Mencuri Hati Tuan Su

0Ye Fei selalu khawatir tentang reaksi Ye Xiaotian. Meskipun ia tidak berpikir anaknya tidak akan memiliki masalah, orang-orang di sekitarnya dan bahkan guru TK selalu mengatakan kepadanya bahwa anaknya mungkin mengalami keterbelakangan mental, atau bisa dibilang idiot. Dan beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mungkin karena dulu ia sering berada dalam suasana hati yang buruk ketika ia hamil, sehingga anaknya menjadi autis.     

Namun, tidak peduli bagaimanapun, Ye Fei tidak bisa menerimanya.     

Ye Fei menatap Bocah Gemuk yang khawatir dan berkata dengan ringan, "Di mataku, Xiaotian adalah anak yang paling menggemaskan di dunia. Dia adalah hadiah dari Tuhan, meskipun perkembangan berbicaranya lambat, meskipun dia selalu linglung, meskipun dia terlihat sedikit berbeda.     

"Tahukah kamu? Dia bisa mengingat ketika aku berkata untuk mencuci tangan sebelum makan, menghapus air mataku ketika aku menangis, berlari di depanku untuk menghilangkan rintangan ketika aku tidak bisa melihat, dan membantumu mencabut rumput liar, serta meletakkan plester luka pada luka Lu Chuan. Jadi, meskipun dia mempelajari sesuatu dengan lambat, meskipun dia sering terlihat linglung dan tidak berbicara, aku tetap tidak berpikir dia mengalami keterbelakangan mental."     

Wajah Bocah Gemuk sedikit merah, dan ia dengan ragu membuka mulutnya, "Saudari Ye, aku mengerti, aku mengerti tentang semua itu. Aku hanya berpikir bahwa jika Xiaotian benar-benar keterbelakangan mental, jika kita berpikir tabu untuk menyembunyikannya dari dokter dan pengobatannya tertunda, bukankah itu …"     

Mendengar hal itu, Ye Fei sedikit bingung. Memang, karena ia tidak berpikir Ye Xiaotian mengalami keterbelakangan mental, ia tidak pernah membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Bahkan seorang tetangganya dulu dengan ramah mengundang dokter, tetapi ia mengusirnya.     

Ia hanya ingin melindungi Ye Xiaotian dengan baik. Ia tidak ingin membiarkan dunia luar menyakitinya. Ia tidak ingin Ye Xiaotian merasa berbeda. Ia hanya ingin Ye Xiaotian tumbuh sehat dan bahagia.     

Namun, apa yang dikatakan Bocah Gemuk ini bukan tanpa alasan.     

Melihat Ye Fei sedikit terguncang, Bocah Gemuk itu berkata lagi, "Mengapa kita tidak membawa Xiaotian untuk melakukan pemeriksaan? Jika dia benar-benar keterbelakangan mental, kita dapat mengobatinya lebih awal, mungkin itu dapat membuat perbedaan …"     

"Kamu yang keterbelakangan mental, idiot."     

Sebelum Bocah Gemuk selesai berbicara, sebuah suara kekanak-kanakan menyemburkan beberapa patah kata.     

Ye Fei dan Bocah Gemuk menoleh dan melihat pada saat yang bersamaan. Ye Xiaotian sudah berjalan ke depan mereka beberapa langkah. Tali di tangannya menarik gerobak kayu kecil beroda empat. Jelas saja makhluk bodoh … Oh, maksudnya, kura-kura juga ikut terseret di gerobak itu.     

"Xiaotian?" kata Bocah Gemuk dengan canggung.     

Ye Xiaotian mengabaikannya dengan ekspresi yang sangat menjijikkan, seolah-olah berbicara dengan seorang idiot seperti Bocah Gemuk akan mengurangi martabatnya yang tinggi.     

Bocah Gemuk sedikit tersipu, dan menggaruk bagian belakang kepalanya sambil berkata, "Bukankah dia baru saja bersikap linglung, Saudari Ye? Aku tidak mengajarkan kata idiot, aku tidak pernah mengajarinya untuk mengatakan kata itu."     

Ye Fei mengangkat sudut bibirnya dan menatap putranya yang menggemaskan di depannya. Ia langsung merasa bahwa lelahnya hari ini telah tersapu.     

Keterbelakangan mental apanya? Orang-orang saja yang bersikap kejam!     

Ye Xiaotian mengangkat kepala kecilnya dan memegang pantat kecilnya, dan membawa Paman Kura-kura kembali ke sofa. Sepasang mata bulat dan gelap itu mengamati kereta kura-kuranya dari waktu ke waktu, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

Setelah Lu Chuan kembali, seluruh anggota keluarga yang terdiri dari tujuh hingga delapan orang makan bersama. Tetapi, ketika sedang makan, salah satu kaki dari kursi yang diduduki oleh Bocah Gemuk tiba-tiba patah. Karena tidak ada persiapan, Bocah Gemuk pun jatuh ke lantai dan hal itu membuatnya menjerit kesakitan.