My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Sosok Monster



Sosok Monster

0Sosok monster apa yang paling menakutkan di dunia ini?     

Sebenarnya tidak ada monster di dunia manusia selain yang muncul di film atau variety show bertema okultisme. Yang ada adalah monster yang tinggal didalam hati manusia.     

Orang yang berhati kejam dan tidak berkedip saat menyiksa atau membunuh sesamanya bisa disebut monster. Badutpun bisa dianggap monster oleh anak-anak kecil yang takut akan badut.     

Jadi, pada dasarnya monster itu tidak ada. Kata monster ini muncul karena persepsi dari seseorang yang berbeda. Misalnya ada orang yang cacat dan memiliki luka bakar pada wajahnya. Orang lain yang melihatnya secara spontan akan menyematkan kata 'monster' pada orang cacat ini.     

Dengan kata lain, secara tubuh fisik, tidak ada monster di dunia manusia. Tapi tampaknya lain dengan dunia Vectis ini.     

Makhluk asing yang saat ini keluar dari bawah tanah yang terbelah, sangat pantas disebut sebagai monster.     

Tubuhnya yang sangat besar, bahkan mungkin setinggi gunung, karena baru setengah badannya yang keluar. Tubuh makhluk ini hampir sama seperti gurita karena memiliki banyak tentakel mengelilingi tubuhnya.     

Kepala makhluk ini seperti kepala alien yang botak dengan tempurung kepala yang sangat besar. Ada empat mata pada wajahnya beserta tiga lubang kecil membentuk seperti bibir dibawa mata tersebut. Hanya saja, para binatang mistis raja warna yakin tiga lubang itu bukanlah mulutnya, tapi merupakan hidung.     

Persis disaat mereka bertanya dimana letak mulut monster tersebut, mereka langsung mendapatkan jawabannya.     

Monster tersebut mengambil beberapa Vectis yang berusaha kabur darinya dengan tentakelnya, lalu membawanya kebawah dan…     

"!?"     

Mulut monster tersebut berada dibawah kepalanya! Dan barusan monster itu memasukkan Vectis bertubuh besar kedalam mulutnya!!     

Mulutnya berbentuk lingkaran besar seperti lingkaran gua, dan deretan gigi seperti gigi ikan hiu berjejeran mengelilingi lingkaran mulutnya.     

Ini benar-benar adalah sebuah monster!     

Harmonie termenung diam untuk menggali ingatannya mengenai monster ini.     

Karena dia adalah raja kuning, maka dia memiliki ingatan para pendahulunya. Namun dia tidak bisa mengingat kejadian masa lampau dalam sekejap. Bisa dibilang dalam otak Harmonie ini terdapat sebuah perpustakaan yang besar. Didalamnya berbagai macam buku sejarah berisi ingatan raja kuning sebelumnya.     

Saat ini Harmonie berkosentrasi mencari buku yang berisi informasi mengenai monster ini. Untungnya jarak mereka dengan monster tersebut agak jauh sehingga mereka bisa bersembunyi dibelakang batu besar sambil mengawasi akan apa yang terjadi.     

Mereka juga tidak akan bisa terbang, karena begitu mereka terbang dan monster tersebut menyadari kehadiran mereka, tidak ada yang menjamin mereka bisa kabur begitu mereka tertangkap tentakel monster itu.     

Sementara mereka bersembunyi dalam diam menunggu Harmonie mencari informasi mengenai monster itu, Axel beserta Luna yang bisa melihat melalui mata Alpha dan Falcon mulai merasa khawatir.     

Mereka juga pertama kali melihat monster semengerikan itu. Dan monster itu bahkan belum keluar seutuhnya dari lubang tanah akibat retakan gempa bumi.     

Tadinya mereka pikir, dunia Vectis ini cukup aman selama penghuninya adalah sesama Vectis. Tapi siapa yang menyangka di dunia ini ternyata ada monster pemakan Vectis yang sangat bahaya?     

Dan tampaknya serangan apapun dari Vectis sama sekali tidak mempan menghadapi monster tersebut. Sebaliknya, suara serta tekanan serangan monster itu semakin kuat ketika mendapat serangan api dan petir.     

Chu Jung yang tadinya berencana melepaskan monster api miliknya untuk menyerang mulai mengundurkan niatannya. Dia tidak ingin mengambil resiko dengan memperkuat monster itu dengan api miliknya.     

Suara monster itu semakin keras dan kuat hingga mencapai ke telinga Chleo dan Ashley.     

"Suara apa itu?"     

Tidak ada jawaban dari Axel maupun Luna. Bahkan Vectis yang baru datang juga tidak tahu apa-apa, karena dia telah berteleport sebelum monster gurita tersebut muncul dari bawah.     

Hanya saja dia mengenal suara monster tersebut dan seketika dia menjadi pucat dan bergidik ngeri.     

Di dunia ini selain tanaman berakar pemakan Vectis, ada satu lagi makhluk bertubuh besar pemakan Vectis. Monster ini biasanya akan jatuh tertidur setelah puas makan Vectis hingga kenyang. Dia akan tertidur selama seratus hingga dua ratus tahun.     

Tapi, bukankah monster itu telah makan kenyang lima puluh tahun yang lalu? Kenapa monster itu sudah bangun?     

Harmonie yang masih sibuk mencari ingatannya mengenai monster ini, memekik senang saat menemukan buku yang dicarinya. Tanpa menunggu waktu dia membacanya dengan cepat.     

Sementara itu, di dunia astral raja violet, Fye menepuk kedua tangannya seperti sedang membersihkan debu dari tangannya. Dia melihat ke arah tubuh Vectis yang kini tak sadarkan diri di tempat dunia astralnya dengan hati yang puas.     

Berkat para binatang yang membantunya serta kekuatannya yang kini telah pulih hingga maksimal, menghadapi puluhan para Vectis ini adalah masalah sepele baginya.     

Sekarang, apa yang harus dia lakukan?     

Tetap menunggu disini hingga bosan ataukah menyusul tiga raja warna lainnya ke dunia Vectis?     

Tapi dia tidak akan sanggup membuka layer pintu portal dunia Vectis seorang diri. Dia juga tidak suka harus tetap menunggu disini karena dia sudah menunggu lebih dari tiga hari dan dia merasa luar biasa bosan.     

Jadi… apa yang harus dia lakukan sekarang?     

Detik berikutnya, Fye merasakan hembusan angin kencang didekatnya membuatnya menjadi waspada. Ini bukan angin ciptaannya, dan dia yakin tidak ada Vectis yang bangun untuk balik menyerangnya.     

Lalu darimana angin kencang ini berasal?     

"Bagaimana kalau aku membantumu ke dunia Vectis?"     

Fye harus memejamkan matanya karena betapa kuatnya angin tersebut. Namun saat mengenali suara tersebut, Fye merilekskan tubuhnya dan tidak lagi bersikap waspada. Malahan, sebuah senyuman lebar tersungging pada wajahnya.     

"Apakah ada pesan yang ingin kau sampaikan? Setelah mengenalmu selama bertahun-tahun, kau tidak pernah membantuku jika kau tidak ingin menitipkan sebuah pesan."     

"Tepat sekali. Aku memiliki sebuah pesan untuk raja biru."     

"Aku akan melakukannya. Seperti biasa." Fye masih memejamkan matanya karena angin masih belum reda walaupun dia sedang mengobrol dengan salah seorang penguasa berasal dari dunia atas.     

Aslan, tidak pernah membiarkan manusia biasa ataupun Vectis melihat sosoknya yang sebenarnya. Tidak ada yang tahu seperti apa rupa penguasa dunia atas ini. Apakah berwujud seperti manusia? Ataukah berwujuh seperti binatang?     

Namun, satu hal yang pasti… Aslan selalu menghembuskan angin ketika menampakkan diri dihadapan Fye, sehingga Fye tidak akan bisa melihatnya secara langsung.     

Disaat bersamaan, Harmonie memanggil Falcon dan menyampaikan informasi yang baru saja selesai dibacanya.     

"Axe, datang kemari sekarang juga! Kelemahannya adalah hawa dingin!"     

Axel mengernyit mendengar ini lalu melirik ke arah Chleo dengan khawatir. Dia bisa saja langsung pergi untuk menolong teman-temannya, tapi disaat bersamaan dia tidak ingin meninggalkan istrinya seorang diri.     

Menyadari tatapan ragu dari kekasihnya, Chleo tersenyum lembut sebelum mengatakan, "Pergilah, aku akan baik-baik saja disini."     

Axel berjalan menghampiri Chleo untuk merengkuhnya kedalam pelukannya.     

"Berjanjilah padaku, kau tidak akan kemana-mana. Tunggu aku kembali."     

"En."     

Setelah memberi kecupan ringan pada dahi Chleo, tubuh Axel langsung menghilang dan berpindah tempat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.