Mencuri Hati Tuan Su

Menjadi Seorang Ratu



Menjadi Seorang Ratu

1Ye Fei hanya berpikir bahwa dengan kesombongan tuannya itu, tidak mungkin Su Mohan bisa melakukan hal serendah ini.     

Setelah Ye Fei ragu-ragu, ia melihat bahwa nomor yang ditampilkan di layar memang nomor dari Ibukota. Ia menekan tombol terima dan mengangkat teleponnya, "Halo?"     

Mendengar suara Ye Fei membuat wajah Su Mohan menjadi lebih gelap lagi. Wanita ini bisa mengangkat telepon ini, tapi dia tidak membalas pesan teks dariku?     

"Halo? Siapa ini?" sapa Ye Fei lagi, tetapi masih tidak ada suara di sisi lain telepon. Setelah melihat lagi dan memastikan bahwa orang di ujung panggilan ini tidak menutup telepon, Ye Fei tidak tahan untuk bertanya lagi, "Siapa yang Anda cari?"     

Orang di sisi lain telepon masih terdiam. Ye Fei pun mengerutkan kening dan langsung menutup telepon sambil bertanya-tanya, siapa kiranya orang aneh ini?     

Begitu Su Mohan mendengarkan nada sibuk di telepon, ia melemparkan kembali ponsel yang dipinjamnya itu dengan wajah serius. Lalu, ia mengambil jasnya dan langsung berjalan keluar.     

Sekretaris di samping Su Mohan sedikit ragu, kemudian menindaklanjuti dan berkata, Tuan Su, rapatnya masih belum…"     

Sebelum sekretaris itu bisa menyelesaikan kalimatnya, ia bertemu dengan tatapan Su Mohan yang berbahaya. Kedua mata Su Mohan begitu dingin dan tajam setajam pisau hingga membuat sekretaris itu segera menutup mulutnya rapat-rapat, menundukkan kepalanya, dan melihat ke lantai tanpa berani melanjutkan kalimatnya.     

Saat ini, Ye Fei sudah memilih gaun, yaitu gaun pendek berwarna hijau mint. Roknya sekitar dua inci di atas lutut. Kecuali kain organza yang diikat ke satu sisi di bagian pundak dan rok yang yang berpotongan zig-zag, keseluruhan gaun berwarna hijau mint polos ini memberikan kesan yang sangat bersih.     

Ye Fei tidak bisa menahan alisnya saat melihat dirinya sendiri di cermin. Selera Su Mohan benar-benar bagus. Meskipun pria itu menunjuk gaun-gaun ini dengan asal, semuanya adalah produk yang sangat bagus.     

Setelah Ye Fei mendandani wajahnya dengan riasan tipis dan menata rambutnya, Xiang Tianqi meneleponnya untuk memberitahu, "Gadis cantik, aku sudah di bawah."     

Ye Fei berlari keluar dan melihat ke bawah dari balkon. Ada sebuah mobil besar yang diparkir di depan gedung. Meskipun tidak sebanding dengan mobil Su Mohan, ia bisa melihat bahwa mobil ini berharga lebih dari 5 juta Yuan.     

Ye Fei mengambil tas dan turun ke bawah. Kemudian, ia melihat Xiang Tianqi yang mengenakan setelan jas kasual sedang bersandar di pintu mobil. Ye Fei mengerang dan harus mengakui bahwa Xiang Tianqi benar-benar memiliki kesan liar yang sangat tidak sopan serta memiliki daya tarik memikat dengan kesan yang tak terlukiskan.     

Xiang Tianqi bersiul dan memandang Ye Fei dari bawah ke atas, lalu berkomentar, "Aku tahu aku sudah mengajak orang yang tepat. Seperti yang diharapkan, tidak ada yang lebih kompeten dari dirimu."     

Ye Fei mengibaskan rambut panjangnya dengan percaya diri dan menjawab, "Tentu saja. Mau bagaimanapun, aku memiliki latar belakang dari keluarga yang terkenal. Meskipun sekarang keadaan sudah berbeda, tetap saja aku sempat menjadi seorang tuan putri selama 18 tahun."     

"Kalau begitu, tuan putri, apakah kamu siap? Ayo kita berangkat," kata Xiang Tianqi sambil menginjak pedal gas hingga mobil melaju.     

Ye Fei mengerucutkan bibirnya dengan jijik, "Jangan panggil aku tuan putri. Sekarang aku telah mengubah karier. Kini aku menjadi seorang ratu."      

Xiang Tianqi tersenyum, berpikir bahwa Ye Fei sangat imut, dan berkata dengan tulus, "Yang Mulia Ratu sangat cantik hari ini."     

"Yang Mulia Ratu tidak menerima pujian."     

Keduanya bercanda sebentar. Setelah itu, Ye Fei melihat ke dalam mobil dan tidak tahan untuk bertanya, "Mobil ini milikmu? Bagaimana bisa kamu mampu membeli mobil semahal ini?"     

"Aku sangat miskin. Bagaimana bisa aku membeli mobil semahal ini? Aku menyewa mobil ini seharga 2.000 Yuan."     

Ye Fei mengangguk paham dan tidak berkata lebih banyak. Ia bersandar di kursi dan memejamkan mata. Ia merasa sedikit tidak nyaman karena tidak membalas pesan teks dari Su Mohan.     

Sampai mobil berhenti di depan Hotel Kaisar, Ye Fei tidak bisa untuk tidak memutar bola matanya ketika melihat ada tulisan 'keluarga Su' di bawah nama hotel. Apakah semua hotel besar di Ibukota adalah milik Su Mohan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.