Siapa Li Mingwei?
Siapa Li Mingwei?
Saat melihat filmnya, Ye Fei lupa pada rasa malunya tadi. Kemudian ia meraih popcorn di tangan Su Mohan dan memakannya. Lalu, Su Mohan yang ada di dalam kegelapan, tampak berbalik dan menatap wanita kecil di sampingnya.
Saat wanita ini tersenyum, entah mengapa Su Mohan menjadi bahagia. Namun, saat wanita ini menangis, ia menjadi mudah tersinggung. Saat wanita ini terluka, ia menjadi tertekan. Lalu, saat wanita ini menginginkan sesuatu, ia bisa memberinya. Saat wanita ini kehilangan kesabaran, ia menjadi cemas. Tapi, entah siapa yang bisa memberitahunya tentang apa maksud dari semua ini.
Su Mohan kemudian menatap Ye Fei untuk waktu yang lama, dan akhirnya bersandar di kursi dan menurunkan matanya.
Tak lama kemudian, semburan isakan pelan-pelan datang dari segala penjuru. Sebab, banyak gadis muda lain mulai menyeka air mata mereka. Sementara lelaki yang bersama mereka sedang mengumpat di dalam hati. Karena mau tak mau, mereka harus menyerahkan tisu terus-menerus untuk menghibur wanitanya.
"Jangan menangis, sayangku. Pada akhirnya, kesalahpahaman itu akan terselesaikan."
"Jika aku adalah wanita itu, aku tidak akan pernah memaafkanmu!"
"Bagaimana mungkin aku tidak memercayaimu? Aku tidak akan membuat kesalahan seperti itu…"
Ada banyak jenis percakapan dengan suara rendah di kerumunan. Kebanyakan dari mereka adalah kemarahan wanita, sementara para pria harus menghibur wanitanya karena keterlibatan yang tidak bersalah.
Su Mohan tanpa sadar mengangkat matanya untuk melihat Ye Fei di sampingnya. Namun, ia tidak memiliki air mata yang sama dengan wanita di sampingnya. Tapi, ia hanya berhenti makan camilan. Di wajah mungilnya yang polos, hanya ada bekas air mata di pipi kirinya, yang terlihat sangat jelas di bawah efek pantulan layar besar.
Melihat penampilan Ye Fei, seketika hati Su Mohan menjadi tercekik. Namun, entah kenapa juga menjadi kesal. Sebab, ia tidak menangis seperti wanita lain, bahkan ia hanya duduk di sana dengan tenang, seolah tidak membiarkannya melihat air matanya. Tetapi, hal itu justru membuat hati Su Mohan merasa tidak nyaman.
Ye Fei terserap dalam kegelapan. Meski permasalahan di antara pria dan wanita di dalam film itu adalah kesalahpahaman. Tapi tetap saja itu membuat banyak perempuan dan anak-anak menangis.
Hanya saja air mata Ye Fei bukan karena kesalahpahaman ini. Melainkan karena wanita tersebut mengenang masa kecil saat mereka tumbuh bersama. Lalu, foto-foto yang akrab itu mengingatkannya dengan siapa ia dulu.
Tiba-tiba, pergelangan tangan Ye Fei menjadi kencang, dan tangan bersih yang besar dengan kuat menggenggam pergelangan tangannya. Karena kurangnya kesiapan, sisa setengah ember popcorn pun langsung jatuh ke lantai.
"Su Mohan? Apa yang kamu lakukan?" Melihat pria yang bangkit dan menarik dirinya keluar, Ye Fei terdengar merendahkan suaranya dan membungkuk.
Namun, Su Mohan hanya mengerucutkan bibirnya dan tidak berbicara. Saat melihat kenangan di antara tokoh pria dan tokoh wanita di dalam film, membuatnya tidak bisa menahan diri untuk memikirkan wanita kecil di depannya.
Apakah dia masih bernostalgia?
Apakah dia masih merindukan pria itu?
Tidak peduli apa yang sudah Su Mohan lakukan, entah bagaimana ia memperlakukan Ye Fei. Namun semua itu masih tidak bisa menggantikan pria yang ada dalam pikirannya.
Melihat bahwa orang-orang di barisan belakang menjadi semakin tidak puas. Ye Fei pun terpaksa harus mengikuti Su Mohan keluar dari studio dan memarahinya dari kepala sampai kaki sebanyak 180 kali.
Mereka berdiri di luar, dengan wajah Su Mohan yang tampak agak berat. Kemudian ia menatap Ye Fei sebentar, dan akhirnya tidak bisa untuk tidak berkata, "Apakah kamu memikirkan Li Mingwei?"
"Aku... Tunggu, siapa Li Mingwei?"
Saat melihat wajahnya yang semakin berat, bahkan tanpa rasa lelucon. Ye Fei dengan cerdik pun langsung mengubah perkataannya. Sebab, jika pria itu marah lagi, menurutnya itu adalah kemalangannya sendiri.