My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Spin Off - Raymond (8) \'Mencabut Pisau\'



Spin Off - Raymond (8) \'Mencabut Pisau\'

2Chu Jung masih merutuki nasib sialnya karena harus menerima tiga Calvin bersaudara didalam rumahnya.     

Berani sekali Richard Calvin mengancamnya dan memberinya perintah. Yah, Chu Jung memang lebih muda dari mereka sih, tapi selisih jarak diantara mereka hanya setahun!     

Cih! Chu Jung tergoda ingin menghiraukan Richard dan tidak peduli pada saudara kembar itu. Jika mereka menemukan cewek cantik di jalanan, untuk apa mereka memamerkannya padanya dengan menggunakan alasan yang tidak masuk akal?     

Tapi... entah kenapa, dia tidak bisa menyingkirkan suara panik dan urgen pada nada Richard seakan-akan nyawa seseorang sedang dipertaruhkan.     

Apakah sebaiknya dia kembali? Bagaimana kalau ternyata Richard hanya mengerjainya seperti tadi pagi?     

Ah, sudahlah. Biarkan saja. Toh, dia tidak akan rugi walaupun dia kembali pulang atau tidak.     

Chu Jung masih menimbang-nimbang keputusannya hingga tidak sadar bis telah berhenti di tempat pemberhentiannya.     

Pemuda itu melangkah turun dari bisa dan berjalan menuju ke arah sekolahnya. Setelah berjalan sebanyak beberapa langkah, kakinya tiba-tiba berhenti.     

Perasaannya tidak enak seakan ada perasaan gelisah yang menyelimuti jiwanya. Pada akhirnya, Chu Jung berlari menuju ke sebuah market terdekat.     

Kemudian dia masuk ke dalam toilet umum dan mengunci dirinya didalam kamar mandi. Setelah itu, kobaran api menyelimuti badannya dan menghilangkan tubuhnya hingga tak berbekas.     

Detik berikutnya Chu Jung didalam kamar mandi rumahnya sendiri dan segera membuka pintunya lebar-lebar untuk mencari Richard.     

Harmonie yang sedang tidur-tiduran di sofa untuk memejamkan mata lebih lama terbangun seketika begitu mendengar suara keras dari arah kamar mandi.     

"Ah, ternyata kau. Kupikir ada maling disini."     

"Dimana kakakmu?"     

"Kakak? Bukankah seharusnya mereka sedang dalam perjalanan ke akademi?"     

"Haish! Sudah kuduga mereka mengerjaiku."     

"Ada apa?"     

Brak!!     

Belum sempat memberikan jawaban, pintu rumah Chu Jung terbuka dengan keras diikuti dengan Raymond yang tengah menggendong seorang perempuan dengan pakaian berdarah-darah.     

Melihat betapa banyaknya darah yang mengalir membuat Chu Jung serta Harmonie membelalak kaget.     

Chu Jung tahu bahwa Richard telah memberitahunya kalau gadis yang ditemukan mereka telah kehilangan banyak darah. Tapi dia sama sekali tidak menyangka arti kehilangan banyak darah adalah arti harafiah!     

"Siapa gadis itu? Apa yang terjadi?"     

"Kami tidak tahu. Apakah kalian bisa menyelamatkannya."     

"Aku bisa menyembuhkannya, tapi kita harus mencabut pisaunya terlebih dulu." Chu Jung langsung masuk ke mode raja merah disaat menyadari betapa daruratnya situasi ini.     

Ternyata instingnya memang benar. Nyawa seseorang memang sedang dipertaruhkan disini.     

"Tunggu. Kalian harus membaringkannya terlebih dulu. Bawa dia di kamarku." usul Harmonie yang memiliki ingatan puluhan tahu dari raja kuning sebelumnya, sehingga dia masih bisa berpikiran jernih dan tidak bertindak gegabah.     

Langkah kaki Raymond terbuka sanagat lebar saat berjalan menuju ke kamar Harmonie. Sikapnya terlihat tergesa-gesa dan seakan tidak peduli pada gadis yang digendongnya.     

Namun disaat pemuda itu meletakkan tubuh lemah itu ke atas ranjang, sikapnya sangat berhati-hati seakan takut dia akan menyakiti gadis itu.     

Setelah berunding dengan cepat, mereka memutuskan Richard yang akan mencabut pisau tersebut sementara Raymond yang akan mengawasi reaksi gadis asing ini.     

Kedua tangan Richard telah bersiap diatas pisau dan yang perlu dia lakukan hanyalah menggenggamnya dan mencabutnya ke atas.     

Entah sudah berapa kali Richard bolak-balik mengatur pernapasannya karena ini yang pertama kalinya dia akan menarik pisau keluar dari tubuh manusia.     

"Kak Richie, dia akan mati kalau kau terus ragu seperti ini." sindir Harmonie yang sudah menyiapkan baskom air untuk digunakan kedua raja warna dalam ritual penyembuhan.     

Richard menghembuskan napas terakhirnya dan entah kenapa dia merasa kepalanya berkeringat bahkan dia belum melakukan apapun.     

Kemudian Richard mulai menghitung dalam hati. Satu... dua... tiga...     

"Ugh!" terdengar suara erangan kesakitan dari mulut gadis itu dan secara refleks menggerakkan kedua tangannya untuk memegang bagian perutnya yang terluka.     

Sebelum tangannya sempat menyentuh perutnya, Raymond telah menangkap pergelangan tangan gadis itu agar tidak menghalangi adiknya beserta Chu Jung dalam menyembuhkan lukanya.     

Chu Jung serta Harmonie saling bekerja sama dalam mengendalikan air dan menempelkannya pada bagian sisi perut perempuan asing itu.     

Chu Jung yang paling bisa mengendalikan energinya sehingga dia tidak mudah kehabisan stamina dalam menggunakan kekuatannya.     

Sedangkan Harmonie, walaupun dia sangat tahu betul bagaimana cara mengendalikan kekuatannya, staminanya tidak memungkinkannya untuk menggunakan kekuatannya terlalu lama.     

Biar bagaimanapun, usianya belum genap enam belas sehingga potensi kekuatannya belum sepenuhnya terbuka.     

Ditambah lagi, kondisi tubuhnya masih belum pulih akibat perjalanan jauh dari Belanda ke Cina ini.     

Untungnya, Chu Jung datang kemari tepat waktu sehingga yang mendominasi proses penyembuhannya ini dilakukan oleh sang raja merah.     

Jika seandainya luka yang dialami perempuan asing ini hanyalah luka kecil biasa, mungkin cukup Harmonie yang menyembuhkannya.     

Namun tikaman pisau pada perut perempuan ini cukup dalam, belum lagi gadis itu sudah terlalu banyak kehilangan darah. Sehingga proses penyembuhannya berlangsung cukup lama hingga hampir satu jam.     

Tepat disaat Chu Jung merasa luka dalam yang mengenai saraf didalam tubuh gadis itu telah sembuh, tubuh Harmonie oleng kebelakang karena staminanya sudah habis.     

Untungnya, Richard telah sigap dan berdiri di belakang adik perempuannya, sehingga Harmonie tidak sampai terjatuh.     

"Biarkan dia beristirahat. Yang tersisa hanya luka luarnya saja. Aku bisa sendiri melakukannya." sahut Chu Jung tanpa mengalihkan pandangannya ke bagian luka agar bisa terus berkosentrasi.     

Richard menggendong adik perempuannya yang sedang pingsan lalu berjalan keluar untuk membaringkannya ke kamarnya sendiri.     

Richard menyeka keringat pada dahi adiknya menyelimuti gadis itu agar tidak merasa kedinginan.     

Setelah menguras begitu banyak energi demi menyelamatkan orang lain, suhu tubuh Harmonie menjadi turun dan dalam beberapa menit lagi gadis itu pasti akan menggigil kedinginan.     

"Maafkan aku. Aku sudah berjanji untuk tidak membuatmu menggunakan kekuatanmu. Tapi... aku telah mengingkarinya." Richard mendesah sedih melihat adik perempuan satu-satunya sudah menderita.     

Semenjak kejadian dimana Harmonie jatuh sakit selama seminggu demi menyelamatkan Chleo di Afrika, Richard beserta keluarganya berusaha keras untuk tidak membuat Harmonie harus menggunakan kekuatannya kembali.     

Richard dan Raymond telah berjanji mereka tidak akan berada dalam posisi bahaya sehingga membutuhkan Harmonie menggunakan kekuatannya untuk melindungi mereka.     

Itu sebabnya keduanya belajar ilmu bela diri dari sang ayah dan peka akan bahaya yang mengintai.     

Tapi siapa yang menyangka... pada akhirnya mereka terpaksa meminta bantuan Harmonie untuk menyelamatkan seseorang yang tidak dikenal mereka.     

Untuk apa? Jika seandainya hanya Richard yang menemukan gadis itu, dia tidak akan berpikiran untuk membiarkan Harmonie menyembuhkannya.     

Dia tetap akan mengantarkan gadis itu ke rumah sakit tidak peduli apakah gadis itu akan mati di tengah jalan atau tidak.     

Apa yang membuatnya berubah pikiran?     

Ah, benar. Tatapan adik kembarnya terhadap gadis itu. Dia tidak tahu kenapa adiknya terlihat sangat protektif terhadap gadis asing itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.