Su Mohan yang Tsundere
Su Mohan yang Tsundere
Ketika roller coaster dinyalakan, awalnya kecepatannya tidak seberapa. Jadi, orang-orang masih merasa senang dan tidak membuat suara yang terlalu keras. Namun, beberapa menit kemudian, kecepatan roller coaster itu perlahan naik sedikit demi sedikit, dan membuat banyak orang mulai berteriak.
Angin di atas jauh lebih kuat daripada di bawah. Ditambah dengan kecepatan roller coaster membuat rambut Ye Fei menari-nari tertiup angin. Lalu mengenai pria di sampingnya, yang mana membuat pria itu tidak bisa membuka matanya.
Pria itu menoleh dan ingin membuka mulut untuk mengingatkannya. Tetapi ketika ia melihat wajah Ye Fei yang tersenyum, ia menjadi gugup sejenak dan tersipu tanpa disadari.
Wajah dingin Su Mohan melihat pemandangan ini di hadapannya, dan dengan santai ia malah mengeluarkan payung bermotif bunga milik Ye Fei dari dalam tas. Kemudian memegangnya di tangannya, karena ia juga tidak tahu harus berbuat apa.
"Hati-hati, kita akan turun dengan cepat di sini."
Saat Ye Fei baru saja mengatakan itu. Roller coaster pun langsung menukik dalam sekejap. Ketinggian lebih dari sepuluh meter mempercepat kecepatan roller coaster itu untuk turun. Selain itu, jalur roller coaster-nya juga berputar bolak-balik beberapa kali di udara.
Pada saat ini, satu demi satu teriakan akhirnya terdengar sepenuhnya. Termasuk Ye Fei, ia juga menggenggam pengaman di depannya dan menangis dengan mata tertutup.
"Aaaah!"
Selain Ye Fei, pria di sampingnya juga sedikit ketakutan dan tidak bisa menahan teriakan karena ia belum siap. Su Mohan mengerutkan bibirnya, lalu mengerutkan keningnya sambil menatap Ye Fei dan pria di sampingnya, namun tidak bersuara sama sekali.
Dan tepat setelah pria itu tidak bisa menahan teriakannya, Su Mohan akhirnya menemukan kesempatan untuk memasukkan payung Ye Fei ke dalam mulut pria tersebut.
Ketika Ye Fei membuka matanya, ia kebetulan melihat pemandangan ini. Segera, seluruh tubuhnya sedikit tercengang ketika melihat pemandangan tersebut. Membuatnya jadi lupa untuk terus bersuara dengan mulutnya yang terbuka.
"Anu, itu... Maafkan aku… Kamu…?" Setelah bisa bereaksi, Ye Fei segera menoleh dan meminta maaf kepada laki-laki dengan wajah merah di sampingnya. Ia juga ingin membantunya mengeluarkan payungnya.
Namun, siapa yang pernah menyangka bahwa saat ini, kecepatan roller coaster tiba-tiba bertambah, dan membuat lelaki itu menjadi gugup. Sebagai gantinya, ia dengan erat menggigit payung di mulutnya. Dalam keadaan kaget dan takut, matanya pun menjadi merah. Ia merasa marah dan terganggu, dengan air matanya yang hampir bisa langsung mengalir.
Karena seluruh tubuh mereka terbalik di udara, Ye Fei tiba-tiba menjadi tidak bisa menjaga payung di mulutnya lagi. Ia pun memegang pengaman dengan erat, dengan satu tangannya. Kemudian mengangkat tangan lainnya dari waktu ke waktu untuk menahan bando telinga kelinci di kepalanya.
Su Mohan memandang pria itu dengan bangga, tidak lupa untuk membandingkan tinjunya dengan tinju lelaki tersebut.
Lelaki itu lalu menggigit payungnya dan mengeluarkan suara merengek. Namun karena terlalu gugup, ia bahkan tidak berani mengangkat tangannya untuk mengeluarkan payung yang ada di dalam mulutnya.
Karena mendengarkan suara berisik itu, Su Mohan lalu mengerutkan alisnya untuk mengambil beberapa foto untuk Ye Fei. Tetapi dapat dilihat bahwa suasana hatinya tidak buruk.
Setelah melewati jalur turun dan memutar, roller coaster pun mulai melambat.
"Apa maksudmu? Kamu sudah gila, ya?!" tanya pria itu dengan marah sambil mengeluarkan payung di mulutnya dan ingin melemparkannya ke Su Mohan. Membuat semua orang di sekitarnya langsung berbalik dan melihatnya.
Ye Fei takut kalau Su Mohan akan melakukannya. Jadi ia segera meminta maaf dan berkata, "Maaf, aku minta maaf, dia tidak bermaksud untuk melakukannya. Dia… Dia hanya terlalu takut."
Pria itu melihat Ye Fei yang meminta maaf dengan wajah tersenyum. Hal tersebut lanta membuat kemarahan di wajahnya menghilang dalam beberapa menit.
Su Mohan melihat dua orang itu di depan matanya, jadi ia jelas sangat tidak senang. Kemudian ia menatap pria itu dan berkata, "Aku sengaja melakukannya, dia tadi meludahi wajahku."