Mencuri Hati Tuan Su

Aku Sudah Mengatasinya



Aku Sudah Mengatasinya

2Ye Fei tidak pernah mengira bahwa dengan kemampuannya yang sekarang, Su Mohan akan jatuh cinta padanya. Tapi ia juga tidak berpikir bahwa wanita lain dapat dengan mudah menggantikan posisinya di hati Su Mohan.     

Ini kelihatannya agak kontradiktif, namun kenyataannya sangat jelas. Bagaimanapun, saat pria jaman dulu pergi ke bilik merah, mereka harus selalu memilih-milih. Meskipun hanya pengunjung biasa, namun akan selalu ada sedikit pemikiran tentang itu.      

Yang satu memikirkan bunga, dan yang satunya lagi memikirkan tentang daun dedalu, lalu yang lain memikirkan tentang persik kecil. Namun, selama itu adalah seseorang, maka akan selalu ada sedikit preferensi di dalam hatinya.     

Saat makan, Ye Fei pun berterus terang menjelaskan kepada Su Mohan, "Tuan Su, akhir-akhir ini mungkin akan sulit. Kakek baru saja meninggalkan rumah sakit dan tidak ada yang menjaganya. Tapi jika aku tinggal dengan Kakek, akan menjadi sedikit tidak pantas jika aku sering pulang di malam hari. Jadi, jika aku tidak bisa menerima telepon darimu, jangan menggangguku."     

Mendengar itu, Su Mohan pun langsung mengerutkan keningnya, seperti tidak puas dengan kondisi pembicaraan yang dibahas Ye Fei. Bagaimanapun, ia yang memanggilnya lebih dulu, jadi ia memutuskan untuk tidak memaksanya. "Aku mengerti," jawabnya kemudian.     

Dua orang makan bersama tanpa kata-kata, lalu suasananya juga hangat dan harmonis.     

Ye Fei makan empat macaron dalam sekejap, seolah membuatnya hampir mati kekenyangan. Tapi ia harus mengakui bahwa juru masak di bawah tangan Su Mohan benar-benar bukan hanya pajangan.     

Macaron memiliki reputasi di antara gadis-gadis muda. Namun, setelah makanan ini populer, cita rasa yang asli semakin hilang. Jadi, bisa dibilang Ye Fei sudah lama tidak mencicipi macaron dengan rasa otentik seperti ini.     

Setelah kedua orang itu makan dengan lahap, Ye Fei kemudian melayani Su Mohan di ruang ganti dengan pelayanan yang hangat. Setelah itu ia mengantar dan menyaksikannya pergi seperti seorang menantu perempuan kecil.     

Sampai Su Mohan pergi, Ye Fei lantas menjatuhkan dirinya di sofa sambil menghela napas panjang. Setelah beberapa menit menenangkan diri, ia tidak lupa mengeluarkan obat di tasnya dan menelannya. Lalu, ia mulai bangkit dan berganti pakaian untuk pergi.     

"Halo, Kakek, aku sudah mengatasinya, dan aku bisa mulai memindahkan barang-barang untuk beberapa hari kedepan," kata Ye Fei yang kemudian naik taksi dan menelepon Song Zhenhai.     

"Baiklah, karena kamu memiliki catatan kriminal, perlu sedikit waktu untuk mengurusnya di luar negeri. Aku sudah menemukan sebuah rumah untuk tempat tinggalmu di sana. Kamu bisa pindah ke sana dulu, dan akan ada seseorang yang mengajarimu untuk belajar dan mengajarimu bela diri setiap hari."     

Ye Fei terkejut. Padahal kakeknya kemarin memang hanya mengatakan kepadanya bahwa ia akan pindah untuk tinggal di tempat lain. Tapi, entah bagaimana bisa dirinya juga harus belajar seni bela diri.     

"Sekarang, keluarga Song tidak seperti sebelumnya. Kamu adalah seorang gadis yang tinggal sebatang kara. Kakek hanya ingin menjamin, tidak berharap seberapa kuat kamu belajar, tapi hanya berharap kamu bisa berjaga-jaga dari keadaan darurat."     

"Aku mengerti, Kakek," jawab Ye Fei sambil mengangguk.     

Setelah telepon ditutup, Ye Fei melihat lengan dan betis kecilnya, lalu ia sangat penasaran. Setelah belajar, jangan-jangan dirinya benar-benar bisa mengalahkan orang kuat yang ada di belakang Shi Xiangwan hari itu.     

Tapi, bagaimanapun, apa yang Ye Fei pelajari di penjara tidaklah sistematis atau cukup indah. Saat ini ia tidak bisa bertarung dengan orang lain. Ia hanya bisa menjambak rambut dan membenturkannya ke dinding.     

Ye Fei memutuskan bahwa ia harus mempelajari beberapa trik. Bahkan, jika ia ditakdirkan untuk menjadi ahli seni bela diri, itu mungkin akan sedikit berguna untuk menakut-nakuti para bajingan itu.     

Ketika Ye Fei kembali ke rumah sewa, ia mulai mengemasi barang-barangnya. Karena ia tinggal untuk waktu yang singkat, jadi ia tidak memiliki apa-apa setelah keluar dari penjara. Tidak ada banyak barang, lalu yang paling penting adalah pakaian, sepatu, dan tas yang dibelikan Su Mohan selama periode ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.