Kejahatan Hidup
Kejahatan Hidup
Dua tempat tidur kecil yang berantakan di ruangan itu memiliki dua selimut berwarna gelap bahkan berlumuran darah, terlihat sangat kotor. Selain itu, ada meja kayu yang berdebu, dua kursi kecil, serta toilet sederhana. Tidak ada yang lain.
Setelah melihat sekeliling, Ye Fei menurunkan matanya dan tiba-tiba merindukan sel tempat Yin Shaolong menempatkannya.
Meskipun di sana lumayan dingin, jendela serta perabotannya cerah dan bersih, tempat tidurnya pun putih bersih dan juga rapi.
Sedangkan di tempat ini bahkan tidak sebagus penjara jaman dahulu, ditambah lagi ada gelombang teriakan serta jeritan yang membuat kulit kepala mati rasa.
Mendengar segala macam erangan, wajah Ye Fei menjadi pucat dan ia terkekeh. "Alai, menurutmu kejahatan macam apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini? Mengapa kita tidak bisa melarikan diri dari penjara?"
Xiang Tianlai mengangkat kepalanya dan melirik ke arah sel di seberang lagi. Pria di depan jendela sudah berbalik dan kembali ke tempat tidur. Namun meskipun sudah kembali, hal itu tetap tidak membuatnya rileks. Sebaliknya, ia merasa hal itu semakin menyeramkan.
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi pada orang-orang ini," kata Xiang Tianlai ringan.
Ye Fei mau tidak mau meletakkan tangannya di perutnya dan berkata perlahan, "Su Mohan pernah berkata bahwa ayahnya adalah orang yang tergila-gila dengan medis, dan dia dulu … tertarik pada eksperimen manusia."
Xiang Tianlai tertegun sejenak, kemudian ia mengerti mengapa orang-orang di sepanjang sel ini terlihat sedikit … sedikit aneh …
Jadi, apakah ini takdir yang menunggu mereka?
Xiang Tianlai menurunkan matanya, kemudian melihat ke arah dinding di sekitarnya serta pintu penjara yang tebal. Setelah itu ia tidak bisa menahan tawa pada dirinya sendiri. 'Sepertinya, pada akhirnya ada tempat di mana Yin Shaolong tidak bisa masuk dan pergi sesuka hati. Apakah ini adalah satu-satunya cara untuk benar-benar memisahkannya dari batas Yin Shaolong?'
Setelah menghabiskan tiga hari berturut-turut di tempat itu, Ye Fei dan Xiang Tianlai harus menerima kehidupan seperti ini untuk sementara.
Satu-satunya keuntungan berada di sini adalah makanannya yang masih bisa diterima. Tentu saja, apa yang disebut dengan bisa diterima juga relatif terhadap lingkungan yang buruk.
Setelah memakan nasi di mangkuk, sebelum menelan beberapa suap, Ye Fei merasakan asam di perutnya naik kembali, membuatnya kembali tidak bisa menahan perasaan ingin muntah.
Xiang Tianlai meletakkan mangkuk dan sumpit di tangannya lalu menatap Ye Fei, setelah itu ia tidak bisa menahan diri untuk berbisik, "Feifei, apakah kamu …"
Ye Fei membuat gerakan seolah-olah menyuruh Xiang Tianlai untuk berhenti berbicara. Ye Fei tidak menyangka bahwa dirinya akan tiba-tiba mengalami mual di pagi hari, mungkin karena rasa di sini sangat asam.
Sebelum menghabiskan makanan mereka, Tang Zifeng muncul di depan mereka berdua. Setelah itu ia membuka kunci tanpa ekspresi dan berkata dengan serius, "Ayah ingin bertemu dengan kalian."
Ye Fei dan Alai saling memandang, setelah itu mereka berjalan perlahan.
Mereka mengikuti Tang Zifeng sampai ke sebuah bangunan putih kecil dua lantai. Seorang pria paruh baya dengan rambut abu-abu mengenakan kacamata tebal dan kemeja linen putih pudar. Seekor naga terbang warna emas disulam di dadanya. Pria itu duduk di balik meja kayu sambil bermain dengan seutas tasbih kayu cendana merah, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.
Ye Fei menatap pria di depannya. Penampilan pria itu sebenarnya cukup bagus, namun Su Mohan tidak terlihat seperti pria itu, begitu pula Yin Shaolong. Tang Zifeng cenderung lebih mirip dengannya. Hanya saja alis serta mata dari pria itu terlihat dingin dan jahat, mudah bagi orang lain untuk mengabaikan penampilannya. Sementara Tang Zifeng terlihat lebih kasar dan berat.
Hal itu mengakibatkan Ye Fei tidak bisa untuk tidak bertanya-tanya. Bagaimana orang tua sepertinya bisa melahirkan tiga anak laki-laki seperti itu?