Pertanyaan Yang Ingin Ditanyakan
Pertanyaan Yang Ingin Ditanyakan
Semuanya terlihat jelas pada pancaran mata gadis itu saat memutuskan hubungan mereka dengan tegas. Gadis itu berbohong saat mengatakan gadis itu mencintai orang lain.
Jika Chleo memang mencintai orang lain, lalu mengapa matanya tampak hancur dan sedih?
Mengapa ekspresinya mengatakan bahwa Chleo masih mencintainya tapi terpaksa meninggalnya?
Alexis langsung menduga ada sebuah perjanjian tersembunyi diantara Chleo beserta pamannya.
Apakah mungkin pamannya mengancamnya? Ataukah mungkin, pamannya membuat perjanjian akan membantu perusahaan keluarga Vincent jika Chleo bersedia menikahinya?
Dua tahun yang lalu Alexis ingin mencari tahu dan membicarakan hal ini pada Chleo. Tapi belum sempat dia menemui Chleo diam-diam, Harry telah membawanya pergi sementara adiknya merebut tanda tangan kerjasama dengan perusahaan yang bisa mendongkrak nama perusahaannya sendiri.
Dua tahun yang lalu dia gagal mempertahankan Chleo karena dia memilih perusahaannya. Dia memilih kedudukannya serta kekuasaannya demi balas dendam.
Kini dia sudah mengukuhkan pertahanan perusahaannya dan memilih orang-orang terpercaya serta berbakat di bidangnya untuk mempertahankan bisnisnya. Adiknya juga telah mundur dan mungkin tengah menanti celah yang akan bisa dimasukinya disaat dia lengah.
Dia tidak peduli akan adiknya. Pemuda itu boleh menyerangnya kapanpun, karena dia tidak akan pernah lengah begitu mengenali siapa musuhnya.
Kali ini Alexis lebih memfokuskan untuk memenangkan kembali hati wanita yang dicintainya agar Chleo bisa bersamanya untuk seterusnya. Dia juga memanfaatkan gadis itu yang tidak tahu apa-apa mengenai bisnis untuk menandatangani surat pengalihan asset.
Chleo sama sekali tidak tahu bahwa surat yang ditandatanganinya bukan hanya surat pernikahan saja, melainkan surat bahwa semua asset yang dimiliki Chleo diserahkan sepenuhnya di bawah kendalinya.
Itu berarti, begitu bukti pernikahan mereka teregister di sistem negara, Alexis memegang kendali penuh saham yang dimiliki Chleo di Flex group serta property dan asset hasil perceraiannya dengan Harry McKenzie.
Alexis merasa yakin Chleo tidak bisa bahasa Rusia sehingga dia sengaja membuat surat legal berisikan pernikahan serta pemindahan kendali asset dalam bentuk tulisan Rusia.
Alexis berencana menyembunyikan hal ini dari Chleo yang sekarang menjadi istrinya untuk seumur hidup mereka. Chleo tidak perlu mengetahui rencana buruk yang direncanakannya untuk keluarganya kan?
Dia sama sekali tidak tahu, bahwa Chleo bisa membaca serta mengerti tulisan Rusia. Chleo menandatanganinya sesuai permintaan Alexis hanya untuk menyenangkan pria itu agar tidak merasa curiga terhadap apa yang akan dia lakukan.
Alexis sama sekali tidak curiga disaat Chleo memeluknya serta menciumnya karena dulu Chleo memang menunjukkan sifat manjanya disaat mereka hanya berduaan.
Namun, tiba-tiba dada Alexis terasa sakit seperti ada yang mencengkeram otot jantungnya. Tidak hanya itu, dia merasa gumpalan besar tiba-tiba muncul dan bergerak keatas dari dalam kerongkongannya.
Alexis terbatuk dan mengeluarkan begitu banyak darah dan dia baru sadar, Chleo memasukkan sebuah racun didalam mulutnya!
Alexis memelotot ke arah Chleo dengan tatapan sakit dan tak percaya sebelum akhirnya dia tergeletak tak bernyawa disana.
Sementara Chleo merasa takut melihat darah yang muncrat dari pria yang telah menjadi suaminya beberapa menit lalu. Kepalanya terasa pusing tanda efek racun yang dikonsumsinya mulai terasa. Walaupun hanya kecil, tapi efek racun tersebut sangat mematikan.
Tidak lama kemudian kepala Chleo terasa berputar dan dia turut duduk lemas dan jatuh berbaring di atas lantai.
Aneh sekali. Disaat dia menghadapi kematiannya, Chleo tidak begitu merasa takut. Sebaliknya dia merasa lebih damai dibandingkan disaat dia hidup.
Apakah mungkin karena dia sudah lelah dengan kehidupan yang dijalaninya?
Satu hal yang dia sesali. Dia belum sempat memberitahu suaminya, Harry mengenai perasaannya.
"CHLEO!!"
Chleo membuka matanya dan seketika dia merasa air mata menggenang pada matanya. Harry, suaminya ada disana.
Harry memeluk tubuh Chleo dengan erat membuat Chleo mendesah nikmat merasakan hawa dingin yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Anak bodoh. Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau mengorbankan dirimu sendiri?"
Chleo bisa melihat pria itu meneteskan air mata namun air mata tersebut langsung berubah menjadi es saat menetes dari dagunya.
"Maaf. Aku sudah menyakiti hatimu." Chleo bersusah payah mengangkat tangannya yang lemas untuk mengusap air mata lain di pipi pria yang pernah dibencinya selama dua tahun ini.
Chleo merasa pelukan Harry semakin mengerat dan tiba-tiba saja mereka sudah tidak berada didalam apertemen Alexis lagi.
Chleo tidak tahu dimana ia sekarang, tapi yang pasti tempat ini bukanlah rumah Harry yang pernah ia kunjungi.
Chleo terbatuk-batuk dan darah mulai keluar dari mulutnya sementara Chleo merasa dadanya menyempit membuatnya kesulitan bernapas. Hatinya terasa seperti diiris pisau saat mendengar pria itu terus-menerus memanggil namanya dengan penuh keputusasaan.
Chleo tidak tahu berapa lama dia akan bertahan, tapi dia tahu, waktunya sudah dekat. Tadinya dia tidak merasa takut saat menghadapi kematian, tapi kini, dia merasa luar biasa takut.
Dia masih belum ingin mati, dia masih ingin bersama dengan keluarganya serta suaminya. Dia ingin menebus segala perlakuannya yang sudah banyak menyakiti pria luar biasa ini.
Tapi… dia yang paling mengerti kondisi tubuhnya. Waktunya… benar-benar tinggal sedikit.
"Sepertinya, aku tidak akan bertahan lama. Apakah kau memaafkanku? Aku ingin dengar kau sudah memaafkanku sebelum aku mati." Dia tidak akan bisa mati dengan tenang jika dia belum mendapatkan pengampunan dari pria ini.
"Aku memaafkanmu. Tidak. Aku tidak pernah menyalahkanmu."
Chleo tidak bisa menahan air matanya mendengar kalimat terakhir dari suaminya. "Benarkah? Dasar bodoh. Kenapa tidak pernah menyalahkanku?" Chleo terbatuk sebentar dan mengerutkan keningnya menahan rasa sakit yang semakin tak tertahankan pada dadanya.
Dia merasa ada seseorang yang hendak menarik paksa jantungnya keluar dari tempatnya dan rasa sakitnya sungguh membuatnya ingin berteriak.
Tapi dia menahannya. Dia tidak ingin berakhir mati dengan kondisinya yang menyedihkan ini. Dia ingin terlihat tegar agar suaminya tidak berlarut dalam kesedihan.
"Terima kasih karena sudah mencintaiku seperti ini. Sebagai gantinya, aku akan menjawab pertanyaan yang dari dulu ingin kau tanyakan."
Chleo ingat dia pernah membaca buku seperti diary milik pria ini saat dia menyusup ke dalam ruang kerja suaminya.
Dia membaca tiap-tiap tulisan dengan seksama dan semua tulisan itu menyangkut aktivitas yang dilakukan Chleo tiap harinya.
Pada masing-masing tulisan, Harry selalu mengkahirinya dengan pertanyaan yang sama.
'Chleora, kapan kau akan melihatku? Kapan kau akan memberiku kesempatan?'
Chleo ingin menjawabnya jika pria itu bertanya padanya.
'Aku sudah melihatmu. Aku akan memberimu kesempatan di kehidupan yang selanjutnya.'
Hanya saja, apakah kehidupan selanjutnya itu ada?