Mencuri Hati Tuan Su

Membelikan Bunga Untuk Kekasihmu



Membelikan Bunga Untuk Kekasihmu

2Waktu di sore hari cepat berlalu. Sudah hampir jam enam saat Ye Fei membuka mata. Ia mengusap-usap matanya kemudian duduk dan bangun. Ye Fei menoleh dan melihat bahwa lampu meja telah dinyalakan. Su Mohan masih duduk dengan tegak seolah tak kenal lelah. Tangannya yang besar terlihat sangat bersih dan indah di dekat pulpen hitam yang sederhana.     

Su Mohan melihat Ye Fei yang sudah bangun, kemudian meletakkan dokumen di tangannya dan berkata, "Aku akan mengajakmu jalan-jalan."     

Ye Fei sedikit terkejut. Ia tidak menyangka Su Mohan akan mengatakan kalimat seperti itu. Tapi dengan segera, ia menertawakan dirinya di dalam hati. Apakah ini adalah hadiah atas sikapnya yang baik? Apakah Ye Fei segera menjadi peliharaan Su Mohan?     

Namun bagaimanapun, ada baiknya ia pergi jalan-jalan. Lagipula ia belum pernah keluar rumah selama tiga bahkan empat hari ini.     

Ye Fei tidak bergerak setelah duduk di sofa karena ia baru ingat kalau dirinya tidak memiliki pakaian ganti. Su Mohan menatap ke arah Ye Fei terus menerus, namun tidak berencana menyiapkan pakaian untuknya.     

Setelah duduk dengan tenang di sofa selama beberapa saat, Ye Fei bangkit dan menekan tombol lagi untuk meminta pelayan agar membawakannya setelan pakaian untuknya.     

Di hadapan pelayan itu, Su Mohan mengangguk dan setuju, kemudian ia menunduk untuk menutupi penyesalan pada matanya.     

Segera setelah itu Ye Fei mengganti bajunya dengan kaos putih dan celana jeans high waist, mantel wol warna merah muda, dan syal putih yang terlihat sangat hangat.     

Setelah Ye Fei bersiap, ia menatap pria di balik meja yang masih berhadapan dengan sebuah tumpukan dokumen di depannya. Biasanya Su Mohan bekerja dengan cepat. Jika dihitung secara rata-rata, ia bisa menyelesaikan satu dokumen dalam waktu 20 detik. Sayangnya, setelah sore hari berakhir, yang tadinya hanya ada dua tumpukan dokumen di meja, sekarang bertambah dua tumpukan dokumen baru.     

Su Mohan sangat sibuk akhir-akhir ini. Sejak hilangnya Ye Fei, ia terpaksa menunda semua pekerjaannya. Hingga hari ini, sudah ada pekerjaan yang tertunda selama hampir dua minggu.     

Ye Fei tidak ingin membuka mendesak Su Mohan agar segera menyelesaikan pekerjaannya. Ia hanya duduk diam di sofa dan menunggu. Sepuluh menit kemudian, Su Mohan menutup dokumen itu dan mengenakan mantel wol di luar kemeja putihnya, lantas bangkit dari balik meja. "Ayo pergi."     

Ye Fei yang telah siap sejak lama akhirnya berdiri dan berjalan keluar ruangan, mengikuti Su Mohan dari belakang dalam diam.     

Langkah Su Mohan melambat dan menunggunya sebentar. Ye Fei tidak menjaga jarak dengan pria itu seperti yang ia lakukan beberapa hari yang lalu, melainkan perlahan mengikuti langkahnya dan berjalan di samping Su Mohan.     

Sebenarnya, Ye Fei tidak bermaksud melawan Su Mohan hari itu. Tapi Su Mohan benar-benar membuatnya takut. Ia masih ingat bagaimana ketika Su Mohan hampir membunuhnya saat itu.     

Setelah mereka keluar dari Hotel Dinasti, Su Mohan tidak membawa mobil. Sebagai gantinya, ia mengajak Ye Fei berjalan santai di sepanjang jalan sebagai pejalan kaki. Trotoar untuk pejalan kaki tetap ramai dan megah seperti biasanya. Semua jenis bangunan komersial dan restoran yang megah membentuk pemandangan yang sangat indah dan mewah.     

Ye Fei tidak tahu kemana mereka akan pergi, tapi ia hanya mengikuti pria itu dengan tenang dan tanpa bertanya.     

"Kakak, apakah tidak ingin membelikan bunga untuk kekasihmu?" Seorang gadis remaja dengan keranjang bambu dan beberapa mawar di tangannya berhenti di depan Su Mohan.     

Su Mohan perlahan berhenti dan matanya tertuju pada mawar di tangan gadis itu.     

Ye Fei berdiri di satu sisi dengan tenang melihat pemandangan itu, tidak berniat membuka mulutnya untuk mengganggu.     

"Kakak, coba kamu lihat betapa indahnya bunga ini. Kekasihmu pasti akan sangat menyukainya," kata gadis penjual bunga itu lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.