Mencuri Hati Tuan Su

Tidak Punya Otak



Tidak Punya Otak

2Untuk sesaat, hati Ye Fei menjadi gelisah. Jika Su Mohan melihat coretan di buku itu, apakah pria ini akan menebak bahwa dirinya sengaja jatuh di pelelangan tadi malam? Jika Su Mohan tahu bahwa Ye Fei sedang menyelidiki wanita itu, apakah pria ini akan merasa jijik atau marah tentang hal itu?     

Tepat ketika mereka berdua sedang diam-diam memikirkan satu sama lain, mobil itu berhenti dengan mantap di depan gedung tempat Ye Fei tinggal. Kemudian, terdengar bunyi klik dan kunci mobil telah dibuka.     

Su Mohan turun dari mobil bersama Ye Fei. Pria itu juga bmembantunya mengeluarkan tas belanjaan besar dan kecil di kursi belakang dan bagasi satu per satu. Kebetulan seorang wanita keluar dari gedung, memandang ke arah mobil dengan mata berbinar, dan kemudian memandang Su Mohan dari ujung kepala sampai ujung kaki.     

"Wah, Feifei~ Pacarmu sangat tampan!"     

Gerakan Su Mohan tiba-tiba terhenti dan ia merasa luar biasa malu seperti bocah laki-laki kecil. Untuk sesaat, ia ragu apakah ia harus mengangguk dan menyapa wanita ini, atau harus mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, atau harus berdiri diam dan menunggu Ye Fei berinisiatif untuk mengenalkannya pada wanita tersebut.     

Ketika Su Mohan mendongak, ia menyadari bahwa Ye Fei sama sekali tidak bermaksud memperkenalkan dirinya kepada wanita itu karena Ye Fei berkata, "Bibi Zhang, dia adalah bos di perusahaan kami, bukan pacarku. Hari ini dia mengantarku pulang."     

Wajah Su Mohan tiba-tiba tenggelam. Rasa malu yang ia rasakan sebelumnya telah menghilang. Dalam sekejap, ia berubah kembali menjadi kaisar yang berada jauh di atas dan mendominasi semua makhluk hidup. Seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin dan dingin hingga membuat wanita itu membuka mulutnya untuk buru-buru mengucapkan selamat tinggal.     

Ketika wanita itu pergi, Ye Fei memandang Su Mohan dengan senyum kering. Saat ia berhadapan dengan tatapan mata Su Mohan yang tampak seperti sepasang pisau dingin, ia tidak bisa menahan diri untuk berpura-pura menjadi bodoh, "Tuan Su, aku akan membawa semuanya ke atas lebih dulu."     

Setelah Ye Fei mengatakan itu, ia menoleh dan berlari ke atas sambil terengah-engah. Diam-diam ia bertanya-tanya, Mengapa pria ini menjadi gila?     

Su Mohan berdiri di tempatnya. Semakin ia memikirkannya, semakin ia menjadi jengkel. Di masa lalu, tidak ada wanita yang tidak ingin menempel padanya. Hanya makhluk kecil yang tidak tahu terima kasih ini. Makhluk kecil yang memiliki mulut manis namun tidak berperasaan ini yang tidak pernah menaruh perhatian pada Su Mohan.     

Su Mohan menjatuhkan tas belanjaan di tangannya dan menendangnya. Lalu, ia masuk kembali ke dalam mobil dan duduk dengan wajah serius. Ia menginjak pedal gas dan tiba-tiba mobil itu melaju cepat.     

Setelah Ye Fei kembali ke bawah lagi, ia terkejut karena mendapati bahwa mobil Su Mohan telah menghilang. Sejumlah besar tas belanjaan yang indah dan mewah dijatuhkan di lantai gedung secara acak hingga bertebaran, seolah-olah melampiaskan ketidakpuasan oleh pemiliknya.     

Ye Fei buru-buru berlari menuruni tangga terakhir, melihat tas yang masih utuh, dan tidak tahan untuk mengeluarkan umpatan, "Bagaimana bisa dia meninggalkan barang-barang mahal seperti ini dan dibuang begitu saja di sini?! Benar-benar tidak punya otak!"     

"Siapa yang tidak punya otak?"     

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara rendah dari belakang. Ye Fei terkejut dan melemparkan semua yang ada di tangannya ke lantai. Begitu Ye Fei melihat bayangan tinggi di lantai, ia perlahan berbalik dan menatap pria di depannya.     

"Hei, Xiang Tianqi! Apakah kamu hantu? Tidak ada suara yang terdengar saat kamu berjalan!" protes Ye Fei.     

Ye Fei menghela napas panjang saat melihat bahwa pria di depannya adalah Xiang Tianqi dengan rompi koboinya. Pria ini membuatnya ketakutan sampai mati. Ia pikir Su Mohan yang muncul lagi, tetapi ia tidak mengira itu adalah Xiang Tianqi.     

Xiang Tianqi memandangi benda-benda di lantai dan mengangkat alisnya sambil bertanya, "Apa yang membuatmu ketakutan seperti ini?"     

Ye Fei menepuk dadanya, menatap pria di depannya sekilas, dan menjawab, "Kamu muncul saat aku baru saja mengumpat bahwa tuanku tidak punya otak. Mana mungkin aku tidak ketakutan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.