Spin Off - Ashley (20) \'Bertemu Dengan Teman Sekolah\'
Spin Off - Ashley (20) \'Bertemu Dengan Teman Sekolah\'
"Chu Jung, kenapa aku merasa kau sengaja mengajakku kemari hanya agar bisa menggandeng tanganku?"
"Ah, itu tidak benar." Chu Jung melepas gandengannya hanya untuk memindahkan posisi tangannya ke atas bahu Ashley membuat gadis itu memekik kaget. "Ini baru benar."
Ashley memukul dada Chu Jung dengan gemas membuat pemuda itu tertawa. Dia tidak menolak saat Chu Jung merangkul bahunya dan mereka berjalan dengan santai sambil melihat barang-barang yang dijual di kios.
Mereka mampir ke kios yang menjual cemilan khas Spokane lalu membeli minum seperti ice tea dan sebagainya. Tidak ada banyak yang bisa dibeli karena Ashley tidak pernah meminta.
Walaupun Chu Jung ingin membelikan sesuatu, Ashley melarangnya karena dia tahu tabungan Chu Jung hasil dari kerja part-timenya sangat sedikit. Karena itu Ashley tidak menuntut pemuda itu dan hal ini membuat Chu Jung semakin bersemangat untuk segera memiliki pekerjaan sendiri.
Biasanya, kalau seorang pemuda yang tidak memiliki kekayaan yang sama dengan pujaan hatinya, pemuda itu akan menjadi minder atau yang paling buruk, malah ingin memanfaatkan kekayaan kekasihnya untuk menaikkan tingkatan sosialnya.
Chu Jung berbeda dengan pemuda yang berpikiran sempit seperti itu. Bukannya merasa minder, tapi Chu Jung malah ingin berjuang untuk dipandang layak berdiri disebelah Ashley.
Melihat keputusan yang mantap dan ketekatan Chu Jung membuat Ashley semakin meleleh dan makin cinta terhadap pemuda itu.
Eh? Barusan dia memikirkan huruf 'C' itu?
Ashley tersenyum geli lebih menertawakan dirinya sendiri. Ternyata… dia sudah benar-benar jatuh cinta pada pemuda yang usianya enam tahun dibawahnya.
"Apakah ada yang lucu?"
"Tidak ada." Ashley segera melenyapkan senyuman di wajahnya dan menjawab pertanyaan Chu Jung dengan terburu-buru.
Ashley menelan ludah dengan gugup saat Chu Jung memincingkan matanya dengan curiga. Untungnya Chu Jung tidak mendesaknya dan mengajaknya makan bersama di salah satu restoran di sekitar street fair.
Setelah mereka memesan makanan mereka, Chu Jung pergi ke kamar mandi sebentar meninggalkan Ashley yang menikmati pemandangan keramaian street fair melalui jendela.
Dia sama sekali tidak tahu dia akan bertemu dengan teman sekolahnya yang dulu pernah ia tindas.
"Hei, bukankah ini nona manja Grey?"
Ashley menoleh dan melihat ada tiga gadis berdiri dihadapannya dengan tatapan tidak suka.
Ashley tidak terlalu ingat dengan dua gadis lainnya, tapi dia ingat gadis yang berdiri disebelah kirinya yang saat ini memandangnya dengan jijik.
Gadis itu adalah anak dari keluarga kalangan biasa namun sanggup bersekolah di sekolah elit karena mendapat beasiswa dalam program kepintaran.
Kala itu, Ashley masih merupakan anak remaja yang sombong, arogan dan percaya bahwa semua masalah bisa diselesaikan dengan uang. Dia membiarkan salah satu anggota gengnya menghina dan mengurung gadis itu hanya gara-gara pujaan hati teman geng Ashley lebih tertarik pada gadis itu dibandingkan teman Ashley.
Malahan, Ashley juga turut mengusulkan ide untuk membuat kehidupan sekolah gadis itu seperti hidup di neraka.
Waktu itu, Ashley merasa puas dan senang tiap kali melihat raut muka frustrasi dari korban-korban penindasannya. Kini… setelah dipikirkan ulang, Ashley merasa menyesal.
Dia ingat, gadis ini tidak sampai lulus sekolah dan pindah ke luar kota karena sudah tidak kuat menahan pembulian anggota gengnya.
Ashley bertanya-tanya kenapa dulu dia suka sekali menindas orang? Dan kini masa lalu mendatanginya dan dia harus memberesnya agar dia beserta korban pembuliannya bisa berdamai dengan masa lalu.
"Apa kabar kalian? Aku berhutang maaf padamu." Ashley bangkit berdiri dan membungkukkan tubuhnya sedikit untuk meminta maaf pada salah seorang yang dulu pernah ditindasnya disaat dia masih remaja dulu. "Maafkan aku. Aku benar-benar menyesali apa yang sudah kulakukan padamu."
Si gadis merasa terkejut akan permohonan maaf Ashley dan hendak bersuara ingin menjawabnya, namun dua temannya yang lain mendahuluinya terlebih dahulu.
"Kau pikir hanya dengan minta maaf maka masalah selesai? Apa kau tahu Seline mengalami trauma masuk sekolah? Dia bahkan harus rutin ke psikiater untuk memberinya motivasi untuk hidup. Kau merusak masa depannya."
"Itu benar. Untungnya Seline sudah sembuh dan dia tidak kembali trauma."
"Dia bahkan mendapatkan pekerjaan yang bagus dan memiliki kekasih yang sangat kaya raya."
"Ah, aku dengar kau dulu pernah bertunangan dengan Dario Hernandez. Aku yakin pertunangan kalian batal."
"Aku ingat itu. Dario pernah datang ke sekolah kita dan setelah tahu apa saja yang kau lakukan di sekolah, ekspresinya tampak tidak suka sekali."
Ashley hanya terdiam saja mendengarnya. Bukannya dia tidak mau melawan, tapi dia merasa dirinya tidak berhak melawan dan membiarkan mereka merendahkannya dengan memuji-muji Seline setinggi langit.
Namun disaat dia mendengar nama Dario Hernandez disebut, mau tidak mau Ashley menjadi tertarik.
Dario pernah mencarinya di sekolahnya? Kapan? Kenapa pria itu tidak pernah memberitahunya?
Dua teman Seline mengira Ashley merasa malu dan tidak memiliki muka lagi untuk berdiri didepan mereka dan terus saja menghina dan merendahkan Ashley dengan suara lantang membuat orang-orang disekitar mereka memandang Ashley dengan tatapan tidak suka.
"Kau pantas mendapatkan karma. Karena kau suka sekali menindas anak-anak lemah dan miskin, sekarang kau mendapatkan hukuman. Aku dengar perusahaan yang dipegang pamanmu akan bangkrut."
"…" Bangkrut? Ashley tidak mengerti apa yang sedang mereka bicarakan karena sepengetahuannya selama ia bekerja di perusahaan keluarganya, Ashley tidak mendengar tentang kebangkrutan perusahaannya.
"Aku dengar paman yang kau banggakan itu juga mengemis kesana-kemari untuk mencari pinjaman. Kurasa sebentar lagi kau akan dijodohkan dengan duda yang kaya raya demi mencegah kebangkrutan."
"Ah, itu tidak masalah. Lagipula, sedari dulu Ashley memang suka mengincar pria kaya bukan? Aku yakin dia sudah tidur dengan pejabat tinggi untuk mempertahankan perusahaan keluarganya."
Ashley mengepalkan kedua tangannya menahan diri untuk tidak memberi komentar ataupun marah. Jika dia menanggapi itu semua dengan emosi, maka segala tuduhan yang mereka ucapkan akan dianggap benar.
Ashley lebih memilih untuk diam hingga mereka berdua merasa bosan karena tidak mendapatkan reaksi apa-apa darinya. Jika mereka sudah merasa bosan, mereka akan pergi meninggalkannya sendiri.
Sayangnya… justru karena dia diam, keduanya semakin bersemangat menghinanya hingga teman yang sedari tadi diam memutuskan untuk bersuara.
"Sudahlah, hentikan. Itu semua sudah berlalu. Jangan mengungkitnya lagi. Dan lagi, soal perusahaannya bangkrut, hanyalah rumor tanpa bukti. Kita tidak boleh menyebarkan rumor yang belum tentu benar." Gadis yang bernama Seline menyuruh dua temannya untuk menghentikan kalimatnya.
Ashley merasa terharu, korban yang pernah ditindasnya malah membelanya dari segala hinaan yang dilakukan dua temannya. Kini dia benar-benar menyesal karena membuat kehidupan sekolah Seline bagaikan neraka.
Jika seandainya, waktu bisa berputar ulang kembali, Ashley tidak akan menindas Seline atau siapapun yang dulu pernah ditindasnya.
Disaat keduanya hendak protes, sebuah suara husky yang berat bagaikan cello terdengar.
"Ash, ada apa? Apakah mereka kenalanmu?"
Ashley hanya bisa menggigit bibirnya dalam ketakutan.
Barusan dia mendengar Dario pernah mencarinya saat dia masih SMA dulu. Begitu mengetahui karakter Ashley yang sebenarnya, pria itu tidak lagi mencarinya dan perjodohan mereka tidak lagi dibahas lebih lanjut.
Kini… jika sampai Chu Jung mendengar apa saja yang pernah dia lakukan disaat masa sekolahnya dulu, apakah pemuda itu juga akan menghindarinya?