My Only Love: Aku Hanya Bisa Mencintaimu

Memilih Salah Satu



Memilih Salah Satu

0Ashley bertanya-tanya sampai kapan Chu Jung akan memegang kepalanya, namun dia membiarkannya karena mengetahui berkat tangan pemuda itu yang kini menutup telinganya, suara jeritan monster gurita hampir-hampir tak terdengar.     

Waktu telah berjalan selama beberapa menit, namun jeritan yang tampak seperti tangisan kesakitan pada monster gurita masih belum berhenti. Malahan, suaranya semakin keras membuat Vectis yang tinggal di lokasi agak jauh sanggup mendengar suaranya.     

Mereka semua langsung tahu bahwa monster gurita telah terbangun dan bersembunyi ke gua mereka masing-masing. Mereka memang bertanya-tanya bagaimana monster gurita bangun dengan masa hibernasi lima puluh tahun saja. Seharusnya monster gurita itu bangun setelah mengalami hibernasi selama dua ratus tahun.     

Walaupun penasaran apa yang telah menyebabkan monster gurita itu terbangun, tidak ada satupun yang berani mencari tahu. Mereka semua mendengkam didalam gua masing-masing dan tidak akan keluar dari tempat tinggal mereka hingga monster gurita tersebut kembali tidur.     

Sayangnya, monster gurita tidak akan bisa kembali tidur, karena kini di seluruh tubuhnya terserang rasa sakit yang luar biasa. Apalagi beberapa tentakelnya mulai membeku menjadi seperti es dari ujung hingga menjalar ke seluruh tubuhnya.     

Axelard harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk membekukan monster raksasa dihadapannya. Dia sama sekali tidak menduga untuk membekukan tubuh monster tersebut sangat menguras tenaganya.     

Ajaibnya, empat mata monster itu mengeluarkan cairan bening membuat Axel terpaku pada tempatnya.     

Apakah mungkin monster itu menangis??     

Tidak lama kemudian, muncul lingkaran dengan motif lingkaran serta segitiga didalamnya. Lingkaran tersebut bewarna ungu dan muncul diatas langit.     

Axel menyadari lingkaran yang khas itu dan langsung tahu, raja violet ada di dunia ini!     

Fye muncul dari atas lalu menghentikan waktu di dunia Vectis ini. Segala makhluk baik itu Vectis, monster gurita beserta Ashley, Chleo dan binatang mistis raja warna berhenti bergerak. Hanya tiga raja warna lainnya yang masih bisa bergerak dan menyaksikan apa saja yang terjadi.     

"Ash? Kenapa tiba-tiba dia diam saja?" Chu Jung merasa khawatir saat melihat kakak cantik didepannya tiba-tiba tak bergerak seperti patung. Dia bahkan tidak melihat tanda manusia didepannya bernapas.     

Anehnya, gerakan dua serigala merah juga terhenti sama seperti Ashley.     

Chu Jung mengayunkan kedua tangannya didepan mata Ashley berharap kakak cantik itu bereaksi dengan memarahinya. Tapi Ashley sama sekali tidak bergeming dari tempatnya dan tetap mematung membuat Chu Jung merasa khawatir.     

"Tenang saja, dia berhenti karena raja violet menghentikan waktu."     

"Apa maksudnya?"     

"Coba lihat disana."     

Chu Jung berbalik untuk melihat apa yang ditunjukan Harmonie dan terkejut saat melihat ada sebuah lingkaran bewarna ungu milik raja violet diatas langit.     

"Raja violet ada disini? Bagaimana bisa?"     

"Aku juga tidak tahu. Kita tunggu saja disini."     

Sementara itu Fye melayang merendah menghampiri Axel yang menatapnya dengan terheran-heran.     

"Sudah cukup. Aku akan membuat monster ini tertidur kembali, jadi kau tidak perlu menyiksanya lagi."     

"Apa aku tidak salah dengar? Kau merasa kasihan padanya?"     

"Jika seandainya kau tahu usianya yang sebenarnya, kau juga akan merasa kasihan padanya."     

Usia? "Memangnya berapa usianya?"     

"Jika dihitung berdasarkan usia manusia, dia masih berusia dua tahun."     

APA?! Raksasa sebesar ini masih berusia dua tahun, lalu seberapa besar ukuran monster ini jika sudah dewasa?     

"Tapi, jika dihitung berapa lama dia hidup di dunia ini, dia sudah tinggal di tempat ini selama dua ribu tahun. Aslan bilang, disaat dia mencapai usia lima tahun, monster ini akan dipindahkan ke dunia bawah yang merupakan habitat monster-monster sepertinya."     

Axel menggangguk mengerti, lalu mengedikkan bahunya tanda tidak peduli. "Lakukan saja apa yang kau mau."     

"Baiklah. Kau kembali saja bersama dengan lainnya. Aku akan menyusul kalian."     

Axel menurut dan segera teleport kembali ke lokasi istrinya sementara Fye berkosentrasi memutar waktu di tempat sekitar sebelum monster ini terbangun. Walaupun dia merasa enggan untuk menyelamatkan para Vectis ini, tapi dia tetap melelehkan es yang mengukung seluruh tubuh para Vectis.     

Biar bagaimanapun dia sudah mendapat perintah dari Aslan dan salah satunya adalah tidak membiarkan para Vectis mati di tangan Axel.     

Secara lamban laun, monster gurita berjalan mundur hingga tentakelnya kembali masuk kedalam lubang jurang yang tercipta dari belahan tanah. Kemudian tubuh monster tersebut turun kebawah hingga kepalanya tak terlihat lagi.     

Fye menyatukan kembali tanah yang terbelah itu agar monster gurita tidak akan bangun sebelum waktunya untuk bangun.     

Barulah setelah itu dia menjalankan waktu kembali dan membiarkan para Vectis pergi melarikan diri tanpa mengetahui bahwa monster gurita telah kembali hibernasi.     

Setelah itu, Fye menyelinap keluar tanpa sepengetahuan Vectis untuk menyusul Axel beserta lainnya. Kemudian, bersama-sama mereka semua pergi ke tempat persembunyian mereka sementara waktu untuk mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan berikutnya.     

Sebelum itu, Fye mengajak Axel berbicara empat mata untuk menyampaikan pesan Aslan untuk sang raja biru.     

"Didalam wadah itu, ada jiwa istrimu disaat Chleo masih memiliki jiwa merah. Jiwanya sudah sekarat dan akan segera memudar seiringnya berjalan waktu. Aslan menyuruhmu untuk memilih. Kau ingin bersama Chleo berambut merah, atau Chleo yang sekarang."     

"Apa maksudnya?"     

"Jika kau memilih Chleo yang sekarang, kita harus menghancurkan jiwa Chleo merah termasuk jiwa merah yang ada dalam diri Chleo. Kalau tidak, lama kelamaan, jiwa merah didalam tubuh Chleo akan menjadi racun bagi jiwanya yang sekarang. Tenang saja, Chleo yang sekarang akan baik-baik saja walaupun kita menghilangkan jiwa merah yang menyusup masuk ke dalam tubuhnya. Lagipula Chleo berambut merah memang sudah tiada, jadi kurasa tidak masalah jika kita menghancurkannya."     

Axelard sama sekali tidak menyangka setengah dari jiwa merah istrinya berhasil masuk merasuki tubuh Chleo yang sekarang. Bagaimana mungkin? Sejak kapan jiwa merah istrinya masuk kedalam tubuh Chleo yang sekarang?     

"Bagaimana kalau aku tidak ingin menghilangkannya? Tidak peduli apakah Chleo berambut merah ataupun berambut hitam, keduanya tetap adalah Chleora."     

"Tidak masalah. Kita hanya perlu menyatukan sisanya ke tubuh Chleo. Jika jiwa merah menjadi utuh didalam tubuhnya, jiwa merah tersebut tidak akan menjadi racun dan membahayakan jiwanya. Tapi, apa kau yakin?"     

"Memangnya kenapa?"     

"Tanpa menerima jiwa merahpun, perasaan Chleo akan terguncang begitu ingatannya kembali. Jika dia mendapatkan jiwa merah seutuhnya, tidakkah perasaan Chleo akan berubah total? Kau tidak masalah?"     

Fye mencoba memberitahu Axel bahwa ada kemungkinan perasaan Chleo akan kembali seperti dulu lagi. Perasaan Chleo selama dua puluh enam tahun versus Chleo yang berusia dua puluh satu tahun.     

Secara logika, Chleo akan kembali mencintai Alexis yang pernah menempati hatinya dan mengingat hal-hal apa saja yang membuat Chleo membenci Axelard.     

Namun jika seandainya mereka menyingkirkan jiwa merah Chleo, maka mungkin perasaan Chleo tidak akan terlalu terguncang saat mendapatkan ingatannya kembali.     

"Aku tetap akan memilih keduanya." jawab Axel dengan mantap.     

Perasaannya terhadap Chleo tidaklah kecil. Dia tidak akan pernah bisa memilih salah satu diantaranya karena mencintai seseorang adalah mencintai keseluruhannya, baik hal-hal yang baik maupun hal yang buruk.     

Dan Axelard mencintai Chleo berambut merah sebesar cintanya terhadap Chleo sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.