Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perkumpulan Para Praktisi Ahli



Perkumpulan Para Praktisi Ahli

2"Kak Lin Dong, ada apa?"      

Ekspresi suram dan agak mencekam yang terlihat di wajah Lin Dong membuat Mu Lingshan terkejut. Gadis itu segera bertanya.      

Lin Dong perlahan-lahan menggelengkan kepala. Namun, matanya masih terpaku lekat pada tiga orang yang berada di balik awan-awan badai di kejauhan. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan kalau bakal bertemu dengan murid-murid Yuan Gate di tempat ini…      

Selain itu, dari cara mereka menatapnya, Lin Dong tahu kalau tiga orang tersebut sudah mengetahui identitasnya sejak lama.      

"Rupanya tangan Yuan Gate sudah terulur sampai ke Chaotic Demon Sea, huh…" Sorot dingin terpancar di dalam mata Lin Dong. Baru kali ini dia berpapasan dengan orang-orang dari Benua Xuan Timur sejak tiba di Chaotic Demon Sea.      

"Tapi, karena sekarang kita sudah bertemu, maka aku tak bisa berpura-pura tidak melihat mereka, 'kan?"      

Secercah niat membunuh terpancar di wajah Lin Dong. Dia punya dendam yang mendalam dengan Yuan Gate. Selain itu, dari sikap tiga orang tersebut, jelas mereka tidak berniat baik. Oleh karena itu, Lin Dong sama sekali tidak keberatan untuk menagih hutang dari Yuan Gate sekarang.      

Lin Dong samar-samar bisa merasakan gejolak energi yang kuat menguar dari badan mereka. Gejolak energi itu bahkan terasa lebih dahsyat dibandingkan Pang Hao. Rupanya mereka bertiga adalah anggota Yuan Gate yang cukup kuat.      

"Apa Kak Lin Dong punya dendam dengan tiga orang itu?" Mu Lingshan saat ini juga menyadari keberadaan tiga orang tersebut. Dia segera bertanya pada Lin Dong dengan suara lirih.      

Lin Dong mengangguk perlahan.      

"Apa kita akan bertarung?" Mu Lingshan bertanya. Kedua tangannya yang mungil lalu meraih Life Death Coffin Cover. Kilau tak sabar terpancar hebat dari matanya yang lebar.      

"Sekarang tidak perlu. Saat ini, hal terpenting adalah memasuki Thunder Hall."      

Lin Dong menjawab sambil menggeleng singkat. Walaupun mengetahui keberadaan anggota Yuan Gate sudah membuat niat membunuh berkecamuk di dalam hatinya, pemuda itu paham betapa berat situasi sekarang. Meskipun demikian, Thunderbolt Ancestral Symbol adalah hal terpenting sekarang.      

Ketika mendengarnya, Mu Lingshan menarik kembali rasa bersemangat yang terpancar di mata lebarnya.      

Sorot suram di mata Lin Dong juga lenyap di waktu yang bersamaan. Sementara itu, raut mengancam di wajahnya digantikan dengan ekspresi tenang dan datar. Pada saat ini, tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkan Lin Dong di dalam hatinya.      

"Oh tidak, kita sudah ketahuan…"      

"Benar-benar tatapan mata yang mengerikan … Dia pasti berbakat…"      

Ketika Lin Dong mengalihkan pandangan matanya, tiga sosok di balik awan-awan badai itu mulai terkekeh. Rupanya mereka sengaja menggodanya, dan sama sekali tidak merasa gugup maupun takut.      

"Kapan kita beraksi, Boss?" Seorang pria dengan rambut silver terang dan menyilaukan tersenyum simpul. Dia memandang ke arah pria dengan rambut putih menjuntai di dahinya, lalu bertanya sambil tersenyum.      

Ketika mendengar ucapannya, pria dengan rambut menjuntai itu hanya menyunggingkan senyum tipis. Pupilnya sangathitam sampai terlihat cukup mengerikan, seakan-akan tidak ada dasarnya. "Tak perlu buru-buru. Mari kita memasuki Thunder Hall lebih dulu. Kita datang kemari untuk melaksanakan misi…"      

Usai mendengar jawaban tersebut, kilau hitam aneh tiba-tiba terpancar di bagian dalam mata pria berambut silver. Sesaat kemudian, dia bertanya dengan suara lirih, "Apa Lord itu … benar-benar berada di tempat ini?"      

"Informasi itu seharusnya benar." Pria dengan rambut menjuntai menyahut dengan anggukan singkat. Dia lalu menoleh ke arah Lin Dong, Nine Serene Gate, serta Mysterious Sky Hall, dan melanjutkan berbicara dengan nada lirih, "Selain itu, kita juga perlu mendapatkan semua tiga kunci menara silver."      

"Dipahami."      

Dua pria lainnya mulai menyinggungkan senyum. Sambil berbincang, mereka terlihat sangat rileks. Seakan-akan mendapatkan kunci-kunci menara silver dari Lin Dong serta para kelompok lainnya adalah tindakan yang mudah dilakukan.      

Saat melihat reaksi mereka, pria dengan rambut menjuntai tak lagi melanjutkan berbicara. Sambil melipat kedua tangannya di punggung, tatapan matanya yang acuh terarah pada Thunder Hall megah yang melayang di awan-awan badai, kilau gelap lalu berpendar di dalam matanya.      

Di waktu yang bersamaan, di atas awan badai berbeda, sebuah sosok berselimutkan jubah merah di sekujur badannya tengah mengedarkan pandangan. Dia mengawasi berbagai macam praktisi yang berkumpul di sekitar Thunder Hall. Setelah itu, dia mulai terkekeh.      

"Sepertinya ada cukup banyak anjing dan kucing liar yang tiba di tempat ini … Pertunjukannya bakal menarik…"      

Usai suara tawanya terdengar, pandangan mata sosok itu terarah pada Thunder Hall. Sesaat kemudian, gejolak spasial menguar dari badannya, dan sosok itu menghilang secara misterius.      

...     

"Kak Lin Dong, mengapa tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam Thunder Hall?" Setelah mengamati area di sekitar, Mu Lingshan menyadari kalau sudah ada cukup banyak praktisi yang tiba di sana. Namun, hal yang paling membuatnya terkejut adalah, tidak ada seorang pun dari mereka yang mengambil inisiatif memasuki Thunder Hall.      

"Thunder Hall diselimuti dengan tirai petir. Tapi, tirai petir itu akan berangsur-angsur melemah. Semua orang sedang menunggu saat-saat di mana tirai petir itu menghilang." Lin Dong menjawab sambil tersenyum.      

Saat mendengar jawabannya, Mu Lingshan akhirnya segera paham. Ketika mengamatinya dengan lebih dekat, gadis itu akhirnya paham kalau area di sekitar Thunder Hall sedang diselimuti penanda-penanda kilat yang berkilauan. Penanda-penanda kilat itu agak sulit dilihat dengan mata telanjang. Tapi pada saat ini, penanda-penanda berkilau itu berangsur-angsur lenyap seperti riak-riak di permukaan air.      

Seiring berjalannya waktu, suara 'swuush' terkadang bakal terdengar di daratan tersebut. Beberapa praktisi bakal bergegas berdatangan dari belakang. Setelah beberapa saat berlalu, semakin banyak sosok yang mulai muncul di balik awan-awan badai, sehingga tempat itu jadi cukup ramai.      

Ketika jumlah praktisi yang bergegas berdatangan semakin banyak, di bawah pengaruh berpasang-pasang mata yang menatap dengan sorot berapi-api di sekitar, tirai petir di sekitar Thunder Hall mulai melemah. Kondisi itu berlangsung selama sekitar 10 menit, dan suara gemeretak samar terdengar di sana. Sekarang, tirai petir itu sudah lenyap sepenuhnya.      

Selama beberapa detik ketika tirai petirnya menghilang, awan-awan badai yang awalnya ramai, sontak berubah hening. Sesaat kemudian, sorot bergairah yang terlihat jelas terpancar di mata beberapa praktisi ahli.      

"Ayo pergi!"      

Tiba-tiba, teriakan mengandung nada bergairah terdengar dari mulut seseorang, sehingga menyebabkan suasana yang hening dan tenang di dalam awan-awan badai seketika hancur. Tak mampu menahan rasa bergairah di dalam hati mereka lagi, beberapa praktisi ahli memimpin bergerak dan langsung menuju Thunder Hall.      

Ketika melihat ke arah para praktisi yang tidak sabar itu, tatapan Lin Dong tetap acuh. Dia terus berdiri melayang di tempatnya, dan sama sekali tidak bergerak sedikit pun. Orang-orang yang tak mampu menahan gairah mereka biasanya adalah mereka yang mati duluan.      

"Swuush! Swuush!"      

Ratusan sosok melintas di langit dan menuju ke arah Thunder Hall dengan kecepatan yang mencengangkan. Dalam waktu hanya beberapa kali embusan napas, mereka sudah tiba di pintu raksasa Thunder Hall.      

"Dhuaar!"      

Yuan Power tak berujung berubah menjadi ratusan sinar cahaya. Energi itu membelah udara, lalu menghujani pintu-pintu raksasa di Thunder Hall yang berwarna silver. Sesaat kemudian, ledakan-ledakan keras terdengar dan bergemuruh di cakrawala.      

"Dhuaar!"      

Ketika berhadapan dengan serangan mati-matian dari berbagai macam praktisi ahli, pintu silver raksasa itu seketika meledak. Aroma bernuansa kuno menyeruak dari dalam Thunder Hall yang meledak terbuka. Aula yang sudah tertutup selama ribuan tahun, akhirnya kembali melihat sinar matahari.      

"Ayo pergi!"      

Setelah para praktisi itu melihat kalau pintu-pintu raksasa terbuka, berpasang-pasang mata beberapa praktisi dipenuhi dengan sorot yang lebih bersemangat, kemudian melesat maju. Walaupun hati dan pikiran mereka sedang digerogoti oleh perasaan bergairah, tapi para praktisi itu tetap mengaktifkan Yuan Power dengan segenap kemampuan, lalu membentuk pertahanan yang kuat di sekeliling badan mereka.      

Lin Dong menatap acuh pada peristiwa yang terjadi di depan matanya. Ketika orang yang memimpin kelompok hendak bergegas memasuki Thunder Hall, mata Lin Dong tiba-tiba memicing.      

"Dhuaar!"      

Sebuah sambaran petir meledak hebat dari dalam Thunder Hall. Tiga cahaya silver yang menyerupai kilatan yang diiringi kekuatan penghancur bergegas menyambar dari Thunder Hall. Cahaya-cahaya itu saling-silang dan membentuk sudut berbahaya, lalu langsung menusuk ratusan praktisi di sana. Kecepatan serangan cahaya-cahaya itu bahkan membuat pupil Lin Dong berkedut.      

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"      

Tiga cahaya silver tercerai-berai di langit dan bergegas menerjang ratusan praktisi di sana. Kemanapun cahaya silver itu melintas, sosok-sosok praktisi di sana bakal seketika meledak, dan berubah menjadi kabut darah.      

Dalam hanya 10 kali embusan napas, ratusan praktisi yang berada di depan sontak dihabisi semua. Awan-awan kabut darah tebal menggantung di pintu masuk Thunder Hall. Bau anyir darah yang terasa pekat di udara membuat berpasang-pasang mata beberapa praktisi dipenuhi dengan sorot terkesima.      

"Makhluk apa sebenarnya itu?" Beberapa orang berteriak ketakutan, dan mereka seketika menggerakkan Yuan Power di dalam badan masing-masing.      

Sorot mencekam memenuhi mata Lin Dong saat dia menatap pada tiga cahaya silver. Usai membunuh lebih dari ratusan praktisi dengan kecepatan yang mencengangkan, tiga sinar cahaya silver itu perlahan-lahan mulai memperlihatkan sosok mereka di depan Thunder Hall.      

Ada tiga sosok yang sekujur badannya berwarna silver. Pola-pola iblis seperti yang ditemukan di sosok Zuo Fei terlihat memenuhi sekujur badan mereka. Qi hitam mengerikan dan dahsyat terus-menerus menguar dari mereka, menyebabkan suhu daratan agak menurun.      

"Huff."     

Lin Dong perlahan-lahan menghela napas. Tiga mayat iblis itu pasti tiga Thunder King yang disebutkan oleh Zuo Fei sebelum ini … Ketika mereka masih hidup, tiga sosok itu memiliki kekuatan level Profound Death Tingkat Atas. Sedangkan sekarang, bahkan setelah mereka meregang nyawa, tiga sosok tersebut masih memiliki kekuatan setara dengan level Profound Death Tingkat Menengah.      

Sebelum ini, hanya diperlukan satu mayat iblis level Profound Death Tingkat Menengah untuk mendesak banyak praktisi sampai berakhir dengan kondisi menyedihkan. Tapi sekarang, ada tiga yang berdiri di hadapan mereka.      

"Sepertinya tidak akan semudah itu memasuki Thunder Hall…"      

Sambil menatap ke arah tiga sosok yang menghadang di pintu masuk Thunder Hall, Lin Dong lalu bergumam sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.