Spin Off - Ashley (26) Rencana Aaron
Spin Off - Ashley (26) Rencana Aaron
Karena itu, Ashley tidak memberitahu identitasnya dan membiarkan mereka mengira-ngira saja.
Untungnya, semuanya berjalan dengan lancar seperti yang diharapkannya. Kedua orangtuanya menyetujui keputusannya dan tidak lagi memaksanya untuk menikah dengan Dario Hernandez.
Dario sendiri juga sudah membicarakan pembatalan pernikahan ini pada kedua orangtuanya. Awalnya Tuan dan Nyonya Hernandez merasa syok dan kecewa, namun mereka juga mau mengerti dan tidak memaksa hubungan yang tidak bisa dilanjutkan ini.
Keseharian Ashley serta Chu Jung berlangsung seperti biasa dan keduanya melakukan aktivitas masing-masing. Ashley bekerja di perusahaan pamannya sementara Chu Jung menuntaskan program pertukaran pelajar di kampusnya.
Mereka akan berkencan tiap kali Chu Jung tidak memiliki jadwal kuliah dan di akhir pekan. Mereka melakukannya secara diam-diam namun Ashley tidak merahasiakan dia sedang menjalin hubungan seseorang pada orangtuanya.
Tuan dan Nyonya Grey tahu Ashley sedang kasmaran dan tampak bahagia. Namun karena justru inilah keduanya malah semakin penasaran dibuatnya karena anak perempuannya sama sekali tidak mau memberitahu mereka mengenai pemuda itu.
Keduanya mulai belajar untuk mengerti dan membiarkan Ashley membuat keputusan untuk kehidupannya sendiri. Walaupun mereka sangat menyayangi Ashley dan ingin memberikan keputusan yang menurut mereka adalah pilihan terbaik, mereka mulai belajar menerima bahwa pilihan mereka belum tentu membuat anak perempuan mereka bahagia.
Karenanya, Tuan dan Nyonya Grey mulai bisa menerima bahwa Ashley sudah tidak membutuhkan mereka untuk membuat jalan kehidupannya. Mereka membiarkan anak perempuan mereka menciptakan dan menentukan jalannya sendiri.
Keluarga Grey bisa menerima pembatalan pernikahan antara Ashley dengan Dario Hernandez dan hal ini membuat Ashley sangat bahagia dan tidak sabar menanti Chu Jung cepat dewasa dan memperkenalkannya pada kedua orangtuanya.
Namun, ternyata ada satu orang yang sama sekali tidak senang akan keputusannya.
"Kenapa kau membiarkannya? Ashley tidak akan mendapatkan suami yang lebih baik dari tuan muda Hernandez!"
"Aaron. Anakku sudah menetapkan pilihannya. Kita tidak bisa memaksanya."
"Tidak. Kita bisa memaksanya dan membuatnya mengikuti kemauan kita."
"Dia bukan robot, Aaron. Dia juga memiliki hati dan perasaannya. Kita bukan Tuhan yang mengendalikan perasaan orang."
"Untuk apa kita peduli akan perasaannya? Dia hanya perlu menuruti kita dan…"
"AARON!!" bentak Tuan Grey terhadap adiknya yang menjabat sebagai direktur di perusahaan ayahnya.
Tuan Grey lebih memilih menjabat sebagai gubernur karena dia lebih suka terlibat di bidang politik daripada bisnis. Karenanya dia membiarkan adiknya bersinar dan menduduki posisi sebagai direktur menggantikan ayahnya.
Walaupun kini Tuan Grey sudah tidak lagi menjadi direktur dan memutuskan untuk pensiun, bukan berarti Aaron bisa mengaturnya untuk memaksakan kehendak mereka pada Ashley. Tidak setelah dia melihat dengan matanya sendiri bahwa anak perempuannya sedang berbahagia.
"Ashley adalah anak perempuanku. Masalah siapa calon pasangan hidupnya, kau tidak berhak mengaturnya. Aku sebagai ayahnya membiarkan dia memilih pasangannya sendiri dan aku harap, kau menghargai keputusannya. Kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu jika kau menyakitinya walau kau adalah adikku sendiri."
Aaron Grey menggertakkan giginya dengan geram namun tidak lagi berkata-kata membantahnya. Setelah itu dia beranjak pergi dengan langkah lebar dipenuhi amarah dan membanting pintu ruangan.
Ayah Ashley geleng-geleng kepala melihat tingkah laku adiknya yang sangat tidak biasa. Dia bertanya-tanya kenapa adiknya itu sangat bersikeras ingin menikahkan Ashley dengan Dario?
Dia baru sadar bahwa adiknya yang mengajukan proposal pertama kali untuk menjodohkan putrinya dengan putra keluarga Hernandez.
Sebenarnya, apa yang diinginkan adiknya?
Apa yang diinginkan Aaron Grey?
Tidak ada yang tahu apa yang saat ini dilakukan Aaron. Begitu dia masuk ke dalam mobilnya, dia menghubungi seseorang dengan ekspresi gelap dan frustrasi.
"Aku gagal menikahkan keponakanku dengannya… Aku tahu, aku tahu… Tidak. Beri aku tiga bulan lagi… Tidak. Kumohon, jangan lakukan itu…"
Tut. Tut. Tut.
"Aaaaaa!!!" Aaron berteriak histeris sambil membanting ponselnya dan memukul setir dengan frustrasi saat mendengar panggilannya ditutup secara sepihak.
Saat ini perusahaannya berada di ujung tanduk dan dia memiliki hutang… Bukan pada pihak bank, tapi pada pihak mafia rentenir.
Dan mafia ini memberikan bunga yang sangat besar untuknya sehingga dia kesulitan untuk melunasi hutang tersebut. Dia bahkan tidak memberitahu kerugian ataupun hutang perusahaan pada ayah serta kakaknya.
Dia berpikir, dia akan mendapatkan uang yang sangat limpah jika Ashley berhasil menikah dengan Dario. Dia akan mendapatkan jaminan dari keluarga Hernandez dan dia yakin sekali hutangnya akan lunas seketika dan dia terbebas dari kejaran para penagih hutang.
Tapi… kini Ashley memutuskan untuk tidak menikah dengan Dario sementara kakaknya tidak memaksa anak itu untuk menuruti mereka.
Apa yang harus dia lakukan? Dia hanya diberi waktu satu bulan sebelum para penagih tersebut mendatangi rumahnya dan mencincangnya.
Dia tidak punya pilihan lain. Sepertinya dia harus melakukan rencana B.
***
Suatu pagi, seperti biasa keluarga Grey mengundang Chu Jung untuk sarapan bersama di ruang makan. Chu Jung duduk di sebelah Ashley dan bersikap biasa sehingga tidak ada satupun yang merasa curiga akan hubungan rahasia mereka.
Disaat Nyonya Grey berjalan ke arah dapur dan Tuan Grey terlalu sibuk membaca sebuah majalah politik, Chu Jung menggenggam tangan Ashley membuat gadis itu nyaris tersedak.
Ashley berusaha menarik tangannya dari genggaman Chu Jung sambil melotot ke arah pemuda itu. Namun pemuda itu malah tersenyum geli membuat Ashley merasa frustrasi.
Dia langsung mengerling ke segala arah untuk memastikan tidak ada yang melihat tangannya yang terkait pada tangan kekasihnya. Dia cukup merasa lega karena tidak ada orang yang melihatnya, namun rasa kelegaannya sirna seketika saat kakeknya berjalan ke arah mereka dari belakang dan melihat tautan tangan mereka dengan sebelah alis terangkat.
Dengan sekuat tenaga, Ashley menyentakkan tangan Chu Jung dan langsung berbalik untuk menghadap ke arah makanannya dengan wajah merah seperti tomat.
Chu Jung menoleh ke belakang dan melihat Tuan Grey senior tengah menyeringai kearahnya membuatnya garuk-garuk leher dengan canggung.
Ah, sialan. Ternyata kepergok oleh sang kakek.
Tuan Grey duduk di kursi yang memang khusus untuknya sambil menyeringai melihat cucunya yang terus menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan rona mukanya.
Cucunya ini kembali seperti anak kecil yang menggemaskan. Pikir Tuan Grey nyaris ingin tertawa.
"Ashley, aku tidak pernah menyangka ternyata pemuda pujaan hatimu begitu istimewa."
Ashley tersedak salivanya mendengar kakeknya sementara ayahnya menutup majalahnya dan menatap putrinya dengan terheran.
"Kenapa bisa kakekmu tahu siapa kekasihmu dan aku tidak tahu? Bukankah itu tidak adil?"
Ashley mengerling ke arah kakeknya dengan tatapan memelas sementara ujung bibir Chu Jung berkedut karena berusaha menahan diri untuk tidak tertawa melihat ekspresi kekasihnya.
"Tidak. Aku hanya menebak saja." jawab sang kakek kemudian. "Pemuda ini pasti istimewa sekali kalau cucuku sampai merahasiakannya."
Ashley memasang muka cemberut mendengarnya. Untungnya ayahnya tidak merasa curiga dan menganggukkan kepalanya.
Tidak lama kemudian ibu Ashley datang sambil membawa makanan untuk disajikan pada keluarganya dan acara sarapan pagi itu berakhir dengan baik.
Setelah Ashley serta Chu Jung pamit untuk berangkat dan keluar dari gerbang rumah keluarga Grey, Ashley memukul lengan Chu Jung dengan gemas membuat pemuda itu tertawa.
"Haish, ini semua gara-gara kau. Kakek jadi memergoki kita. Bagaimana ini? Bagaimana kalau dia memberitahu ayah dan ibu?"
"Tenang saja. Dia tidak akan memberitahu mereka."
"Kenapa kau bisa begitu yakin?"
"Kau lupa aku ini siapa? Kakekmu bertanggung jawab menjaga kesejahteraanku. Lagipula beliau juga sudah tahu aku ini adalah raja merah."
"Ish. Aku serius." sekali lagi Ashley memukul lengan pemuda itu membuat Chu Jung semakin tertawa lepas.
Keduanya berjalan menuju ke halte dan Chu Jung menemani Ashley pergi ke kantor perusahaan Grey terlebih dulu sebelum dia berangkat ke kampusnya. Mereka telah membuat janji kencan dan Ashley yang akan datang ke kampus Chu Jung karena hari ini dia telah meminta izin untuk bekerja setengah hari.
Namun, disaat Ashley keluar karena disuruh pamannya untuk mengantarkan amplop penting ke divisi marketing, seseorang bertubuh besar dengan memakai pakaian rapi seperti pegawai tetap mencegahnya.
"Apakah anda adalah Nona Ashley Grey?"
"Iya. Kau siapa? Hmph!!" TIba-tiba Ashley merasa seseorang mendekap mulut serta hidungnya dari belakang.
Hidungnya mencium bau yang menyengat dari sapu tangan yang menutup lubang hidungnya membuat kepalanya terasa pusing dan akhirnya… dia jatuh pingsan.