Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Membuka Goa



Membuka Goa

1Kilat seakan terlontar keluar dari awan-awan petir yang kondisinya sudah sangat ekstrim. Hujan petir itu sekarang tengah memenuhi area ribuan meter, membuat siapapun merasa hanya seukuran semut ketika berhadapan dengannya. Karya agung seperti itu seolah berasal dari tangan Dewa.      

Lin Dong agak terkejut dan dia terkesima karena pemandangan di hadapannya. Kemungkinan bahkan para praktisi super yang sudah naik ke Tingkat Samsara juga tidak bisa membentuk sesuatu dengan skala sebesar itu.      

"Apa itu goa peninggalan praktisi Tingkat Reincarnation?" Mata lebar Mu Lingshan menatap penuh rasa ingin tahu pada goa peninggalan yang samar-samar terlihat di dalam hujan petir berukuran ribuan meter.      

"Seharusnya demikian."      

Lin Dong menjawab sambil mengangguk. Tak lama kemudian, dia menengadahkan kepala. Selain Nine Serene Gate dan Mysterious Sky Hall, masih ada beberapa praktisi yang melayang di udara di atas lautan. Pemandangan itu membuat sensasi merinding menjalar di tulang belakangnya. Para praktisi Nine Serene Gate dan Mysterious Sky Hall memiliki perlindungan dari kunci menara silver, sehingga bukan hal yang mencengangkan kalau mereka mampu tiba di tempat ini dengan begitu cepat. Namun, para praktisi lainnya jelas tidak menikmati perlindungan seperti itu. Tapi mereka juga tidak tertinggal jauh di belakang. Kekuatan mereka benar-benar mencengangkan…     

Orang-orang itu tidak bersikap berlebihan ketika berada di pulau. Tapi sepertinya mereka adalah para praktisi elit yang sebenarnya.      

Sementara Lin Dong tengah mengamati para praktisi yang lebih dulu datang, Pang Hao dari Nine Serene Gate memiringkan kepala dan menatapnya. Pria itu lalu tersenyum simpul pada Lin Dong. Jika melihat sikap Pang Hao, seakan-akan pria itu sudah melupakan jebakan yang dipasang untuk Lin Dong tiga hari lalu.      

Saat menanggapi sikap 'ramah' itu, Lin Dong hanya menatapnya dengan sorot tak peduli. Usai merasakan seperti apa niat buruk Pang Hao, dia tentu tak percaya kalau pria itu bakal melenyapkan dendam di antara mereka hanya dengan sebuah senyuman. Lin Dong jelas tahu jika Pang Hao sampai diberi kesempatan, dia pasti bakal bergerak dan menghancurkan Lin Dong tanpa ragu sedikit pun.      

Terlebih lagi, kondisi itu bakal sepenuhnya menjadi pukulan telak, tanpa adanya rasa belas kasihan.      

"Haha, rupanya Dik Lin Dong tiba cepat di tempat ini. Kami masih khawatir bagaimana cara membuka goa peninggalan itu kalau sampai kekurangan satu kunci." Pang Hao sepenuhnya mengabaikan sorot dingin Lin Dong dan malah tersenyum ketika berbicara.      

Lin Dong mendelik ke arahnya. Tanpa menanggapi omong kosong lainnya, pemuda itu langsung bertanya, "Bagaimana cara kita membuka goa peninggalan itu?"      

Saat mendengar ucapan itu, para praktisi ahli di sekitar sontak mengalihkan perhatian ke arah tiga orang tersebut. Meskipun mereka sudah berhasil tiba di goa peninggalan, jika Lin Dong dan dua orang lainnya tidak bergerak, maka mereka hanya mampu menunggu dengan tak berdaya di sana.      

"Haha, tidak perlu terburu-buru. Mari kita tunggu dulu sesaat." Namun ketika mendengarnya, Pang Hao hanya tersenyum. Kilau aneh terpancar di matanya.      

Lin Dong perlahan-lahan menautkan alisnya, dan melirik ke arah kelompok Mysterious Sky Hall tak jauh dari sana. Tak ada pergerakan sedikit pun dari Liu Xiangxuan yang berbaju putih. Cahaya silver yang terang dan menyilaukan menyinari dari langit, menyebabkan kilau putih samar terbentuk di sekeliling sosok wanita tersebut. Penampilannya yang menyerupai seorang Dewi membuat penonton di sekitar merasa terperangah.      

Lin Dong juga ikut terkesima selama sesaat, dan akhirnya segera kembali tersadar. Pandangan matanya berubah agak serius. Ketika dia menatap Liu Xiangxuan lagi, terdapat sorot waspada di mata pemuda tersebut. Wanita itu bukan orang biasa…      

"Tak perlu cemas, Dik Lin Dong. Sekarang bukan waktu yang terbaik untuk membuka goa peninggalan. Tolong tunggu lebih lama lagi." Saat ini, Liu Xiangxuan memiringkan kepalanya, memperlihatkan senyuman ama samar di wajahnya yang sangat cantik ketika berbicara.      

Lin Dong mengangguk. Walaupun dia tidak tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu, tapi pemuda itu tak bertanya lebih lanjut. Dia menarik Mu Lingshan dan agak mundur. Sementara itu, Yuan Power di dalam badannya mulai diam-diam berputar, bersiap merespon segala macam perubahan yang bakal terjadi.      

Sorot bingung terpancar di mata para praktisi ahli di sekitar ketika mereka melihat tak ada pergerakan sama sekali dari tiga orang di sana. Namun mereka tidak bertanya. Karena bagaimanapun juga, Pang Hao dan para praktisi lainnya perlu membuka goa peninggalan itu sebelum bisa memasukinya. Tak lama setelah goa peninggalan itu terbuka, mereka juga akan bisa masuk dan memperebutkan bagian masing-masing.      

Saat beberapa orang bertukar pandang di atas permukaan laut, atmosfer di wilayah laut itu mulai tenang dan damai. Hanya suara-suara kilat bergemuruh yang menggema dari kejauhan.      

Jika dibandingkan dengan rentetan petir mengerikan barusan, area dalam di wilayah Sky Lightning Sea merupakan tempat yang tenang serta damai.      

"Swuush! Swuush! Swuush!"      

Sambil menunggu, para praktisi terus-menerus berdatangan. Mayoritas dari orang-orang itu terlihat sangat menyedihkan. Jika memikirkannya lagi, mereka pasti sudah lumayan tersiksa karena rentetan petir tersebut.      

Seiring suara 'swuush' terus terdengar, Lin Dong memandang ke arah sosok-sosok yang berdatangan. Karena tak mampu menahan diri, pemuda itu akhirnya menghela napas. Sepertinya terdapat cukup banyak orang yang tertarik dengan Reincarnation Cave Dwelling. Bahkan setelah ada hambatan berupa rentetan petir, jumlah orang yang berhasil tiba di tempat itu rupanya masih cukup banyak.      

Ketika mereka tiba di sana, para praktisi itu menoleh menatap ke arah goa peninggalan yang berada di dalam hujan petir berukuran ribuan meter. Sorot rakus yang meluap-luap sontak terpancar dari mata mereka. Goa peninggalan praktisi ahli Tingkat Reincarnation pasti bukan goa biasa. Selama mereka bisa mendapatkan sesuatu dari dalam sana, maka bukan masalah jika mereka harus menghadapi segala macam marabahaya…     

Ketika jumlah para praktisi ahli yang tiba semakin bertambah, suara-suara berisik mulai menyebar. Sementara itu, kalimat mendesak juga samar-samar terdengar di sana. Sepertinya mayoritas orang-orang di sana tak sabar menunggu Lin Dong serta dua praktisi lainnya untuk membuka goa peninggalan tersebut.      

Namun meskipun mendengar suara-suara yang mendesaknya, Lin Dong memilih berpura-pura tuli. Dia malah perlahan-lahan menutup mata seakan dia sedang beristirahat untuk memulihkan kondisi jiwanya.      

Lin Dong beristirahat selama hampir 30 menit, sedangkan para praktisi ahli yang berkumpul di sana sudah mencapai jumlah yang mencengangkan. Selain itu, paling tidak mayoritas dari para praktisi di sana sudah mencapai Tingkat Profound Life. Rupanya, kekuatan itu pasti jadi syarat minimal untuk bisa melewati rentetan petir…      

Seiring suara-suara berisik yang semakin keras, Pang Hao akhirnya perlahan-lahan mendongakkan kepala. Dia menatap ke arah para praktisi yang tiba di sana. Senyuman sontak muncul di sudut bibirnya, ditambah dengan raut mencurigakan di sana.      

"Sepertinya sudah hampir cukup…"      

Pria itu bergumam sendiri dengan suara lirih. Ketika ditatap oleh berpasang-pasang mata yang penuh minat, dia perlahan-lahan melangkah maju. Pang Hao menoleh ke arah Liu Xiangxuan dan Lin Dong, lalu bertanya sambil tersenyum, "Dik Lin Dong dan Nona Liu, sudah waktunya. Mari kita mulai? Haha, tak banyak yang perlu kita lakukan. Kita hanya perlu menyediakan kunci menara silver."      

Saat Pang Hao berkata demikian, Liu Xiangxuan menganggukkan kepalanya yang mungil. Wanita itu lalu mengangkat tangannya yang seperti giok, dan menara silver kecil seketika muncul di sana. Setelah melihat kejadian itu, Lin Dong berpikir sesaat dan akhirnya juga mengeluarkan menara silver kecilnya.      

Ketika tiga menara silver itu muncul, Lin Dong bisa merasakan kalau terdapat sorot-sorot bersemangat dan rakus yang mengarah padanya dari kegelapan. Meskipun semua orang tahu kalau mereka bisa masuk ketika goa peninggalan itu terbuka, tapi pemilik kunci-kunci tersebut jelas bisa mendapatkan keuntungan atau panduan yang lebih besar di dalam sana…      

Keuntungan lebih awal seperti itu tentu sangat berpengaruh dalam perburuan benda berharga yang bakal terjadi setelah ini.      

Namun sekarang ini, Lin Dong tak punya waktu mengurusi sorot-sorot mata tersebut. Karena ketika dia mengeluarkan menara silver-nya, benda itu seketika bergetar dan kilat-kilat mulai menyambar dari sana.      

"Swuush!"      

Tiba-tiba, sinar cahaya silver yang terang serta menyilaukan melesat cepat dari menara silver. Sinar-sinar cahaya yang serupa juga terlontar dari menara silver di tangan Pang Hao dan Liu Xiangxuan. Tiga sinar cahaya itu saling bertemu di langit, kemudian terlontar langsung mengarah pada hujan petir berukuran ribuan meter sambil memperdengarkan suara 'swuush' terakhir.      

"Humm! Humm!"      

Saat cahaya silver terlontar melesat ke dalam hujan petir berukuran ribuan meter, riak-riak gejolak mendadak muncul di permukaan kilat yang awalnya tenang. Sambaran-sambaran petir bernada rendah dan rendah lantas bergemuruh, sementara gejolak energi penghancur mulai bergelombang menguar dari sana. Semua perubahan yang terjadi di sana menyebabkan ekspresi cukup banyak orang berubah, dan mereka segera mundur dengan berhati-hati.      

Sambaran-sambaran petir terdengar semakin keras, hingga sinar cahaya mendadak menguar di sambaran kilat. Dengan kecepatan yang mencengangkan, petir-petir itu menjalar dan akhirnya membentuk jalur bercahaya yang bergabung dengan hujan kilat. Bagian ujung jalan bercahaya di kejauhan rupanya langsung menyambung dengan Reincarnation Cave Dwelling di dalam hujan petir!      

"Krak!"      

Setelah jalan bercahaya itu memanjang sampai ke bagian depan goa peninggalan, pintu-pintu batu berat berukuran ribuan meter mulai perlahan-lahan terbuka sambil diterangi oleh kilau-kilau petir.      

Berpasang-pasang mata sontak memerah, napas mereka memburu ketika semua orang menatap lekat pada pintu-pintu batu yang terbuka. Saat ini, gejolak energi bernuansa kuno dan kering mulai menyeruak seperti air bah dari dalamnya.      

Reincarnation Cave Dwelling akhirnya terbuka!      

"Dhuaar!"      

Proses terbukanya goa peninggalan itu benar-benar menyerupai dinamit ketika tersulut, dan berpasang-pasang mata para praktisi ahli seketika memerah. Suara 'swuush' yang memenuhi langit seakan terdengar bersamaan, dan begitu banyak sosok yang bergerak menyerupai gerombolan belakang. Mereka memenuhi langit dan menutupi daratan, lalu bergegas menuju jalan bercahaya yang terbuat dari sambaran kilat. Para praktisi itu kemudian bergerak cepat menuju pintu-pintu batu yang terbuka.      

Lin Dong lalu mengepalkan tangan, menyimpan menara silver di dalam tas Qiankun. Samar-samar, matanya mulai memerah ketika dia menatap ke arah goa peninggalan yang terbuka. Pemuda itu menoleh dan menatap ke arah Pang Hao di kejauhan. Sekarang ini, Pang Hao sedang menatap kerumunan yang bergerombol di pintu masuk, dan seringai di sudut bibirnya terlihat sangat aneh.      

"Berhati-hatilah setelah kita masuk."      

Sambil agak memicingkan matanya, Lin Dong mengucapkan beberapa kata secara lirih pada Mu Lingshan. Namun dia baru bergerak usai melihat Pang Hao dan kelompoknya bergerak.      

Saat Lin Dong dan Mu Lingshan bergegas menuju jalanan bercahaya, tatapan mata mereka yang berapi-api terpaku pada pintu-pintu batu yang terbuka. Gejolak kuno yang menguar dari pintu-pintu itu seolah menguarkan godaan yang mengancam jiwa.      

"Ayo pergi."      

Usai mengatupkan bibir, Lin Dong segera mengepalkan tangan di balik lengan bajunya. Dia memanggil Burning Sky Cauldron. Tanpa ragu, sosoknya bercahaya dan dia serta Mu Lingshan bersama-sama bergerak menuju pintu-pintu batu.      

Ketika bergerak melewati pintu-pintu batu, sebuah cahaya silver yang terang serta menyilaukan segera menusuk mata Lin Dong. Pemuda itu mampu merasakan gejolak-gejolak energi spasial yang berasal dari area di sekitarnya. Sesaat kemudian, dia merasakan getaran hebat dari Devouring Ancestral Symbol di dalam badannya. Simbol itu mendeteksi tanda-tanda bahaya.      

Mata Lin Dong yang agak terpejam saat ini langsung terbuka, dan pemandangan di depannya seketika semakin terang. Tak lama kemudian, pemuda itu mampu melihat banyak sosok yang terbuat dari sambaran-sambaran kilat dan berdiri jauh di depannya. Sosok-sosok itu menyerupai patung. Mereka semua memiliki busur terbuat dari kilat di tangan masing-masing. Sementara itu, anak panah petir dengan lengkungan dari petir juga melekuk di tiap busur tersebut.      

"Dhuaar!"      

Mata Lin Dong seketika memicing ketika sosok-sosok bercahaya yang menyerupai pasukan perang itu melepaskan bidikan mereka. Sesaat kemudian, dia melihat kalau dimensi terdistorsi dan panah-panah kilat bercampur dengan gejolak energi penghancur, diarahkan bersamaan seperti badai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.