Mencuri Hati Tuan Su

Bersihkan!



Bersihkan!

2Sebelum Yin Shaolong bisa berbicara, Xiang Tianlai melihat ke belakang sambil terus mengisap rokok di tangannya, lalu berkata dengan ringan, "Ada apa? Apakah kamu ingin mencari keadilan untuk kekasihmu …"     

Sebelum Xiang Tianlai bisa menyelesaikan kalimatnya, rahangnya terasa sakit. Yin Shaolong sudah melangkah maju dan meremas dagu Xiang Tianlai, sambil menatap mata Xiang Tianlai yang memiliki riasan smokey yang tebal melalui asap rokok yang samar.     

Xiang Tianlai mengangkat kepalanya dan menatap Yin Shaolong. Sudut bibirnya membentuk lengkungan yang dangkal, bibirnya yang seksi sedikit bergerak, kemudian ia mengeluarkan sekelompok cincin asap, membuat semua cincin asap itu mendarat di wajah Yin Shaolong.     

Yin Shaolong sepertinya mencoba yang terbaik untuk menahan itu semua, kekuatan di tangannya sangat kuat. Melihat wanita dengan riasan tebal di depannya, Yin Shaolong sangat ingin menghancurkan wanita ini.     

Yin Shaolong menatap mata Xiang Tianlai yang kotor dan mengatakan kata demi kata, "Pergi dan cuci wajahmu!"     

Xiang Tianlai terkekeh kemudian berkata, "Yin Shaolong, memangnya kamu ini siapa? Kualifikasi apa yang kamu miliki untuk bisa memerintahku? Jangan bilang bahwa karena kamu telah terlalu sering bersandiwara, maka kamu menganggap semuanya menjadi serius."     

Mendengar ejekan Xiang Tianlai, tangan Yin Shaolong tidak bisa untuk tidak menahan gemetar. Ia benar-benar ingin mencekik wanita di depannya!     

"Apakah kamu pikir seperti ini akan menarik perhatianku? Atau apakah kamu pikir aku akan lebih memperhatikanmu?" Yin Shaolong menatap Xiang Tianlai dengan tatapan yang dalam, nada suaranya terdengar sedikit lebih ringan, seperti ketenangan sebelum terjadinya hujan badai.     

Xiang Tianlai melepaskan diri dari tangan Yin Shaolong, setelah itu ia mengambil sebatang rokok lagi dan berkata dengan ringan, "Aku bukanlah orang yang membosankan seperti itu. Sepertinya kamu lupa, inilah aku yang sebenarnya …"     

Sebelum Xiang Tianlai selesai berbicara, Yin Shaolong dengan kasar mengeluarkan setengah rokok dari mulutnya. Xiang Tianlai belum memberikan tanggapan, tetapi Yin Shaolong sudah menarik satu tangan Xiang Tianlai dan menyeretnya ke kamar mandi.     

"Yin Shaolong, lepaskan aku!"     

Yin Shaolong sama sekali tidak mendengarkan apa yang Xiang Tianlai katakan, ia menarik Xiang Tianlai ke kamar mandi dan berkata dengan dingin, "Bersihkan wajahmu!"     

Xiang Tianlai berdiri kokoh di tepi wastafel. Luka yang baru saja memadat terbuka kembali karena tarikan Yin Shaolong. Warna keunguan pada T-shirt akibat noda darah sebelumnya menjadi semakin gelap.     

Yin Shaolong memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin melihat wajah Xiang Tianlai yang kotor, tetapi tatapannya jatuh ke arah leher Xiang Tianlai. Ia menemukan memar di leher Xiang Tianlai dan segera mengalihkan wajahnya lagi. Saat ia mengalihkan wajahnya, pandangannya jatuh pada bahu dan bagian atas dada Xiang Tianlai, terdapat banyak darah di sana, yang membuat Yin Shaolong menjadi sangat mudah tersinggung.     

Xiang Tianlai dengan keras kepala berdiri di tempat, masih tidak mau bergerak. Ia tidak berpikir ada yang salah dengan dirinya seperti ini. Setidaknya riasan tebal dapat menutupi wajah menyedihkannya saat ini, setidaknya seperti inilah dirinya.     

Melihat Xiang Tianlai tidak bergerak, Yin Shaolong menjadi semakin marah dan berkata dengan marah, "Bersihkan!"     

Xiang Tianlai masih berdiri diam, ia tidak berniat untuk menyerah sama sekali.     

Yin Shaolong meraih Xiang Tianlai dengan wajah cemberut. Setelah itu ia melemparkan handuk ke wastafel dan menggosok wajah kecil Xiang Tianlai dengan keras.     

Semakin riasan hitam itu dihapus, wajahnya semakin terlihat cantik. Handuk yang awalnya berwarna putih berubah menjadi warna hitam, sedangkan Xiang Tianlai masih berdiri diam.     

Handuk digosokkan ke wajah Xiang Tianlai, hal itu menyakitkan baginya. Tatapan Xiang Tianlai terus menatap lurus ke depan tanpa fokus sedikit pun.     

Melihat wajah kecil itu menjadi semakin keruh, Yin Shaolong terus mengerucutkan bibirnya. Ia membasahi handuk lagi dan bahkan dengan tidak sabar memeras handuknya, kemudian mulai menyeka wajah Xiang Tianlai lagi.     

Air menetes ke wajah Xiang Tianlai, sedangkan Yin Shaolong masih menyeka wajahnya. Namun, sebelum Yin Shaolong bisa bergerak lagi, Xiang Tianlai sudah mendorongnya menjauh. "Cukup! Yin Shaolong, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Bukankah kekasihmu baru saja mati, kamu tidak seharusnya menyeka wajahku saat ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.