Mencuri Hati Tuan Su

Kemungkinan Buruk Di Masa Depan



Kemungkinan Buruk Di Masa Depan

2Hanya dalam beberapa menit, pakaian dalam Shi Xiangwan terlihat, dan beberapa pria yang diikat di pilar dilepaskan satu demi satu.     

Ye Fei lalu menarik kembali penglihatannya, tiba-tiba ia merasa sedikit lelah. Kemudian ia menarik tangan Su Mohan dengan suara ringan, "Kita pulang saja."     

"Baik." Su Mohan menjawab dan menyerahkan semuanya pada Chu Zheng. Sebab, ia akan mengurusnya dengan benar.     

Su Mohan mengajak Ye Fei untuk berjalan di rumput terbuka di luar pabrik, lalu ia menemukan bahwa suasana hati Ye Fei agak buruk. Ia tidak bisa menahan cemberut di bibirnya dan berkata, "Takut?"     

Ye Fei menggelengkan kepalanya, kemudian berhenti dan berdiri di tempat yang sama sambil menatap mata Su Mohan yang indah. Ia selalu tahu bahwa Su Mohan tidak memiliki ampun dan kejam, tetapi ia mulai mendambakan kehangatannya. Namun, entah apa yang harus ia lakukan.     

"Su Mohan, jika suatu saat kamu juga mulai membenciku, apakah akhir dari diriku akan menjadi seperti Shi Xiangwan?" tanya Ye Fei sambil membuka mulutnya dengan tenang. Bulu matanya yang panjang seperti sayap jangkrik berkedip lembut. Sedikit ada rasa sakit yang tersembunyi di dalamnya, yang membuat hati Su Mohan menjadi tak bisa dijelaskan.     

Su Mohan lalu mengangkat tangannya dan mengusap kepala Ye Fei, "Tidak," jawabnya.     

Ye Fei menurunkan pandangannya, lalu sudut mulutnya mulai tersenyum sedikit pahit. Sebab, jika benar-benar terjadi suatu hari nanti, dirinya berpikir kalau mungkin ia pantas untuk mendapatkan pembalasan.     

Su Mohan tampaknya takut suasana hati Ye Fei sedang buruk. Alih-alih membawanya langsung kembali ke pesawat, ia lalu mengajaknya berjalan-jalan di hutan belantara untuk waktu yang lama. Ye Fei selalu memakai mantelnya dan mengikutinya. Karena ia tidak memakai sepatu hak tinggi, jadi ia terlihat lebih mungil.     

"Su Mohan, bagaimana kamu menemukanku? Shi Xiangwan berkata, dia telah memblokir area sepanjang seratus mil?" tanya Ye Fei yang tiba-tiba memikirkan masalah ini.     

"Ingat kalung yang kuberikan padamu?" tanya Su Mohan.     

"Ingat, terpasang di leherku."     

"Kalung itu memiliki perangkat pendeteksi lokasi paling canggih di dunia."     

Rahang Ye Fei seperti ingin lepas. Tanpa sadar, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kalung di lehernya. Tiba-tiba, ia ingat bahwa Su Mohan tampaknya telah memperingatkan dirinya dengan keras hari itu bahwa ia tidak boleh melepas kalung tersebut.     

Entah apakah itu berarti bahwa sejak saat itu, Su Mohan memperkirakan sesuatu akan terjadi pada Ye Fei. "Su Mohan, kenapa kamu begitu baik padaku?" tanyanya.     

"Karena… Aku menyukaimu."     

"Baiklah, jika kamu tidak menyukaiku lagi, kamu harus mengatakannya padaku terlebih dahulu. Aku tidak ingin menjadi Shi Xiangwan yang kedua, aku tidak sebodoh Shi Xiangwan. Jika kamu bosan denganku, aku akan berkemas dan segera pergi. Aku akan mengambil cukup banyak uang dan menjauh darimu."     

"Sepertinya kamu masih berhutang banyak padaku. Lagi pula, kamu menunda bisnis besarku kali ini. Apa kamu berpikir tentang bagaimana cara mengkompensasi semuanya?"     

"Kamu sangat berisik, bagaimana kalau sebaiknya kamu mengirimku kembali ke pabrik dan mengikatku saja di pilar..."     

"Hmm, kenapa kamu mengaturku?"     

———     

Dua orang dalam cahaya cemerlang terpaku di hutan belantara tersebut. Cahaya kuning muda menyelimuti dua sosok besar dan kecil itu. Lalu, semburan angin musim gugur bertiup, seolah-olah sesuatu mulai menjadi berbeda.     

Keesokan paginya, Ye Fei bangun di Hotel Dinasti. Kemudian, halaman depan koran di atas meja kecil melaporkan berita heboh bahwa Shi Xiangwan telah jatuh cinta dengan orang lain sampai ia meninggal di sebuah pabrik di hutan belantara.     

Ye Fei melirik berita itu dengan tergesa-gesa. Isi beritanya sebagian besar tidak benar. Diberitakan bahwa Shi Xiangwan yang berwibawa dalam penampilan, menjadi tidak bermoral. Karena ia tidak mau menjadi kesepian, ia membuat janji dengan beberapa pria di pinggiran kota. Namun ia meninggal karena kesenangan yang berlebihan.     

Ye Fei kemudian meletakkan koran itu dan berkata pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan menjadi Shi Xiangwan kedua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.