Mencuri Hati Tuan Su

Baru pada pukul 2 tengah malam, Ye Fei akhirnya bisa tidur dengan nyenyak. Ia telah dimandikan dan mengenakan gaun tidur katun yang nyaman dan lembut. Bahkan luka di wajahnya telah diobati dengan hati-hati.     

Su Mohan masih seperti biasa, bersandar di sisi tempat tidur dan memegang sebatang rokok yang belum menyala di antara jari-jarinya. Matanya sedikit terkulai, membuat orang lain tidak dapat melihat apa yang ia pikirkan.     

Shi Xiangwan benar. Su Mohan memang memiliki kebiasaan tentang kebersihan. Namun, meskipun ia telah mengetahui dengan jelas bahwa Ye Fei telah dinodai oleh pria lain, ia masih benci tentang fakta bahwa dirinya datang terlambat. Ia bahkan ingin memotong kulit dan daging pria yang berani menyentuh Ye Fei sekarang.     

Su Mohan menoleh untuk melihat wanita yang sedang tidur di sampingnya. Ia mengulurkan jarinya dan dengan lembut membelai bibirnya yang tergigit. Ada kilatan kejahatan di bawah matanya. Ia jelas mengerti bahwa perlakuannya pada Ye Fei berbeda.      

Hari ini, Su Mohan akhirnya tahu betapa ia peduli pada Ye Fei. Tapi ia benci pada dirinya sendiri saat mengetahui fakta bahwa dirinya terlambat memahami semuanya. Ia benci tentang dirinya yang bahkan tidak dapat melindungi satu-satunya wanita yang ia suka...     

Ya, suka.     

Hari ini, Su Mohan akhirnya mengerti bahwa ia secara tidak sadar telah jatuh cinta dengan wanita ini. Ia tidak tahu apakah dirinya menyukainya atau tidak. Tetapi ia hanya tahu bahwa tidak ada yang bisa membuatnya merasakan sakit yang begitu menyakitkan seperti ini.     

Su Mohan membantu Ye Fei mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Kemudian mencium keningnya dengan lembut, lalu bangkit dan berjalan keluar dari kamar tidur. Ia bermaksud untuk melihat apakah orang-orang yang berani ini, memiliki tiga kepala dan enam lengan sehingga berani menyentuh wanitanya!     

Segera setelah berjalan keluar dari kamar tidur, seorang dokter membawa sebuah dokumen untuk melapor kepada Su Mohan. "Tuan Su, asal dan komposisi dari obat perangsang yang disuntikkan telah diuji. Obat tersebut berasal dari sebuah negara di Afrika Selatan, dan ramuannya mengandung sebuah elemen yang merupakan obat terkuat yang dikembangkan oleh negara M."     

"Hampir tidak ada yang bisa melarikan diri. Sekalipun seseorang dapat mengontrol keinginannya, jika dalam waktu tiga jam tidak ada suntikan penawar dan tidak ada hubungan dengan lawan jenis. Maka darah akan mengalir kembali dan menyebabkan pembuluh darah meledak, sehingga bisa menyebabkan kematian."     

Su Mohan sambil berjalan menuju ruang rapat, kemudian dengan tenang mengambil berkas di tangan dokter dan memeriksanya.     

Dokter mengikuti Su Mohan sepanjang waktu dan terus menjelaskan, "Menurut informasi di Internet, dalam produksi massal dan eksperimen para produsen. Hampir tidak ada yang bisa bertahan selama dua jam. Di antara ratusan peneliti, kurang dari 5% dari mereka mampu bertahan selama dua jam."     

"Kemudian, 5% dari mereka meninggal karena pembuluh darah pecah setelah lebih dari dua jam. Pada akhirnya, hanya 0,2% orang yang mampu bertahan hingga tiga jam. Menurut pemeriksaan pada tubuh Nona Ye, ia hanya mampu bertahan tidak lebih dari dua jam."     

Gerakan Su Mohan tiba-tiba terhenti, kemudian ia mengangkat kepala untuk melihat dokter di hadapannya sambil bertanya dengan nada suara yang dalam, "Apa maksudnya?"     

Dokter pun segera menjelaskan, "Menurut kondisi dari Nona Ye, Nona Ye tidak dapat bertahan selama dua jam seperti kebanyakan orang. Jika dalam dua jam ia tidak ditangani, kemungkinan kematian mendadak bisa meningkat puluhan kali lipat. Artinya, jika tadi tidak ada yang memiliki hubungan dengannya dalam waktu setengah jam, maka Nona Ye kemungkinan besar akan meninggal karena pembuluh darahnya pecah."     

Su Mohan kemudian menutup dokumen di tangannya dan mencoba membuka mulutnya., "Apakah maksudmu, dia tadi belum disentuh…?"