Pang Hao tersenyum. Sepertinya pria itu tidak memahami maksud ucapan Lin Dong. Alih-alih, Pang Hao malah tersenyum. "Kawanku, karena kau juga merupakan pemilik kunci menara silver, mengapa kau tidak naik dan duduk di sini?"
Wanita cantik berbaju putih di atas bangunan itu mengalihkan pandangan matanya. Sesaat kemudian, tatapan mata wanita itu terhenti pada banyak serigala beringas yang mengepung pemuda di bawah sana. Apa benar pemuda itu yang membalikkan wilayah Heaven Wind Sea dan merebut kunci menara silver dari Demonic Wind Cave?
Ekspresi Lin Dong tetap acuh saat dia menatap Pang Hao dan berkata, "Aku menghargai undanganmu. Tapi aku sekarang masih agak sibuk dan tak bisa berlama-lama."
Lin Dong tak mengucapkan kata-kata yang dirasa tidak perlu. Dia lalu berbalik dan berusaha pergi. Dia tidak menyukai situasi sekarang. Awalnya dia berencana menyembunyikan identitasnya untuk sementara waktu dan hanya muncul ketika goa itu hendak terbuka. Pemuda itu sama sekali tak menyangka kalau identitasnya bakal dibongkar oleh Pang Hao tepat setelah dia baru tiba. Kemungkinan sekarang dia bakal diincar oleh banyak orang…
"Si brengsek itu!"
Lin Dong mengepalkan tangan di balik lengan bajunya dengan erat. Ada niat membunuh pekat yang menyeruak di dalam hatinya. Rupanya sikap Pang Hao sudah memicu Lin Dong untuk berniat membunuhnya.
Pang Hao tersenyum saat dia melihat Lin Dong berbalik dan pergi bersama Mu Lingshan. Namun, pria itu tak menghentikannya. Alih-alih, tatapan matanya hanya memperlihatkan sorot iseng yang semakin sadis dan mencibir pemuda tersebut.
Duo Lin Dong langsung melangkah keluar dari kota melalui jalanan batu kuno sambil diiringi berpasang-pasang mata. Pandangan mata orang di sekitar mereka menyerupai serigala-serigala yang rakus dan beringas.
"Blaar!"
Usai Lin Don berjalan sampai di ujung jalan, ekspresinya berangsur-angsur berubah suram, karena ada beberapa orang beraura mengerikan berdiri dengan sikap penuh kebanggaan di hadapannya. Gejolak Yuan Power yang dahsyat perlahan-lahan menguar.
"Apa kau Lin Dong? Serahkan kunci menara silver dan aku akan membiarkanmu pergi."
Mata Lin Dong sontak menggelap sepenuhnya usai mendengar suara tawa terbahak-bahak itu. Dia segera melepaskan tangan mungil Mu Lingshan dan menghela napas lirih.
Sepertinya kabur dari tempat itu tak akan menjadi solusi…
Memang, satu-satunya cara menangani orang-orang kejam itu adalah dengan cara menjadi lebih beringas dari mereka…
Mu Lingshan yang berada di sampingnya lalu menoleh. Gadis kecil itu akhirnya melihat sorot kejam dan brutal yang terpancar di mata Lin Dong…