Mencuri Hati Tuan Su

Pria yang Suasana Hatinya Berubah-ubah



Pria yang Suasana Hatinya Berubah-ubah

1Begitu melihat bahwa nama kontak yang muncul di layar ponselnya adalah 'Binatang Buas', Ye Fei yang ketakutan hampir melempar ponselnya keluar jendela dengan perasaan bersalah. Ia pun bertanya-tanya, Apakah dia tahu bahwa aku memarahinya sepanjang jalan?     

"Halo…"     

Setelah menyesuaikan emosinya, Ye Fei segera mengangkat telepon dan mengatur sikap perbudakannya menjadi maksimal. Suaranya saat menjawab telepon begitu lembut sehingga ia bisa hampir melelehkan orang, bahkan hingga membuat beberapa orang di dalam bus menoleh ke belakang.     

"Dalam sepuluh menit, muncul di hadapanku!"     

Dengan sekejap, panggilan langsung terputus menjadi nada dering telepon sibuk. Ye Fei bahkan belum menanggapi, namun teleponnya sudah ditutup.     

Sialan! Apakah pria ini mempermainkanku? Bukankah dia baru saja mengusirku? Dan perlu sepuluh menit lagi untuk melihatnya! Apa dia pikir aku punya sayap? Dan bisa terbang? Ye Fei terus mengutuk dalam hati.     

Ye Fei melihat arlojinya dan menyadari bahwa ia harus turun dari bus sekarang juga. Ia pun langsung berseru, "Pak, hentikan busnya!"     

Begitu bus berhenti, Ye Fei segera berlari dan turun dari bus. Ia dengan cepat menghentikan taksi, "Hotel Dinasti, cepat!"     

Ye Fei duduk dalam taksi dengan napas terengah-engah sambil memarahi Su Mohan dan seluruh keluarganya sepanjang waktu dan melihat jam tangannya. Ia ingin mengatakan bahwa jika ia tidak memiliki kata 'Fei' dalam namanya, ia benar-benar bisa terbang!     

"Anak muda, apakah kamu sedang terburu-buru untuk melihat pacarmu? Kamu sangat cemas?" tanya sopir taksi, "Dasar kalian anak muda…"     

Ye Fei tersenyum kering dan menjawab, "Bukan pacar, tapi kreditor…"     

"Kamu masih bisa begitu aktif dalam pembayaran hutang? Jarang sekali hal itu terjadi saat ini…"     

Ye Fei tidak berbicara dengan sopir taksi itu lagi. Ia merasa bahwa ia pasti berhutang pada Su Mohan di kehidupan sebelumnya dan itulah mengapa dirinya sangat tersiksa oleh pria ini.     

Sesampainya di Hotel Dinasti, Ye Fei langsung cepat-cepat berlari sampai ke pintu ruangan. Ia bahkan tidak punya waktu untuk menenangkan napas, jadi ia mengetuk pintu dengan keras.     

Setelah setengah menit, pintu akhirnya dibuka. Ye Fei mendongak dan melihat Shi Xiangwan yang mengenakan celemek. Ia terpana oleh penampilan Shi Xiangwan yang bermartabat dan cantik.     

Sial! Dia masih belum pergi! Kenapa dia mengusirku pergi, tapi wanita ini masih di sini? pikir Ye Fei kesal.     

"Nona Ye?"     

Melihat Ye Fei yang terengah-engah, Shi Xiangwan tanpa sadar berbalik untuk melihat Su Mohan di kamar. Saat ia melihat bahwa Su Mohan tidak bereaksi sama sekali, ia pun memblokir pintu dan menghentikan Ye Fei.     

"Permisi."     

Melihat Shi Xiangwan yang memblokir pintu membuat Ye Fei tidak bisa menahan umpatan dalam hatinya. Shi Xiangwan benar-benar tidak hanya membuatkan Su Mohan hidangan. Bahkan ia merasa bahwa seolah-olah Shi Xiangwan pasti akan menjadi Nyonya Su.     

"Maaf, aku ingat bahwa Tuan Su baru saja mengusirmu."     

"Iya, jadi aku kembali," Ye Fei mencibir.     

Shi Xiangwan merendahkan suaranya, "Aku tidak menyangka wajahmu begitu tebal sehingga kamu bisa membuntutinya sedemikian rupa. Tapi, biar aku katakan padamu. Semakin kamu melakukan ini, semakin Tuan Su tidak menyukaimu. Jadi, aku sarankan kamu untuk pergi secepat mungkin saat kamu masih bisa menyerah sepenuhnya!"     

Mendengar ini, Ye Fei tersenyum menghina. Ia melihat Shi Xiangwan dari atas hingga ke bawah, lalu berkata, "Sebelum kamu mengatakan ini, lebih baik kamu bercermin terlebih dahulu. Keahlianmu juga sama buruknya. Mengapa kamu masih berpura-pura dan berdiri di sana?"     

Wajah Shi Xiangwan menjadi lebih dingin dan ia membalas, "Aku tahu hatimu tidak puas. Tapi, meskipun kamu tidak puas, jangan pernah kamu berani masuk ke pintu ini lagi jika Tuan Su mengusirmu!"     

Begitu Shi Xiangwan selesai berbicara dan sebelum Ye Fei dapat menjawab, Shi Xiangwan memutuskan untuk menutup pintu dan tidak memberinya kesempatan untuk memasuki ruangan. Tetapi, Ye Fei melangkah maju ke arahnya dan memasukkan kakinya terlebih dahulu, kemudian langsung berlari masuk untuk membuka pintu.     

Ye Fei berdiri di depan Su Mohan dengan terengah-engah. Ia tersenyum tanpa penyesalan dan sepasang matanya bersinar seperti dua bintang saat ia memanggil, "Tuan Su."     

Su Mohan perlahan membuka matanya dan melirik arlojinya. 9 menit 58 detik, cukup tepat waktu. Lalu, ia hanya berkata, "Kamu bisa pergi sekarang."     

Ye Fei hampir membatu saat mendengarkan kata-kata Su Mohan...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.