Tidak Pernah Ada Sesuatu yang Tidak Bisa Ia Dapatkan
Tidak Pernah Ada Sesuatu yang Tidak Bisa Ia Dapatkan
"Tidak ada jalan lain. Keluarga ini sudah tidak bisa menopang tembok, mungkin juga tidak memiliki hati nurani. Ibu Feifei pergi meninggalkannya lebih dulu ketika dia masih kecil. Secara alami, Ye Fei menjadi anak yang aku dan istriku sangat sayangi. Sekarang aku melihatnya sedang berhadapan dengan jalan buntu. Mana mungkin aku membiarkannya dan bisa hidup tenang?"
Song Zhenhai tidak khawatir untuk membuka mulutnya. Bahkan saat menghadapi Su Mohan, yang bisa dibilang menyeramkan, ia masih bersikap acuh tak acuh.
"Tidak ada jalan lain? Sesepuh Song sangat menghargaiku, ya." Su Mohan menyeringai dan duduk di hadapan Song Zhen Hai
"Haha … Tuan Su terlalu rendah hati. Wanita mana yang telah dimanjakan oleh Tuan Su selama bertahun-tahun tapi memiliki akhir yang baik?" Pria tua Song itu bicara dengan diakhiri sebuah senyuman ringan.
Su Mohan mengerutkan bibirnya dan tidak berbicara, tapi matanya jadi jauh lebih dingin.
"Delapan tahun lalu, ada kekasih masa kecil di sisi Tuan Su yang diberikan sebuah cincin kawin indah. Tapi setelah satu bulan, dia kehilangan kekayaannya dan jatuh miskin." Pria tua Song berkata sambil memegang tongkat dengan kedua tangan.
Song Zhenhai melanjutkan, "Enam tahun lalu, Tuan Su pernah memanjakan seorang wanita bermarga Gu untuk beberapa saat, bahkan tidak menyentuh wanita lain selama dua tahun. Tapi selama dua tahun itu pula keluarga Gu musnah seperti menjadi abu, wanita bermarga Gu itu juga benar-benar menghilang.
"Empat tahun lalu, Tuan Su mengundang putri dari keluarga Zhao ke jamuan makan dan mengumpulkan mutiara laut selatan demi dia meskipun dengan harga tinggi. Tetapi dalam dua bulan, dia meninggal di jalan, dan keluarga Zhao benar-benar diam. Aku rasa aku yang sudah tua ini tidak perlu membicarakan hal-hal ini secara mendetail."
Sudut bibir Su Mohan terangkat, membentuk sebuah senyum ironi. "Tampaknya, meskipun Pak tua Song menutup matanya selama enam tahun di ranjang rumah sakit, ternyata masih bisa mengetahui hal-hal yang berkaitan denganku sangat baik."
Song Zhenhai berkata, "Meskipun aku sudah tua dan hampir mati, aku tidak berani beradu dengan Tuan Su. Hanya saja jalan Feifei menjadi dewasa sama sekali tidak mudah. Meskipun dia disimpan sebagai harta karun selama 18 tahun pertama, itu semua tidaklah cukup. Dalam enam tahun berikutnya, aku dijatuhkan dari surga menuju ke neraka hingga menjadi seperti ini. Mungkin dia merasa mendapat berkah karena bisa memiliki takdir ini dengan Tuan Su. Tapi sebagai kakeknya, aku harus merencanakan masa depannya."
Su Mohan berkata sambil tersenyum dingin, "Karena Pak tua Song mengenalku dengan baik, Anda pasti tahu kebiasaanku. Di dunia ini, tidak pernah ada sesuatu yang tidak bisa aku dapatkan. Aku tidak tahu apakah Pak Tua Song bisa memahami itu atau tidak."
Mendengarkan peringatannya, sorot mata Song Zhenhai berubah menjadi lebih serius. Tiga hari setelah kejadian tersebut, ia tahu bahwa pria tersebut tidak akan mudah menyerah. Sejak hari ketiga, ia sama sekali tidak bisa mengurus kepergian Ye Fei ke luar negeri. Song Zhenhai mencoba segala cara, tetapi ia tidak bisa menjalani prosedur selanjutnya untuk pergi ke luar negeri.
Sejak saat itu, Song Zhenhai tahu bahwa kecuali Su Mohan mau melepaskannya, Ye Fei tidak akan pernah bisa meninggalkan ibu kota.
Setelah tiga hari berikutnya, melihat pencarian yang dilakukan dari setiap rumah, Song Zhenhai tahu bahwa cepat atau lambat Su Mohan akan menemukan Ye Fei dengan caranya. Semua itu hanya masalah waktu.
Dan hari ini Su Mohan akhirnya datang berkunjung. Song Zhenhai mengerti, bukan karena Su Mohan tidak bisa melakukannya, hanya saja karena pria itu tidak memiliki kesabaran.
Melihat Song Zhenhai terdiam, Su Mohan mencibir lagi, "Pak tua Song, aku menganggap Anda sebagai seseorang yang lebih tua, dan saya menghormati Anda atas bakat dan kecerdasan Anda yang sebenarnya. Tetapi Anda tahu bahwa aku tidak punya banyak kesabaran. Jadi jika Anda tidak ingin melihat sesuatu terjadi pada keturunan Anda, apalagi menyesalinya, sebaiknya Anda memanfaatkan kesempatan ini dengan baik."