My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Ashley (30) \'All Hell Break Loose\'



Spin Off - Ashley (30) \'All Hell Break Loose\'

1"Ashley," Chu Jung langsung mendekap Ashley erat-erat dan menggendongnya.     

Rasa-rasanya dia nyaris tidak bisa mengontrol monster apinya saat melihat tangan serta kaki Ashley berlumuran darah. Dia bahkan melihat banyak goresan lecet pada kulit mulus gadis itu dan beberapa memar kuning kebiruan pada siku Ashley.     

"Mereka berani melukaimu!?" desis Chu Jung tanpa bisa menyembunyikan amarahnya lagi.     

"Tidak. Aku terluka saat melarikan diri. Mereka sama sekali tidak menyentuhku." bujuk Ashley karena merasa yakin pemuda ini pasti akan membakar semua orang yang telah menculiknya.     

Dia ingat, Chu Jung telah membakar hingga habis akar pemakan Vectis saat tanaman tersebut menangkap Ashley dan hendak memakannya. Ditambah lagi, Ashley menyadari ekspresi geram dan amarah tertahan pada Chu Jung membuatnya sangat yakin sang raja merah muda ini pasti akan membumihanguskan tempat ini.     

Dia tidak mungkin membiarkan itu terjadi.     

"Chu Jung, aku hanya ingin pulang." bujuknya lagi dengan nada memohon membuat hati Chu Jung melembut.     

"Baiklah, kita akan pulang. Tapi kita harus menyembuhkan lukamu terlebih dulu."     

Tanpa menunggu reaksi dari Ashley, Chu Jung menggendong gadis itu ala bridal dan berjalan menjauh tanpa memadamkan api yang bisa menyebar dan membakar bangunan serta pepohonan di tempat ini.     

Pssstt!     

Ajaibnya, sebuah uap dingin yang hebat muncul secara tiba-tiba dan memadamkan kobaran api tersebut. Namun hal yang paling aneh terjadi. Uap dingin itu tidak hanya memadamkan api, namun mampu membekukan tanah dan sekitar mereka.     

Para penculik Ashley merasa ngeri melihat uap dingin tersebut tidak menghilang dan kini malah menjalar ke arah mereka. Mereka langsung berlari dan bagaikan hembusan angin yang datang tak terduga, uap dingin tersebut berhembus kencang kearah mereka.     

Dalam sekejap, tubuh mereka mengeras dan menjadi es batu mulai dari kaki hingga ke ujung kepala mereka. Hanya ada satu orang yang kepalanya tidak membeku dan tubuhnya hanya berubah menjadi es hingga bagian lehernya saja.     

Orang ini semakin panik sambil menggigil kedinginan saat melihat bahwa dirinyalah satu-satunya yang bertahan hidup.     

Kemudian dia melihat sosok bayangan manusia dari balik kabut tebal serta sepasang cahaya laser bewarna biru membuatnya berpikir dia tengah berhadapan dengan alien.     

"Katakan padaku. Siapa yang menyuruh kalian menculik nona muda Grey? Apa kalian tidak takut mati?"     

"Tidak, tidak… ja… jangan bunuh aku… Aku tidak mau mati."     

"Katakan padaku. Siapa yang menyuruh kalian?"     

"Tu… Tuan Grey… Ini semua karena dia…"     

"…"     

Tuan Grey? Untuk apa anggota keluarga Ashley menculik gadis itu? Axelard memutuskan untuk menginterogasi lebih lanjut tanpa mengusir kabut tebal agar orang itu tidak melihat sosoknya yang sebenarnya.     

Sementara itu, Chu Jung berhasil menemukan danau terdekat dan mendudukkan Ashley pada pahanya yang berjongkok secara berhati-hati.     

Dengan lembut, pemuda itu membasuh tangan Ashley yang terluka dengan air, kemudian meniupnya dengan hembusan mulutnya seakan dia tengah meniup makanan yang panas agar tingkatan panas makanan tersebut berkurang.     

Secara perlahan namun pasti, luka tangan pada Ashley berangsur pulih dan hanya tersisa darah kering yang menempel pada kulitnya.     

Berikutnya, Chu Jung membasuh kakinya dan kali ini dia memanggil angin sekitarnya untuk membantunya menutup luka kaki tersebut.     

Luka kaki Ashley jauh lebih parah daripada luka tangannya. Karena itu, hembusan angin dari mulutnya tidak akan cukup untuk menutup luka kakinya dalam waktu singkat.     

Ashley hanya bisa pasrah dalam pangkuan kekasihnya dan memejamkan mata sambil menikmati rasa dingin yang enak pada luka-lukanya. Dia sadar, saat ini Chu Jung tengah menyembuhkan lukanya dengan kekuatannya. Karena itu dia tidak bergerak ataupun meronta.     

Setelah luka kaki Ashley sembuh secara total, Chu Jung mendekap tubuh Ashley kembali sambil tidak henti-hentinya memberi kecupan ringan pada kepala gadis itu.     

"Sungguh, kau membuatku takut. Apa yang sebenarnya terjadi?"     

Ashley menggelengkan kepalanya dengan lemah sambil mendesah nikmat saat merasakan pelukan hangat dari pemuda itu.     

Awal mula disaat dia sadar dia telah diculik, Ashley tidak merasa panik ataupun takut yang berlebihan. Namun saat kakinya terluka dan tidak sanggup berlari lagi, dia merasa takut yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada saat dia dibawa ke dunia Vectis.     

Tapi kini… dia merasa tenang dan damai berada didalam dekapan pemuda ini. Rasa-rasanya dia tidak pernah ingin keluar dari pelukan pemuda ini dan tanpa diketahuinya, kegelapan menyelimuti pikirannya.     

"Ash?" Chu Jung merasa jantungnya sempat berhenti berdetak saat tidak mendapatkan respon ataupun pergerakan dari gadis itu.     

Saat dia melihat gadis itu hanya tertidur, barulah dia bisa bernapas dengan lega.     

Chu Jung menggendong kembali gadis itu dan berbalik untuk berjalan kembali untuk menemui Axelard. Lagipula, orang yang pertama kali menemukan posisi Ashley adalah Falcon dan berkat kemampuan teleport Axel, mereka bisa tiba di tempat ini tepat waktu.     

Hanya saja, Axelard sudah selesai dari acara interogasinya dan menyusul ke arah Chu Jung.     

"Pelakunya adalah Aaron Grey."     

"Aaron? Bukankah dia adalah paman Ashley? Kenapa dia menyuruh orang untuk menculik Ashley dan meminta uang tebusan?"     

"Tampaknya dia memiliki hutang dengan mafia dan mengatasnamakan perusahaannya. Dia membutuhkan uangnya untuk melindingi lehernya sendiri."     

Chu Jung mendengus mendengarnya. "Sungguh sulit dipercaya."     

"Aku akan membawa kembali ke rumah kediaman Grey. Aku yakin keluarganya mengkhawatirkannya."     

"Terima kasih atas bantuanmu."     

Axel memberikan senyuman ramahnya saat menjawabnya. "Ini tidak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan untuk membantuku."     

Uang dua ratus lima puluh juta dolar serta memadamkan kekuatan api dan menginterogasi salah satu penculik Ashley, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan nyawa istrinya.     

Chleora Regnz jauh lebih berharga hingga tak bisa dinilai dengan benda pusaka apapun di dunia ini bagi seorang Axelard. Saat itu Chu Jung masih muda, tapi dipaksa menjadi dewasa dan mengerahkan segenap potensial kekuatannya untuk melawan Vectis demi menyelamatkan Chleo dari cengkeraman para makhluk mistis itu.     

Karena itu, Axel sama sekali tidak mempermasalahkan bantuan bagaikan semut ini bila dibandingkan usaha Chu Jung membantunya di dunia Vectis.     

Keesookan harinya…     

Ashley bangun dengan stamina serta pikiran fresh seakan dia tidak mengalami kejadian mengerikan malam sebelumnya.     

Dia ingat dan merasa yakin bahwa penculikan tadi malam bukanlah mimpi belaka. Dia bukanlah perempuan yang cuek dan menganggap semua kenyataan pahit hanyalah mimpi sehingga ingatan saat dia berusaha melarikan diri masih terasa segar didalam pikirannya.     

Ashley juga ingat bahwa kaki serta tangannya terluka akibat pecahan kaca jendela dan Chu Jung datang menyelamatkannya serta menyembuhkan lukanya.     

Dia tersenyum saat mengingat kembali betapa lembutnya perlakuan Chu Jung saat membasuh luka tangan serta kakinya. Sentuhannya sangat lembut seakan dirinya adalah benda mudah pecah. Gadis mana yang tidak merasa leleh diperlakukan seperti itu?     

Setelah selesai mengingat-ingat apa saja yang telah terjadi malam sebelumnya, barulah Ashley membuka matanya secara perlahan.     

Sesuatu yang pertama kali dilihatnya adalah wajah tampan yang tengah tertidur pulas persis di depan wajahnya.     

Ashley mengerjap satu kali… dua kali… kemudian…     

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"     

And all hell broke loose.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.