Mencuri Hati Tuan Su

Apa yang Kamu Lakukan?



Apa yang Kamu Lakukan?

2Ye Fei melihat Su Mohan hanya menanggapinya seperti itu. Ia mengatupkan bibirnya rapat, merasa sedikit tidak puas, tapi Ye Fei tidak berbicara lagi. Ye Fei hanya menundukkan kepalanya dan mengeratkan genggaman tangannya.     

Dalam waktu kurang dari 30 detik, buku PR Ye Fei langsung dilempar oleh Su Mohan. "Ulangi!"     

Nada suara Su Mohan agak berat. Ye Fei menghirup napas melalui hidungnya dengan keras, kemudian mengambil buku PR-nya untuk melihat beberapa coretan di atas kertas. Diam-diam ia mengambil pena untuk mengerjakannya lagi.     

Su Mohan melirik ke arah Ye Fei, lalu menutup penanya dengan sedikit perasaan bosan. Pria itu bangkit dan berjalan ke arah jendela sambil memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya. Ia mengamati lapangan pacuan kuda di halaman belakang dengan tenang.     

Ia sedang dalam suasana hati yang buruk. Suasana hatinya menjadi sangat buruk ketika ia mendengar bahwa Ye Fei ingin pindah kembali ke rumah keluarga Ye. Padahal ia sudah tahu kalau Ye Fei pasti ingin kembali, tapi kenapa rasanya sangat tidak nyaman saat mengetahui wanita itu akan pergi?     

Di sisi lain, Ye Fei yang mengerjakan tugasnya lagi jelas merasa linglung. Ia beberapa kali membaca salah satu pertanyaan, namun masih tidak mengerti apa-apa. Ia mendongak sesekali untuk melihat punggung pria yang menatap keluar jendela itu.     

Ia benar-benar ingin pria itu membuka lengannya untuk memeluknya, tapi ia tahu dirinya memang naif. Karena bahkan jika Su Mohan memohon padanya untuk tetap tinggal, ia pasti akan tetap pulang, dan itu hanya akan menambah kesedihan.     

Meskipun Ye Fei sangat menyukai berada di sini dan menyukai perasaan di mana Su Mohan telah berada di dekatnya, tidak mungkin ia tidak pergi dan kembali ke rumah keluarga Ye.     

Karena Ye Fei belum mendapatkan bukti bahwa Jiang Huiru yang membunuh neneknya, ia belum menyelesaikan urusannya. Ye Fei juga tidak mengerti kenapa Ye Tiancheng tiba-tiba membencinya seperti ini?     

Dan jika ia ingin tahu yang sebenarnya, untuk mendapatkan bukti dan menjelaskan semua ini, ia harus kembali ke rumah keluarga Ye dan pergi dari sini. Hanya di rumah keluarga Ye lah ia bisa menemukan jejak enam tahun yang lalu untuk mendapatkan kebenaran.     

Ye Fei meletakkan buku catatannya, kemudian berdiri dengan berpegangan pada meja, lalu duduk di kursi roda. Ia memutar kursi rodanya untuk pergi ke sisi Su Mohan dan dengan lembut menarik lengan bajunya.     

Su Mohan menoleh dan meliriknya, lalu ia melihat ke luar jendela lagi, tidak mengatakan sepatah kata pun.     

"Hei, Su Mohan, apa yang kamu lakukan?" Melihat pria itu mengabaikan dirinya, hidung Ye Fei terasa perih dan ia menjadi agak sedih.     

Su Mohan mengulum bibir dan tidak mengatakan apapun. Ia tidak pernah berpikir jika dirinya bisa sangat sulit untuk melepaskan seorang wanita, meskipun ia tahu bahwa rumah keluarga Ye tidak jauh, meskipun ia tahu dirinya dapat bertemu dengan Ye Fei setiap hari jika ingin.     

Tapi selama setengah bulan terakhir, ia telah terbiasa tidur di sisinya setiap malam, terbiasa menikmati makanan bersama, seperti memiliki seekor kucing di pelukannya dan memiliki seseorang yang meneriakkan namanya berulang kali. Namun sekarang ...     

"Su Mohan …" Ye Fei menarik lengan bajunya lagi, kemudian mengerutkan bibir kecilnya.     

Su Mohan menghela napas ringan, kemudian berbalik dan mencubit wajah mungil Ye Fei. "Apakah tugasnya sudah selesai?"     

"Belum …" bisik Ye Fei.     

Su Mohan mendorongnya kembali ke meja bundar dengan kursi roda, Tapi ia memperlambat gerakannya dan berkata, "Ayo kita selesaikan tugasnya lebih dulu."     

Ye Fei menganggukkan kepalanya dan mulai mengerjakan soal itu lagi dengan pulpen.     

Su Mohan berdiri di sampingnya dan mengawasi Ye Fei yang sesekali menggigit ujung pulpen. Su Mohan menunduk. Keluarga Ye ... Sepertinya memang harus menyelesaikan masalah keluarga Ye dulu, baru makhluk kecil ini bisa dipastikan untuk tetap tinggal di sisinya.     

Hari ini, meskipun mereka tidak melakukan keributan lagi, Su Mohan jelas sedang dalam suasana hati yang buruk, dan ketertarikan Ye Fei juga tidak tinggi, sehingga membuat dialog di antara keduanya sedikit berkurang.     

Di malam hari, sikap Su Mohan seperti biasanya. Ia memeluk Ye Fei dengan erat, sedikit lebih erat dari sebelumnya. Ketika memikirkan dalam dua hari Ye Fei akan pergi, hatinya menjadi sesak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.