Mencuri Hati Tuan Su

Tangan Besar Memegang Tangan yang Kecil



Tangan Besar Memegang Tangan yang Kecil

0Su Mohan mengambil sekuntum mawar dan membayarnya, kemudian menyerahkan bunga tersebut pada Ye Fei.     

Ujung jari Ye Fei sedikit bergetar. Ia menatap Su Mohan lalu mengalihkan pandangan ke arah sekuntum mawar yang ada di depannya. Tangannya terangkat perlahan untuk mengambilnya.     

Meskipun begitu, warna dan bentuk mawarnya tidak terlalu bagus jika dibandingkan dengan mawar biru yang diletakkan di kamar, karena sangat jelas mereka bukan dari kelas yang sama. Namun, ketika Ye Fei menerima bunga tersebut, ia memegangnya dengan erat sampai terasa sakit. Barulah ia melonggarkan pegangannya setelah beberapa menit.     

Ketika Ye Fei tersadar dari lamunan, Su Mohan sudah berjalan jauh. Ia berdiri di tempat yang sama dan melihat punggungnya, menjadi sedikit linglung. Kemudian ketika Su Mohan berbalik dan menatapnya dengan tidak sabar, Ye Fei mulai mengejarnya.     

Satu-satunya yang membedakan di antara mereka adalah ada setangkai mawar di tangannya.     

Saat berjalan, jarak antara kedua orang itu sangat dekat, kedua tangan mereka selalu bersentuhan, lalu secara tidak sengaja terpisah.     

Su Mohan melirik tangan kecil Ye Fei dan ujung jarinya sedikit bergerak. Untuk sejenak, mereka saling bertabrakan, namun menjauh kembali. Lalu sepuluh menit kemudian, tampaknya ia telah mengambil keputusan.     

Ye Fei tiba-tiba merasakan sebuah tangan yang hangat dari sampingnya. Sebuah tangan besar itu menariknya dan dengan erat menggenggam tangannya.     

Ye Fei melihat ke arah Su Mohan, tapi Su Mohan hanya melihat ke depan.     

Ye Fei agak ragu untuk sementara waktu, namun juga tidak melepaskan genggaman itu. Selang beberapa detik, akhirnya ia juga balas menggenggam tangan Su Mohan dengan ringan.     

Karena tindakan Ye Fei, genggaman tangan Su Mohan mengerat, seolah takut Ye Fei akan menghilang dari sisinya bila ia tak memegang tangannya dengan benar.     

Mereka berjalan di sepanjang jalan seperti kekasih pada umumnya. Sesekali, Ye Fei melihat ke atas dan diam-diam melihat pria di sebelahnya, kemudian mengalihkan pandangan kembali. Tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

Setelah sekitar 40 menit, Su Mohan mengajaknya untuk memasuki sebuah restoran. Restoran itu sebagian besar menyajikan menu khas Perancis. Jenis masakannya banyak namun disajikan dalam porsi sedikit.     

Su Mohan tidak memberikan buku menu kepada Ye Fei dan langsung memesan sesuatu. Ye Fei duduk diam di kejauhan dan tidak berkomentar sama sekali atas tindakan Su Mohan.     

Lebih dari sepuluh menit kemudian, hidangan datang satu per satu.      

Ye Fei melihat hidangan di atas meja yang terlihat hangat dan mudah untuk dicerna. Selama makan, Ye Fei memberikan sepotong ikan kod ke dalam mangkuk milik Su Mohan, kemudian menaruh makanan yang lainnya. Su Mohan hanya menunduk dan melihat apa yang dilakukan Ye Fei pada mangkuknya. Setelah selesai memberikan makanan, Ye Fei mendongak dan menyadari bila mata Su Mohan sedikit merah.     

Setelah makan malam, mereka berjalan kembali ke Hotel Dinasti. Su Mohan selalu menggenggam tangannya, tidak melepaskannya sedetik pun.     

Setelah kembali ke hotel, Su Mohan mengantar Ye Fei kembali ke kamarnya. Hal pertama yang Ye Fei lakukan adalah memasukkan mawar merah yang tadi diberikan oleh Su Mohan ke dalam vas berisi mawar biru. Di antara sekelompok bunga mawar biru terdapat warna merah yang cerah. Karena itu, mulai hari ini, bunga kesukaan Ye Fei berubah menjadi mawar merah.     

Di sisi lain, Su Mohan juga tidak pergi jauh. Sebaliknya, ia berada di ruang tamu di sebelah kamarnya.     

Di ruang tamu, Chu Zheng sedang menunggunya dengan beberapa kotak. Saat melihat Su Mohan, ia dengan cepat berkata, "Tuan, barang-barang Nona Ye telah dibawa ke sini."     

"Ya, perintahkan seseorang untuk membereskannya." Su Mohan melirik benda-benda yang ada di lantai itu.     

"Tuan, syal ini ditemukan di kamar Nona Ye. Tapi karena sepertinya ini adalah milik seorang pria, saya tidak yakin ini milik Nona Ye atau bukan, jadi saya membawanya sendiri." Chu Zheng menyerahkan syal di tangannya kepada Su Mohan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.