My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Ashley (23) \'Membatalkan Pernikahan\' Part 1



Spin Off - Ashley (23) \'Membatalkan Pernikahan\' Part 1

0Hari itu, Ashley sengaja membatalkan kencannya dengan Chu Jung dan memilih untuk menerima ajakan kencan Dario. Dia juga menjelaskan alasannya kenapa dia menerima ajakan kencan Dario.     

Ashley ingin memberitahu tunangannya itu sesegera mungkin bahwa dia ingin membatalkan pernikahan mereka. Mendengar alasan Ashley yang tampak yakin dengan keputusannya, Chu Jung membiarkannya dan tidak menyembunyikan senyuman bahagianya.     

Chu Jung merasa senang, akhirnya gadis pujaan hatinya memilihnya. Akhirnya dia berhasil memiliki hati gadis itu. Hanya saja, disaat dia memikirkan Ashley duduk berhadapan dengan pria lain yang bukan dirinya, senyumannya lenyap seketika.     

Dia merasa cemburu dan entah kenapa bayangan akan Ashley yang duduk berhadapan dengan pria lain membuat monster apinya ingin keluar dari tubuhnya.     

Chu Jung mengelus dadanya berulang kali sambil mengucapkan 'sabar, sabar' seperti sedang mengucapkan sebuah mantera.     

Yang penting, Ashley tidak akan menjadi milik orang lain dan dia harus bersabar untuk menunggu kabar baik dari gadis itu.     

Dia berharap Dario bukanlah orang yang posesif ataupun yang keras kepala ingin memaksakan kehendaknya untuk memiliki Ashley.     

Yah, dari cerita Ashley yang terkadang menceritakan seperti apa Dario disaat bersamanya, tampaknya pria itu memiliki hati yang baik.     

Chu Jung tidak tahu apakah dia harus merasa senang ataukah was-was mengetahui bahwa Dario adalah pria yang baik. Dia akan merasa senang kalau Dario rela melepaskan Ashley pergi, tapi dia merasa was-was kalau ternyata justru karena pria itu merelakan Ashley, gadis itu malah menjadi merasa bersalah.     

Jika Dario memiliki hati yang mulia dan baik hati, bukankah itu berarti Dario merupakan saingan yang sangat berat?     

Hhhh…     

Untuk apa dia memikirkan hal ini? Memikirkan kemungkinan buruk yang belum tentu akan terjadi membuat suasana hatinya memburuk dan kepalanya terasa pusing.     

Pada akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke belakang taman menghampiri Alpha yang sedang tidur di bawah pohon besar.     

Karena hari ini adalah hari Sabtu dan dia tidak memiliki jadwal kuliah di universitasnya, Chu Jung merasa bosan tinggal di dalam rumahnya.     

Ada beberapa teman kuliahnya mengajaknya keluar bermain bersama, tapi dia sudah terlanjur membatalkannya karena mengira dia akan pergi berkencan dengan Ashley.     

Dia bisa saja keluar menyusul teman-temannya, tapi dia tidak begitu berminat bila tidak ada Ashley disisinya.     

Itu sebabnya, Chu Jung lebih memilih tinggal di rumah dan berbaring dengan tubuh Alpha sebagai bantalnya.     

Entah sejak kapan, Chu Jung sudah tidak terlalu takut lagi menghadapi serigala merah jantan ini. Mungkin karena mereka sudah tidak bertemu selama tiga tahun dan Alpha selalu memberitahunya apa-apa saja yang dilakukan Ashley dan memperlihatkannya betapa cantiknya gadis itu disaat dia merindukannya, Chu Jung memiliki suatu ikatan batin dengan sang Alpha.     

Dia merasa Alpha adalah sebagian dari jiwanya yang tahu apa yang dirasakannya serta pikirannya. Dia merasa Alpha seperti sahabat yang mengerti luar serta dalam keinginan hatinya.     

Karena itulah, saat dia tiba di rumah ini dan mulai tinggal di tempat ini, Chu Jung sudah tidak lagi merasa terintimidasi dan mendekati Alpha dengan santai layaknya saat dia mendekati Luna.     

Ah, seandainya Luna juga berada disini. Tiba-tiba saja dia merindukan Luna.     

'Aku juga merindukannya, kau tahu.'     

Chu Jung tertawa geli mendengar suara Alpha di dalam kepalanya.     

Yah, secara teknis, Alpha serta Luna adalah pasangan hidup dan akan mati bersama-sama jika pasangannya mati. Tapi mereka sangat menyayangi Chu Jung hingga rela berpisah untuk sementara waktu agar posisi yang akan berdiri disamping Ashley aman tersedia untuk Chu Jung.     

Chu Jung membuka matanya dan memandang ke arah sinar matahari di balik dedaunan pohon di atas kepalanya.     

Kira-kira, apa yang sedang dilakukan Ashley saat ini?     

Saat ini, Ashley sedang berbicara santai dengan Dario setelah memesan makanan. Dia berusaha untuk mencari kata-kata yang tepat dan menunggu momen untuk menyampaikan perasaannya.     

Tapi entah kenapa, dia merasa momennya selalu tidak tepat dan tiap kali dia hendak mengucapkan sesuatu, ada rasa sungkan yang menghalangi lidahnya.     

Pada akhirnya, Ashley memutuskan untuk membicarakan hal-hal remeh lainnya untuk mengurangi ketegangan ototnya dan menormalkan debaran jantungnya.     

Entah kenapa dia merasa dirinya adalah seorang pencuri yang berhasil mengambil barang berharga di dalam sebuah rumah, namun dia merasa gugup setengah mati karena ternyata orang rumah belum tidur dan berjalan ke arahnya.     

Hanya saja, Ashley tidak tahu bahwa Dario semenjak tadi memperhatikan ekspresi serta bahasa tubuhnya. Dia tahu Ashley merasa gelisah akan sesuatu dan ingin membicarakan sesuatu tersebut padanya. Namun gadis itu menjadi ragu disaat hendak membuka mulutnya dan malah membicarakan hal lain.     

Dario merasa hatinya tidak tenang melihat sikap Ashley yang berbeda dengan biasanya. Tiba-tiba dia merasa dia tidak akan menyukai apa yang ingin dibahas Ashley.     

Itu sebabnya, Dario mengikuti Ashley yang ingin membahas hal-hal sepele seperti menanyakan bagaimana proyek kerja sama antar perusahaan atau bagaimana kabar Tuan serta Nyonya Hernandez.     

Disaat makanan pesanan mereka telah sampai, keduanya masih membahas hal-hal lainnya dan tidak ada satupun yang menyinggung mengenai apa yang digelisahkan Ashley.     

Hingga akhirnya mereka selesai menghabiskan makanan mereka, Dario memutuskan untuk mencoba sesuatu.     

Ashley sedang menikmati desert ice cake sambil memandang ke luar jendela menyaksikan orang-orang berlalu-lalang bersama kekasih mereka ketika merasakan sesuatu menyentuh tangannya yang bersandar di atas meja.     

Ashley mengerling ke arah tangannya dan sadar Dario tengah menggenggam tangannya dengan lembut membuatnya semakin merasa bersalah.     

Dia tidak merasa bersalah pada Dario, tapi merasa bersalah pada Chu Jung.     

Pada akhirnya Ashley menarik tangannya pelan-pelan dan lepas dari genggaman pria itu. Dia sama sekali tidak tahu tatapan sedih dan kecewa yang terpancar dari sepasang mata Dario.     

"Ashley, apakah ada yang ingin kau sampaikan?"     

"Ah?"     

"Aku sudah menyadarinya sedari tadi. Kau tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian merasa ragu untuk berbicara. Apa yang ingin kau katakan?"     

"Aku…" Ashley menurunkan kedua tangannya dan mengaitkan kedua jemarinya diatas pangkuannya.     

Sudah saatnya dia mengatakannya. Sudah saatnya dia memberitahu pria itu mengenai perasaannya yang sesungguhnya akan pernikahan mereka.     

Ashley mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan untuk menenangkan jantungnya yang entah kenapa kembali berdegup dengan kencang.     

Rasa-rasanya, mengungkapkan ingin membatalkan pernikahan dengan pria tampan seperti Dario jauh lebih menegangkan daripada dia harus menghadapi amukan serta kecewa kedua orangtuanya.     

"Dario, sebenarnya… ada yang ingin kukatakan padamu."     

"Katakan saja. Aku akan mendengarkannya."     

"Sebenarnya, aku…"     

Sementara itu, di suatu tempat yang sama sekali bukan di daerah restoran tempat Dario serta Ashley menikmati makan malam mereka, dua wanita paruh baya asyik berbicara membahas pernikahan anak-anak mereka dengan penuh semangat.     

Mereka membahas tempat pernikahan, baju pernikahan yang harus berasal dari designer terkenal dan lain sebagainya.     

Mereka tidak pernah tahu bahwa malam ini juga, kedua anak mereka sedang membahas akan membatalkan pernikahan yang dinantikan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.