Mencuri Hati Tuan Su

Semua Ini Tidak Ada Hubungannya Dengan Dia



Semua Ini Tidak Ada Hubungannya Dengan Dia

1Mata Xing Ze sempat menggelap selama beberapa saat. Ia seperti melihat beberapa cahaya kelap-kelip disertai beberapa burung gagak mencicit.     

Rasa pusing di kepalanya belum berlalu, namun perutnya sudah merasakan sakit yang amat sangat. Su Mohan mengangkat Xing Ze hingga berdiri. Lututnya terayun sampai mengenai perut Xing Ze, menciptakan suara yang sangat jelas. Membuat tuan muda yang telah bertarung tanpa henti itu mengerang untuk sementara waktu, berkeringat seperti hujan.     

Jelas, Su Mohan tidak berniat untuk berhenti. Tinjunya diayunkan ke atas, melakukan pukulan uppercut menuju dagu Xing Ze. Xing Ze menyilangkan tangan dan tanpa sadar melindungi diri. Namun, tinju Su Mohan seperti anak panah yang tak bisa dihindari, secara akurat menghancurkan pertahanan Xing Ze dan akhirnya mengenai wajahnya.     

"Uargh!"     

Xing Ze memuntahkan segumpal darah, sementara tubuhnya jatuh ke tanah dengan disertai suara debam. Kini, bocah yang ceria itu hampir tidak bisa membuka mata. Lalu seluruh tubuhnya berlumuran banyak darah.     

Xing Ze mencoba bangkit. Ia menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri dan bangkit kembali dari lantai. Xing Ze menendang Su Mohan di belakang pergelangan kakinya, lalu mengunci pinggangnya dengan kedua tangan, dan dibanting ke belakang. Tapi dalam sekejap mata, Su Mohan membuka kunci tangan Xing Ze, dan ia menyingkirkannya.     

Xing Ze menabrak dinding dan menghantam lantai dengan keras. Kali ini, ia tidak memiliki kekuatan untuk bangkit lagi. Pria berkulit putih di depannya ini memancarkan aura kebengisan. Setiap pukulan yang diberikan menghantam titik vital. Meskipun orang lain tidak tahu, tapi Xing Ze sadar bila cedera yang dialaminya butuh waktu pemulihan selama satu tahun penuh.     

Su Mohan berdiri di tempat yang sama dan mengambil handuk dari Chu Zheng. Handuk tersebut digunakan untuk menyeka tangannya yang ramping dan sempurna. Ia membuang handuknya dan berjalan ke arah Xing Ze lagi.     

Chu Zheng sedikit mengernyit. Melihat kondisi pria itu, ia takut Xing Ze sudah tidak sanggup menerima pukulan lagi. Selain itu, entah kenapa, ia merasa sosok tuan mudanya itu bisa memukuli orang sampai mati.     

Chu Zheng bergumam di dalam hati, apakah tuan mudanya benar-benar akan memukuli orang sampai mati?     

Melihat Xing Ze tergeletak di lantai sambil berlumuran darah, Chu Zheng menggelengkan kepalanya. Meskipun pria itu tidak lemah, ia hanya mempelajari tentang pertarungan. Namun apa yang dipelajari oleh tuan mudanya?     

Tuan muda telah mempelajari keahlian untuk membunuh orang!     

Tetapi saat ini, Ye Fei, yang terus gemetaran tahu bila Xing Ze sudah tak sanggup melanjutkan duel. Menurut pemahamannya tentang Xing Ze, selama Xing Ze bisa bangun, pria itu tidak akan tetap berbaring diam di sana. Sementara Su Mohan, Ye Fei sudah tahu betapa kejam pria itu.     

Memanfaatkan kesempatan itu, Ye Fei berlari ke arah Xing Ze dan berdiri di depannya, kemudian melihat pria yang akrab sekaligus asing di depannya.     

Su Mohan menatap Ye Fei dengan dingin. Matanya tertuju pada sport bra merah muda di dadanya.     

Sport bra merah muda membungkus dadanya dengan sempurna. Selain itu juga memperlihatkan pinggang kecilnya, dan celana pendek olahraga di paha Ye Fei juga memperlihatkan dua paha yang putih dan ramping.     

Ye Fei berpakaian seperti itu dan bersama dengan seorang pria di ruangan yang sama!     

Paru-paru Su Mohan seperti akan meledak memikirkannya!!!     

Kemudian ketika ia melihat Ye Fei yang seperti sedang memberi dukungan di depan pria ini, Su Mohan benar-benar ingin mencabik hatinya!     

Di satu sisi, Chu Zheng cukup menyadari keadaan saat ini akhirnya berbalik badan. Demi keselamatan hidupnya, semua orang suruhan mereka yang ikut datang kemari juga berbalik dan menundukkan kepala. Bagaimanapun, ia adalah orang kepercayaan Su Mohan.     

"Minggir," kata Su Mohan dengan wajah tenang.     

"Su Mohan, ini semua tidak ada hubungannya dengan dia," kata Ye Fei.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.