Alasan Aslan Menyegel Ingatan Axel
Alasan Aslan Menyegel Ingatan Axel
Namun jika ada orang yang membunuh dirinya sendiri, tidak ada jalan lagi bagi orang itu untuk menyesal maupun bertobat. Dengan kata lain, orang tersebut hanya memiliki satu tujuan di akhir kehidupannya, yaitu neraka.
Menyadari kesalahanya, Chleo tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Jika seandainya dia mati setelah menyesali semua perbuatan-perbuatannya yang jahat kepada orang lain, dia masih bisa pergi ke surga.
Tapi kali ini… Pintu menuju ke surga tertutup rapat untuknya dan dia tidak memiliki kesempatan untuk bertobat karena dia sudah mati.
Pertobatan dan perubahan sikap hanya bisa dilakukan di dunia ketika orang tersebut masih hidup. Jika sudah mati, apa yang bisa dilakukan orang mati selain membiarkan keluarganya mengadakan pemakaman yang layak untuknya.
Chleo menundukkan wajahnya merasa dia tidak lagi memiliki harapan. Dia tahu ini adalah akhir kehidupannya dan dia tidak mungkin akan kembali. Karena itu, dia hanya bisa menerima takdirnya sebagai hukumannya.
Hanya saja…
"Apakah benar tidak ada cara untuk kembali? Apakah benar tidak ada kesempatan kedua?"
"Memangnya apa yang akan kau lakukan jika mendapatkan kesempatan kedua?"
"Aku ingin bersama dengan orang itu. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya mencintainya dan menerima cintanya. Aku ingin bertemu dengannya terlebih dulu daripada Alexis." secara perlahan Chleo mengangkat wajahnya dan menatap sosok seseorang yang diliputi dengan sinar cahaya yang begitu menyilaukan. Dia menatap sosok tersebut dengan berkaca-kaca sambil memohon dengan sangat.
Jika sosok ini tidak langsung membawanya ke surga ataupun ke neraka, maka ada kemungkinan orang ini memiliki rencana lain untuknya. Dia tidak tahu rencana apa yang dimiliki sosok ini, tapi dia sungguh berharap dia diberikan kesempatan kedua.
"Aku tidak bisa melakukannya, tapi aku bisa mengubah jalur takdirmu jika kau mau."
Apa maksudnya? Apa bedanya mengubah jalur takdirnya dengan memberinya kesempatan kedua?
"Aku akan memberikan kesempatan kedua untuk raja biru dan memutar waktu kehidupan di dunia ini. Baru saja aku mendapat kabar, dia meminta untuk kembali ke masa waktu dua puluh tahun yang lalu."
Dua puluh tahun?
"Benar. Itu adalah tahun dimana kau diculik di Jerman. Aku yakin raja biru akan mengubah sejarahmu dan mencegah penculikanmu terjadi. Jika raja biru berhasil mencegah penculikanmu, maka tidak ada alasan bagi raja merah untuk mengorbankan nyawanya padamu. Secara otomatis, jiwa yang ada padamu dan Chleo yang akan datang sangat berbeda. Jalur takdir seorang Chleora Regnz akan berubah drastis, namun nasib jiwa merah Chleora tetap berakhir sama."
Chleo menelan ludah mendengarnya.
"Tapi, jika seandainya raja biru masih menginginkanmu, kau memiliki kesempatan untuk hidup kembali sebagai Chleo yang baru. Jika tidak, maka aku juga tidak bisa membantumu. Bagaimana? Apakah kau ingin aku mengizinkan raja biru kembali ke masa dua puluh tahun silam atau hanya dua tahun saja? Jika dia kembali ke dua tahun, kau akan kembali ke tubuhmu dan memiliki jiwa yang sama. Tapi kau tidak akan mengingat semua ini dan hasil akhir dari kehidupanmu. Ada kemungkinan kau tetap akan berakhir dengan membunuh dirimu sendiri."
Chleo berpikir keras untuk menimbang tawaran sosok misterius ini.
Jika dia memilih untuk kembali ke dua tahun yang lalu, dia tidak akan mengingat semua ini dan dia akan kembali membenci Harry. Tapi kalau raja violet memutar waktu dunia sebanyak dua puluh tahun… dia takut, Harry malah lebih mencintai Chleo yang baru dibandingkan dirinya yang sekarang.
Dia takut Harry lebih memilih untuk menyingkirkannya daripada menerimanya bersama Chleo yang baru.
"Jadi, bagaimana? Raja violet masih menunggu izin dariku."
Chleo menggigit bibirnya dengan keras lalu menjawab, "Dua puluh tahun. Biarkan dia kembali ke masa dua puluh tahun silam."
"Baiklah. Sudah kusampaikan."
"Bolehkah aku meminta sesuatu?"
"Apa itu?"
"Jika seandainya raja biru tidak menginginkanku lagi, bisakah kau menyuruhnya untuk menghancurkanku dengan tangannya sendiri? Aku lebih suka lenyap di tangannya agar aku bisa menebus semua perlakuanku padanya."
"Baiklah. Aku akan melakukannya."
"Dan juga. Bisakah kau menyegel ingatannya saat dia bertemu denganku?"
"Kenapa kau ingin aku menyegelnya?"
"Aku tidak ingin mempengaruhi penilaiannya. Aku ingin dia bisa mencintai seseorang tanpa mengingat masa-masa penderitaannya bersamaku. Jika dia jatuh cinta padaku yang baru, maka itu sesuatu hal yang bagus. Kalaupun dia akan jatuh cinta pada orang lain, itu juga hal yang bagus." kalimat terakhirnya diucapkan dengan suara yang sangat pelan seakan dia tidak rela kalau suaminya jatuh cinta pada gadis lain.
"Aku tidak ingin disaat dia hendak jatuh cinta, dia mengingat segala kenangan yang kami miliki. Lagipula, tidak ada kenangan manis diantara kami yang bisa dibanggakan. Aku ingin dia bisa bebas jatuh cinta pada siapapun yang memikat hatinya. Aku tidak ingin mengikatnya dengan perasaan bahwa dia harus jatuh cinta padaku atau semacamnya."
Sayang sekali, kala itu Chleo tidak tahu bahwa raja biru hanya bisa jatuh cinta satu kali dan cinta sejatinya akan jatuh pada orang yang sama. Tapi Aslan sama sekali tidak memberitahunya akan hal ini, dan menurutnya menyegel ingatan raja biru untuk sementara waktu adalah ide yang bagus.
Itu sebabnya Axelard bangun dari 'kematian'nya dalam keadaan amnesia. Dia tidak ingat dia pernah bertemu dengan cinta sejatinya ataupun masa pernikahannya yang muram bersama istrinya selama dua tahun.
Namun dia kembali jatuh cinta pada Chleo dan perasaannya semakin besar di tiap pertemuan mereka.
Aslan tetap tidak membuka segel ingatannya walaupun keduanya sudah menjalin tali kasih. Dia ingin menunggu perasaan Axelard terhadap Chleo cukup besar dan kuat sebesar saat Harry mencintai Chleo tanpa pamrih.
Barulah setelah itu Aslan membuka ingatannya dan seperti yang diduganya, perasaan Axelard terguncang dan gelisah. Namun pria itu berhasil mengatasi perasaannya dan kembali bersikap seperti biasa dihadapan Chleo.
Kini yang tersisa adalah menunggu Chleo yang sekarang untuk berhasil mengatasi perasaannya yang berantakan akibat dua emosi dari ingatan yang berbeda bercampur baur.
"Karena itulah, jiwa merah milikmu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menata perasaannya. Dia juga mencintai raja biru sebesar kau mencintai pria itu. Tapi dia masih belum menyadarinya dan dia membutuhkan waktu untuk melihat perasaannya sendiri."
Chleo hanya terdiam mendengar penjelasan panjang lebar dari Aslan. Dia tidak mengenal sosok misterius ini, tapi ajaibnya dia mulai bisa mengerti apa yang dirasakan dirinya di kehidupan masa lampau setelah mendengar penjelasan Aslan.
Pada akhirnya Chleo memutuskan untuk diam dan tidak akan ikut campur ataupun menampakkan diri untuk sementara waktu. Dia membiarkan dirinya untuk menata perasaannya sambil berusaha menerima kehadiran jiwa merah miliknya yang berasal dari kehidupan sebelumnya.
>>>>> From author
Halo para pembacaku tercinta. Saya mau minta bantuan kalian dong. Kalau misalkan kalian punya koin lebih, tlg beli privi The Flame Queen And Her Sly Lover ya. Beli yg tier 1 aja cuman 1 koin.
Ga nyangka sudah mencapai lebih dari 200 privi. Mau coba aim 500 nih, biar dapat feature dri WN, dan Kinsey-Katie menjadi lebih dikenal di global.
Tlg bantuin babang Kinsey and Katie dong dengan cara beli privi tier 1 di Flame queen.
Klo berhasil mencapai 500 privi readers. Saya akan up Axel-Chleo 3 bab di tanggal 1 November :beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes::beaming_face_with_smiling_eyes:
Mohon dukungannya ya, dan saya tunggu support kalian :face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss::face_blowing_a_kiss:
Salam ketjub basah ala Chleo
Muach muach muuuuuaaaaach!!